BAB V PENUTUP. Penelitian ini akan merangkum, membahas dan mengetahui hubungan antara variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa

BAB V PENUTUP. intensi berkunjung di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data primer

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. saran peneliti bagi penelitian selanjutnya, dan bagi perusahaan, serta implikasi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan akhir yang menjawab rumusan

Rizky Ananda, 2014 PENGARUH EVENT MARKETING ATRAKSI WISATA DALAM MENCIPTAKAN REVISIT INTENTION WISATAWAN NUSANTARA KE KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran

BAB V PENUTUP. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP REVISIT INTENTION WISATAWAN SAUNG ANGKLUNG UDJO

BAB V PENUTUP. adalah responden yang pernah mengunjungi objek wisata lembah harau minimal

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sektor yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian suatu nagara,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak besar terhadap pemasaran perusahaan. berbagai produk dan jasa yang semakin hari semakin homogen.

BAB 1 PENDAHULUAN. awal abad 21 dan digunakan sebagai ukuran yang reliabel terhadap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata sebagai sumber pendapatan tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi terus berkembang kearah yang lebih baik. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsep pemasaran tradisional yang berfokus pada keistimewaan dan manfaat dari produk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan ataupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki banyak kekayaan alam dan kekayaan budaya

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Agar

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB V PENUTUP. Penilitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Electronic word of mouth

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dikelola sendiri yang biasa disebut sebagai guet house. Menurut AHMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bidang usaha yang terjadi di era globalisasi adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sandang. Dalam menaikan industri pariwisata Indonesia, menteri pariwisata Arief

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha dihadapkan pada tantangan-tantangan yang baru agar dapat memenuhi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi konsumen terhadap Experiential Marketing Street Gourmet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui analisis

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan akhir yang menjawab rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan suatu bisnis tergantung pada ide, peluang dan pelaku bisnis.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif, dengan menggunakan regresi berganda, antara service

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek Perkebunan Teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era modern seperti sekarang ini, padatnya rutinitas kegiatan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya peluang bisnis dalam bidang kafe dan restoran juga diiringi dengan tingginya intensitas persaingan dalam bidang tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

Konsep pemasaran terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor-faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

ABSTRAK PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU GRAMEDIA ISTANA PLAZA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dalamnya, tetapi dalam memberikan kreativitas, pengelola restoran harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB V KESIMPULAN. Marketing terhadap Loyalitas Konsumen pada Starbucks. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia. Memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 54)

BAB V SIMPULAN, IMPILIKASI DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mulai menanamkan konsep experiential marketing dan nilai pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan bisnis telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Cahyana Apriyanto, 2016

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil pengolahan data, peneliti membentuk simpulan

2015 PENGARUH PENYAMPAIAN PEOPLE,PHYSICAL EVID ENCE D AN PROCESS TERHAD AP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasanya dengan merangsang unsur unsur emosi konsumen yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tempat wisata untuk mengembangkan diri. Melalui suatu atraksi

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhannya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

ABSTRACT. Key words: consumer behavior, experiential marketing, customer loyalty. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP. penelitian, serta saran bagi pelaku bisnis maupun penelitian selanjutnya.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel penelitian dan Definisi Operasional

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Festival merupakan sebuah satu hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Prilaku modern sekarang membuat sebagian besar orang untuk selalu

I. PENDAHULUAN. yang serius dari pemerintah. Hal ini didukung dengan adanya program

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri bagi masing-masing kelompok wisatawan. Terlebih lagi, kegiatan wisata

Transkripsi:

