Pengaruh Tegangan dan Waktu Nickel-Chrome Plating terhadap Kekasaran Permukaan pada Hasil Produk Pengecoran Aluminium Scrap

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Tegangan Listrik Dan Waktu Pada Krom Plating Terhadap Keausan Pada Hasil Produk Pengecoran Aluminium Scrap

Pengaruh Variasi Tegangan dan Waktu Terhadap Kekerasan Lapisan Nikel dengan Metode Electroplating pada Coran Aluminium scrap

Pengaruh Tegangan Listrik dan Waktu Terhadap Kekerasan Mikro Pelapisan Nikel-Krom Pada Produk Pengecoran Aluminium Bekas (Scrap)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

BAB 3. PENGECORAN LOGAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

ANALISA STRUKTUR MIKRO LAPISAN KROM DAN NIKEL PADA BAHAN DASAR KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS PADA HARD CHROME ELECTROPLATING TERHADAP KARAKTERISTIK PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

I. COATING DAN PROSES PELAPISAN. Gambar.1.1. Skema Elektroplating

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

I. PENDAHULUAN. Aluminium digunakan secara luas, karena mempunyai sifat sifat seperti

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

BAB I PENDAHULUAN. walaupun harga produk luar jauh lebih mahal dari pada produk lokal. yang menjadi bahan baku utama dari komponen otomotif.

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

HARDIAN ANDRI PRATAMA NIM : D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

I. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

PENGARUH PERMEABILITAS DAN TEMPERATUR TUANG CETAKAN PASIR TERHADAP SIFAT IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO HASIL CORAN ALUMINIUM SILIKON (Al-7%Si)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

ANALISIS VARIASI WAKTU PROSES HARD CHROME TERHADAP KEKERASAN DAN KETEBALAN LAPISAN PADA BESI COR KELABU. Yusep Sukrawan 1 ABSTRAK

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

MEKANIKA Volume 11 Nomor 2, Maret 2013

PENGARUH RAPAT ARUS DAN WAKTU PADA PULSE ELECTRODEPOSITION OF NICKEL TERHADAP MIKROSTRUKTUR LAPISAN DEPOSIT DAN LAJU KOROSI AISI 410

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR KARAKTERISASI PERMUKAAN MULTILAPIS KROM DAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON HASIL PROSES ELECTROPLATING

ANALISIS TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES ELECTROPLATING NIKEL - KROM TERHADAP TEBAL LAPISAN

Transkripsi:

