Review Buku : Rozaqul Arif

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Qoriah A. Siregar

CYBERMEDIA Dr.Rulli Nasrullah, M.Si

Media Siber (Cybermedia) Disusun Oleh: OcvitaArdhiani

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Pelaksanaan tugas jabatan notaris harus berpedoman pada kaidah hukum dan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat lainnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Virtual Communities atau komunitas maya adalah komunitas-komunitas yang

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun

INTERNET DASAR DEFINISI INTERNET

MODUL KAPITA SELEKTA PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah internet. Manfaat internet saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi

Review Tugas Mata Kuliah. Kritik Sosial dan Teknologi. Buku :

BAB I PENDAHULUAN. disamping itu juga konsumen semakin mengerti segala produk yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dizaman modern saat ini, perkembangan teknologi informasi berkembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. produk maupun gagasan. Khususnya untuk internet yang dewasa ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Selamat Datang di Modul Pelatihan Melindungi Privasi Anda.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, maka perdagangan yang sebelumnya lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB 5 PENUTUP. berbagai arah. Hal ini menyebabkan setiap pengguna dapat memperoleh informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

Working in Online Journalism News report Penulisan Online Standard Law and Ethics Bussines Online Journalism Journalism online di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah Di ambang abad ke-21 ditandai dengan bertumbuhnya saling

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan konstruktivis dan metodologi riset kualitatif. Pendekatan

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEPULUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. penggunanya. Dengan munculnya internet, orang-orang semakin bebas berekspresi di

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau berita bisa disebarkan melalui berbagai perangkat, yakni desktop (personal

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang sampai saat ini. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan : 1. Menurut indikator Tipe

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat

Transkripsi:

Review Buku : Rozaqul Arif Judul Buku : Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) Penulis : Rulli Nasrullah Jumlah Halaman : xxix + 296 Tahun : 2014 Penerbit : Kencana Prenadamedia Group Perubahan merupakan hukum alam yang tidak bisa ditawar. Perkembangan media komunikasi menuntut manusia untuk menerima dengan segala konsekwensinya. Media dan teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang cepat. Media siber (cybermedia) merupakan bagian tidak terpisahkan dari perkembangan tersebut. Kehadirannya bagaikan dua sisi mata uang. Selain menjadi media baru yang mudah diakses dan murah, namun juga menyebabkan tergerusnya media tradisioanal sebagai produk layanan. Keberadaanya tidak hanya menambah keragaman media. Tetapi juga telah menjadi salah satu pesaing industri media dalam penjualan dan periklanan. Dari sini kemudian mengundang para akademisi dan praktisi media untuk melakukan riset terhadap media siber. Buku Teori dan Riset Media Siber ( Cybermedia) karya Rulli Nasrullah ini mencoba mengupas secara tuntas media siber dari berbagai aspeknya. Buku ini terbagi dalam 13 bab yang secara garis besar terdiri dari tiga pembahasan utama. Dosen Komunikasi Penyiran Islam pada Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Pada bagian pertama, buku ini mengawali pembahasannya dengan menjelaskan perkembangan media komunikasi. Perkembangan media menurut Rogers terbagi dalam empat tahap, yaitu era media tulis ( the writing era), era media cetak ( the printing era), era komunikasi teknologi sederhana ( telecommunication era) dan era komunikasi interaktif ( interactive communication era). Pada bagian lain, McLuhan membaginya menjadi empat bagian, yaitu tribal age, literate age, print age dan electronic age. Pembahasan kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan pengertian media serta perbedaannya dengan medium. Pada bagian ini juga disajikan perkembangan industri media di Inggris dan Amerika, terutama setelah berkembangnya teknologi dan media baru. Selanjutnya, buku ini menjelaskan latar belakang penggunaan term media siber. Menurut pembahasannya, media siber tidak semata-mata merepresentasikan internet dan perangkat lunak atau perangkat di dalamnya, tetapi juga merepresentasikan medium dalam berbagai perspektif, baik secara online maupun offline. Pada bagian ini juga dibahas karakter dari media, baik media lama maupun media baru. Bagian pertama buku ini kemudian ditutup dengan penjelasan portal ruang siber. Pembahasan ini dianggap penting, mengingat seringkali terjadi salah pengertian dalam memahami portal, web dan internet. Pada bab tiga ini juga disebutkan beberapa jenis media siber seperti situs (web), e-mail, blog, media sosial dan media siber lainnya. Pada bagian kedua, buku ini menjelaskan bagaimana dampak dari kehadiran media siber. Kehadiran media siber memberikan implikasi besar terhadap industri media. Setidaknya ada 3 dampak yang dijelaskan dalam buku ini. Dampak pertama adalah menipisnya hegemoni dan berkembangnya demokrasi media. Kehadiran media siber memberikan alternatif warga dalam mengakses informasi. Informasi semakin menyebar dan warga bebas memilih informasi dan media yang disukai. Dampak kedua adalah berubahnya organisasi dan kultur media. Pengaruh struktur organisasi redaksional dalam media tradisional menjadi hilang. Karena dalam media baru ini tidak diperlukan adanya struktur mekanisme produksi berita. Selain itu, kehadiran media siber juga menempatkan warga sebagai produsen berita sekaligus narasumber berita. Dampak ketiga adalah pada penjualan dan periklanan media. Iklan dan penjualan merupakan sumber pendanaan yang

