DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR: 9 TAHUN 2014

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 53 TAHUN 2013

Pembahasan Tgl. 9 Desember 2013 BUPATI SERANG RANCANGAN PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN DOKTER PTT DAN BIDAN PTT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN DOKTER / DOKTER GIGI DAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1277/MENKES/SK/VIII/2003 TENTANG TENAGA AKUPUNKTUR MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1540/MENKES/SK/XII/2002 TENTANG PENEMPATAN TENAGA MEDIS MELALUI MASA BAKTI DAN CARA LAIN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37 TAHUN 1991 TENTANG PENGANGKATAN DOKTER SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP SELAMA MASA BAKTI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1991 TENTANG PENGANGKATAN DOKTER SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP SELAMA MASA BAKTI

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi

PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN DOKTER DAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN DALAM MENDUKUNG PROGRAM NUSANTARA SEHAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 40 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN CALON ANGGOTA KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585); MEMUTUSKAN: MENETAPKAN : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN DOKTER DAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 47 SERI E

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN PETUGAS HAJI DAERAH

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2014

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.01/2014 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS DAN PARA MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam usaha mewujudkan derajat kesehatan yang optimal di Kabupaten Tangerang, diperlukan langkah-langkah bagi pemerataan kesehatan, pendayagunaan dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas; b. bahwa untuk pemenuhan tenaga kesehatan di Puskesmas secara merata yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitas, serta termanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Lingkungan Kabupaten Tangerang, perlu adanya petunjuk teknis dalam pengangkatan Pegawai Tidak Tetap Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap Daerah Kabupaten Tangerang untuk Tenaga Medis dan Paramedis; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang...

-2-3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4844); 4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5036); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 8. Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 1991 tentang Pengangkatan Dokter sebagai Pegawai Tidak Tetap Selama Masa Bhakti; 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1540/MENKES/SK/XII/2002 tentang Penempatan Tenaga Medis dan Para Medis Melalui Masa Bhakti dan Cara Lain. 10. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Derah Kabupaten Tangerang Nomor 0108); 11. Peraturan..

-3-11. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0810); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Tangerang. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. 5. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. 6. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disebut BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tangerang. 7. Tenaga Medis dan Para Medis adalah Dokter Umum, Dokter Gigi, Dokter Spesialis, Dokter Gigi Spesialis dan Bidan baik lulusan Dalam Negeri maupun lulusan Luar Negeri yang diakui oeh Pemerintah Republik Indonesia. 8. Masa Bhakti adalah masa pengabdian profesi tenaga kesehatan kepada masyarakat dalam rangka menjalankan tugas profesinya pada suatu pelayanan kesehatan atau sarana lain yang ditentukan oleh Pemerintah dalam kedudukan sebagai Pegawai Tidak Tetap. 9. Surat Izin Praktek yang selanjutnya disingkat SIP adalah bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang menjalankan praktek setelah memenuhi persyaratan sebagai pengakuan kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan profesinya. 10. Pegawai Tidak Tetap Daerah yang selanjutnya disingkat PTT Daerah adalah pegawai yang diangkat oleh Bupati Tangerang untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas Pemerintahan dan Pembangunan yang bersifat teknis professional dan administrasi pada sarana pelayanan kesehatan dan tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil. BAB II

-4- BAB II FORMASI, PENGADAAN, TATA CARA PENERIMAAN DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI Bagian Kesatu Formasi Pasal 2 (1) Formasi kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah disusun berdasarkan analisis kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah pada Dinas Kesehatan dan berkoordinasi dengan BKD. (2) Kebutuhan formasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hasilnya dilaporkan kepada Bupati melalui BKD Kabupaten Tangerang. (3) Bupati menetapkan formasi penerimaan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah sesuai dengan usulan BKD Kabupaten Tangerang. Bagian Kedua Pengadaan Pasal 3 (1) Pengadaan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah dilakukan melalui proses seleksi. (2) Seleksi Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah menjadi tanggung jawab Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. (3) Seleksi Pengadaan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah dilakukan dengan: a. seleksi administrative; b. seleksi akademik; dan c. tes kesehatan. (4) Selain praktek sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat ditambah seleksi lainnya dalam bentuk: a. praktek; b. wawancara;dan/atau c. psikologi. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara seleksi pengadaan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah diatur dengan Peraturan Kepala Dinas. (1)Bupati