LJTMU: Vol. 03, No. 01, April 2016, (37-42) ISSN Print : 2356-3222 ISSN Online : 2407-3555 http://ejournal-fst-unc.com/index.php/ljtmu Pengaruh Tegangan dan Waktu Nickel-Chrome Plating terhadap Kekasaran Permukaan pada Hasil Produk Pengecoran Aluminium Scrap Dominggus G.H. Adoe 1), Jefri S. Bale 1), Jemssy R. Rohi 1) 1) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. AdiSucipto, Penfui-Kupang, NTT 85001, Tlp: (0380)881597 E-mail: jemssyr@gmail.com ; jefri_bale@staf.undana.ac.id Abstrak Aluminium banyak digunakan dalam dunia industri karena sifatnya yang ringan, seiring dengan peningkatan kebutuhan suku cadang telah memacu industri pengecoran lokal yang ada untuk memanfaatkan bahan velg aluminium bekas/skrap untuk dicairkan ulang (remelting). Walaupun, saat ini banyak industri lokal pengecoran ulang velg bekas, tetapi produk yang dihasilkan memiliki kekasaran yang tinggisehingga perlu dilakukan pengerjaan akhir dengan cara elektolisa menggunakan nikel-krom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegangan dan waktu pelapisan nikel-crompada hasil produk pengecoran aluminium bekas. Pada pelapisan nikel-krom digunakan tegangan listrik 5, 7,5, 9 volt dan waktu 5, 10, 15 detik. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan adanya penurunan nilai kekasaran pelapisan nikel-krom seiring dengan meningkatnya tegangan listrik dan waktu. Pada tegangan listrik 5 volt sebesar 13,53 37,2%, tegangan listrik 7,5 volt sebesar 2,7% - 55,91%, dan tegangan listrik 9 volt sebesar 24,9% - 49,71%. Pada waktu 5 detik sebesar 19,14% - 42,9%, waktu 10 detik sebesar 8,9% - 50,4% dan waktu 15 detik sebesar 47,1% - 57,4%. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa nickel-chrome plating dengan variasi tegangangan dan waktu berpengaruh terhadap kekasaran permukaan. Kata Kunci: Pengecoran Aluminium, Nickel-Chrom Plating, Waktu, Tegangan, Kekasaran Permukaan. Abstract Aluminum was widely used in the industry because of its light weight, along with the increasing need for spare parts which has spurred the foundry industry locally to utilize the aluminum alloy scrap material to be melted again (re -melting). Although, nowadays many local industries remelting wheels scrap, but the resulting product had a highly roughness of material surface, so it is necessary to finish the process with surface treatment method of electroplating using nickel-chrome. This study aims to determine the effect of voltage and time of nickel-chrome plating on aluminum scrap casting products. During the nickel-chrome plating process, the voltage of 5, 7, 5, 9 volts and the time of 5, 10, 15 seconds were used. The results shown that the aluminum scrap of nickel-chrome plating roughness decreased along with the increasing of electrical voltage and time. The 5 volts of electrical voltage resulted in decrease of surface roughness by 13,53 37,2 %, 7,5 volts resulted 2,7% - 55,91 %, and 9 volts resulted 24,9% - 49,71 %. Furthermore, 5 seconds of surface coating time produced 19,14% - 42,9% of the decreasing of surface roughness, 10 seconds produced 8,9% - 50,4 % and 15 seconds produced 47,1% - 57,4 %. These results shown that nickel-chrome plating with fluctuations in voltage and time had an effect on the surface roughness. Keywords: aluminium casting, nickel-chrome plating, time, voltage, surface roughness. PENDAHULUAN Penggunaan paduan aluminium pada industri manufaktur otomotif terus meningkat, khususnya pembuatan komponen dengan proses pengecoran/casting misalnya untuk pembuatan blok mesin, kepala silinder dan velg. Seiring dengan semakin bertambahnya kepemilikan sepeda motor dari masyarakat Indonesia, maka membawa konsekuensi akan kebutuhan suku cadang sepeda motor. Penggunaan bahan untuk pembuatan suku cadang sepeda motor saat ini telah semakin

LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 01, April 2016 berkembang salah satunya adalah paduan aluminium. Paduan aluminium yang biasa disebut Aluminium alloy merupakan bahan aluminium murni yang dipadu dengan logamlogam lainnya seperti tembaga, magnesium, silikon, mangan dan seng dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan aluminium murni (Sunaryo dkk., 2013). Paduan aluminium dengan unsur paduan utama silikon dan magnesium sering digunakan pada suku cadang sepeda motor seperti blok mesin, piston dan velg/castwheel, seiring dengan peningkatan kebutuhan suku cadang tersebut telah memacu industri pengecoran lokal yang ada untuk memanfaatkan bahan velg aluminium bekas/skrap untuk dicairkan ulang (remelting) dan dibentuk kembali menjadi velg sepeda motor. Oleh karenanya masih memerlukan berbagai upaya untuk menaikkan kualitas hasil pengecoran, agar kualitasnya menyamai atau bahkan melampaui dari hasil pengecoran pabrikan yang menggunakan material ingot aluminium murni ditambah dengan unsurunsur logam lainnya. Capaian kualitas dari suatu produk dapat diperoleh dengan berbagai penerapan metode pengerjaan selama tahapan produksi, salah satu di antaranya adalah penerapan proses/pengerjaan akhir ( finishing). Salah satu jenis proses yang termasuk dalam kelompok ini adalah proses electroplating dengan menggunakan bahan pelapis Nikel-krom (Nickel-chrome plating). Secara umum electroplating dimaksudkan untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu dari permukaan suatu bahan seperti menaikan kekerasan permukaan produk, tahan korosi, menurunkan kekasaran permukaan produk dan memperindah penampilan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari hasil pelapisan nikel-cromdi antaranya adalah temperatur, konsentrasi larutan, tegangan, rapat arus dan waktu pelapisan. Kualitas produk diperoleh apabila produk yang direncanakan telah sesuai dengan standard bentuk yang diinginkan. Salah satu elemen penting di dalam menentukan kwalitas produk tersebut adalah kekasaran permukaan benda kerja yang dihasilkan. Kekasaran permukaan benda kerja dapat ditentukan dengan mengukur nilai kekasaran permukaan yang dihasilkan. Untuk mendapatkan kekasaran permukaan yang paling baik, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi agar nantinya proses Nickel-chrome plating yang akan diterapkan pada hasil produk pengecoran aluminium scrap dengan pengaruh variasi tegangan dan waktu mendapatkan hasil yang lebih baik, sehingga penulis dalam melakukan penelitian membatasi permasalahan yang diteliti : tentang sifat kekasaran permukaan lapisan krom pada hasil produk pengecoran aluminium scrap dengan judul: Pengaruh Tegangan dan Waktu Nickel-Chrome Plating Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Hasil Produk Pengecoran Aluminium Scrap. METODOLOGI PENELITIAN Alat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yangdigunakanuntuk pengecoranspesimen meliputi: - Velg bekas - Oven pemanas type Thermo Scientific - Kowi - Cetakan logam, Alat dan bahan pendukung untukpengecoran spesimen meliputi: - Gerinda listrik - Gergaji tangan, - Bor listrik, - Jangka sorong, - Plat besi dan alat las, - Timbangan digital - Stopwatch, - Kikir dan amplas. Alat dan bahan pelapisan nikel-krom meliputi: - Larutan elektrolit, - Rectifier, - Heater, - Bak pelapisan, - Bak pembersih, - Rak benda kerja, - Deterjen, - Stopwatch 38

