www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN AMENDMENTS TO THE AGREEMENT ESTABLISHING THE ASEAN PROMOTION CENTRE ON TRADE, INVESTMENT AND TOURISM (PERUBAHAN TERHADAP PERSETUJUAN MENGENAI PENDIRIAN PUSAT PROMOSI ASEAN DIBIDANG PERDAGANGAN, PENANAMAN MODAL DAN PARIWISATA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pada tanggal 20 November 2007 Pemerintah Republik Indonesia telah menyetujui Amendments to the Agreement Establishing the ASEAN Promotion Centre on Trade, Investment and Tourism (Perubahan terhadap Persetujuan mengenai Pendirian Pusat Promosi ASEAN dibidang Perdagangan, Penanaman Modal dan Pariwisata), sebagai hasil pertemuan Dewan Direktur Pusat Promosi ASEAN Jepang; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengesahkan Perubahan Persetujuan tersebut dengan Peraturan Presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 11 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012); 3. Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1981 tentang Pengesahan Agreement Establishing the ASEAN Promotion Centre on Trade, Investment and Tourism (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 14); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN AMENDMENTS TO THE AGREEMENT ESTABLISHING THE ASEAN PROMOTION CENTRE ON TRADE, INVESTMENT AND TOURISM (PERUBAHAN TERHADAP PERSETUJUAN MENGENAI PENDIRIAN PUSAT PROMOSI ASEAN DIBIDANG PERDAGANGAN, PENANAMAN MODAL DAN PARIWISATA). Pasal 1 Mengesahkan Amendments to the Agreement Establishing the ASEAN Promotion Centre on Trade, Investment and Tourism (Perubahan terhadap Persetujuan mengenai Pendirian Pusat Promosi ASEAN dibidang Perdagangan, Penanaman Modal dan Pariwisata) yang disetujui oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 20 November 2007 yang naskah aslinya dalam Bahasa Inggris dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 2 Apabila terjadi perbedaan penafsiran antara naskah terjemahan Perubahan Persetujuan dalam Bahasa Indonesia dengan naskah aslinya dalam Bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, yang berlaku adalah naskah aslinya dalam Bahasa Inggris.
Pasal 3 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2009 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. ANDI MATTALATTA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 117
PERUBAHAN TERHADAP PERSETUJUAN MENGENAI PEND1RIAN PUSAT PROMOSI ASEAN DIBIDANG PERDAGANGAN, PENANAMAN MODAL DAN PARIWISATA 1. Alinea kedua Pembukaan - Dihapus dan diganti dengan Mengakui pentingnya promosi perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan pertukaran orang untuk menciptakan suatu kemitraan strategis yang lebih dalam dan lebih luas antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN; 2. Pasal I 1.- Dihapus dan diganti dengan 1. Wajib mendirikan suatu pusat promosi perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan pertukaran orang yang dikenal sebagai Pusat Promosi ASEAN dibidang Perdagangan, Penanaman Modal dan Pariwisata (selanjutnya disebut sebagai "Pusat"). 3. Pasal II - Dihapus dan diganti dengan Tujuan dari Pusat adalah untuk meningkatkan kemitraan ekonomi antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN dengan cara mempromosikan perdagangan dari negara-negara anggota ASEAN ke Jepang, khususnya produk-produk setengah jadi dan produk fabrikasi; untuk mempercepat arus penanaman modal antara Jepang dan negaranegara anggota ASEAN termasuk alih keterampilan dan teknologi; untuk meningkatkan lalu-lintas wisatawan antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN; dan memperluas pertukaran orang melalui kerja sama yang erat antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN. 4. Pasal III (1) - Dihapus dan diganti dengan (1) mengenalkan dan memublikasikan, menyebarluaskan di Jepang dan negaranegara anggota ASEAN, produk-produk, industri-industri, peluang-peluang penanaman modal dan sumberdaya pariwisata baik Jepang maupun di negara-negara anggota ASEAN serta bertukar program-program antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN; 5. Pasal III (3) - Dihapus dan diganti dengan (3) membantu dan menyarankan, apabila sesuai, misi-misi dari dan ke negaranegara anggota ASEAN dibidang perdagangan, penanaman modal,pariwisata dan pertukaran orang yang akan meningkatkan kepentingan-kepentingan baik Jepang maupun negara-negara anggota ASEAN; 6. Pasal III (4) - Dihapus dan diganti dengan (4) bertindak sebagai saluran pertukaran informasi yang bermakna yang relevan dengan peningkatan perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan pertukaran orang antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN termasuk aturan-aturan dan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan akses pasar,serta menyiapkan dan menganalisa data dan informasi, dan kecenderungan pasar; 7. Pasal III (5) - Dihapus dan diganti dengan (5) melakukan penelitian-penelitian dan kajian-kajian di bidang perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan, apabila sesuai, pertukaran orang; 8. Pasal III (6) - Dihapus dan diganti dengan (6) menyediakan Anggota-anggota dan, apabila sesuai, organisasi-organisasi dan orang-orang yang terkait dibidang perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan, apabila sesuai, pertukaran orang termasuk hal-hal tersebut pada sub-ayat (4) di atas, serta hasil-hasil penelitian-penelitian dan kajian-kajian Pusat; 9. Pasai III (7) - Dihapus dan diganti dengan
(7) memfasilitasi, apabila perlu, kerja sama teknik termasuk alih teknologi yang terkait dengan perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan, apabilasesuai, pertukaran orang; 10. Pasal III (8) - Dihapus dan diganti dengan (8) memelihara kerja sama yang erat dibidang perdagangan, penanamanmodal, pariwisata dan pertukaran orang dengan Pemerintah-pemerintah paraanggota dan organisasi-organisasi regional dan internasional yang relevan; 11. Pasal III (9) - Dihapus dan diganti dengan (9) melakukan program-program pertukaran pemuda yang mungkin dianggap sesuai untuk meningkatkan pemahaman bersama, khususnya antarpara pelajar;.dan 12. Pasal III (10) (10)melakukan kegiatan lain yang mungkin dianggap perlu untukmencapai maksud dari Pusat. 13. Pasal X 2. - Dihapus dan diganti dengan 2. Kecuali untuk sewa Ruang Pameran Perdagangan, Penanaman Modal, dan Pariwisata ASEAN yang permanen, yang wajib ditanggung oleh Jepang, anggaran tahunan Pusat wajib dipenuhi dengan pembagian sebagai berikut: Jepang: 87,5 persen, negara-negara anggota ASEAN: 12,5 persen.
Dewan, PERUBAHAN TERHADAP PERSETUJUAN MENGENAI PENDIRIAN PUSAT PROMOSI ASEAN DIBIDANG PERDAGANGAN, PENANAMAN MODAL DAN PARIWISATA (Persetujuan terhadap Naskah Perubahan mengenai Pendirian Pusat Promosi ASEAN dibidang Perdagangan, Penanaman Modal dan Pariwisata) Telah menimbang perubahan terhadap persetujuan mengenai Pendirian Pusat Promos! ASEAN dibidang Perdagangan, Penanaman Modal dan Pariwisata (selanjutnya disebut sebagai "Persetujuan") untuk maksud melakukan reformasi terhadap Pusat Promosi ASEAN dibidang Perdagangan, Penanaman Modal dan Pariwisata sebagaimana diperintahkan oieh para pemimpin pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Jepang Kesepuluh yang diselenggarakan di Cebu, Filipina pada tanggal 14 Januari 2007, Menyetujui, pada tanggal 20 November 2007, naskah revisi terhadap perubahan-perubahan Persetujuan yang mencerminkan masukan-masukan dari para Anggota atas usulan perubahan terdahuiu yang dikomunikasikan kepada para Anggota pada tanggal 13 Maret 2007. Rincian Pasal-Pasal dan ayat-ayat yang diubah adalah ayat kedua dari Pembukaan, Pasal I 1., Pasal II, Pasal III (1), (3), (4), (5), (6), (7), (8), (9), (10) dan Pasal X 2. dari Persetujuan, naskah tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Alinea kedua Pembukaan - Dihapus dan diganti dengan Mengakui pentingnya promosi perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan pertukaran orang untuk menciptakan suatu kemitraan strategis yang lebih dalam dan lebih luas antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN; 2. Pasal I 1.