PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA KELAS V SDN TIRTOMOYO TAHUN AJARAN 2012/2013

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDALEMAN WETAN

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

662 Aplikasi Model Sains...

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PATEMON TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA REALIA

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWAKELAS V SDN 1 PATUKGAWEMULYO

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL BAMBOO DANCING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Key Word: creative-productive, buzz group, increasing, mathematic

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SLARANG 05 TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER Dien Puspitawarti 1, Tri Saptuti Susiani 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 e-mail: dienpuspita@yahoo.co.id PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen 1 mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Applying of CTL and Concrete Object media in Improving of Natural Science Learning in III SDN 3 Panjer. The aims of this research is discribing applying of CTL and Concrete Object media in Natural Science learning and improve Science Learning in III grade of Elementary School. Subject of this research is a students in III grade by consist of 26 students. This research is a Collaborative Classroom Action Research. Procedure research are planning, action, observation, and reflection. This research in two cycle, each cycle three meeting. The result of research indicate that applying of CTL and Concrete Object media can improve Natural Science Learning in III grade Elementary School. Keyword: CTL, Concrete Object media, Natural Science learning. Abstrak: Penerapan Model Contextual Teachinag and Learning (CTL) dan Media Benda Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Panjer. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model CTL dan Media Benda Konkret dalam pembelajaran IPA dan meningkatkan pembelajaran IPA pada kelas III Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III berjumlah 26 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Prosedur penelitian tindakan kelas berupa perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua siklus masingmasing siklus tiga pertemuan. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan model CTL dan Media Benda Konkret dapat meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas III Sekolah Dasar. Kata Kunci: model CTL, Benda Konkret, IPA. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan vital manusia dan sebagai usaha sadar yang terencana untuk mewujudakan iklim belajar dan pembelajaran agar siswa terlibat aktif mengembangkan potensinya. Peningkatan sumber daya manusia tidak hanya dilakukan melalui usaha pendidikan saja tetapi juga dibutuhkan usaha perbaikan melalui penanganan pendidikan yang efektif. Apabila dikaji secara kognitif, maka siswa kelas III SD masuk pada masa operasional konkret yang memiliki rentang umur antara 7-11 tahun. Siswa kelas III SD, berada dalam rentang usia 8-9 tahun dengan ciri-ciri bahwa anak telah mampu berpikir secara logis, fleksibel mengorganisasi dalam aplikasi terhadap benda konkret. Selain itu, Piaget juga berpendapat bahwa tahap operasional kongkret merupakan tahap awal kegiatan rasional, anak mulai melihat sesuatu berdasarkan persepsinya, dimulai dari sistem nyata dari obyek serta hubungannya (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001). Aktifitas dalam pembelajaran IPA meliputi kegiatan menggali informasi gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan ilmu pengetahuan. Guru berkewajiban meningkatkan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA yaitu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep-konsep IPA, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, serta mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Tujuan ini tidak terlepas dari IPA sebagai produk, proses dan sikap ilmiah. Sedangkan selama ini kegiatan pembelajaran IPA di sekolah dasar lebih menekankan pada penguasaan materi sehingga siswa kurang menguasai keterampilan proses. Pembelajaran IPA tidak hanya menilai dari aspek hasil saja, tetapi juga proses ketika mereka melaksanakan pembelajaran. Sehingga kedua-duanya penting untuk ditingkatan dalam pembelajaran IPA supaya siswa dapat memiliki keterampilan belajar yang kompleks. Elaine B. Johnson (2009) berpendapat bahwa CTL adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa (hlm. 57). Dengan CTL, proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami sendiri aktivitasaktivitas ilmiah, bukan transfer pengetahuan dari guru kesiswa yang bersifat pasif. Langkah pelaksanaan model CTL dilaksanakan berdasarkan 7 prisnsip dasar yaitu Kontruktivisme, Bertanya, Inquiri, Masyarakat Belajar, Pemodelan, Refleksi dan Penilaian Autentik. Padmono (2011) yang mengatakan bahwa menggunakan benda nyata atau mekhluk hidup (real life material) dalam pembelajaran sering kali paling baik, karena siswa akan dengan tepat memperoleh pengalaman nyata (hlm. 43). Sesuai dengan latar belakang siswa kelas III yang masih berada pada masa operasional konkret, maka akan efektif apabila menggunakan jenis Benda Konkret yang dalam penggunaannya akan melibatkan benda nyata atau makhluk hidup. Adapun langkah-langkah penerapan media benda konkret adalah pemilihan media, pengenalan media, penjelasan proses penggunaan, pemeragaan media, penggunaan media, dan pemodelan siswa. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan rumusan masalah penelitian yaitu apakah penerapan model CTL dan Media Benda Konkret dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas III SDN 3 Panjer tahun ajaran 2012/2013?. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model CTL dan Media Benda Konkret dalam meningkatkan pembelajaran IPA pada kelas III semester 2 SDN 3 Panjer tahun ajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Panjer, yang terletak di Desa Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen pada Tahun Ajaran 2012/2013. Jumlah subyek penelitian 26 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan April 2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif, yaitu peneliti berkerjasama dengan guru kelas dalam melaksanakan penelitian. Langkah atau prosedur penelitian tindakan kelas tersebut, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar wawancara, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, anecdotal record, lembar observasi keterampilan proses IPA dan soal evaluasi. Pelaksana penelitian adalah guru kelas III di SDN 3 Panjer. Dalam pelaksanaan tindakan, penelitian diamati oleh tiga observer (pengamat) yaitu peneliti dan dua orang teman sejawat yang bertugas mengamati dan memberikan masukan bagi jalannya penelitian. Analisis data dilakukan