-5- (6) Bupati atau pejabat yang ditunjuk, membentuk Tim Seleksi Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah yang bertugas melakukan seleksi administratif, seleksi akademik administratifnya (7) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berwenang menetapkan Calon Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah sesuai kebutuhan daerah dan diumumkan secara terbuka. Bagian Ketiga Tata Cara Penerimaan Pasal 4 (1) Tenaga Medis dan Para Medis yang telah mengajukan lamaran Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah yang telah memenuhi syarat akan diberikan nomor registrasi. (2) Tenaga Medis dan Para Medis yang diterima lulus test sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diwajibkan memenuhi panggilan dan menandatangani Surat Perjanjian Kerja dengan Bupati sesuai batas waktu yang ditentukan di atas kertas bermaterai cukup. (3) Bupati dapat mendelegasikan kewenangan penandatangan Perjanjian Kerja kepada Sekretaris Daerah atau Pejabat yang ditunjuk. (4) Tenaga Medis dan Para Medis yang diterima lulus test yang tidak memenuhi panggilan tanpa pemberitahuan alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, paling lambat 30 hari setelah Surat Keputusan PTT Daerah diterima dianggap mengundurkan diri sebagai PTT Daerah. (5) Kepala Dinas selaku Ketua Tim Seleksi membuat laporan nama-nama Tenaga Kesehatan yang diterima sebagai PTT Daerah secara kolektif kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tangerang. (6) Bupati membuat laporan hasil penerimaan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah kepada Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten. (7) Tenaga Medis dan Para Medis yang tidak lulus test penerimaan PTT Daerah dapat mengajukan lamaran kepada Bupati apabila dibuka kembali pengumuman Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah. Bagian

-6- Bagian Keempat Persyaratan Administrasi Pasal 5 Persyaratan pengangkatan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah, meliputi: 1. foto copy Ijazah yang telah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang; 2. surat keterangan berbadan sehat dari Dokter Rumah Sakit milik Pemerintah; 3. pas photo berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar; 4. surat nikah bagi yang sudah menikah; 5. surat keterangan selesai adaptasi/ujian nasional bagi tenaga medis lulusan luar negeri ; 6. surat pernyataan bersedia ditempatkan dimana saja pada wilayah Kabupaten Tangerang; 7. surat pernyataan kesanggupan memenuhi masa bhakti selama 3 tahun; 8. Surat Tanda Registrasi (STR) atau bukti pendaftaran dari Konsil Kedokteran Indonesia; 9. batas usia maksimal 35 tahun sampai dengan batas penerimaan Calon Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT; 10. foto copy Sertifikat APN bagi Bidan; 11. bersedia mentaati semua Peraturan Perundangundangan yang berlaku; 12. bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, apabila melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku; 13. bersedia ditempatkan di desa yang masih membutuhkan di seluruh wilayah Kabupaten bagi Bidan; 14. bersedia ditempatkan di mana saja di seluruh wilayah Kabupaten bagi Dokter Umum dan Dokter Gigi; 15. tidak hamil selama 1 (satu) tahun pertama pengangkatan bagi wanita; 16. tidak mengambil cuti pada tahun pertama pengangkatan. BAB III PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN Pasal 6 (2) Pengangkatan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah ditetapkan melalui Keputusan Bupati dengan tembusan kepada Gubernur Banten melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan. (3) Setelah

-7- (4) Setelah menandatangani Surat Perjanjian Kerja, Bupati segera menetapkan Keputusan Penugasan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah dan mengusulkan penerbitan nomor Registrasi Pegawai Tidak Tetap ke Dinas Kesehatan Provinsi Banten. (5) Jangka waktu masa bhakti sebagai PTT Daerah 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis di Daerah. Pasal 7 (1) Bupati dapat melimpahkan kewenangan penempatan, perpindahan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah antar Puskesmas, Rumah Sakit atau Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya dalam wilayah Daerah Kabupaten kepada Kepala Dinas. (2) Perpindahan tempat tugas Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk kepentingan Dinas. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 8 Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah, berhak : 1. memperoleh penghasilan sesuai kemampuan daerah yang dituangkan lebih lanjut dengan perjanjian tersendiri; 2. memperoleh cuti tahunan setelah melaksanakan tugas selama 1 (satu) tahun terus menerus, serta cuti bersalin sesuai ketentuan yang berlaku; 3. selama masa bhakti dapat melakukan praktik perorangan diluar jam kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 4. mendapatkan pelatihan yang sama dengan Pegawai Negeri Sipil/Pegawai lainnya untuk meningkatkan Ilmu Pengetahuan. Pasal 9 Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah, wajib: 1. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD1945, Negara dan Pemerintah; 2. menyimpan rahasia negara dan rahasia jabatan yang ditetapkan oeh pejabat yang berwenang; 3. mentaati

