pemikiran dan mempertajam konsep yang digunakan yang memuat penelitian yang optimal. Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan penelitian sejenis

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR PONDASI DALAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB I PENDAHULUAN. beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

struktur pondasi. Berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FONDASI DALAM BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan melaksanakan survey penelitian tanah (Soil investigation). Pada

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh muatan (beban) dari bangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada

BAB 1 PENDAHULUAN. tiang pancang membutuhkan kepala tiang atau biasa disebut sebagai pile cap.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melihat sejarah panjang gempa bumi di Indonesia, wilayah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi

PERANCANGAN PILE CAP DENGAN METODE STRUT AND TIE MODEL

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangmya kemajuan teknologi dewasa ini, telah banyak jenis

Pondasi yang mendukung bebannya secara langsung, seperti: pondasi telapak, pondasi memanjang dan pondasi rakit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung

BABI PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini telah memasuki era Pembangunan Jangka Panjang

Beberapa hal yang dapat diperoleh dari perhitungan analisis sambungan tiang

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

Struktur dan Konstruksi II

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

ABSTRAKSI STUDI EVALUASI DESAIN BANGUNAN BAWAH ( PONDASI TIANG PANCANG ) JEMBATAN WANGKAL - PROBOLINGGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

PERENCANAAN TYPE PONDASI TIANG PANCANG HOTEL RICH PALACE SURABAYA DENGAN ZONA GEMPA KUAT TUGAS AKHIR

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR TUJUH LANTAI DI PONTIANAK. Arikris Siboro 1), M. Yusuf 2), Aryanto 2) Abstrak

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI JACK PILE MENGGUNAKAN DATA N-SPT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG U-CITY di JL. BRIGJEND KATAMSO MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI PERENCANAN PONDASI PADA PEMBANGUNAN RUANG VIP RSUD GAMBIRAN KEDIRI DENGAN ALTERNATIF PEMAKAIAN PONDASI DALAM DAN PONDASI DANGKAL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi (K.Nakazawa).

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KONSULTASI MAGANG... iv. PERNYATAAN... v. PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini sistem pondasi tiang bor (bored pile) banyak digunakan pada

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan taraf pembangunan,

BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI

3.4.1 Fondasi Tiang Pancang Menurut Pemakaian Bahan dan Karakteristik Strukturnya Alat Pancang Tiang Tiang Pancang dalam Tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I P E N D A H U L U A N

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan kerangka teoritis yang dijadikan landasan pemikiran dan mempertajam konsep yang digunakan yang memuat penelitian sebelumnya untuk menghindari duplikasi. Dengan demikian penelitian yang dilakukan ini mempunyai landasan teori yang kuat dan diharapkan memberikan hasil yang optimal. Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan penelitian sejenis sebelumnya sebagaimana yang akan diuraikan sebagai berikut ini. 2.1 Tinjauan Umum Semua konstruksi yang direkayasa untuk tertumpu pada tanah hams didukung oleh struktur bawah atau pondasi. Pondasi adalah bagian dari suatu sistem rekayasa yang mencruskan beban bangunan ke dalam tanah dan batuan yang tcrletak dibawahnya. Secara umum pondasi tiang merupakan elemen struktur yang berfungsi meneruskan beban pada tanah, baik beban dalam arah vertikal maupun arah horisontal. Pondasi tiang merupakan bagian dari konstruksi yang terbuat dan kayu, beton, atau baja, yang digunakan untuk meneruskan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah dalam massa tanah. Hal ini merupakan

distribusi vertikal dari beban sepanjang poros tiang pancang atau pemakaian beban secara langsung terhadap lapisan yang lebih rendah melalui ujung tiang pancang. Semua pondasi tiang berfungsi sebagai kombinasi tahanan samping dan dukungan ujung kecuali bila tiang pancang menembus tanah yang sangat lembek sampai ke dasar padat. (Bowles, 1991) Dalam perencanaan pondasi, terdapat dua persyaratan pokok yang harus dipenuhi, yaitu : 1. faktor aman terhadap keruntuhan akibat terlampauinya kapasitas dukung tanah, dan 2. penurunan pondasi hams masih dalam batas-batas nilai yang ditoleransikan. (Hardiyatmo, 1994) Menurut Sardjono (1991), terdapat tiga definisi dasar dalam perencanaan pondasi tiang pancang adalah sebagai berikut ini. 1. Tumpuan ujung (point bearing) Tiang-tiang yang dimasukkan sampai ke dalam lapisan tanah keras teoritis dianggap bahwa seluruh beban tiang dipindahkan ke lapisan tanah keras melalui ujung tiang. 2. Tumpuan geser (friction) Dalam hal ini daya dukung tanah teoritis hanya akan didapat pada geseran antara tiang dan tanah disekelilingnya. Pada kenyataannya walaupun kecil, perlawanan ujung akan ikut juga memberikan sumbangan kekuatan.

