III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan daribulan Juli sampai dengan Oktober 2012 di daerah

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan bekas alang-alang di Desa Blora Indah

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

III. BAHAN DAN METODE. sistem olah tanah dengan pemupukan N jangka panjang dari tahun 1987 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 musim ke 43 sampai dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan pertanaman tebu di PT. Gunung Madu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi dan

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni2013. Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

Yurres Satrio Wibowo, Henrie Buchari, M. A. Syamsul Arif & Muhajir Utomo

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di PT

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorim Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Research Station PT Great Giant Pineapple, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 Februari Penanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

II. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Universitas Lampung (Unila),

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

BAB III METODE PENELITIAN

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

II. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada bulan Juni sampai dengan bulan September

METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

Transkripsi:

12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan daribulan Juli sampai dengan Oktober 2012 di daerah Blora Indah Kelurahan Segala Mider, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung dengan posisi koordinat 105 0 14 24 5-105 0 14 24 3 BT dan 05 0 23 35 5-05 0 23 35 3 LS dan ketinggian tempat berkisar antara 166 173 meter di atas permukaan laut. Pengukuran C-organik dilakukan dengan mengambil sampel tanah di Lapangan dan analisis C-organikdilakukan dilaboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 3.2 BahanDanAlat Bahan-bahan yang digunakan antara lain aquades, pupuk kimia (Urea, SP-18 dan KCl), benih kedelai Varietas Tanggamus, dan herbisida berbahan aktif glifosat.penetapan C-organik dilakukan dengan metode (Walkey and Black), N- total (metode Kjeldahl) dan ph tanah (metode elektrometrik). Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain cangkul, bor tanah, tali plastik, meteran, kantong pelastik, timbangan, soil moisture (mengukur kelembaban tanah), soil thermometer(mengukur suhu tanah), alat titrasi dan taster laboratorium lainnya.

13 3.3 Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan enam ulangan. Sebagai perlakuan adalah tiga macam sistem olah tanah, yaitu : T 0 = Sistem tanpa olah tanah (TOT) T 1 = Sistem olah tanah minimum (OTM) T 2 = Sistem olah tanah intensif (OTI) Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisis ragam. Sebelum analisis ragam, homogenitas data diuji dengan uji Barlet dan aditifitas data dengan uji Tukey. Setelah itu dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 %.Kemudian dilakukan juga uji korelasi antara variabel utama dengan variabel pendukung. 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Sejarah Lahan Lahan yang digunakan untuk pertanaman kacang kedelai pada musim keduaadalah lahan alang-alang yang berumur lebih dari 10 tahun. Selama 10 tahun, pengelolaan dilakukan hanya dengan memotong alang-alang setiap dua sampai empat minggu sekali dan serasahnya dibiarkan hingga menjadi bahan organik. Lahan tersebut tidak pernah dilakukan pengolahan tanah dan penanaman tanaman, hingga penelitian periode satu pada bulandesember 2010 Maret 2011. Penelitian musim pertama dengan menggunakan sistem pengelolaan lahan dengan penggunaan tiga sistem olah tanah, yaitu tanpa olah tanah, olah tanah minimum

14 dan olah tanah intensif. Hasil penelitian yang ditanami jagung (Zea mays) pada musim pertama terhadap kandunganc-organik memberikan pengaruh nyata sedangkan untuk produksi tidak memberikan pengaruh nyata (Cristanti,2011). Penelitianmusimpertamaselesai, lahandibiarkanselamasatutahun. Menindaklanjuti hal tersebut dilakukan penelitian musim tanam kedua dengan menggunakan tanaman kedelai(glycine max L). 3.4.2 Persiapan Lahan dan Penanaman Persiapan awal sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan pengukuran lahan dan pembuatan plot percobaan dengan tali plastik. Pada plot yang sama dengan sebelumnyadibuat secara kelompok, tiga perlakuan dan enam ulangan maka total petak adalah 18. Ukuran tiap petak adalah 4m 2m dan jarak antar petakan 0,5 m. Tanah diambil pada kedalaman 20 cm dan diambil secara acak pada lima titik kemudian dikompositkan, hal ini dilakukan untuk mengetahui C-organik awal. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Imu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pada petak olah tanah intensif (OTI), pengolahan tanah dimulai dengan pembabatan alang-alang, kemudian tanah diolah sebanyak 2 kali. Mula-mula tanah dicangkul sedalam lebih kurang 20 cm secara merata, kemudian dilakukan penghancuran bongkahan pertama. Tanah diratakan dan sisa alang-alang dibuang dikeluarkan dari petak percobaan. Pada olah tanah minimum (OTM) lahan tidak disemprot menggunakan herbisida tetapi hanya dilakukan pembabatan gulma, dan pengolahan tanah seperlunya yaitu hanya setebal 10 cm, kemudian sisa tanaman