diperoleh media. Kehadiran media siber tentu saja akan menjadikan persaingan industri media semakin ketat. Pada bab berikutnya, buku ini memfokuskan pembahasannya pada khalayak media siber. Di sini dijelaskan bagaimana karakter khalayak media tradisional maupun media siber. Selain itu, di sini juga dipaparkan bagaimana terjadinya pergeseran karakter khalayak pada media tersebut. Pada media tradisional, khalayak ditempatkan pada posisi pasif, sekedar menerima informasi dan hanya menjadi obyek. Dengan kehadiran media siber, khalayak berubah menjadi subyek atau khalayak aktif. Pada bagian yang lain, buku ini menjelaskan bagaimana terjadinya komunikasi di media siber. Dijelaskan bahwa, salah satu karakteristik internet yang berbeda dengan media komunikasi lainnya adalah jejaring ( network) yang dimilikinya. Jejaring ini tidak hanya diartikan sebagai infrastruktur yang menghubungkan antara komputer dengan perangkat keras lainnya, tetapi juga menghubungkan antar individu yang tidak terbatas. Di sini juga dikupas secara jelas perkembangan bahasa di media siber. Untuk melengkapi pembahasannya, buku ini kemudian menyajikan contoh kasus ungkapan duka cita yang dilakukan melalui media sosial facebook. Sebagai konsekwensi dari komunikasi yang terjadi di media siber, buku ini kemudian membahas ruang informasi publik yang disediakan media siber. Jika pada awalnya warga melakukan diskusi publik di tempat-tempat khusus seperti café, kelas atau ruangan lainnya, maka media siber kini telah menjelma menjadi arena diskusi publik. Ruang publik ini kemudian melahirkan budaya baru dalam proses demokratisasi. Tidak ada lagi batasan antara borjuis dan proletar, siapa saja bisa melibatkan dirinya dalam ruang publik. Sekalipun kehadiran media baru telah menjadikan dunia tanpa sekat, namun etika menjadi salah satu yang tidak bisa dikesampingkan dalam menjelajahi dunia siber. Etika berinternet diperlukan setidaknya karena beberapa alasan. Sebagai yang pertama bahwa pengguna media siber berasal dari latar belakang yang beragam. Keanekaragaman ini menjadi kenyataan yang mesti dihormati oleh siapapun yang terhubung di media siber. Kedua, komunikasi di media siber mengandalkan teks semata. Kondisi ini tentunya memungkinkan perbedaan penafsiran antar pengguna. Alasan ketiga, konten yang ada