-8-3. mentaati dan melaksanakan peraturan perundangundangan yang berlaku termasuk ketentuan Kedinasan bagi Pegawai Negeri Sipil; 4. melaksanakan masa bhakti selama ketentuan yang berlaku; 5. melaksanakan program kesehatan yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6. menjadi peserta BPJS dan wajib membayar iuran sebesar 2% dari gaji pokok. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 10 Bupati atau pejabat yang ditunjuk, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah dengan mengikut sertakan organisasi profesi. Pasal 11 (1) Bupati atau pejabat yang ditunjuk dalam rangka pembinaan dan pengawasan dapat menjatuhkan hukuman disiplin kepada tenaga kesehatan yang melanggar sesuai dengan perjanjian kerja dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (3) Bagi mereka yang pemberhentiannya dilakukan sebelum Selesai Masa Bhakti, ditetapkan dengan Keputusan Bupati berdasarkan usulan Kepala Dinas. (4) Tenaga Medis dan Para Medis PTT Daerah dinyatakan berakhir bila : a. selesai masa bhakti; b. meninggal dunia/tewas/wafat; c. memutuskan hubungan kerja secara sepihak oleh Tenaga Kesehatan yang bersangkutan; d. diberhentikan karena tidak cakap jasmani dan rohani; e. dinyatakan hilang; f. dijatuhi hukuman pidana penjara sesuai Keputusan Pengadilan. (5) Bagi Tenaga Medis dan Para Medis yang tidak menyelesaikan masa bhakti PTT Daerah tidak akan diterbitkan Surat Keterangan Selesai Masa Bhakti; (6) Bagi

-9- (6) Bagi yang diberhentikan karena tidak cakap jasmani/rohani apabila dinyatakan cakap kembali berdasarkan pemeriksaan Tim Penguji Kesehatan dapat melanjutkan masa bhaktinya. (7) Bagi yang dinyatakan hilang berdasarkan Berita Acara yang dibuat oleh Pejabat yang berwenang dan belum melewati masa 12 (dua belas) bulan: a. jika diketemukan kembali tetapi cacat fisik atau cacat mental yang mengakibatkan tidak dapat melaksanakan tugasnya dan cacatnya itu disebabkan dalam dan karena Dinas, maka yang bersangkutan diberhentikan sebagai Pegawai Tidak Tetap dan dianggap sudah selesai masa bhakti; b. apabila cacat bukan karena Dinas, maka disamakan dengan diberhentikan karena tidak cakap jasmani/rohani. (8) Pemberhentian Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah, yang meninggal/tewas/wafat, ditetapkan dengan Keputusan Bupati berdasarkan: a. Berita Acara tentang kecelakaan yang bersangkutan yang dibuat oleh pejabat yang berwajib; b. Surat Pernyataan Kepala Dinas antara lain membuat keterangan bahwa tewasnya Tenaga Kesehatan yang bersangkutan disebabkanoleh kecelakaan yang terjadi karena dan didalam Dinas; c. Surat Keterangan Dokter (Visum et Repertum) yang menjelaskan bahwa Tenaga Kesehatan PTT Daerah yang bersangkutan telah meninggal dunia akibat kecelakaan. (9) Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah yang telah menyelesaikan masa bhakti diusulkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk mendapatkan Surat Keterangan Selesai Masa Bhakti. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 12 Pengangkatan Tenaga Medis dan Para Medis sebagai PTT Daerah dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tangerang. BAB VII

-10- BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Tangerang 8 Tahun 2013, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya dan memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 2 April 2014 BUPATI TANGERANG, Ttd. Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 2 April 2014 SEKRETARIS DAERAH, Ttd. A. ZAKI ISKANDAR ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 NOMOR 35