melalui analisis kualitatif mengacu pada pendapat Miles dan Hiberman (1984), meliputi tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, yang dilakukan selama dan setelah pengumpulan data selesai (Sugiyono, 2011: 246). Pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Untuk menguji dan menjaga keabsahan data, digunakan metode triangulasi data yang melibatkan guru kelas III, siswa, peneliti, dan observer. Indikator kinerja yang ditentukan yaitu mencapai 80% pada langkah-langkah model CTL dan media Benda Konkret, keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Prosedur penelitian tindakan kelas berupa perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus tiga pertemuan. Pada perencanaan menerapkan model CTL dan Media Benda Konkret, kemudian peneliti menyusun RPP, menyusun LKS, lembar evaluasi, lembar observasi, lembar wawancara, lembar anecdotal record, dan menghubungi teman sejawat selaku observer. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus pada bulan Maret 2013 sampai bulan April 2013. Setiap siklusnya terdiri dari tiga pertemuan, dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Selama mengikuti proses pembelajaran, observer mengamati guru dan siswa dalam Konkret dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dikatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan skenario atau perencanaan. Penilaian terhadap guru dalam menerapkan model CTL dan media Benda Konkret dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan penilaian terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model CTLdan media Benda Konkret dapat dilihat pada tabel 2. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, observer juga melakukan penilaian terhadap penguasaan keterampilan proses IPA. perbandingan rata-rata nilai penguasaan keterampilan proses dapat dilihat pada tabel 3. Pada akhir kegiatan, guru mengadakan evaluasi tentang materi yang telah dipelajari. Perbandingan rata-rata nilai hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4. Berikut hasil siklus I-II: Tabel 1. Perbandingan Rata-Rata Penilaian terhadap Guru dalam Penerapan model CTL dan media Benda Konkret Siklus I-II. No Uraian Kegiatan Rata-rata nilai CTL 1 Siklus 1 2,24 2,16 2 Siklus 2 3,62 3,71 Benda Konkret Pada siklus I guru memperoleh nilai rata-rata sebesar 2,24 untuk penerapan model CTL dan 2,16 untuk penerapan media benda konkret. Pada siklus II guru memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,62 untuk penerapan model CTL dan 3,71 untuk penerapan media benda konkret. Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 1,38 pada penerapan model CTL dari siklus I ke siklus II, dan 1,55 pada penerapan media Benda Konkret. Selain melakukan pengamatan terhadap guru, observer juga melakukan pengamatan terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan model CTL dan media Benda Konkret. Tabel 2. Perbandingan Rata-Rata Penilaian terhadap Siswa dalam Penerapan model CTL dan media Benda Konkret Siklus I-II. No Uraian Kegiatan Rata-rata nilai CTL 1 Siklus 1 2,41 2,16 2 Siklus 2 3,56 3,71 Benda Konkret Berdasarkan tabel 2, pada siklus I guru memperoleh nilai rata-rata sebesar 2,41 untuk

