pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

dokumen-dokumen yang mirip
PANEL SURYA dan APLIKASINYA

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA RANCANGAN SEL SURYA DENGAN KAPASITAS 50 WATT UNTUK PENERANGAN PARKIRAN UNISKA ABSTRAK

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

ENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. TUGAS ke 5. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

TINJAUAN PUSTAKA. Efek photovoltaic pertama kali ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan

KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG)

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

BAB II LANDASAN TEORI Defenisi Umum Solar Cell

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

Politeknik Negeri Sriwijaya

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB II TINJAUAN UMUM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

Politeknik Negeri Sriwijaya

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

OPTIMALISASI TEGANGAN KELUARAN DARI SOLAR CELL MENGGUNAKAN LENSA PEMFOKUS CAHAYA MATAHARI

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEDAGANG KAKI LIMA (SOLAR CELL) TUGAS AKHIR

DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA DAERAH PESISIR KUALA TUNGKAL TANJAB BARAT Ir. H. Myson, MT Abstrak

SOAL DAN TUGAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. Mata Kuliah Manajemen Energi & Teknologi Dosen : Totok Herwanto

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PRAKTIKUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

Available online at Website

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

RANCANG BANGUN ALAT KONTROL PENGISIAN AKI UNTUK MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN ENERGI SEL SURYA DENGAN METODE SEQUENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

Teknologi Plasma. dalam Industri Manufaktur Semikonduktor dan Divais Elektronik. (Bagian II) Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Riau Jl. Tuanku Tambusai, Pekanbaru

PORTABLE POWER PLAN SOLAR CELL. Irawadi Buyung 1*, Khoirul azizi

PEMANFAATAN TENAGA ANGIN DAN SURYA SEBAGAI ALAT PEMBANGKIT LISTRIK PADA BAGAN PERAHU

Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

EFISIENSI PANEL SURYA UNTUK CATU DAYA LAMPU JALAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG

PEMANFAATAN SEL SURYA DAN LAMPU LED UNTUK PERUMAHAN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

PLTS. Pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. (Sumber : Buku Paket Kelas XI, Yudhistira)

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSIAPAN UAS SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 KELAS 6 TEMA 4 1. Perhatikan gambar! 7. Perhatikan gambar!

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI MATAHARI SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

ReOn. [residential on-grid photovoltaic system] aplikasi: rumah, perumahan, gedung komersial, fasilitas umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

PENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

Solar Energy Conversion Technologies

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB II LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA (PJU-TS) Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) adalah lampu penerangan jalan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

FOTOVOLTAIK PASANGAN ELEKTRODA CUO/CU DAN CUO/STAINLESS STEEL MENGGUNAKAN METODE PEMBAKARAN DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NA2SO4

PENGARUH PENAMBAHAN ALAT PENCARI ARAH SINAR MATAHARI DAN LENSA CEMBUNG TERHADAP DAYA OUTPUT SOLAR CELL

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

Transkripsi:

Ari Susanti Restu Mulya Dewa 2310100069 2310100116

pusat peredaran pusat tata surya sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung

30% direfleksikan 70% diabsorbsi Sumber : http://www.nasa.gov/home/ index.html Ketika bumi berada pada keseimbangan termal, nilai 70% yang diserap, diradiasikan kembali.

NOTE: Reflektivitas rata-rata bumi adalah 0,3 yang berarti 30% energi matahari direfleksikan ke ruang angkasa. 70% sisanya di diserap bumi dan diradiasikan kembali sebagai inframerah 30% energi yang direfleksikan terdiri dari: 6% direfleksikan dari atmosfer 20% direfleksikan dari awan 4% direfleksikan dari permukaan bumi seperti tanah,air, dan es.

