BAB IV METODA PENELITIAN. designs) dengan rancangan randomized post-test control group design, 56 yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok (THT)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kedokteran forensik dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pemeliharaan hewan coba dilakukan di Animal Care Universitas Negeri

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi, Ilmu Farmakologi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut : dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain posttest

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap dengan pendekatan Post Test Only Control Group Design.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB IV METODA PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

Gambar 6. Desain Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, ruang lingkup keilmuan yang digunakan adalah Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan post test only control group design. Disain penelitian ini memberikan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan. menggunakan pendekatan post test only control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium yang dilakukan dengan hewan uji secara in vivo. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan pada hewan uji secara in vivo. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Uji dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan rancanganpost-test control

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test dan controlled group design pada hewan uji.

BAB III METODE PENELITIAN. design. Posttest untuk menganalisis perubahan jumlah sel piramid pada

BAB III METODE PENELITIAN. random pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) dan dengan pendekatan Post Test Only Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan post-test only control group design. Hewan uji dirandomisasi baik

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anatomi, Patologi Anatomi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kesehatan Jiwa, dan Patologi Anatomi. ini akan dilaksanakan dari bulan Februari-April tahun 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan post test and controlled group design terhadap hewan uji. Postest untuk

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Gizi, Farmakologi, Histologi dan Patologi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB IV METODE PENELITIAN. hewan coba tikus Wistar menggunakan desain post test only control group

BAB III METODE PENELITIAN. Anatomi, Ilmu Jiwa, dan Ilmu Farmakologi. dengan desain penelitian Post Test Only Control Group Design dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anatomi dan Patologi Anatomi

BAB 4 METODE PENELITIAN. Tikus wistar diadaptasi di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran

Transkripsi:

BAB IV METODA PENELITIAN IV.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik ( true experiment designs) dengan rancangan randomized post-test control group design, 56 yang dilakukan dengan rancangan acak lengkap ( completely randomized design ). Tujuan penggunaan disain ini adalah untuk membandingkan dua kelompok atau lebih dengan cara randomisasi dan mengurangi faktor perancu dalam penelitian. 46

K O1 X R P1 O2 P2 O3 1 Minggu 8 Minggu Keterangan : Gambar 9. Rancangan Penelitian X = Masa adaptasi 1 minggu R = Randomisasi ( 3 Kelompok ) K P1 P2 O 1,2, 3 = Kelompok kontrol, tikus diberi pakan pellet/standar = Kelompok tikus diberi pakan 5 % asam lemak trans = Kelompok tikus diberi pakan 10 % asam lemak trans = Pemeriksaan histopatologi jaringan hati tikus ke tiga kelompok 47

IV.2. Populasi Dan Sampel IV.2.1. Populasi Populasi (hewan percobaan) yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan (Rattus norvegicus galur Sprague Dawley) yang berasal dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu-Layanan Penelitian Pra Klinik Pengembangan Hewan Percobaan (LPPTLP3HP) Universitas Gajah Mada, Yogjakarta. IV.2.2. Sampel Penentuan besar sampel ditentukan berdasarkan pedoman WHO tentang penggunaan hewan coba untuk eksperimental. Tiap kelompok perlakuan minimal 5 dengan menambahkan kontrol satu ( WHO,1993). Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh besar sampel tiap kelompok perlakuan minimal 6 ekor. Jumlah sampel yang digunakan minimal 18 ekor. Penelitian ini dilakukan pada 3 kelompok perlakuan, tiap kelompok perlakuan terdiri dari 6 ekor, sehingga didapatkan total sampel sejumlah 18 ekor. IV2.3. Kriteria Sampel IV.2.3.1. Kriteria Inklusi a. Tikus jantan b. Kondisi sehat, aktif bergerak c. Tidak ada kelainan anatomis. d. Berat badan tikus normal: 200-250 gram pada umur 9 minggu. 48