BAB V PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Bab ini juga berisikan keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini akan merangkum, membahas dan mengetahui hubungan antara variabel Experential marketing (Sense), variabel Experential marketing (Feel), variabel Experential marketing (Think), variabel Experential marketing (Act),dan variabel Experential marketing (Relate) terhadap Revisit Intention pada Wisatawan Objek Wisata Kandi Kota Sawahlunto. 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel Experential marketing (Sense),variabel Experential marketing (Feel), variable Experential marketing (Think),variabel Experential marketing (Act),dan variable Experential marketing (Relate) terhadap variabel Revisit Intention Wisatawan di Objek Wisata Kandi Kota Sawahlunto didapatkan hasil bahwa: Variabel Experential marketing atau Pengalaman wisatawan dalam berwisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Revisit Intention. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang ditemui peneliti yaitu Wisatawan Objek Wisata Kandi merasa bahwa pengalaman (Experience) yang didapakan di Objek Wisata Kandi mampu mempengaruhi niat wisatawan untuk berkunjung kembali ke Objek Wisata Kandi untuk masa yang akan datang. Hal-hal tersebut bisa dijelaskan dengan poin-poin berikut: 1. Keindahan alam dan suasana wisata Kandi menjadi yang sangat menarik hati dan special bagi wisatawan sehingga mereka ingin berkunjung kembali ke Tempat Wisata Kandi hal tetsebut

dijelaskan pada variabel Experential marketing (Sense). 2. Pengalaman yang dirasakan oleh wisatawan Objek Wisata Kandi membuat wisatawan merasa senang berada di Objek wisata sehingga akan membuat timbulnya keinginan untuk berkunjung pada masa yang akan datang ke Objek wisata Kandi. Hal itu dapat mereka rasakan melalui variabel Experential marketing (Feel). 3. Wisatawan mendapatkan kesan yang berbeda ketika berada di Objek Wisata Kandi dibandingkan ketika berada di Objek Wisata lainnya yang menjadi nilai tambah bagi Objek Wisata kandi untuk dikunjungi kembali oleh wisatawan pada masa yang akan datang,hal tersebut dapat dirasakan melalui variabel Experential marketing (Think), 4. Saat berkunjung ke Objek Wisata Kandi, pengalaman yang didapatkan membuat wisatawan untuk bertindak seperti mengabadikan keindahan alam serta ragam fauna dan wahana Objek wisata Kandi yang merupakan dampak langsung dari pengalaman yang didapatkan oleh wisatawan ditempat wisata sehingga akan mempengaruhi wisatawan dalam memilih objek wisata dimasa yangb akan datang,hal itu dijelaskan melalui variabel Experential marketing (Act). 5. Dengan berkunjung ke Objek wisata Kandi wisatawan dapat berinteraksi dengan orang lain di Objek wisata Kandi,hal itu dapat mengingatkan wisatawan akan pentingnya berhubungan dengan orang lain dan melakukan kembali kunjungan wisata ke Objek Wisata Kandi unbtuk mendapatkannya kembali dan melupakan sejenak kesibukan yang dijalani, Hal itu dijelaskan variabel Experential marketing (Relate). 5.2 Implikasi Penelitian Penulis menemukan beberapa implikasi terhadap beberapa pihak yang terkait dengan pariwisata Kandi Kota Sawahlunto,hal ini menjadi nilai bagi para wisatawan untuk berkunjung. Hasil dari penelitian ini mungkin akan dapat membantu pemerintah Kota Sawahlunto untuk

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Objek wisata Kandi Kota Sawahlunto. Sebagai contoh pada variabel Experential marketing (feel) dan variabel Experential marketing (sense) wisatawan merasa senang di Objek wisata Kandi dengan pemandangan suasana alam serta hewan dan juga wahana yang disediakan yang membuat mereka tenang dan juga dengan menambahkan fasilitas pendukung dasar pariwisata tentu membuat wisatawan lebih nyaman lagi berada di Objek wisata Kandi. Melalui variabel Experential marketing (think) kesan yang berbeda di peroleh oleh wisatawan dan menumbuhkan daya kreatifitas wisatawan saat menikmati keindahan alam dan flora yang ada serta wahana yang disediakan dan ada baiknya juga Pemerintah Kota Sawahlunto juga memiliki kreatifitas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Melalui variabel Experential marketing (Relate), Pemerintah Kota Sawahlunto dapat membangun hubungan yang baik terhadap wisatawan dengan memfasilitasi pelayanan serta keamanan yang terjamin saat wisatawan berada di Objek wisata Kandi. Dengan begitu, wisatawan tidak enggan untuk berkunjung kembali ke Objek wisata Kandi. Diharapkan dengan ditingkatkan nya kebersihan dan kenyamanan dapat meningkatkan kegiatan wisatawan di Objek wisata Kandi salah satunya adalah kegiatan mengabadikan keindahan alam serta wahana dan kegiatan wisatawan selama berada di Objek wisata Kandi Dari hasil uji persamaan regresi di tabel 4.21 ditemukan nilai yang paling tinggi pada variabel Experiential Marketing (Relate) yaitu dengan nilai.590 atau 59.0 persen yang artinya Variabel Experiential Marketing (Relate) memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap Revisit Intention wisatawan Objek wisata kandi dibandingkan dengan variabel Experiential Marketing lainnya. Diharapkan agar pemerintah Sawahlunto dan pengelola Objek wisata Kandi lebih memfokuskan pada Variabel Experiential Marketing (Relate) untuk meningkatkan Intensi Berkunjung Kembali wisatawan Ke Objek Wisata Kandi tapi tetap meningkatkan variabel lain