70% energi yang diserap terdiri dari: A. 51% diserap tanah dan air, kemudian muncul sebagai berikut: 23% ditransfer kembali ke atmosfer sebagai panas laten oleh evaporasi water 7% ditransfer kembali ke atmosfer oleh udara panas. 6% diradiasikanlangsung ke ruang angkasa 15% ditransfer ke atmosfer dengan cara radiasi, kemudian diradiasikan kembali ke angkasa B. 19% diserap atmosfer dan awan, terdiri dari: 16% diradiasikan kembali ke ruang angkasa 3% ditransfer ke awan, kemudian dari sana diradiasikan kembali ke ruang angkasa. Ketika bumi berada pada kondisi kesetimbangan termal, nilai 70% tadi diserap dan diradiasikan kembali 64% oleh awan dan atmosfer 6% oleh permukaan bumi (tanah, air,dll)

Intensitas Radiasi Matahari Di Dunia Sumber : http://budiografi.wordpress.com

Title 2558 5747 1965-1995

Potensi Surya Sebagai Sumber Energi di Indonesia Indonesia mempunyai intensitas radiasi yang berpotensi untuk membangkitkan energi listrik, dengan rata-rata daya radiasi matahari di Indonesia kurang lebih 5478 Wh/m2.

Kris i ene s rgi dun ia tahu n 197 3 1839 Edmund Becquerel 1900-an Bell bersaudara Termal fotovoltaik

perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari tenaga surya. Tanpa baterai, Solar panel mengkonversikan energi surya hanya dapat tenaga matahari menjadi digunakan pada saat listrik. ada Sel sinar silikon (solar cells) bisa matahari. terbuat dari pollysolar charge controller=pengatur modul untuk cristalline,mono-crystalline, pengisian muatan mengkonversi batere. listrik amorphousbesarnya Berfungsi mengatur searah (DC) menjadi arus listrik yang dihasilkan panel listrik bolak-balik (AC). surya agar penyimpanan ke ini digunakan Komponen batere sesuai dengan kapasitas ketika penggunaan batere. listrik yang diinginkan adalah bolak-balik (ac)

sinar matahari-mengandung foton-jatuh ke bumi Setelah foton mencapai panel surya, mereka diserap oleh bahan Ini menimbulkan medan listrik. silikon untuk Sehingga dapat menghasilkan membentuk arus dan timbul aliran listrik pasangan elektron- dengan sumber eksternal. hole

Modul sel surya atau disebut juga panel Photo Voltaik (Panel PV). Modul sel surya terdiri dari beberapa jenis ada yang berkapasitas 20 Wp, 30 Wp, 50 Wp, 100 Wp. Ket: 20 Wp = 20 watt per hour Sumber : file:///d:/surya%20baru/4034-solar-cell-sumber-energi-terbarukan-masa-depan-.html

Jenis solar cells panel Polikristal (Poly-crystalline) Monokristal (Mono-crystalline) Amorphous

Polikristal (Poly-crystalline) Merupakan solar cells panel yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung

Monokristal (Mono-crystalline) Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan

Amorphous Merupakan jenis solar cell yang lebih efektif untuk area yang luas yang digunakan solar cells panel. Keuntungan dasar dari a-si dalam skala produksi yang besar bukan pada efisiensi, tetapi pada biaya. Sel a-si menggunakan sekitar 1% silikon daripada sell c-si, dan biaya untuk silikon adalah faktor terbesar dalam biaya sel

Sumber energi tersedia sepanjang tahun dan gratis Bebas polusi udara Tidak bising Tidak menyebabkan efek pemanasan global Aman

a y r u S l e S n a a n u g g n e P a l ) a a d i s e n Ken o d n I i d a m a t u r (Te Harga modul surya yang merupakan komponen utama SESF (Sistem Energi Surya Fotovoltaik) masih mahal Sulit untuk mendapatkan suku cadang dan air accu, khususnya di daerah perdesaan

Pemasangan SESF di daerah perdesaan pada umumnya tidak memenuhi standar teknis yang telah ditentukan Pada umumnya, penerapan SESF dilaksanakan di daerah pedesaan yang sebagian besar daya belinya masih rendah Belum ada industri pembuatan sel surya di Indonesia, sehingga ketergantungan pada impor sangat tinggi.