IV.3.2.2. Kriteria Eksklusi a. Tikus mengalami penurunan berat badan. b. Tikus mengalami diare yang ditandai dengan feses tidak berbentuk c. Perubahan berat badan selama adaptasi > 10 % d. Tikus mati pada saat penelitian berlangsung. IV.4. Variabel Penelitian IV.4.1. Klasifikasi Variabel Variabel Bebas : Pemberian asam lemak trans dengan dosis 5 % dan 10 %. Variabel Terikat : Derajat steatosis, Inflamasi lobular dan Ballooning hepatosit. IV.4.2. Definisi Operasional Variabel a. Asam lemak trans. Asam lemak trans diberikan dalam bentuk pellet sebanyak 20 gr /hari dengan dosis 5 % dan 10 %. Skala rasio. b. Derajat steatosis hepatosit Steatosis hepatosit adalah akumulasi lemak di dalam hepatosit. diukur dengan histopatologi hepatosit pewarnaan HE, dilihat dibawah mikroskop menggunakan NAFLD activity score ( NAS ). Skala ordinal c. Derajat inflamasi lobuler Inflamasi lobuler adalah infiltrasi sel-sel inflamasi yang terdiri dari limfosit, eosinofil dan terkadang polimorfonuklear, diukur dengan 49

histopatologi hepatosit pewarnaan HE, dilihat dibawah mikroskop menggunakan NAFLD activity score ( NAS ). Skala Ordinal d. Derajat degenerasi ballooning Degenerasi ballooning adalah pembengkakan hepatosit yang terjadi akibat kerusakan pada membran biologi sel diukur dengan histopatologi hepatosit pewarnaan HE, dilihat dibawah mikroskop menggunakan NAFLD activity score ( NAS ). Skala ordinal IV.5. Alat dan Bahan IV.5.1. Alat Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : a. Alat dan sarana pemeliharaan hewan coba b. Alat untuk pembuatan preparat : 1) Kertas saring 2) Cetakan prafin 3) Microtomy ( alat pemotong jaringan ) 4) Waterbath 5) Objek Glass dan deglass IV.5.2. Bahan a. Tikus jantan (Rattus norvegicus galur Sprague Dawley) berumur 9 minggu,berat 200-250 gr atau memenuhi kriteria inklusi. b. Ransum pakan untuk hewan coba yang dibuat oleh UPHP UGM 50

c. Asam lemak trans yang berasal dari produk research diet Amerika dengan dosis 5 % dan 10 % Asam lemak trans dibuat dalam bentuk pellet tikus yang diproduksi oleh diet research Amerika Serikat sebanyak 20 gr /hari dengan dosis 5 % dan 10 %. d. Bahan dan specimen untuk pembuatan preparat 1) Jaringan hati ( biopsi ) 2) Formalin bufer 10 % 3) Alkohol 70 %, 80 %, 90 %, 95 %, dan 100 % 4) Albumin cair 5) Parafin cair 6) Alat pewarnaan ( Aqua, Alhokol 50%, 70%, 80 %, 95 %,100%, Xylol, Hematoxilyn dan Eosin (HE), HCl 0,025%, cairan blueing, 7) EZ-mounth IV.5.3. Prosedur Penelitian IV.5.3.1. Persiapan Hewan Percobaan. Hewan percobaan di pelihara dengan kandang individual, dibersihkan setiap hari. Temperatur suhu 28-32 0 C dan ada sirkulasi udara serta cahaya yang memadai ( 12 jam siklus gelap / terang ) dan dilakukan aklitimasi yang menyesuaikan terhadap iklim dan lingkungan. Penelitian diawali dengan mempersiapkan tikus jantan (Rattus norvegicus galur Sprague Dawley) usia 9 minggu, sejumlah 18 ekor yang diadaptasi selama 7 hari dengan pemberian pakan standar PAR-G AD II. Berat badan 51

