BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah dan selalu membutuhkan informasi untuk menunjang

dokumen-dokumen yang mirip
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DPRD KOTA. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN RAPAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN PAKPAK BHARAT FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 8 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan oleh setiap instansi. Humas mengambil bagian penting dalam proses penetapan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 97 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DPRD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki beberapa lembaga pemerintahan salah. satunya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. A. Tugas dan Fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Tengah

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

(Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah)

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 09 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2005

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

Kesekretariatan DPRD;

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TUGAS DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

PEMERINTAH KOTA BLITAR

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH SELAKU KETUA NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ACARA MASA PERSIDANGAN III TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2005

TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI SADDANG Jl. Sekolah Guru Perawat No. 3 Makassar

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

Perda No. 16 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT SekretariatDPRD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2004

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 17 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI SEKRETARIAT DEWAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 01 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 TAHUN 2001 TENTANG

PENUTUP. Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, berikut. disajikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap permasalahan

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi dalam pelaksanaan kegiatannya selalu dihadapkan dengan berbagai masalah dan selalu membutuhkan informasi untuk menunjang berbagai aktivitasnya. Organisasi sebagai wadah dari orang-orang yang menghendaki tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati bersama, membutuhkan suatu sarana untuk saling memberi informasi, saling bertukar pendapat, dan saran dalam rangka memecahkan masalah yang tengah dihadapi. Oleh karena itu, lahirlah suatu kegiatan yang kemudian dikenal dengan istilah rapat. Rapat merupakan suatu media komunikasi yang bersifat face to face yang sering diselenggarakan oleh berbagai organisasi, baik swasta maupun pemerintah (Wursanto, 2006). Kegiatan rapat dapat memberikan kesempatan bagi seluruh pesertanya untuk saling berbagi informasi, saling bertukar pendapat dan saran. Rapat memegang peranan penting dalam kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan organisasi. Melalui rapat, berbagai permasalahan dapat dipecahkan, berbagai kebijakan dirumuskan, dan kemajuan serta perkembangan organisasi dilahirkan (Dewi, 2011). Agar rapat dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pelaksanaannya, maka diperlukan prosedur dan tata pelaksanaan rapat yang baik. Prosedur dan tata pelaksanaan rapat yang baik akan dapat 1

meningkatkan kemungkinan bagi organisasi untuk mendapatkan informasi, pendapat, dan saran yang sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan yang tengah dihadapi organisasi. Prosedur dan tata kelola rapat yang baik juga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya pemborosan baik dari segi waktu, tenaga dan biaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Administrasi Sekretariat DPRD Kota Padang, tugas utama dari Sekretariat DPRD Kota Padang adalah mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta memfasilitasi pelaksanaan kegiatan DPRD. Salah satu kegiatan DPRD yang difasilitasi oleh Sekretariat DPRD Kota Padang adalah kegiatan Rapat DPRD. Bagian yang ditunjuk sebagai pengelola dan bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan kegiatan Rapat DPRD dapat berjalan dengan baik, adalah Bagian Risalah dan Perundang-undangan. Bagian Risalah dan Perundang-undangan merupakan bagian yang berperan sebagai penanggungjawab utama dalam mengelola kegiatan Rapat DPRD. Bagian Risalah dan Perundang-undangan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan menyiapkan kebutuhan terkait pelaksanaan Rapat DPRD. Bagian Risalah dan Perundang-undangan dalam melaksanakan tugasnya bekerja sama dengan Sekretariat Fraksi, Sekretariat Alat Kelengkapan DRPD, Bagian Administrasi dan Bagian Humas. Berdasarkan Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang nomor 189.20/PIM-DPRD-PDG/2008 tentang Prosedur Tetap 2

Persidangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang, DPRD Kota Padang menetapkan Prosedur Tetap (Protap) Persidangan DPRD Kota Padang. Protap Persidangan DPRD Kota Padang merupakan suatu ketetapan berupa sistem dan prosedur baku yang disusun sebagai pedoman bagi seluruh karyawan di lingkungan Sekretariat DPRD Kota Padang dalam rangka memberikan dukungan dan fasilitasi kelancaran kegiatan Rapat-rapat DPRD. Protap Persidangan DPRD Kota Padang mengatur seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan rapat agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Rapat DPRD yang difasilitasi dan dilayani oleh Sekretariat DPRD Kota Padang, secara garis besar terbagi atas tiga jenis, yaitu Rapat Paripurna, Rapat Alat Kelengkapan DPRD, dan Rapat Fraksi. Rapat-rapat tersebut dikelola dan difasilitasi oleh Sekretariat DPRD Kota Padang. Rapat Paripurna dapat diartikan sebagai rapat anggota DPRD yang menjadi forum tertinggi dalam pengambilan keputusan. Rapat Paripurna terbagi atas tiga macam, yaitu Rapat Paripurna Internal, Rapat Paripurna Istimewa, dan Rapat Paripurna Agenda Pembahasan. Rapat Paripurna Internal merupakan rapat yang diselenggarakan dan dihadiri oleh anggota DPRD. Rapat Paripurna Istimewa merupakan Rapat Paripurna yang diselenggarakan untuk melaksanakan suatu acara tertentu dan tidak untuk mengambil keputusan. Rapat Paripurna Agenda Pembahasan merupakan rapat yang dilaksanakan oleh anggota DPRD untuk membahas tugas-tugas lembaga eksekutif yang telah dilimpahkan kepada DPRD. Rapat Paripurna 3

