Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Perilaku Empati Pada Anak Kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Tahun 2013/2014

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Team Game Tournament

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE CERITA DENGAN TEMA MURIDKU RANI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN PELAJARAN 2013/2014


Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension


PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KERJASAMA MELALUI METODE OUTBOUND

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR


PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Erni Susanti 1, Riyadi 2, Yulianti 2 PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2


Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE HYPNOTEACHING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN


PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Upaya Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial melalui Metode Numbered Heads Together Kelompok A TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2014/2015

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray. peserta didik 20 dengan rincian 9 perempuan dan 11 laki-laki.

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS



PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Transkripsi:

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014 Rita Yuliani¹, Samidi², Ruli Hafidah¹ ¹Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret ²Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret Email : ritayuliani77@gmail.com, samidi02@gmail.com, ruli_hafidah@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku empati pada anak kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah murid kelompok B yang berjumlah 12 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ketuntasan perilaku empati mengalami peningkatan setiap siklusnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat meningkatkan perilaku empati pada anak kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Surakarta tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci: perilaku empati, pembelajaran kooperatif, teknik two stay two stray ABSTRACT This study aims to improve the behavior of empathy in children kindergarten Islamic group B Kerten IX Bakti Surakarta academic year 2013/2014. This study was conducted as a class action two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The subjects this study a B group that totaled 12 children. The results showed that the value of empathy experienced behavioral up grading each cycle. It can be concluded that the cooperative learning model two stay two stray technique can improve the behavior of empathy in children kindergarten Islamic group B Kerten IX Bakti Surakarta academic year 2013/2014. Keywords: behavioral empathy, cooperative learning, two stay two stray technique PENDAHULUAN Masa anak usia dini merupakan salah satu periode yang sangat penting, karena periode ini merupakan tahap perkembangan kritis. Pada masa inilah kepribadian seseorang mulai dibentuk. Salah satu perilaku sosial yang penting diterapkan pada anak usia dini adalah perilaku empati, dimana anak mampu memahami perasaan orang lain, memiliki sikap tenggang rasa dan perduli terhadap sesama. Perkembangan setiap individu berbeda-beda, meskipun usia yang sama tapi perkembangan mereka tidaklah sama. Hurlock (1978: 46) menyatakan terdapat perbedaan individu dalam perkembangannya yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis. 1

Sekolah bukanlah sekedar tempat untuk meraih keterampilan kognitif dan linguistik. Sekolah juga merupakan tempat berlangsungnya perkembangan pribadi (personal development),yakni saat anak-anak dan remaja menguasai pola-pola perilaku yang khas dan mengembangkan pemahaman diri (self understanding), yang telah muncul semenjak masa bayi dan masa taman kanak-kanak. Elemen sosial disekolah juga menjadikan sekolah sebagai tempat ideal bagi berlangsungnya perkembangan sosial (social development), yakni saat anak-anak muda mulai memperoleh pemahaman yang semakin baik mengenai sesama manusia, menjalin hubungan yang produktif dengan orang dewasa dan teman sebaya, dan secara berangsur-angsur menginternalisasikan pedoman-pedoman berprilaku sebagaimana ditetapkan oleh masyarakat. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada hari Sabtu, 18 januari 2014 di TK Islam Bakti IX, data penilaian anak yang menunjukkan kurangnya perilaku empati terhadap teman sejawat dapat dipersentasekan dari jumlah 12 anak, 8,33% mendapatkan nilai sangat tuntas ( ), 8,33 % mendapatkan nilai tuntas ( ), dan 83,33% mendapat nilai belum tuntas (o). Observasi ini dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran di kelas. Kelompok yang diobservasi peneliti adalah kelompok B1, karena keterampilan sosial yang dimiliki terutama perilaku empati masih belum muncul sesuai harapan. Hal ini disebabkan karena pengaruh lingkungan dimana anak tinggal, serta penggunaan model pembelajaran serta media yang kurang tepat, sehingga perilaku empati anak belum muncul sesuai harapan. Model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Anak mengerjakan tugas yang diberikan secara individu, kemudian anak saling berdiskusi bersama teman kelompok untuk menemukan jawabanya. Setelah diskusi intrakelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok lain (Suprijono, 2009: 93). Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini diberi judul Upaya Meningkatkan Prilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray Pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah melalui teknik two stay two stray dapat meningkatkan perilaku empati anak kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten tahun pelajaran 2013/2014? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan perilaku empati anak melalui teknik two stay two stray pada anak kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten tahun pelajaran 2013/2014. KAJIAN PUSTAKA Azwar (1995: 9) perilaku sebagai reaksi yang bersifat sederhana maupun kompleks dan merupakan ekspresi sikap seseorang. Goleman (1995: 135) menyatakan empati dibangun berdasarkan kesadaran diri. Semakin terbuka kita kepada emosi diri sendiri, semakin terampil kita membaca perasaan,. Kemampuan berempati yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain. Emosi jarang diungkapkan dengan kata-kata, emosi jauh lebih sering diungkapkan melalui isyarat. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan nonverbal: nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagaiya. Muhaimin berpendapat Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi diri dalam keadaan atau pikiran yang sama dengan orang tua atau kelompok lain (2010:61). Menurut Goleman (1995), akar empati itu sudah ada pada seseorang sejak mereka masih bayi 2