3. Kapasitas dukung ijin Faktor-faktor yang menentukan kapasitas dukung tiang adalah kapasitas dukung tanah, tegangan pada bahan tiang, dan perpindahan kepala tiang yang semuanya tidak boleh melebihi syarat-syarat yang telah ditentukan. Kegunaan umum dari pemakaian tiang pancang : 1. meneruskan beban-beban konstruksi di atas tanah ke dalam lapisan tanah, 2. inenahan gaya desak ke atas atau momen guling, 3. mengontrol penurunan jika kaki-kaki pondasi yang tersebar atau telapak pondasi berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan tanah yang kemampatannya tinggi, 4. sebagai faktor keamanan tambahan di bawah tumpuan jembatan khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potensial, dan 5. dalam konstmksi lepas pantai untuk menemskan beban-beban di atas permukaan air dan ke dalam tanah yang mendasari airtersebut. (Bowles. J.E, 1991) 2.2 Penelitian-penelitian sebelumnya Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain adalah sebagai berikut ini. 1. Deny Syahrani dan Rizal Sulistyo Nugroho (1997) Peneliti ini mengambil judul Studi Puslaka Analisis dan Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Beton Pralegang. Penelitian ini membahas sistem gaya-gaya yang bekerja pada pondasi tiang pancang dan menganalisis serta mendesain tiang pancang beton prategang.

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin jauh jarak antar tiang pada kelompok tiang pancang, maka beban maksimum yang diterima tiap tiang pancang akan semakin besar. Akan tetapi hal tersebut dapat menimbulkan beban tambahan akibat ukuran pile cap yang semakin besar. Selain itu, semakin besar perbandingan antara jarak antar tiang dengan tebal tiang menyebabkan kapasitas dukung kelompok tiang terhadap gaya lateral semakin besar. 2. Muhammad Agus Rifani dan Dian Pitasari S (1997) Peneliti ini mengambil judul Analisis Pengaruh Formasi Tiang Pancang Kelompok Beton Cast In Place pada Tanah Lunak terhadap Kemampuan Daya Dukung. Penelitian ini membahas pengamh formasi tiang pancang kelompok beton cetak di tempat (cast in place) terhadap daya dukung pada kondisi tanah lunak dan penumnan yang terjadi pada masing-masing formasi. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa formasi tiang berpengaruh terhadap besar kecilnya daya dukung kelompok tiang, formasi tiang juga mempengaruhi besar penurunan kelompok tiang. 3. Billy Krisna Tambahani dan Tama Sena Tarigan (1999) Peneliti ini mengambil judul Analisis dan Desain Tondasi Tiang Pancang Dengan Studi Kasus Proyek Tanki Penampungan Bahan Bakar di Kertapati Depot. Peneliti ini mendesain dan menentukan jumlah tiang pancang yang diperlukan untuk mendukung tanki penampungan bahan bakar di Kertapati Depot berdasarkan datadata penyelidikan tanah. mendesain poer (pile cap) dan menghitung penurunan tanah yang terjadi.

Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas aksial tiang dapat disimpulkan bahwa tiang dengan diameter lebih besar akan memiliki kapasitas yang lebih besar pula, penurunan yang terjadi masih dapat diterima, dan poer dengan ketebalan 1,0 m dapat menahan geser satu arah dan dua arah tanpa diperlukan tulangan geser. 2.3 Permasalahan yang Diteliti Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka tugas akhir ini akan membahas pengaruh diameter, panjang, dan formasi tiang terhadap kapasitas dukung dan penurunan pondasi tiang pancang.