dikelola oleh Bagian Risalah dan Perundangan-undangan dengan dibantu oleh Bagian Administrasi dan Bagian Humas. Rapat Alat Kelengkapan DPRD dapat diartikan sebagai rapat yang diselenggarakan oleh Alat Kelengkapan DPRD, dan terdiri atas empat macam, yaitu Rapat Internal Alat Kelengkapan DPRD, Rapat Kerja, Rapat Konsultasi, dan Rapat Lintas Alat Kelengkapan DPRD. Rapat Internal Alat Kelengkapan DPRD merupakan rapat yang diselenggarakan dan diikuti oleh suatu anggota Alat Kelengkapan DPRD. Rapat Kerja merupakan rapat antara anggota DPRD dengan Walikota atau rapat antara Alat Kelengkapan DPRD dengan Walikota atau Pejabat yang ditunjuk. Rapat Konsultasi merupakan rapat antara Pimpinan DPRD dengan Pimpinan Fraksi dan Pimpinan Alat Kelengkapan DPRD. Rapat Lintas Alat Kelengkapan DPRD merupakan rapat antar Alat Kelengkapan DPRD. Rapat Alat Kelengkapan DPRD dikelola oleh Bagian Risalah dan Perundang-undangan dengan dibantu oleh Sekretariat Alat Kelengkapan DPRD. Rapat Fraksi merupakan rapat yang diselenggarakan oleh anggota Fraksi, yang membahas mengenai kepentingan Fraksi yang bersangkutan. Rapat Fraksi diselenggarakan dan dikelola oleh Sekretariat Fraksi yang bersangkutan dengan dibantu oleh Bagian Risalah dan Perundangundangan. Pada setiap pelaksanaan Rapat DPRD, pengelola rapat diwajibkan untuk menyiapkan Notulen dan Laporan Ringkas Hasil Rapat sebagai dokumentasi dan bukti otentik pelaksanaan rapat. Khusus pada pelaksanaan 4

Rapat Paripurna, tidak membuat Notulen Rapat. Pengelola Rapat diwajibkan untuk menyiapkan Risalah dan Laporan Ringkas Hasil Rapat. Notulen merupakan catatan yang berisi pokok-pokok hasil rapat. Notulen Rapat DPRD berisi ringkasan pembicaraan selama rapat berlangsung, kesimpulan, dan keputusan hasil rapat. Laporan Ringkas Hasil Rapat merupakan laporan ringkas yang berisi keputusan dan kesimpulan hasil rapat. Risalah Rapat Paripurna merupakan catatan yang dibuat khusus pada pelaksanaan Rapat Paripurna yang memuat seluruh jalannya Rapat Paripurna secara lengkap. Notulen dan Laporan Ringkas Hasil Rapat disusun dan dibuat oleh pengelola rapat tersebut, sedangkan Risalah Rapat Paripurna disusun oleh Bagian Risalah dan Perundang-undangan. Notulen, Laporan Ringkas Hasil Rapat dan Risalah Rapat Paripurna merupakan sumber informasi, dan bukti otentik pelaksanaan rapat yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi rapat yang akan dilaksanakan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengetahui dan mempelajari secara lebih dalam mengenai bagaimana prosedur dan tata pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang. Penulis selanjutnya akan merangkum hasil penelitian mengenai prosedur dan tata pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang di dalam sebuah laporan yang berjudul, Tinjauan Prosedur dan Tata Pelaksanaan Rapat di DPRD Kota Padang. 5

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, adapun permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana prosedur pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang? 2. Bagaimana tata pelaksanaan rapat yang dilakukan di DPRD Kota Padang? 3. Apa kelemahan dari implementasi prosedur dan tata pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang? 1.3 Tujuan Magang Tujuan dari pelaksanaan kegiatan magang ini adalah: 1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang. 2. Untuk mengetahui tata pelaksanaan rapat yang dilakukan di DPRD Kota Padang. 3. Untuk mengetahui kelemahan dari implementasi prosedur dan tata pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang. 1.4 Manfaat Magang Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang adalah: a. Bagi Akademisi Laporan kegiatan magang diharapkan dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca. Laporan kegiatan magang ini dapat menjadi referensi dan sumber informasi untuk menambah pengetahuan pembaca 6

mengenai prosedur dan tata pelaksanaan rapat, khususnya prosedur dan tata pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang. b. Bagi Praktisi Laporan kegiatan magang diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan masukan bagi organisasi, khususnya instansi pemerintahan, guna memperbaiki dan meningkatkan prosedur dan tata pelaksanaan rapat di organisasi atau instansi tersebut. 1.5 Tempat dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Kantor DPRD Kota Padang pada tanggal 2 Januari 2017 24 Februari 2017. Kantor DPRD Kota Padang dipilih karena sesuai dengan latar belakang dan masalah yang ingin penulis bahas. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan magang, manfaat magang, tempat dan waktu magang, sistematika penulisan, dan metode penelitian. BAB II : Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang membahas mengenai objek penelitian yang dilakukan oleh penulis. 7

BAB III : Gambaran Umum Organisasi Bab ini membahas mengenai gambaran umum organisasi yang diteliti yaitu mengenai sejarah, kedudukan dan fungsi, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, Alat Kelengkapan, pendukung alat kelengkapan, dan struktur organisasi DPRD Kota Padang. BAB IV : Pembahasan Bab ini berisi hasil penelitian penulis mengenai bagaimana prosedur dan tata pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang.serta kelemahan dari implementasi prosedur dan tata pelaksanaan rapat di DPRD Kota Padang. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. 1.7 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam menyusun laporan hasil penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu: 1. Observasi Penulis melakukan observasi dengan melakukan kegiatan magang di Kantor DPRD Kota Padang guna mendapatkan data-data yang valid mengenai masalah yang akan dibahas. 2. Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan narasumber di Kantor DPRD Kota Padang guna mendapatkan data-data yang diperlukan. 8