yang masih rendah pengaruhnya agar memliki banyak pilihan dan strategi untuk meningkatkan kunjungan kembali wisatawan ke Objek Wisata Kandi Kota Sawahlunto. Bagi pengelola bisnis pariwisata dapat menerapkan pengalaman wisata yang kurang lebih sama dengan yang telah peneliti jelaskan sebelumnya untuk pemerintah Kota Sawahlunto,namun tentu pengelola bisnis harus memiliki kreatifitas yang tinggi untuk dapat membedakan pariwisata yang akan di kelolanya dengan pariwisata yang telah ada dan diharapkan bagi pengelola bisnis biro perjalan dapat menambahkan beberapa kemudahan bagi wisatawan untuk mendapatkan informasi mengenai pariwisata dan meningkatkan layanan serta juga menyediakan akses atau akomodasi yang lebih memudahkan wisatawan untuk menikmati perjalanan mereka. Sehingga wisatawan berkeinginan berkeinginan untuk melakukan perjalanan wisata ke Objek wisata Kandi bersama dengan biro perjalanan. 5.3 Keterbatasan Penelitian Peneliti menemukan beberapa keterbatasan dalam penelitian yaitu: 1.Variabel yang penulis gunakan adalah Variabel Experential marketing (Sense), variabel Experential marketing (Feel), variabel Experential marketing (Think), variabel Experential marketing (Act),dan variabel Experential marketing (Relate) dan variabel Revisit Intention. Diharapkan, penelitian selanjutnya dapat menambah variabel lain seperti destination image, Marketing mix dan E-Worm yang tentu berpengaruh terhadap Revisit Intention Wisatawan. 2.Ruang lingkup penelitian terbatas pada Wisatawan Objek Wisata Kandi yang berada di Kota Sawahlunto

5.4 Saran-saran Berdasarkan implikasi dan keterbatasan penelitian yang telah disampaikan, maka peneliti mempunyai beberapa saran: 1. Bagi Pemerintah Kota Sawahlunto Pemerintah Kota Sawahlunto harus menjaga kelestarian lingkungan dan alam serta Flora dan Fauna Objek wisata Kandi agar wisatawan ingin berkunjung kembali di masa yang akan datang. dan menambahkan fasilitas-fasilitas serta wahana-wahana yang ada di Objek wisata Kandi seperti toilet, tempat sampah, Wahana permainan agar wisatawan berkunjung ke Objek wisata Kandi merasa aman dan nyaman berada di Objek wisata Kandi. Dan memberikan pelayanan serta keamanan yang terjamin bagi wisatawan. Menambah wahana,tempat,serta Flora dan Fauna bagi wisatawan untuk mengabadikan Pengalaman wisatawan selama berada di Objek wisata Kandi sehingga memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk dilakukan kembali. Sesuai dengan beberapa indikator pada kuisioner yang dibagikan ke responden,terdapat beberapa inti pernyataan yang mendapat jawaban negative dari responden,seperti : 1. Pengalaman di Tempat wisata Kandi Sawahlunto menggairahkan indra saya. karena penelitian dilakukan pada saat lebaran maka objek wisata dipenuhi oleh banyak sekali pengunjung sehingga kurang membuat menggairahkan indra dari wisatawan karena kepadatan pengunjung, diharapkan agar penyedia jasa lebih mengadakan persiapan lebih untuk hari hari besar seperti ini karena kemungkinan pada hari biasa hal seperti tidak terjadi. 2. Pengalaman baru yang di dapatkan ditempat wisata Kandi Sawahlunto membuat saya

