BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

Orientasi pada kinerja Individu dalam dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Rupert Evan merumuskan tujuan Pendidikan Kejuruan (SMK) : 1) memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman di dunia mendorong pendidikan untuk. dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk melanjutkan pendidikan tingkat yang lebih tinggi. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaanya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hekekatnya untuk membangun suatu Negara dibutuhkan individu individu yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang undang dasar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu langkah yang sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan meningkatkan mutu pendidikan. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus diperhatikan, yaitu proses belajar mengajar (PBM) yang merupakan unsur penting yang harus diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses mengajar yang baik tersebut tujuan pendidikan akan tercapai. Proses belajar mengajar akan menunjukkan hasil yang baik apabila unsur yang terkait di dalamnya saling mendukung. Guru merupakan unsur yang penting dalam proses belajar mengajar karena walaupun kurikulum disajikan secara sempurna, sarana dan prasarana terpenuhi dengan baik, apabila guru belum berkualitas maka proses belajar mengajar belum bisa dikatakan baik. Tansu (dalam Urip 2006: http//anp.wordpress.com), menyatakan bahwa Yang menjadi masalah dalam bidang pendidikan adalah terpuruknya kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini tidak dapat disangkal akibat minimnya sarana prasarana dan juga tenaga kependidikan yang berkualitas, yang merupakan modal utama dalam mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga 1

2 mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Menurut Mulyasa (2008:13) bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut: 1) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 3) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya. Pendidikan merupakan wadah untuk mendidik dan melatih seseorang agar menjadi tenaga yang terampil dibidangnya seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Secara umum pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dilihat dari pernyataan di atas, maka sekolah menengah kejuruan (SMK) dituntut menghasilkan tenaga yang terampil dan bermutu serta cukup menguasai bidang yang digelutinya sehingga tantangan yang dihadapi peserta didik nantinya dapat teratasi. Sejalan dengan uraian di atas maka pedoman pelaksanaan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1999 menganut prinsip sebagai berikut : (1) Berbasis luas, kuat dan mendasar, (2) Berbasis kompetensi, (3) Pembelajaran tuntas, (4) Berbasis ganda yaitu dilaksanakan di sekolah dan dunia usaha /

3 industri, (5) Perkuatan kemampuan daya manusia dan kemandirian pengembangan dari tamatan. Berdasarkan prinsip tersebut maka disusunlah tujuan SMK Program Keahlian Teknik konstruksi Batu dan Beton Bangunan dalam Depdikbud (1999 : 2), yaitu : 1) menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap professional, 2) menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri, 3) menyiapkan siswa agar menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisih kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan dating, 4) menjadi warga Negara yang produktif, adaktif dan kreatif. Untuk mewujudkan tujuan SMK Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton di atas maka SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi memberikan mata pelajaran yang dibagi dalam kelompok normatif, adaptif dan produktif. Mata pelajaran normatif yaitu berupa mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa dan Sastra Indonesia serta mata pelajaran Pendidikan Jasmani. Mata pelajaran adaptif yaitu Matematika, Bahasa Inggris, Kewirausahaan, Fisika dan Kimia. Sedangkan mata pelajaran produktif yaitu Gambar Teknik / RAB, Pengujian Bahan, Plesteran, Begesting dan Perancah, Praktek Kerja Batu dan Pembesian. Pembelajaran pada mata pelajaran Praktek Kerja Batu pada dasarnya dimaksud untuk mendidik dan melatih siswa agar dapat berkompeten dibidang konstruksi batu dan beton, yaitu siswa dapat mengenal dan mengetahui bagaimanna cara melakukan pemasangan batu secara benar pada konstruksi, sehingga nantinya siswa dapat mengimplementasikannya ke dalam dunia kerja.

4 Indikator untuk mengukur tingkat keberhasialan siswa dalam proses pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar diukur selama proses belajar berlangsung. Masalah yang dihadapi di dunia pendidikan adalah masalah proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong aktif dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran dalam kelas diarahkan pada siswa yang mendengar dan menerima informasi yang disajikan oleh guru. Hal ini dapat merupakan penyebab rendahnya nilai hasil belajar siswa di sekolah. Ada beberapa faktor yang diduga memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan pada dua jenis, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (kecerdasan, perhatian, minat, bakat, konsep diri, kematangan, kesiapan) dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah), faktor masyarakat (teman bergaul, mass media, kegiatan siswa dalam masyarakat). Oleh karenanya guru dituntut untuk biasa menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar. Pemilihan strategi pembelajaran merupakan salah satu rencana penting yang harus dipersiapkan

