BAB I PENDAHULUAN. untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun (Depdiknas, 2006 : 16)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun Di Kelas IV SDN Pipikoro

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan metode yang kreatif agar. siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. prestasi siswa dapat dilihat dengan menggunakan tolak ukur batas kelulusan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Menurut Santoso (2008:17)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Sejalan dengan ungkapan di atas, Nasucha (2009:1) menyatakan

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dan berupaya para pemerhati pendidikan merupakan hal yang bersifat. tantangan zaman dalam era globalisasi ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika berperan untuk mempersiapkan

I. PENDAHULUAN. memjawab tantangan-tantangan yang terjadi dimasyarakat. Tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Cita-cita tersebut termaktub dalam Undang-undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut pendapat Pelly (Haryadi dan Zamzani,

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat

I. PENDAHULUAN. informasi yang penting. Penguasaan berbahasa dapat diperoleh melalui

KOMPETENSI INTI (KI) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. umum keterampilan menyimak dan berbicara adalah keterampilan yang

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada para peserta didik di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan perilaku manusia agar menjadi manusia pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

I. PENDAHULUAN. kepada seseorang untuk mengembangkan potensi diri agar semua potensi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

Joko Setiyono* Kata kunci: inkuiri, menulis teks berita, multikultural

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEKNIK INKUIRI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMP PLUS DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar kompetensi Bahasa Indonesia yang diharapkan untuk dimiliki siswa lulusan SD adalah siswa mampu melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun (Depdiknas, 2006 : 16) Pembelajaran membaca merupakan salah satu pembelajaran yang sangat penting diajarkan sejak dini agar siswa memiliki kompentensi yang sangat berguna bagi kehidupannya pada masa yang akan datang. Melalui Standar Kompetensi menulis yang dimiliki tersebut, diharap siswa mampu mengembangkannya untuk mengasilkan karya yang bermakna. Pengetahuan tentang hakekat perkembangan anak, perkembangan bahasa lisan dan tulis yang terjadi pada mereka, dan perbedaan individual dalam pemerolehan bahasa sangat penting bagi pelaksanaan pembelajaran bahasa anak, khususnya pada waktu mereka belajar membaca dan membaca permulaan. Seorang guru perlu memahami berbagai hal yang tidak bisa digolongkan ke dalam penyebab terjadinya suatu perubahan yang disebut kegiatan belajar. Perubahan yang terjadi Karena unsur kedewasaan misalnya, tidaklah menunjukkan kegiatan belajar. Gagne (1978:22) menerangkan lebih lanjut, belajar bukan terjadi karena adanya warisan genetika, atau respons 1

2 secara alamiah, kedewasaan, atau keadaan organisme yang bersifat temporer seperti misalnya kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, persepsi, motivasi dan seterusnya atau gabungan dari kesemuanya. Apabila peserta didik telah belajar sesuatu hal, maka akan terjadi perubahan dalam kesiapannya menghadapi lingkungan. Seperti misalnya seorang anak yang telah belajar tentang munculnya matahari di siang hari, maka ia tidak akan menunggu matahari muncul di malam hari. Dalam konteks sekolah seorang anak dikatakan telah belajar apabila perubahan-perubahan yang terjadi pada anak sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sekolah dan masyarakat. Jadi terhadap hal yang bersifat negatif dan tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah dan masyarakat tidak dapat dikatakan belajar walaupun diperoleh dari latihan atau pengalaman. T. Raka Joni (2005:3) merumuskan pengertian mengajar sebagai pencipta suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi yaitu tujuan yang ingin dicapai, guru dan peserta didik yang memainkan peranan senada dalam hubungan social tertentu, materi yang diajarkan, bentuk kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia. Sedangkan Davies (2006:47) mengungkapkan bahwa pengertian mengajar sebagai suatu aktivitas profesional yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan mencakup pengambilan keputusan. Hal tersebut di atas sangat berhubungan dengan salah satu tugas utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan di sekolah

3 adalah mengembangkan strategi belajar mengajar secara efektif. Pengembangan strategi belajar mengajar ini bertujuan untuk menciptakan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi kehidupan peserta didik sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan dapat meraih prestasi belajar yang memuaskan. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung secara efektif, merupakan pekerjaan yang bersifat kompleks dan menuntut kesungguhan dari seorang guru. Sehubungan dengan pelaksanaan tugas di atas, yakni mengembangkan strategi belajar mengajar yang efektif, seorang guru membutuhkan dasar pengetahuan yang cukup mengenai pendekatan strategi belajar mengajar yang berorientasi pada perkembangan peserta didik. Untuk itu kegiatan belajar mengajar bagi anak usia sekolah dasar mempunyai arti dan tujuan tersendiri. Hal ini berkaitan erat dengan ciri-ciri atau karakteristik anak yang bersangkutan. Seorang guru sekolah dasar sewajarnya memahami bahwa komponen anak merupakan komponen terpenting dalam proses pengajaran. Karenanya proses pengajaran itu harus diciptakan atas dasar pemahaman siapa dan bagaimana anak tumbuh dan berkembang. Dengan kata lain, kegiatan belajar mengajar yang secara praktis dikembangkan guru di sekolah dasar dituntut untuk berorientasi pada perkembangan anak secara tepat. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama pada pembelajaran membaca seperti yang tercantum dalam kurikulum 1994 maupun kurikulum 2004 serta Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 mulai