penerapan model CTL dan 2,16 untuk penerapan media benda konkret. Pada siklus II guru memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,56 untuk penerapan model CTL dan 3,71 untuk penerapan media benda konkret. Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 1,15 pada penerapan model CTL dari siklus I ke siklus II, dan 1,55 pada penerapan media Benda Konkret. Peneliti melaksanakan refleksi untuk melakukan perbaikan dari siklus I hingga siklus II. Setelah pelaksanaan tindakan dilakukan hingga siklus II, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran IPA telah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah model CTL dan media Benda Konkret. Hasil pengamatan keterampilan proses dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Perbandingan Rata-Rata Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I-II No Uraian Rata-rata Nilai Presentase 1 Siklus I 2,43 59,74% 2 Siklus II 3,72 93,10% Berdasarkan tabel 3, pada siklus I diperoleh rata-rata nilai 2,43 dan pada siklus II sebesar 3,72. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 1,27 dari siklus I ke siklus II. Peningkatan penguasaan keterampilan proses IPA ternyata juga mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas III. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPA Siklus I-II No Uraian Nilai Ratarata Ketuntasan Presentase 1 Siklus I 70,35 34,18% 2 Siklus II 86,27 84,60% Pada siklus I rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 70,35 dengan persentase ketuntasan 34,18%. Kemudian rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 86,27 dengan persentase ketuntasan siswa 84,60% pada siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus I belum berjalan dengan baik karena siswa dan guru belum terbiasa dengan suasana belajar yang baru sehingga keseluruhan langkah pembelajaran belum mencapai ketuntasan. Berdasarkan analisis siklus I dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja pada penelitian ini belum tercapai semuanya sehingga peneliti merencanakan untuk melaksanakan tindakan perbaikan siklus II. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan tertib. Siswa dan guru sudah mulai terbiasa dengan suasana kelas.. Pada pelaksanaan tindakan siklus II terdapat peningkatan ketuntasan pada penguasaan keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa. Sebanyak 84,60% siswa mencapai hasil belajar IPA 80 dengan rata-rata sebesar 86,27. Keterampilan proses IPA juga telah mencapai indikator kinerja. Semua siswa kelas III atau 25 siswa telah mencapai nilai ketuntasan dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 3,72 atau 93,10%. Kemampuan guru dalam Konkret dalam pembelajaran IPA telah mencapai indikator kinerja dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,62 g dan 3,71. Sedangkan untuk siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model CTL memperoleh 3,56 dan penerapan media Benda Konkret memperoleh 3,71. Dengan demikian peneliti memutuskan tidak melakukan tindakan perbaikan lagi karena pembelajaran yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang direncanakan. Dari keseluruhan pelaksanaan pembelajaran IPA, peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan dari model CTL, yaitu: (1) Kelebihan model CTL an (b) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa, (2) Kekurangan model CTL (a) Guru lebih intensif dalam membimbing, dan (b) Harus mengontrol siswa secara penuh. Media Benda Konkret juga memiliki kelebihan yaitu memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam proses pembelajarannya, sedangkan

kekurangannya yaitu tidak semua bisa digunakan dalam pembelajaran dikelas dan tidak praktis. KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan model CTL dan media Benda Konkret dalam pembelajaran IPA di Kelas III Sekolah Dasar dapat disimpulkan sebagai berikut: langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model CTL dan media Benda Konkret dapat meningkatkan pembelajaran IPA sebagai berikut: (1) Proses pembelajaran IPA dengan Konkret pada siswa kelas III yaitu guru terampil dalam menerapkan langkah-langkah diantaranya yaitu: (a) Kontruktifisme, mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna (b) Inquiri, melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik yang diajarkan, (c) Mengajukan Pertanyaan, siswa dituntut untuk mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaan-pertanyaan, (d) Masyarakat belajar, menciptakannya melalui kegiatan kelompok berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya, (e) Pemodelan, menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran (f) Refleksi, membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, (g) langkah terakhir yaitu Penilaian Autentik, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada setiap siswa. Adapun langkah-langkah penerapan media benda konkret adalah pemilihan media, pengenalan media, penjelasan proses penggunaan, pemeragaan media, penggunaan media, dan pemodelan siswa. (2) Pembelajaran IPA dengan menerapkan model Contextual Teaching and Learning dan media Benda Konkret dapat meningkatkan keterampilan proses IPA dan hasil belajar IPA pada materi nergi dan Gerak Benda di Kelas III SD Negeri 3 Panjer, Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memberikan beberapa saran di antaranya: (1) Dalam melaksanakan pembelajaran IPA dengan model CTL dan media Benda Konkret hendaknya guru memahami dan melaksanakan secara utuh langkah-langkah pembelajaran, serta mengondisikan kelas yang kondusif (2) hendaknya siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran serta mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan nyata sehari-hari; (3) Lembaga pendidikan diharapkan sekolah meberikan fasilitas atau segala sesuatu yang diperlukan antara lain media pembelajaran dan alat peraga guna meningkatkan prestasi akademik siswa di sekolah sehingga dapat meningkatkan citra sekolah (4) Peneliti hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam merancang penggunaan model dan media pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Bundu, P. (2006). Penilaian Ketrampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan. Johnson E. B. (2009). Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Media Utama. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumantri, M & Permana, J. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.