5 untuk mengatasi masalah keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Selain itu, penggunaan strategi pembelajaran juga dapat mencegah kebosanan terhadap metode yang hanya berpusat pada guru. Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan pada hari Rabu dan Kamis pada tanggal 11 sampai 12 April, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton pada mata pelajaran Praktek Kerja Batu di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi belum memenuhi syarat standar kelulusan. Hal ini dapat dilihat dari daftar kumpulan nilai (DKN) mata pelajaran Praktek Pekerjaan Batu pada siswa kelas XI program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi di tahun 2009/2010 dengan siswa 21 orang, yang memperoleh nilai < 7,00 sebanyak 48% (10 orang), memperoleh nilai 7,00 7,90 sebanyak 38% (8 orang) dan sisanya 8,00 8,90 sebanyak 14% (3 orang) dan pada tahun 2010/2011 dengan siswa 9 orang, yang memperoleh nilai < 7,00 sebanyak 45% (4 orang), memperoleh nilai 7,00 7,90 sebanyak 33% (3 orang) dan sisanya 8,00 8,90 sebanyak 22% (2 orang). Dengan standar kelulusan minimal untuk pelajaran Praktek Kerja Batu pada Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi adalah 7,00. Perolehan nilai rata rata hasil belajar Praktek Kerja Batu dapat dilihat pada tabel berikut ini :

6 Tabel 1.1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton Tahun Nilai Jumlah Persentase Keterangan Pelajaran Siswa 2009/2010 <7,00 7,00 7,90 8,00 8,90 9,00-10 10 orang 8 orang 3 orang 48% 38% 14% Kurang kompeten Cukup kompeten Kompeten Sangat kompeten 2010/2011 <7,00 7,00 7,90 8,00 8,90 9,00-10 4 orang 3 orang 2 orang 45% 33% 22% Kurang kompeten Cukup kompeten Kompeten Sangat kompeten Sumber : SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Dapat dikatakan bahwa hasil tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini diakibatkan karena metode pembelajaran yang digunakan saat proses belajar mengajar tetap dan tidak pernah berubah, sehingga siswa cenderung lebih cepat bosan dalam mengikuti pelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil belajar. Untuk mengetahui masalah rendahnya hasil belajar siswa di atas, penulis berencana menggunakan metode pembelajaran Simulasi dalam kegiatan belajar mengajar. Karena metode pembelajaran simulasi adalah metode pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris). Metode pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan. Metode pembelajaran Simulasi diterapkan didalam dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan

7 proses sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol misalnya, dalam proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk membuat penelitian yang mengacu pada metode pembelajaran simulasi dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Antara Metode Pembelajaran Simulasi dan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Program Keahlian Konstruksi Batu Beton Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Idetifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Mengapa hasil belajar praktek kerja batu pada siswa kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2009 / 2010 dan 2010 / 2011 tidak dapat mencapai tingkat kelulusan yang diharapkan? 2. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Praktek Kerja Batu siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2011 / 2012? 3. Bagaimana hasil belajar Praktek Kerja Batu dengan pembelajaran demonstrasi pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2011 / 2012?

8 4. Apakah dengan metode pembelajaran Simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi? C. Batasan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan kemampuan yang dimiliki penulis terbatas, maka batasan masalah dalam penelitian ini hanya pada pengaruh metode pembelajaran simulasi dan metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar praktek kerja batu pada submateri memasang sudut siku siku dua tembok dengan tebal ½ bata, dengan ikatan ½ bata dan submateri memasang pertemuan siku siku dua tembok dengan tebal ½ bata, dengan ikatan ½ bata yang dilakukan siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah dijelaskan di atas maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran simulasi terhadap hasil belajar praktek kerja batu pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton? 2. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar praktek kerja batu pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton? 3. Bagaimana keaktifan dan respon siswa selama proses pembelajaran simulasi dilaksanakan pada pelajaran praktek kerja batu?

9 E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran simulasi terhadap hasil belajar praktek kerja batu pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton. 2. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran demonstasi terhadap hasil belajar praktek kerja batu pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton. 3. Untuk mengetahui aktifitas dan respon siswa selama mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran simulasi pada praktek kerja batu. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk beberapa kalangan yang terlibat di dalamnya yang akan menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui metode pembelajaran Simulasi. 2. Menambahkan pemahaman siswa dalam belajar praktek pekerjaan batu. 3. Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. 4. Sebagai masukan bagi guru guru SMK negeri maupun swasta dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan kejuruan.

10 5. Dapat menambah khsanah ilmu pengetahuan, khususnya metode pembelajaran simulasi 6. Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah. 7. Sebagai masukan bagi mahasiswa atau calon guru untuk menerapkan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. 8. Sebagai bahan yang relevan untuk mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.