KATA PENGANTAR Puji syukur atas Asung Kerta Waranugraha Ida Sang Hyang Widhi/ Tuhan Yang Maha Esa, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan untuk memenuhi kewajiban terakhir sebagai mahasiswa guna melengkapi persayaratan dalam menyelesaikan studi Program Sarjana (S1) pada Fakultas Hukum Judul yang penulis angkat dalam skripsi ini adalah Implementasi Perkawinan Beda Agama Yang Masing-Masing Pihak Tetap Mempertahankan Agamanya (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Denpasar). Penulis menyadari kekurangan dan ketidaklengkapan yang ada dalam skripsi ini jauh dari apa yang diharapkan secara ilmiah. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki. Maka dari itu kritik, saran, bimbingan, serta petunjuk-petunjuk dari semua pihak sangat penulis harapkan guna kelengkapan serta penyempurnaan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH. M.Hum, Dekan Faklutas Hukum 2. Bapak Dr. Gde Made Swardhana, SH., MH, Pembantu Dekan I Fakultas Hukum 3. Ibu Dr, Ni Ketut Sri Utari, SH., MH, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum v
4. Bapak Dr. I Gede Yusa, SH., MH, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum 5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH., M.H., Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum 6. Ibu A.A. Sri Indrawati, SH., MH, Pembimbing I yang dengan sabar dan berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya dari awal hingga skripsi ini terselesaikan. 7. Bapak I Nyoman Darmadha,SH., MH, Pembimbing II yang berkenan meluangkan waktu dan tenaga guna membimbing dengan sabar di sela-sela kesibukannya yang sangat padat hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Bapak A.A. Gede Duwira Hadi Santosa,SH. M. Hum, Pembimbing Akademis yang telah membimbing saya dari awal perkuliahan di Fakultas Hukum 9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah mengajar dan mendidik selama masa perkuliahan di Fakultas Hukum 10. Bapak dan Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah cukup banyak membantu dalam pengurusan proses administrasi selama masa perkuliahan. 11. Kepada seluruh keluarga besar Fakultas Hukum vi
12. Kepada kedua orangtua yang sangat penulis sayangi Ida Bagus Candra Putra dan A.A Sagung Ratna Mahadewi yang dengan selalu memberikan semangat serta dukungan dari awal perkuliahan hingga saat ini. 13. Kepada kakak dan adik yang penulis sayangi IA Agung Istri Peranasari, IA Ardia Peramesti Ninggrat, dan IB Danda Raysha Perabaswara yang telah memberikan motivasi, bantuan dan dukungan. 14. Kepada pacar yang selalu dengan sabar menemani dalam mengerjakan skripsi ini, memberikan dukungan dan semangat IA Amrita Widaswari. 15. Kepada sahabat-sahabat terbaik penulis Kodir, Willy, Gus kong, Andika, Salep, Bama, Agung, Anom, Permadi. 16. Buat rekan-rekan tercinta yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak mendukung dan membantu skripsi ini. Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. vii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan hasil duplikasi atau plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/ atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik dan/ atau sanksi hukum yang berlaku. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga. Denpasar, 22 JUNI 2016 Yang menyatakan, Ida Bagus Ngurah Gita Peramana Putra NIM. 1116051242 viii
Abstrak Perbedaan keyakinan dalam suatu perkawinan tentunya membawa permasalahan yang cukup rumit. Permasalahan tersebut biasanya berhubungan dengan pengakuan negara atau pengakuan dari kepercayaan atau agama atas perkawinan, pasangan yang melaksanakan perkawinan tersebut seringkali menghadapi masalah-masalah di kemudian hari, terutama untuk perkawinan berbeda agama yang masing-masing pihak tetap mempertahankan agamanya. Misalnya saja, pengakuan negara atas anak yang dilahirkan, masalah perceraian, pembagian harta ataupun masalah warisan. Perkawinan beda agama sudah sering terjadi di Indonesia, namun sampai saat ini masalah tersebut masih terjadi perdebatan antara boleh tidaknya dilaksanakan perkawinan beda agama. Menurut Bapak M. Djaelani, Hakim di Pengadilan Negeri Denpasar mengatakan ada 3 cara yang bisa ditempuh bagi pasangan beda agama yang akan menikah yang pertama meminta penetapan pengadilan, yang kedua penundukan hukum sementara, yang terakhir adalah melangsungkan perkawinan di luar negeri. Kata Kunci: Perkawinan Beda Agama, Upaya Hukum, Pengadilan Negeri ix