15 gulma (alang-alang) digunakan sebagai mulsa. Sedangkan pada petak tanpa olah tanah (TOT), pengolahan tanah tidak dilakukan,namun dilakukan pembuatan lubang tanam untuk peletakan benih. Selanjutnya gulma yang tumbuh, dikendalikan dengan menggunakan herbisida, kemudian sisa gulma dikembalikan ke lahan sebagai mulsa.setiap petakan dibuat lubang tanam dengan jarak 25 x 25 cm sampai kedalaman 3-5 cm setelah itu ditanami benih kedelai. Benih ditanam secara tugal sebanyak dua benih tiap lubang. Setelah tanaman tumbuh (7 HST) disisakan satu tanaman pada tiap lubang. Pupuk diberikan secara tugal dikiri-kanan lubang tugalan benih, dengan jarak 10-15 cm di samping tanaman selanjutnya ditutup kembali dengan tanah. Pada setiap plot percobaan diberikan pupuk yaitu pupuk urea (45%N) diberikan dengan dosis 120 kg ha -1, TSP (46% P 2 O 5 ) dengan dosis sebanyak 45 kg ha -1, dan KCL (50% K 2 O) sebanyak 25 kg ha -1 (Pulung, 2009). Pemberian pupuk diberikan secara bertahap, 1/3 pupuk urea ditambah 1/3 pupuk KCL dan seluruh pupuk TSP diberikan pada awal tanam. Sedangkan sisanya diberikan pada 1 bulan setelah tanam dan pada pertumbuhan vegetatif maksimum. Penyiangan gulma pertama dilakukan dua minggu setelah tanam dan penyiangan selanjutnya dilakukan 2 minggu kemudian. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 1 minggu melalui sulam benih. Untuk mencegah hama dan penyakit dilakukan penyemprotan pestisida yang memiliki bahan aktif fipronil dengan konsentrasi 4 ml liter -1 air. Penyemprotan pestisida bertujuan untuk mencegah tanaman dari serangan hama dan penyakit. Tanaman disiram 1 x 2 hari dengan 40 liter air per plot.panen kedelai dilakukan pada umur 90 hari dan apabila warna polong masak telah berwarna coklat muda. Proses pemanenan dilakukan

16 dengan mencabut tanaman hingga akar tanaman untuk mengetahui berat berangkasan tanaman dan produksi (ton ha -1 ), kemudian diambil sampel tanah utuk mengetahui C-organik akhir. 3.4.3 Pengamatan 3.4.3.1 Variabel Utama 3.4.3.1.1 C-organik dengan metode Walkey dan Black pada tanah C-organik diukur dengan menggunakan metode Walkley dan Black (Thom dan Utomo, 1991), dengan prosedur sebagai berikut : tanah sebanyak 0,5 gr dimasukkan ke dalam labu erlenmayer 250 ml dan ditambahkan 5 ml kalium bikromat 1 N, 10 ml asam sulfat pekat dan diamkan selama 30 menit. Ditambahkan air destilata sebanyak 100 ml dan biarkan hingga dingin. Kemudian ditambahkan 5 ml asam fosfat pekat 2,5 ml larutan NaF 4% dan 5 tetes indikator difenilamin. Setelah itu larutan dititrasi dengan fero amonium sulfat 0,5 N hingga warna larutan berubah dari coklat kehijauan menjadi biru keruh sampai warna berubah tajam menjadi hijau terang. Setelah diperoleh jumlah ml titrasi C-organik dihitung menggunakan rumus : %C organik tanah = ml K 2Cr 2 O 7 x 1 T x 0,4 S berat sampel (g) Keterangan : T = ml titrasi sampel S = ml titrasi blangko

17 3.4.3.1.2 Daya Simpan C-organik Menghitung daya simpan karbon, dilakukan dengan mengukur jumlah karbon C- organik dari masing-masing sistem olah tanah (Fabrizezi dan Rice, 2007). Perbedaan Corganik = Corganik TOT - Corganik OTM selama 3 bulan Perbedaan Corganik = Corganik TOT - Corganik OTI selama 3 bulan Perbedaan Corganik = Corganik OTM - Corganik OTI selama 3 bulan Daya Simpan C-Organik TOT terhadap OTI Corganik TOT Corganik OTI = x 100% Corganik TOT TOT Terhadap OTM = Corganik TOT Corganik OTM Corganik TOT x 100% OTM Terhadap OTI = Corganik OTM Corganik OTI Corganik OTM x100% 3.4.3.1.3Brangkasan Tanaman dan Produksi Kedelai Brangkasan Tanaman dan biji kedelai diukur kadar airnya. Berat dengan kadar air yang dikehendakai yaitu 14% dapat dihitung menggunakan rumus : Berat kedelai dengan kadar air 14% = (100 a) x berat total biji saat panen (100 b) Keterangan : a = Nilai kadar air saat panen b = Nilai kadar air yang dikehendaki (14%) 100 = angka persentase maksimum 3.4.3.2VariabelPendukung Variabelpendukung yang diamatiadalah : N-total, ph, KTK, SuhudanKelembabantanah