Dominggus G.H. Adoe, Jefri S. Bale, Jemssy R. Rohi, Pengaruh Tegangan dan Waktu Nickel-Chrome Plating terhadap Kekasaran Permukaan pada Hasil Produk Pengecoran Aluminium Scrap Alat ukur yang digunakan adalah Surfcom 120 A Prosedur Penelitian Prosedur proses pengecoran - Velg dipotong ±3 cm dan ditimbang beratnya untuk dimasukkan ke dalam kowi. - Hidupkan oven pemanas dan masukan kowi yang berisi potongan aluminium kedalam oven pemanas untuk dipanaskan. - Ketika suhu sudah mencapai 700 0 C, hidupkan stopwatch untuk melihat waktu tahan sampai aluminium melebur secara merata. - Setelah aluminium melebur secara merata, kemudian gunakan tang penjepit untuk mengangkat kowi yang berisi aluminium cair tersebut untuk dituang kedalam cetakan. - Biarkan logam aluminium cair membeku dalam cetakan, selanjutnya dilakukan pembongkaran spesimen. - Melakukan pembentukan spesimen dengan gergaji besi, gurinda listrik, kikir, kertas pasir, dan mistar siku. Prosedur pelapisan nikel-krom - Pembersihan spesimen dengan deterjen, kemudian spesimen dibilas menggunakan air. - Sebelum dilakukan pelapisan nikel, terlebih dahulu memanaskan larutan nikel dengan heater sampai suhu ± 50 0 C. - Memasukkan spesimen kedalam bak pelapisan nikel pada tegangan listrik 5,5 volt dengan lama waktu pelapisan 20 menit. - Ketika waktu mencapai 20 menit, spesimen diangkat dan dicelup dalam bak pembilasan dan akan dilanjutkan dengan pelapisan krom. - Sebelum dilakukan proses pelapisanperlu memanaskan larutan kromsesuai dengan suhu ruangan. - Memasukan spesimen dalam larutankromdengan variasi tegangan 5, 7.5, 9 volt dan waktu 5,10,15 detik - Setelah selesai proses pelapisan krom akan diikuti dengan proses pembilasan dan pengeringan. Prosedur pengujian spesimen - Spesimen dipersiapkan untuk uji kekasaran. - Spesimen diletakkan pada meja datar. - Ujung dari dial indicator di set pada posisi stabil untuk melakukan pembacaan skala tekanan terhadap permukaan benda uji. - Tentukan seberapa panjang dari bagian benda ukur yang akan di uji kekasaran permukaannya, nantinya panjang inilah yang akan di lewati oleh dial indicator. - Apabila dial indicator telah melakukan pengukuran sepanjang jarak yang kita tentukan, nilai kekerasan permukaan akan tercatat, dan dapat dilihat dalam bentuk print out. PEMBAHASAN Observasi Struktur Mikro Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui struktur mikro raw material dan nickel-chrome plating pada produk pengecoran aluminium scrap. Adapun caranya yaitu spesimen yang telah mengalami pencahayaan akan memantulkan kembali sinar yang datang ke lensa mikroskop electron dengan warna yang berbeda pada tiap bagian permukaan akibat pengikisan yang terkendali pada permukaan spesimen. Kamera yang tersambung dengan monitor akan menangkap gambar struktur mikro, dan selanjutnya dapat difoto pada bagian yang diinginkan (Supriyanto, 2014). Dari hasil pengujian, pada spesimen raw material terlihat bahwa fasa yang terjadi adalah fasa α aluminium serta partikel Si. Fasa α aluminium berwarna putih terang sedangkan partikel Si berupa garis garis dengan warna gelap. Hal ini sesuai dengan struktur yang terbentuk pada paduan Al-Si hypoeutectic (Gambar 1). (a) (b) Gambar 1. Struktur mikro, a) raw material, b) Nickel-chrome plating pada tegangan listrik 5 volt dengan waktu 15 detik Dari Gambar 1.(a) diatas Struktur mikro 39

LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 01, April 2016 coran yang terbentuk pada pengecoran ulang velg bekas unsur Si tersebar tidak merata dan didominasi oleh Al. Pengelompokan presipitat sangat terlihat jelas membentuk suatu segregasi yang menyebabkan rendahnya nilai kekasaraan hasil pengecoran material velg bekas, dimana bentuk serta ukuran partikel Si sangat berpengaruh terhadap kekuatan mekanik dari paduan Al Si. Berdasarkan hasil perhitungan nilai kekasaran permukaan pada hasil pengecoran ulang velg bekas sebesar 5,627 µm sehingga dapat dikatakan bahwa hasil pengecoran ulang material velg bekas tidak dapat digunakan secara langsung sebagai material velg tanpa adanya upaya memperbaiki nilai kekasarannya. Pada Gambar 1.(b) menunjukan struktur mikro yang terbentuk adalah paduan antara lapisan Ni-Cr, dimana lapisan nikel ditandai dengan warna putih sedangkan lapisan krom ditandai dengan warna hitam. Struktur mikronickel-chrome platingpada tegangan listrik 5 volt dan 7,5 volt didominasi oleh lapisan nikel yang hampir homogen sedangkan struktur mikro nickel-chrome platingpada tegangan listrik 9 volt didominasi oleh lapisan krom dengan distribusi susunan atomnya rapat dan merata. Pada tegangang listrik 5 V dan 7,5 V menunjukan bahwa struktur Cr semakin banyak dan ukuran butirannya mulai merata di sepanjang penetrasi walaupun pada sisi Cr masih terdapat banyak Ni sehingga masih di dominasi oleh Ni. Peningkatan jumlah Cr dapat terjadi karena adanya pengaruh penambahan unsur Cr ke permukaan spesimen selama proses difusi Cr dgn cara electroplating sehingga menjadikan kekasaran permukaan spesimen menjadi rendah dr sebelumnya. Pada tegangan listrik 9 V menunjukan bahwa peningkatan jumlah Cr paling banyak sehingga di dominasi oleh Cr. Selain itu penetrasi dari Cr juga cukup dalam pada lapisan permukaan spesimen, butiran-butiran merata dan menjadi halus meskipun pada sisi Cr masih terdapat sedikit Ni. Dengan ini maka kekasaran permukaan spesimen yang dihasilkan menjadi rendah. Ini terjadi karena pada tegangan 9 V berlangsung difusi Cr ke permukaan spesimen lebih cepat sehingga dapat merubah butir struktur mikro dan nilai kekasaran yang lebih rendah dengan spesimen uji lainnya. Tingkat Kekasaran (µm) 2.5 2 1.5 1 0.5 0 5 7.5 9 Tegangan (V) 5 t 10 t 15 t Gambar 2. Diagram hubungan tegangan dan waktu terhadap nilai kekasaran permukaan nickel-chrome plating. Nilai kekarasan permukaan nickelchrome plating pada tegangan listrik 5 volt dengan waktu 5, 10 dan 15 detik yaitu 2,02µm, 1,75 µm, 1,36 µm. Nickel-chrome platingpada tegangan listrik 5 volt dengan waktu 5 detik ke 10 detik terjadi penurunan nilai kekasaran sebesar 13,11% dan nickel-chrome platingpada tegangan listrik 5 volt dengan waktu 5 detik ke 15 detik terjadi penurunan nilai kekasaran sebesar 32,7 %. Nilai kekasaran permukaan nickelchrome plating pada tegangan listrik 7,5 volt dengan waktu 5, 10 dan 15 detik yaitu 1,63 µm, 1,59 µm, 0,72 µm. Nickel-chrome plating pada tegangan listrik 7,5 volt dengan waktu 5 detik ke 10 detik terjadi penurunan nilai kekasaran permukaan sebesar 2,7 % dan nickel-chrome plating pada tegangan listrik 7,5 volt dengan waktu 5 detik ke 15 detik terjadi penurunan nilai kekasaran sebesar 55,91 %. Nilai kekasaran permukaan nickelchrome platingpada tegangan listrik 9 volt dengan waktu 5, 10 dan 15 detik yaitu 1,15µm, 0,87 µm, 0,58 µm. Nickel-chrome platingpada tegangan listrik 9 volt dengan waktu 5 detik ke 10 detik terjadi penurunan nilai kekasaran sebesar 24,9 % dan nickel-chrome platingpada tegangan listrik 9 volt dengan waktu 5 detik ke 15 detik terjadi penurunan nilai kekasaran sebesar 49,71 %. Pada Gambar 2 memperlihatkan bahwa 40