di timbang, dikelompokkan secara acak menjadi 3 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 ekor. Pakan standar untuk kelompok kontrol dan tinggi asam lemak trans dengan dosis 5 % dan 10 % untuk kelompok perlakuan diberikan selama 8 minggu. Akhir perlakuan sejumlah 18 ekor tikus diterminasi dengan memperhatikan etikal pada hewan coba sesuai deklarasi Helsinki 1975 dengan teknik eutanasi yang akan digunakan adalah teknik anestesi overdosis dengan menggunakan eter. Awalnya, tikus yang akan dikorbankan dimasukkan kedalam stoples, kemudian ditutup rapat, 10-20 ml eter dituang kedalam kapas dan dimasukkan kedalam stoples yang telah dihuni oleh tikus tersebut. Dua sampai 5 menit kemudian dilakukan pengamatan terhadap nafas, dan denyut jantung. Apabila tikus sudah tidak bernafas, tutup stoples dibuka dan tikus diletakkan di tempat nekropsi. Sebelum dilakukan pembedahan, dilakukan pengamatan kembali terhadap denyut jantung dan nafas untuk memastikan hewan sudah benar-benar mati, diambil organ hati, ditimbang dan dibuat preparat dengan pewarnaan HE untuk melihat gambaran histopatologi hati. IV.5.3.2. Persiapan Pakan. Pakan standar menggunakan pakan standar berdasarkan diet untuk rodentia dari PAR-G AD II. Pakan standar adalah makanan bagi semua tikus selama penelitian. Pakan standar diberikan selama 7 hari adaptasi hewan percobaan dan diteruskan untuk kelompok kontrol selama 8 minggu. Pakan tinggi asam lemak trans 5 % dan 10 % dalam bentuk pellet selama 8 minggu untuk kelompok perlakuan. 52

IV.6. Analisis Histopatologi hepar Pemeriksaan histopatologi hepar dimulai dengan persiapan jaringan hepar kemudian dilakukan prosesing jaringan yang terdiri dari, fiksasi, dehidrasi, clearing, dan infiltrasi parafin, dibuat blok parafin dan dipotong tipis dengan menggunakan mikrotomi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dilanjutkan dengan pengecatan menggunakan Hematoxylin dan eosin ( HE ) dan diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 400x dengan 5 lapang pandang dan 20 hepatosit. IV.7. Pengolahan dan Analisis Data Data primer yang diperoleh dikumpulkan, dilakukan proses edit, coding dan entry ke dalam file computer. Setelah dicleaning, data akan dianalisis melalui proses sebagai berikut : a. Analisis deskriptif dengan menampilkan nilai rata-rata, median, simpangan baku dan diagram box-plot untuk setiap kelompok. b. Analisis statistik dengan melakukan uji normalitas distribusi menurut kelompok perlakuan dengan uji Saphiro Wilk, distribusi data normal dilanjutkan dengan uji one way anova, distribusi data tidak normal dilanjutkan dengan analisis non parametrik dengan uji Krukal wallis untuk melihat adanya perbedaan diantara dua kelompok perlakuan. Besarnya perbedaan masing-masing kelompok perlakuan dianalisis lebih lanjut dengan uji Mann Withney apabila didapatkan adanya perbedaan yang bermakna diantara kelompok intervensi. Nilai p bermakna apabila nilai p < ( 0,05 ) 53

IV.8. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu-Layanan Penelitian Pra Klinik Pengembangan Hewan Percobaan (LPPTLP3HP) Universitas Gajah Mada Yogjakarta untuk pemeliharaan hewan coba. Pelet pakan hewan coba dibuat oleh research diet Amerika serikat. Pemeriksaan histopatologi hati dikerjakan oleh Laboratoriun Patologi Kedokteran hewan UGM dan dibaca oleh ahli patologi di laboratorium Patologi semarang. Penelitian ini dilakukan secara in vivo yang dilaksanakan selama 8 minggu. IV.9. Ethical Clearance Pelaksanaan penelitian ini membutuhkan ethical clearance yang diperoleh dari komisi Etik Penelitian Kesehatan dan Kedokteran Universitas Diponegoro. 54

IV.10. Alur Kerja Penelitian Tikus jantan Sprague Dawley, 9 minggu, berat 200 250 gr, 18 ekor 1 Minggu Adaptasi 1 minggu Randomisasi Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 8 minggu Diberi pakan pakan standart Diberi pakan dengan asam lemak trans 5 % Diberi pakan dengan asam lemak trans 10 % Pengambilan hati, ditimbang dan dibuat preparat untuk pemeriksaan histopatologi hepar Analisis data Gambar 10. Alur penelitian 55