- Dihapus dan diganti dengan 1. Wajib mendirikan suatu pusat promosi perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan pertukaran orang yang dikenal sebagai Pusat Promosi ASEAN dibidang Perdagangan, Penanaman Modal dan Pariwisata (selanjutnya disebut sebagai "Pusat"). 3. Pasal II - Dihapus dan diganti dengan Tujuan dari Pusat adalah untuk meningkatkan kemitraan ekonomi antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN dengan cara mempromosikan perdagangan dari negara-negara anggota ASEAN ke Jepang, khususnya produk-produk setengah jadi dan produk fabrikasi; untuk mempercepat arus penanaman modal antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN termasuk alih keterampilan dan teknologi; untuk meningkatkan lalu- lintas wisatawan antara Jepang dan negaranegara anggota ASEAN; dan memperluas pertukaran orang melalui kerja sama yang erat antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN. 4. Pasal III (1) - Dihapus dan diganti dengan (1) mengenalkan dan memublikasikan, menyebarluaskan di Jepang dan negaranegara anggota ASEAN, produk-produk, industri-industri, peiuang-peluang penanaman modal dan sumber daya pariwisata baik Jepang maupun di negaranegara anggota ASEAN serta bertukar program-program antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN; 5. Pasal III (3) - Dihapus dan diganti dengan (3) membantu dan menyarankan, apabila sesuai, misi- misi dari dan ke negaranegara anggota ASEAN dibidang perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan pertukaran orang yang akan meningkatkan kepentingan-kepentingan baik Jepang maupun negara-negara anggota ASEAN; 6. Pasal III (4) - Dihapus dan diganti dengan : (4) bertindak sebagai saluran pertukaran informasi yang bermakna yang relevan dengan peningkatan perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan pertukaran
orang antara Jepang dan negara- negara anggota ASEAN termasuk aturanaturan dan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan akses pasar,serta menyiapkan dan menganalisa data dan informasi, dan kecenderungan pasar; 7. Pasal III (5) - Dihapus dan diganti dengan (5) melakukan penelitian-penelitian dan kajian-kajian dibidangperdagangan, penanaman modal, pariwisata dan, apabila sesuai, pertukaranorang; 8. Pasal III (6) - Dihapus dan diganti dengan (6) menyediakan Anggota-anggota dan, apabila sesuai, organisasi-organisasi dan orang-orang yang terkait dibidang perdagangan, penanamanmodal, pariwisata dan, apabila sesuai, pertukaran orang termasuk hal-hal tersebut pada sub-ayat (4) di atas, serta hasil-hasil penelitian-penelitian dan kajiankajian Pusat; 9. Pasal III (7) - Dihapus dan diganti dengan (7) memfasilitasi, apabila perlu, kerja sama teknik termasuk alih teknologi yang terkait dengan perdagangan, penanaman modal, pariwisata dan, apabila sesuai, pertukaran orang; 10. Pasal III (8) - Dihapus dan diganti dengan (8) memelihara kerja sama yang erat dibidang perdagangan, penanamanmodal, pariwisata dan pertukaran orang denga n Pemerintah-pemerintah para Anggota dan organisasi-organisasi regional dan internasional yang relevan; 11. Pasal III (9) - Dihapus dan diganti dengan (9)melakukan program-program pertukaran pemuda yang mungkin dianggap sesuai untuk meningkatkan pemahaman bersama, khususnya antar para pelajar; dan 12. Pasai III (10) (10) melakukan kegiatan lain yang mungkin dianggap perlu untuk mencapai maksud dari Pusat. 13. Pasal X 2. Dihapus dan diganti dengan 2. Kecuali untuk sewa Ruang Pameran Perdagangan, Penanaman Modal, dan Pariwisata ASEAN yang permanen, yang wajib ditanggung oleh Jepang, anggaran tahunan Pusat wajib dipenuhi dengan pembagian sebagai berikut: Jepang: 87,5 persen, negara-negara anggota ASEAN: 12,5 persen. 2. Memutuskan bahwa perubahan-perubahan terhadap Persetujuan wajib mulai berlaku pada tanggal saat Lembaga-lembaga Penyimpan (Pemerintah Jepang dan Sekretariat ASEAN) menerima piagam-piagam Penerimaan dari seluruh Negara anggota sesuai dengan Pasal XX I3. Persetujuan.