pada media siber tidak hanya langsung tertuju pada pengguna yang diinginkan. Tetapi juga bisa diakses langsung oleh pengguna lain. Poin keempat, media siber tidak serta merta sebagai media yang lepas dari dunia nyata. Hubungan antar pengguna pada dasarnya merupakan transformasi dari hubungan di dunia nyata. Alasan yang kelima, etika berinternet diperlukan agar setiap pengguna ketika berada di media siber memahami hak dan kewajibannya sebagai warga dunia siber. Mengingat begitu pentingnya etika dalam media siber, buku ini kemudian dilengkapi dengan kutipan pedoman pemberitaan media siber. Tidak hanya itu, pada bagian akhir buku ini juga dilampirkan undang-undang tentang informasi dan transaksi elektronik. Pembahasan bagian kedua pada buku ini kemudian ditutup dengan penjelasan budaya di media siber. Budaya merupakan nilai yang muncul akibat interaksi antar manusia. Budaya menjadi acuan dalam proses komunikasi. Pembentukan budaya siber berlangsung secara global dan universal. Berkembangnya media komunikasi yang baru ini telah mentransformasikan pula bagaimana interaksi antar individu, yang pada kenyataannya membawa fenomena sosial baru dan berbeda dari sebelumnya. Media siber telah menjadi tempat virtual di mana para individu bekerja sama dan berinteraksi sampai pada pelibatan terhadap emosi secara virtual. Pada bagian yang ke tiga, bagian terakhir buku ini pembahasannya lebih difokuskan pada pelaksanaan riset di media siber. Pembahasan pada bagian ini diawali dengan pandangan masyarakat terhadap media siber. Keberadaan internet dan teknologi komunikasi memunculkan tiga pola pandang yang berbeda, yakni utopian, dystopian dan technorealism. Dalam pandangan utopian, perkembangan teknologi komunikasi dianggap memberikan arah baru dalam perkembangan masyarakat di masa kini dan yang akan datang. Utopian menerima penetrasi teknologi komunikasi dengan tangan terbuka. Berbeda dengan dystopian, kelompok ini bersikap sinis terhadap perkembangan teknologi komunikasi. Di antara kedua pola pandang yang berbeda tersebut, terdapat kaum technorealism. Mereka menganggap bahwa kemajuan teknologi komunikasi memberikan pengaruh terhadap aspek sosial-politik di tengah masyarakat, namun demikian tetap harus ada kritik terhadapnya. Pada bagian ini juga diulas berbagai paradigma dalam riset media siber.

Bab selanjutnya membahas landasan konseptual dalam melakukan riset di media siber. Pemaparan ini kemudian dilengkapi dengan ulasan metode analisis teks dan konteks di media siber. Di sini dijelaskan beberapa metode dan teknik analisis teks yang meliputi analisis isi, analisis naratif, analisis semiotik dan analisis wacana. Tidak hanya itu buku ini juga mengulas perangkat yang dibutuhkan dalam melakukan analisis teks di media siber. Di akhir pembahasannya, buku ini menawarkan metode baru dalam melakukan analisis terhadap media siber. Metode ini terdiri dari empat level, yaitu ruang media (media space), dokumen media ( media archive), objek media ( media object) dan pengalaman ( experiential stories). Untuk memperjelas metode tersebut, buku ini melengkapinya dengan contoh kasus yang merupakan hasil riset yang pernah dilakukan penulisnya. Buku Teori dan Riset Media Siber ( Cybermedia) ini bisa menjadi rujukan utama yang mengupas media siber baik sebagai bagian dari perkembangan teknologi komunikasi maupun sebagai objek dalam melakukan riset. Buku ini juga terasa lebih sempurna, karena banyak dilengkapi dengan contoh kasus pada akhir pembahasannya. Sehingga pembaca lebih mudah mencerna dan memahami isi yang terkandung di dalamnya. Dengan pembahasan yang luas dan sistematis, maka buku ini cukup bagus untuk dijadikan referensi oleh siapapun. Terlebih bagi dosen, mahasiswa maupun praktisi media siber.