4 diperkenalkan pada siswa sekolah dasar, pada dasarnya semua siswa belum mampu membaca dengan baik dan benar, terutama pada sekolah-sekolah yang berada di pelosok pedesaan. Hal ini sebabkan oleh karena karakteristik lingkungan dan masyarakat yang ada di daerah pedesaan yang kurang mendukung terhadap tujuan dari pendidikan itu sendiri. Dan juga model pembelajaran serta strategi belajar mengajar yang diterapkan dan digunakan oleh guru kurang bisa dipahami oleh siswa sehingga siswa sangat lambat dalam menerima materi pembelajaran terutama pembelajaran membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV. Hal itu pula yang terjadi di Kelas IV MI Nurul Hidayah Aeng Bejeh Kenek Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Oleh karena itu dalam mengatasi hal tersebut di atas seorang guru dituntut untuk melakukan berbagai cara dengan menggunakan berbagai strategi belajar mengajar yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak. Melalui penggunaan metode demonstrasi diharapkan kemampuan siswa dalam membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia akan meningkat, sehingga prestasi anak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia akan meningkat pula. Dengan metode tersebut diharapkan siswa akan dapat segera mengatasi kekurangannya, sehingga kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mereka meningkat dan tentu saja hal tersebut akan meningkatkan pada prestasi belajarnya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian tindakan kelas ini penulis memilih judul : Penggunaan Metode Demonstrasi

5 Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pantun Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Hidayah Aeng Bejeh Kenek Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. B. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah pelaksanaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan membaca pantun pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Nurul Hidayah Aeng Bejeh Kenek Blutoh Sumenep? C. Tindakan yang dipilih Masalah rendahnya kemampuan membaca siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Aeng Bejeh Kenek Bluto Kabupaten Sumenep dalam membaca tentang pantun dengan bahasa gerak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ditindaklanjuti oleh guru dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam membaca tentang bacaan pantun yang benar dengan bahasa gerak. Penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut, dilakukan dengan suatu pembelajaran yang inovatif dan diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Aeng Bejeh Kenek Bluto Sumenep.

6 Pembelajaran inovatif dalam penelitian ini menggunakan metode Demonstrasi, metode Demonstrasi yang digunakan dalam PTK ini untuk merangsang keaktifan siswa dalam mendemontrasikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan isi pantun, serta untuk meningkatkan kreatifitas siswa. Selain itu juga sebagai alat bantu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pantun yang benar dalam bentuk demontrasi. Dengan penelitian tindakan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata kelas dalam pencapaian tujuan tersebut di atas 70 dan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia setiap siswa diharapkan dapat memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV yang telah dibuat dan ditentukan oleh MI Nurul Hidayah Aeng Bejeh Kenek Bluto kabupaten Sumenep, yakni 70. D. Tujuan Penelitian Dalam pembuatan penelitian tindakan kelas ini mempunyai beberapa tujuan. Tujuan yang dimaksud antara lain : 1. Mendeskripsikan cara meningkatkan kemampuan anak dalam membaca pantun pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam menunjang prestasi belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi. 2. Memberikan gambaran penggunaan metode demonstrasi dalam menunjang proses belajar mengajar dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa E. Lingkup Penelitian

7 1. Metode yang digunakan dalam penelitian tindak kelas ini hanya metode Demontrasi 2. Penelitian ini dilakukan pada guru B Indonesia dan anak didik di MI Nurul Hidayah Aeng Bejeh Kenek Bluto Sumenep F, Manfaat/Signifikansi Penelitian Dalam pembuatan penelitian tindakan kelas ini secara umum manfaatnya adalah : 1. Mengembangkan teori pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman nyata sebagai bekal bagi siswa. 2. Sebagai sumber acuan bagi peneliti dalam melaksanakan proses belajar mengajar lebih lanjut. Sedangkan secara khusus pembuatan penelitian tindakan kelas ini mempunyai beberapa manfaat. Manfaat yang dimaksud antara lain : a. Bagi siswa : 1) Siswa dapat meningkatkan pemahaman dan mudah menguasai materi pembelajaran terutama yaitu tentang meningkatkan kemampuan membaca Mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga prestasi belajar siswa meningkat lebih baik 2) Siswa lebih aktif menyimak pelajaran karena Kegiatan Pembelajaran berlangsung menyenangkan sehingga meningkatkan minat belajar yang terarah. b. Bagi Guru

8 1) Mengembangkan pembelajaran kearah pemberdayaan sesuai dengan materi sebagai subjek belajar yang potensial. 2) Mengembangkan kecakapan guru dalam mempersiapkan pembelajaran 3) Mendapatkan bentuk pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan anak dalam membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 4) Mengetahui efektifitas penggunaan metode demonstrasi dalam menunjang proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran membaca mata pelajaran Bahasa Indonesia, dalam hal ini melalui hasil belajar. 5) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang utuh bagi seorang guru tentang cara meningkatkan prestasi belajar anak dengan melalui penggunaan metode demonstrasi. c. Bagi Kepala Sekolah. 1) Memberikan kesempatan dan dorongan pada guru untuk lebih aktif, kritis dan kreatif dalam menyikapi dan menindaklanjuti suatu permasalahan yang terjadi di sekolah tempat mengajar. 2) Memberikan motivasi kepada guru untuk lebih aktif dan kreatif dalam melakukan pengamatan, penelitian dan percobaanpercobaan untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar. 3) Sebagai dasar dan arahan untuk melakukan supervisi dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

9 4) Sebagai dasar untuk melakukan penilaian kinerja guru. G. Hipotesis Tindakan Hipotesis Tindakan dalam PTK ini adalah: 1. Hasil belajar Bahasa Indonesia akan meningkat dengan menggunakan metode demonstrasi. 2. Aktivitas siswa akan meningkat dengan berbalas pantun antar teman dan penyampaian, pemahamannya. 3. Keterampilan membaca pantun siswa akan muncul lebih banyak melalui metode demonstrasi