Dominggus G.H. Adoe, Jefri S. Bale, Jemssy R. Rohi, Pengaruh Tegangan dan Waktu Nickel-Chrome Plating terhadap Kekasaran Permukaan pada Hasil Produk Pengecoran Aluminium Scrap kenaikkan tegangan dan meningkatnya waktu pelapisan, sehingga kekasaran permukaan akan semakin rendah, hal ini disebabkan karena adanya proses pengendapan ion-ion elektrolit yang lebih cepat, sehingga akan lebih banyak atom hidrogen yang masuk secara interstiti kedalam struktur endapan chromium, hal ini akan menyebabkan terjadinya distorsi kisi dan tegangan dalam lapisan menjadi naik karena gerakan dislokasi terhambat. Terlihat semakin besar tegangan dan lama waktu pelapisan, maka kekasaran permukaan yang terbentuk semakin menurun. Menurunnya kekasaran permukaan disebabkan karena jumlah ion Ni2+ dan Cr3+ akan semakin banyak yang terlepas dari larutan dan mengendap pada katoda (spesimen) akibat tegangan yang meningkat. Semakin cepat ion-ion Ni2+,Cr3+ menempel pada permukaan spesimen akan menjadikan lapisan lebih padat, kerapatan permukaan spesimen meningkat dan banyak deposit lapisan yang terbentuk pada permukaan spesimen. Berdasarkan hasil perhitungan nilai kekarasan permukaan nickel-chrome plating harga kekasaran berada pada angka kekasaran N5 N8 (ISO Roughness Number atau DIN 4763 : 19813). Sehingga tingkat kekasaran nickel-chrome plating pada tegangangan 5V, 7,5V, 9V dan waktu 5S, 10S, 15S sudah berada pada daerah kekasaran permukaan pengerjaan akhir atau finishing (Dasar -dasar metrologi industri) KESIMPULAN - Berdasarkan hasil perhitungan nilai kekasaran permukaan nickel-chrome plating pada tegangan listrik 5 volt dengan waktu 5, 10 dan 15 detik yaitu 2,02 µm, 1,75 µm, 1,36 µm, Nilai kekasaran permukaan nickelchrome plating pada tegangan listrik 7,5 volt dengan waktu 5, 10 dan 15 detik yaitu 1,63 µm, 1,59 µm, 0,72 µm, dan Nilai kekasaran permukaan nickel-chrome plating pada tegangan listrik 9 volt dengan waktu 5, 10 dan 15 detik yaitu 1,15 µm, 0,87 µm, 0,58 µm. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai kekasaran permukaan menurun seiring dengan meningkatnya tegangan listrik. - Nilai kekasaran permukaan nickel-chrome plating pada waktu 5 detik dengan tegangan listrik 5, 7,5 dan 9 volt yaitu 2,02 µm, 1,63 µm, 1,15 µm, Nilai kekasaran permukaan nickel-chrome plating pada waktu 10 detik dengan tegangan listrik 5, 7,5 dan 9 volt yaitu 1,75 µm, 1,59 µm, 0,87 µm, dan nilai kekasaran permukaan nickel-chrome plating pada waktu 15 detik dengan teganganl istrik 5, 7,5 dan 9 volt yaitu 1,36 µm, 0,72 µm, 0,58 µm. Oleh karana itu, dapat disimpulkan bahwa adanya penurunan nilai kekasaran permukaan nickel-chrome plating seiring dengan meningkatnya waktu pelapisan. - Semakin besar tegangan dan lama waktu pelapisan, maka kekasaran permukaan yang terbentuk semakin menurun. Menurunnya kekasaran permukaan disebabkan karena jumlah ion Ni 2+ dan Cr 3+ akan semakin banyak yang terlepas dari larutan dan mengendap pada katoda (spesimen) akibat tegangan yang meningkat. Semakin cepat ion-ion Ni 2+,Cr 3+ menempel pada permukaan spesimen akan menjadikan lapisan lebih padat, kerapatan permukaan spesimen meningkat dan banyak deposit lapisan yang terbentuk pada permukaan spesimen. DAFTAR PUSTAKA [1] Abdul, R., Budiarto, 2011, Pengaruh Waktu Electroplating Dan Powdercoating Nicr Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Pada Baja Karbon Spcc- Sd, Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV. [2] Dwiyanto, 2010, Pengaruh Perbedaan Casting Modulus Coran Terhadap Kekerasan Serta Struktur Mikro Hasil Proses Pengecoran Cetakan Pasir Paduan Aluminium, Tugas Akhir, Universitas Sebelas Maret. [3] Erich, U. K. M., Priyo, T. I., 2012, Karakteristik Perambatan Retak Fatik Aluminium Scrap Dengan Variasi Putaran Centrifugal Casting, Jurnal 41

LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 01, April 2016 [4] Nani, M., Priyo, T. I., Soekrisno, 2012, Pengaruh Waktu Elektroplating Nikel- Chrom Terhadap Kekerasan Baja Stainless Steel Aisi 304, Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, Yogyakarta. [5] Purnomo, 2004, Pengaruh Pengecoran Ulang terhadap kekuatan Tarik dan Ketangguhan Impak pada Paduan Aluminium Tuang 320,Proceeding,Komputer dan sistem Intelejen, Jakarta, hal 905-911. [6] Reny, A., Kusmono, R. Soekrisno, Pengaruh Konsentrasi Larutan Dan Waktu Pelapisan Nikel Pada Aluminium Terhadap Kekerasan, Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, Yogyakarta. [7] Sunaryo., Burhan, I. M., Priyo, T. I., Viktor, M., 2013, Peningkatan Kualitas Materi Pembelajaran Teknologi Bahan Melalui Studi Proses Pengecoran Paduan Aluminium Untuk Pembuatan Velg di Industri, Laporan Akhir Pelaksanaan Hibah Penelitian Kerja Sama Antar Perguruan Tinggi (Hibah Pekerti) Tahun Ke-1. [8] Sutrisno, 2013, Pengaruh Variasi Waktu Baja Karbon Rendah Terhadap Struktur Mikro, Nilai Kekerasan, Laju Korosi dan Nilai Keausan Spesifik, POLITEKNOSAINS Vol. XII No. 2 [9] Yogik, D.M., 2011, Pengaruh Waktu Terhadap Ketebalan dan Adhesivitas Lapisan Pada Proses Electroplating Khrom Dekoratif Tanpa Lapisan Dasar Dengan Lapisan Dasar Tembaga dan Tembaga NIkel, Tugas Akhir, Universitas Sebelas Maret. [10] Suarsana, I. Ketut, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol.2, Kampus Bukit Jimbaran, Bali 2002. [11] Malau, Viktor., 2006, Perlakuan Permukaan (Surface Trearments). [12] Surdia., Chijiiwa., 1982, Teknik pengecoran logam, PT Pradnya Paramita Jakarta. [13] Harinaldi., 2005, Prinsip-prinsip statistik untuk teknik dan sains, Penerbit Erlangga, Jakarta. 42