merasa lebih baik Dikarenakan sesaknya jumlah pengunjung pada saat penelitian dilakukan maka pengunjung tidak terlalu merasa lebih baik karena padatnya pengunjung serta kurangnya layanan diterima sehingga disarankan untuk pengelola jasa lebih mempersiapkan layanan yang lebih baik ketika hari-hari besar seperti menambahakan karyawan. 3. Pengalaman berada di Tempat wisata Kandi Sawahlunto Kandi Sawahlunto menumbuhkan daya kreatifitas saya Hal ini dapat disebabkan oleh padatnya pengunjung pada objek wisata sehingga wisatawan tidak dapat menumbuhkan kreativitasnya dalam menikmati liburan yang dilakukan diobjek wisata diharapkan kesiapan lebih dari pengelola jasa objek wisata untuk menghadapi hari-hari besar seperti lebaran dengan menyediakan pelayanan yang lebih dibandingkan hari biasa 4. Pengalaman di Tempat wisata Kandi Sawahlunto mempengaruhi gaya hidup saya. Gaya hidup seorang wisatawan tidak dipengaruhi oleh pengalamannya berada di Objek Wisata Kandi Kota Sawahlunto yang diharapkan kedepannya pengelola bisa menyediakan layanan dan juga fasilitas yang bisa membuat pengaruh terhadap gaya hidup seseorang misalkan dengan menjadikan seseorang yang memiliki gaya hidup peduli lingkungan seperti dengan menyediakan toilet yang bersih dan juga menyediakan tong sampah yang cukup memadai serta petugas kebersihan. 5. Pengalaman Berkunjung ke Tempat wisata Kandi Sawahlunto membuat saya bertemu dan berkenalan dengan orang baru Karena kepadatan yang terjadi pada saat penelitian dihari libur lebaran lebih cenderung membuat wisatawan yang datang berombongan tidak terlalu memungkinkan

untuk seseorang berkenalan dengan orang yang baru karena wisatawan biasanya sudah cukup sibuk dengan rombongannya sendiri disarankan untuk penelitian berikutnya dilakukan pada hari biasa karena pada hari libur besar biasanya wisatawan datang berombongan 6. Saya mempertimbangkan tempat wisata Kandi Sawahlunto ini sebagai pilihan pertama dibandingkan dengan tempat wisata Kandi Sawahlunto lainnya Masih banyaknya objek wisata yang terdapat dikota Sawahlunto seperti Waterboom bahkan sumatera Barat Tidak menjadikan Objek wisata Kandi menjadi pilihan pertama bagi wisatawan untuk dikunjungi terutama pada saat libur lebaran yang dikenal tempat wisata banyak sekali pengunjung biasanya wisatawan lebih mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dinikmati bersama keluarga dan membuat nyaman, disarankan untuk Objek Wisata Kandi meningkatkan kualitas pelayanan serta penambahan karyawan pada hari hari khusus dan juga penambahan wahana dengan luas yang dimiliki Objek wisata Kandi lebih memungkinkan untuk memiliki lebih banyak lagi wahana serta mengatasi penumpukan pengunjung. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya mengangkat Objek wisata Kandi di sarankan menggunakan variabel lainnya seperti destination image, Marketing mix dan E-Worm. sehingga Objek wisata Kandi dapat diketahui image Objek wisata Kandi dimata wisatawan tidak hanya secara langsung tapi juga melalui internet dan media sosial yang cakupannya pemasarannya yang lebih luas sehingga bisa ditetapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan Objek wisata Kandi sehingga menjadi pariwisata yang lebih dikenal lagi sehingga mendatangkan wisatawan yang lebih, namun juga harus ada kerja keras pemerintah dan

juga keikutsertaan masyarakat untuk mewujudkannya.