Grafik total fotovoltaik/sel surya yang terpasang diseluruh dunia pertahun (sumber : European Photovoltaic Industry Association)

Perhitungan Energi per Luasan Kontak E=πR2S (1-Œ) E = energi yang diserap permukaan planet R = radius planet S = padat radiasi surya Œ = angka refleksi permukaan planet

Contoh soal Diketahui radius bumi yakni 6378 kilometer.angka refleksi permukaannya 0,34. Sedangkan besar radiasi surya yakni 1200 W/m. Hitunglah berapa energi yang diserap oleh bumi!

Penyelesaian R= 6378 km = 6378.103 m π = 3,14 S= 1200 W/m Œ = 0,34 E=πR2S (1-Œ) E =3,14. (6378.103)2.1200.(1-0,34) = 1,0116.1017 W/m2

Radiasi matahari total ditangkap oleh Bumi adalah konstan surya dikalikan dengan luas penampang bumi yang dikalikan dengan 1angka refleksinya. Sehingga kita mendapatkan radiasi matahari yang diterima, rata-rata, dengan satu meter persegi permukaan bumi.

Perhitungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Perhitungan keperluan daya : Penerangan rumah: 10 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 600 Watt hour. Televisi 21": @ 100 Watt x 5 jam sehari = 500 Watt hour Kulkas 360 liter : @ 135 Watt x 24 jam x 1/3 (karena compressor kulkas tidak selalu hidup, umumnya mereka bekerja lebih sering apabila kulkas lebih sering dibuka pintu) = 1080 Watt hour Komputer : @ 150 Watt x 6 jam = 900 Watt hour Perangkat lainnya = 400 Watt hour Total kebutuhan daya = 3480 Watt hour Sumber : file:///d:/surya%20baru/pembangkit%20listrik%20tenaga%20surya%20dan%20solar%20panel.htm

Jumlah Solar Cell yang dibutuhkan Satu panel dihitung 100 Watt (perhitungan adalah 5 jam maksimun tenaga surya): Kebutuhan solar cells panel : (3480 Wp/ 100 Wp x 5 jam) = 7 panel surya. Sumber : file:///d:/surya%20baru/pembangkit%20listrik%20tenaga%20surya%20dan%20solar%20panel.htm

Jumlah Kebutuhan Baterai Ket : Baterai 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah Kebutuhan baterai minimun (baterai hanya digunakan 50% untuk pemenuhan kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya dikalikan 2 x lipat : 3480 Wp x 2 = 6960 Wp Sehingga 6960 Wp / 12 Volt / 100 Amp = 6 baterai 100 Ah. Kebutuhan baterai (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar matahari) : 3480 Wp x 3 x 2 = 20880 Wp Sehingga 20880 Wp / 12 Volt / 100 Amp = 17 baterai 100 Ah. Sumber : file:///d:/surya%20baru/pembangkit%20listrik%20tenaga%20surya%20dan%20solar%20panel.htm

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja sel surya Temperatur tinggi,kelembaban udara rendah menyebabkan arus listrik besar Arus terbesar terjadi pada pukul 11.0013.00 WIB Kecepatan angin dan arah angin tidak mempengaruhi kinerja sel surya Hubungan temperatur dan kecepatan angin tidak mempengaruhi kinerja sel surya Sumber : eprints.ums.ac.id

Dalam kasus perhitungan sel surya yang dibutuhkan maupun baterai yang dibutuhkan, waktu efektif pencahayaan adalah 5 jam terhitung dari pukul 10.0014.00 WIB Ketika suasana mendung dan intensitas cahaya matahari menurun bisa diantisipasi dengan pemilihan modul surya yang memiliki kelebihan pada suasana tertentu. Selain itu jumlah baterai untuk 3 hari tanpa cahaya juga dilakukan untuk antisipasi menurunnya intensitas cahaya.