atau sejak mereka lahir. Tanda-tanda awal empati ini dicontohkan sebagaimana bayi akan menangis ketika bayi mendengar bayi lain menangis. Seorang anak umur satu tahun akan mengulum jarinya sendiri untuk mengetahui apakah ia juga terluka, ketika melihat bayi lain terluka jarinya. Anak akan menghapus matanya meskipun ia tak menangis, ketika melihat ibunya menangis. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep siswa bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Trianto (2007: 41) menyatakan dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Teknik belajar mengajar two stay two stray dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992), teknik ini bisa digunakan dalam semua tingkatan usia anak didik. menyebutkan struktur two stay two stray memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri. Pembelajaran dengan teknik ini diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahanpermasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi intrakelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain (Lie, 2002: 61). Langkah-langkah pembelajaran model cooperative learning teknik two stay two stray menurut Lie (2002: 62) adalah sebagai berikut : Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa, setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok lain, dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain, kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Penelitian yang relevan Busrin (2012) dengan judul penelitian Penerapan Metode Bermain Peran untuk Meningkatkan Sikap Empati Anak Kelompok B TK Permata Bunda Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku empati anak dapat ditingkatkan melalui metode bermain peran. Parmawati (2012) dengan judul penelitian Peningkatan Kemampuan Empati Anak TK Melalui Kegiatan Bermain Sosiodrama Di TK Brawijaya II Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku empati anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain sosiodrama. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada kelompok B1 TK Islam Bakti IX Kerten, yang bertempat di Jl.Samratulangi.No.86 kerten, Kecamatan Laweyan, Kabupaten Surakarta. Peneliti melakukan penelitian ditempat tersebut dengan pertimbangan beberapa hal, yaitu: dengan alasan dekat untuk dijangkau dari tempat tinggal peneliti, di TK tersebut belum pernah ada yang meneliti permasalahan seperti yang dilakukan peneliti, dan peneliti juga memiliki hubungan yang baik dengan kepala sekolah sehingga akan memudahkan peneliti untuk melaksanakan penelitian ditempat tersebut. 3

Penelitian akan dilakukan selama 6 bulan, disemester genap tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Januari sampai Juni 2014. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Surakarta, semester genap, tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 12 anak didik, yang terdiri dari 3 anak perempuan, dan 9 anak lakilaki. Proses pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu teknik observasi pada saat proses kegiatan belajar mengajar. Wawancara dilakukan dengan guru kelas yang mengajar kelompok B, dan dokumentasi yang berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar hasil kerja peserta didik serta dokumentasi yang berupa foto tentang proses kegiatan belajar mengajar peserta didik di kelompok B. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sumber pemerolehan data antara lain data dari informan (anak kelompok B dan guru kelas). Triangulasi teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan triangulasi teknik untuk memperoleh data melalui observasi yang dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran, kemudian diuji kebenarannya melalui wawancara terhadap guru dan dokumentasi berupa: kurikulum, Rencana Kegiatan Harian, foto dan video, untuk mengetahui peningkatan perilaku empati anak setelah penerapan teknik two stay two stray. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data nilai sebelum tindakan peneliti peroleh melalui observasi saat proses kegiatan pembelajaran dengan metode yang berbeda atau pratindakan dengan hasil, dari 12 orang anak di kelompok B sebanyak 16,66% dari jumlah anak mendapatkan nilai sangat tuntas ( ) yaitu 1 anak dan tuntas ( ) 1 anak, dan 10 anak atau 83,33% belum mencapai ketuntasan. Tabel 1. Frekuensi Distribusi frekuensi data awal perilaku empati anak kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten No Nilai Frekuensi Persentase(%) Keterangan 1. O 10 83,3% Belum tuntas 2. 2 16,6% Tuntas KKM = Tanda bulat penuh ( ) Anak tuntas = Jumlah Peserta Didik Tuntas Jumlah Peserta Didik x 100 % = 2 12 x 100 % = 17% Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa anak yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan yaitu 80% atau 10 anak dan ini berarti perilaku empati anak masih perlu ditingkatkan dengan model pembelajaran yang inovatif sehingga perilaku empati anak dapat muncul sesuai harapan. Sehingga peneliti akan melakukan 4

penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray untuk meningkatkan perilaku empati pada anak kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun peningkatan perilaku empati anak yang dicapai pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Data Perilaku Empati Anak Kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten (Siklus I Pertemuan II) No Nilai Frekuensi Persentase Keterangan 1. O 7 58,3% Belum tuntas 2. 5 41,6% Tuntas KKM : Tanda Bulat Penuh ( ) Anak tuntas = Jumlah Peserta Didik Tuntas Jumlah Peserta Didik x 100 % = 5 12 x 100 % = 41,66% Berdasarkan tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa perilaku empati anak kelompok B di TK Islam Bakti IX Kerten pada siklus I masih belum mencapai target indikator kinerja peneliti yaitu 80%. Nilai ketuntasan pada siklus I masih mencapai 41,66%. Maka penelitian akan dilanjutkan disiklus II. Adapun peningkatan perilaku empati anak yang dicapai pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Data Perilaku Empati Anak Kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten ( Siklus II Pertemuan II) No Nilai Frekuensi Persentase Keterangan 1. O 2 16,6% Belum tuntas 2. 10 83,3% Tuntas KKM = Tanda Lingkaran Penuh ( ) Jumlah Peserta Didik Tuntas Anak tuntas = x 100 % Jumlah Peserta Didik = 10 12 x 100 % = 83% Berdasarkan data hasil observasi pada siklus II pertemuan ke-2 menunjukkan hasil yang maksimal melebihi target peneliti yaitu 83%. Perilaku empati anak mulai muncul sesuai harapan, anak dapat berinteraksi dengan baik dengan kelompoknya, anak dapat saling membantu satu sama lain, serta memiliki rasa saling perduli antar teman kelompok. Perilaku empati anak meningkat yakni 83% atau 10 anak yang mendapatkan nilai tuntas. 5

Secara garis besar perbandingan antara jumlah anak yang mencapai ketuntasan dalam perilaku empati pada kondisi awal sebelum tindakan, Siklus I, dan Siklus II dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Peningkatan Perilaku Empati Anak pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No 1 Ketuntasan Tuntas ( ) 2 Belum Tuntas (o) Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2 17% 5 41,6% 10 83,3% 10 83,3% 7 58,3% 2 16,6% Indikator kinerja yang ditargetkan adalah 80%, pada kondisi awal dari 12 anak hanya terdapat 2 anak yang mencapai kriteria ketuntasan yaitu 16,66%, peningkatan terjadi pada siklus I, dari 2 anak meningkat menjadi 5 anak yang mencapai kriteria ketuntasan yaitu 41,66%. Kemudian dilanjutkan ke siklus II dan terjadi peningkatan sesuai dengan target yang diharapkan peneliti yaitu sebanyak 10 anak mencapai kriteria nilai ketuntasan atau sebesar 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa siklus II telah memenuhi target indikator yang telah ditetapkan. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat meningkatkan perilaku empati anak kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku serta hasil rata-rata belajar yang mengalami peningkatan yang cukup baik dalam setiap siklus. Data awal nilai ketuntasan yang diperoleh sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh yaitu 17%, pada siklus I pertemuan I mencapai 25%, siklus I pertemuan II mencapai 41,6%, siklus II pertemuan I mencapai 50% dan siklus II pertemuan II persentase ketuntasan anak mencapai 83,3%. Sesuai indikator yang telah ditetapkan yaitu 80%, maka model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two stray dinyatakan berhasil. Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunkan sebagai bahan pertimbangan dan sebagai bahan uraian, antara lain: Bagi Anak : Hendaknya anak lebih berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta lebih bersemngat untuk mengikuti kegiatan yang diberikan oleh guru agar pengetahuan anak terus berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Bagi guru: Dalam kegiatan pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan perkembangan sosial anak terutama perilaku empati guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, serta menyenangkan. Dengan begitu anak lebih memiliki rasa keingintahuan yang besar dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang menyenangkan akan memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi perkembangan anak. 6

Bagi sekolah: Hendaknya sekolah menyiapkan sarana dan prasarana belajar yang berhubungan dengan media pembelajaran, serta model-model pembelajaran yang efektif, inovatif, dan menyenangkan. Sehingga pengetahuan yang didapat anak lebih bermakna dan berkesan. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (1995). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bursin.S.L. (2012). Penerapan Metode Bermain Peran untuk Meningkatkan Sikap Empati Anak Kelompok B TK Permata Bunda Malang.(versi elektronik). Diperoleh 20 Maret 2013 dari http://karya-ilmiah.um.ac.id. Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Hurlock, B.E. (1978). Perkembangan Anak jilid 1, Jakarta: Erlangga. Lie, A. (2002). Cooperative Learning (Mempraktikkan cooperative learning di ruang-ruang kelas), Jakarta: PT Gramedia. Muhaimin. A.A. (2010). Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak, Jogjakarta: Katahati. Parmawati. B. (2012). Peningkatan Kemampuan Empati Anak TK Melalui Kegiatan Bermain Sosiodrama di TK Brawijaya II Malang.(versi elektronik). Diperoleh 20 Maret 2013 dari http://karya-ilmiah.um.ac.id. Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar. Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 7