Abstract Differences in belief in a marriage of course carries a fairly complicated problem. Those problems usually associated with state recognition or acknowledgment of religious beliefs on marriage, couples who carry out such marriages often face problems later on, especially for marriages of different religions that each party retains his religion. For example, the State recognition of children born, divorce, division of property or inheritance issues. Interfaith marriage is often the case in Indonesia, but until now the issue is still a debate between whether or implemented may interfaith marriage. According to Mr. M. Djaelani, Judge at the Denpasar District Court said that there are three ways that can be taken for interfaith couples that will get married first request a court warrant, the second submission temporary law, the latter is into marriage overseas. Keywords: Interfaith marriage, legal effort, District court x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..i HAL PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM...ii HAL PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING...iii HAL PENGESAHAN OLEH PENGUJI.....iv KATA PENGANTAR..v SURAT PERNYATAAN KEASLIAN.....viii DAFTAR ISI.....ix BAB I PENDAHULUAN..... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 a. Rumusan Masalah.....6 1.2 Ruang Lingkup Masalah....6 1.3 Orisinalitas Penelitian.....6 1.4 Tujuan Penelitian....8 a.tujuan umum.....8 b. Tujuan khusus....8 1.5 Manfaat Penelitian....9 a. Manfaat teoritis....9 b. Manfaat praktis....9 1.6 Landasan Teoritis....9 1.7 Metode Penelitian......11 a. Jenis penelitian. 11 xi
b Jenis pendekatan....12 c. Sifat penelitian... 12 d. Data dan sumber data... 13 e. Teknik pengumpulan data.... 14 f Teknik pengolahan dan analisis data...15 BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG PENGERTIAN PERKAWINAN, CATATAN SIPIL, DAN PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA..16 2.1 Perkawinan menurut UU No. 1 Tahun 1974...16 2.1.1 Pengertian Perkawinan...17 2.1.2 Asas-Asas Perkawinan...19 2.1.3 Tujuan Perkawinan 20 2.2 Catatan Sipil. 21 2.2.1 Fungsi Catatan Sipil Untuk Perkawinan 21 2.2.3 Tujuan Catatan Sipil Untuk Perkawinan...22 2.3 Perkawinan Beda Agama. 23 2.3.1 Pengertian Perkawinan Beda Agama.23 2.3.2 Pengaturan Perkawinan Beda Agama Di Indonesia..24 BAB III. PROSEDUR PERKAWINAN BEDA AGAMA YANG MASING-MASING PIHAK TETAP MEMPERTAHANKAN AGAMANYA..28 3.1 Perkawinan Menurut Konsep Masing-Masing Agama Di Indonesia..28 3.1.1 Tata Cara Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Hindu 28 xii
3.1.2 Tata Cara Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Islam.32 3.1.3 Tata Cara Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Kristen Katolik.34 3.1.4 Tata Cara Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Kristen Protestan..37 3.1.5 Tata Cara Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Budha...38 3.1.6 Tata Cara Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Khonghuchu.40 3.2 Prosedur Perkawinan Beda Agama Yang Masing-Masing Pihak Tetap Mempertahankan Agamanya 41 BAB IV. UPAYA HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN PASANGAN BEDA AGAMA YANG AKAN MELANGSUNGKAN PERKAWINAN TATAPI TETAP MEMPERTAHANKAN AGAMANYA....45 4.1 Perkawinan Beda Agama Ditinjau Dari HAM..45 4.2 Upaya Hukum Yang Dilakukan Pasangan Yang Akan Melangsungkan Perkawinan Beda Agama...46 BAB V. PENUTUP......52 5.1 Kesimpulan 52 5.2 Saran..53 DAFTAR BACAAN DAFTAR INFORMAN LAMPIRAN xiii