BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Awalnya, penggunaan kabel UTP pada perusahaan maupun instansi pemerintahan yang ada saat ini telah cukup untuk memenuhi kebutuhan arus data yang ada. Tetapi, perkembangan teknologi saat ini sudah semakin maju, arus perpindahan data yang ada saat ini terus bertambah. Oleh karena itu dibutuhkan upgrade dengan teknologi kabel yang lebih baik. Penggunaan fiber optik merupakan salah satu cara untuk upgrade kabel UTP. Dengan menggunakan teknologi kabel fiber optik dapat diperoleh berbagai macam keuntungan. Di antaranya dapat menghemat tempat karena ukurannya kecil dan ringan, redaman transmisinya kecil, bidang frekuensinya lebar, kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik), jarak transmisi yang lebih jauh dan kebal terhadap interferensi elektromagnetik. Kabel fiber optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel biasa, biasanya fiber optik digunakan pada jaringan backbone (Tulang Punggung) karena dibutuhkan kecepatan yang lebih dalam jaringan ini, namun pada saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber optik untuk jaringan karena dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith. Fiber optik ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data yang melewatinya. 1
2 Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software management) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal namun lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel. Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama. Konfigurasi VLAN itu sendiri dilakukan melalui perangkat lunak (software), sehingga walaupun komputer tersebut berpindah tempat, ia tetap berada pada jaringan VLAN. Dengan jaringan VLAN kita dapat melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen atau pun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda. Berdasarkan kemampuan jaringan yang diimplementasikan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Salemba yang saat ini menggunakan kabel UTP pada backbone jaringan lokalnya, topologi yang ada sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan transmisi data. Awalnya arsitektur jaringan yang ada tidak terdapat masalah dan dapat memenuhi kebutuhan transmisi data dengan baik. Namun dengan berkembangnya jaman dan akses data yang semakin besar pada jaringan, beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck
3 jaringan yang mengarah pada kelambatan jaringan. Selain itu kinerja sebuah jaringan sangat dibutuhkan oleh organisasi terutama dalam hal kecepatan dalam pengiriman data. Salah satu kontribusi teknologi untuk meningkatkan kinerja jaringan adalah dengan kemampuan untuk membagi sebuah broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil dengan menggunakan VLAN. Broadcast domain yang lebih kecil akan membatasi device yang terlibat dalam aktivitas broadcast dan membagi device ke dalam beberapa grup berdasar fungsinya. Maka dari itu diperlukan re-arsitektur kembali jaringan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Salemba. Sehingga diharapkan dengan re-arsitektur kembali jaringan yang ada akan secara signifikan mengurangi jaringan yang lambat dan dapat memenuhi akses kebutuhan data. 1.2. Ruang Lingkup Dalam penelitian ini difokuskan pada subbagian sistem dan informasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Salemba. Dikarenakan aplikasi yang akan dibuat itu memerlukan dukungan dari subbagian tersebut dan juga agar menghindari pembahasan yang tidak diperlukan. Hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membahas skema topologi fisik jaringan lama. 2. Membahas skema topologi fisik rearsitektur jaringan yang akan diterapkan.
4 3. Analisis QoS rearsitektur jaringan dengan mencari delay, jitter, bandwith, dan packet loss. 4. Tidak membahas konfigurasi dan topologi logic karena bersifat rahasia. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : Dapat mendukung proses re-arsitektur yang dilakukan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dalam menentukan desain jaringan baru yang optimal untuk diterapkan. Dengan hasil yang didapat diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut : Dapat mengurangi jaringan yang lambat dan meningkatkan kinerja jaringan dengan kebutuhan arus data saat ini. 1.4. Metodologi Penelitian ini dilakukan dengan metodologi sebagai berikut : 1. Metode Analisis Data Analisi data dilakukan dengan cara survei, untuk mendapatkan informasi dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang terletak di Salemba dengan melihat langsung topologi jaringan yang ada saat ini sebelum melakukan re-arsitektur jaringan.
5 2. Metode Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan informasi dan literatur, buku, dan internet sebagai landasan dalam penelitian ini. 3. Metode Perancangan Melakukan analisis awal untuk menentukan bagaimana bentuk jaringan baru yang akan diimplementasikan. Merancang topologi fisik. Mengimplementasikan jaringan yang baru pada Badan Pelatihan dan Pendidikan Kementerian Republik Indonesia. Analisis dan evaluasi jaringan. Dokumentasi 1.5. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian dibagi dalam 5 bab,yang secara garis besar berisi : 1. BAB 1: Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian,ruang lingkup penelitian,tujuan dan manfaat penelitian,metodologi yang digunakan untuk penelitian,dan sistematika penulisan penelitian. 2. BAB 2 : Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori pendukung yang perlu digunakan dalam penelitian.
6 3. BAB 3 : Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Bab ini menjelaskan segala hal tentang sistem yang sedang berjalan pada organisasi. Latar belakang dan sejarah organisasi juga disebutkan pada bab ini. 4. BAB 4 : Implementasi dan Evaluasi Bab ini menjelaskan implementasi dari rancangan yang sudah dibuat, hasil dari implementasi tersebut dan evaluasi dari hasil yang didapat. 5. BAB 5 : Simpulan dan Saran Bab ini berisikan simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan,dan memberikan saran-saran yang berguna bagi perbaikan atau pengembangan sistem serupa di masa mendatang..