TUGAS TELEMATIKA KOLABORASI DAN ARSITEKTUR CLIENT SERVER KELOMPOK 4: Amal Fajrin ( ) Suhartini ( ) Tri Fitriah ( )

dokumen-dokumen yang mirip
ARSITEKTUR NETWORKING CLIENT

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat, apa saja komponen sistem informasi?

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi, yaitu

MODEL ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI

SISTEM INFORMASI INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR

Ranah Aplikasi Database. Lingkungan Database. Pendekatan Database. Personal Computer Databases. Workgroup Databases. database

PROSES. Sistem Terdistribusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK YPKK 2 SLEMAN

BAB 2. Tinjauan Pustaka

9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi.

PENERAPAN ARSITEKTUR THREE-TIER DENGAN COM+ DALAM PORTAL JURNAL

BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB X ARSITEKTUR SISTEM TERDISTRIBUSI

Bab 6. Basis Data Client / Server POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 6.1 PENDAHULUAN

Sistem File dan Basis Data. Budhi Irawan, S.Si, M.T Andrew B. Osmond, S.T., M.T.

Middleware Sebagai Jembatan Platform yang berbeda. Budi Susanto

Sistem Terdistribusi Proses. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, MT

Arsitektur Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

Contoh diatas merupakan aplikasi yang menggunakan server sebagai temapat penyimpanannya dan client sebagai tempat input data atau proses lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Pengenalan Basis Data (lanjutan)

Database Terdistribusi. by: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Windows DNA (Distributed internet Architecture) Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP DASAR CLIENT SERVER. Chapter 1

Pendahuluan. Semester Genap Th Ajaran 2012/2013. Budi Susanto UKDW. Sistem Basis Data. Sistem Basis Data. Teknik Informatika

Sistem Pendukung Keputusan. Komponen SPK. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

MENGELOLA SUMBER DATA

KONSEP PROSES (CONT.)

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, serta

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Data Storage Engine Sebagai Media Penyimpanan Dalam Jaringan Lokal

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

Masa Depan Client Server

BAB III LANDASAN TEORI

TSI Perbankan PENDAHULUAN. AS/400 hal. A.1

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini

Microsoft Data Access Components (MDAC) Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BLOK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

TUGAS PENGGANTI UAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI. Makalah Arsitektur dan Desain Database Management System Terdistribusi

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM

Sistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi

Jaringan Komputer Pendahuluan

IMPLEMENTASI & APLIKASI BASIS DATA

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA TOKO KEDAILAPTOP Makalah Ini Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Konsep Sistem Informasi

Model arsitektur Terdistribusi

yang terjadi ialah one-to-many yang berarti satu server yang melayani banyak client. Lokasi yang dimaksud ialah lokasi fisik server dimana client

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat

SHARE DATA & TRANSACTION

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Sistem Terdistribusi Arsitektur

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem terdistribusi. Albertus dwi yoga widiantoro, M.Kom

Intranet. PK2C : Week 02

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

* Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sistem informasi di masa sekarang. ini semakin meningkat. Sebagian besar perusahaan mulai

Bab II Landasan Teori

PENGENALAN BASIS DATA. By Novareza Klifartha

Model Sistem Terdistribusi

TRANSPORT LAYER. Oleh : Reza Chandra

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemahaman mengenai Model arsitektur SisTer Mengetahui Sudut pandang logis Arsitektur Sistem Tersebar. Memahami model Arsitektur sistem

BAB II LANDASAN TEORI

dengan nama "tdreqquo". Kemudian engine akan melanjutkan parsing terhadap

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar belakang masalah

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL

3. File Laporan (report File) File ini bisa disebut output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan

Transkripsi:

TUGAS TELEMATIKA KOLABORASI DAN ARSITEKTUR CLIENT SERVER KELOMPOK 4: Amal Fajrin (42614018) Suhartini (42614011) Tri Fitriah (42614016) Zeptian Elia Nugraha (42614023) Jurusan Teknik Elektro Program Studi D4 Teknik Multimedia dan Jaringan Politeknik Negeri Ujung Pandang 2014

1. Jelaskan dan gambarkan beberapa kolaborasi arsitektur client dan server! Jawaban: Kolaborasi Client Server 1. Standalone (one-tier) Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Gambar 1.1 Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka dumpclient atau dump-terminal. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada. Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus. 2. Client/Server (two-tier)

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya. Gambar 1.2 Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah : Antarmuka pengguna Interaksi database Pengambilan dan modifikasi data Sejumlah aturan bisnis Penanganan kesalahan Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :`Manajemen data Keamanan Query, trigger, prosedur tersimpan Penangan kesalahan Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja

server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan : Kurangnya skalabilitas Koneksi database dijaga Tidak ada keterbaharuan kode Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server. Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala. Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan. Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya. 3. Three-Tier / Multi-Tier Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur

multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus, yaitu : Layanan presentasi (tingkat client) Layanan bisnis (tingkat menengah) Layanan data (tingkat sumber data) Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3 Gambar 1.3 Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. 2. Sebutkan keuntungan arsitektur Three-Tier! Jawaban: Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier antara lain ; Keluwesan teknologi Mudah untuk mengubah DBMS engine Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda Biaya jangka panjang yang rendah Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan

Keunggulan kompetitif Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikas Keamanan dibelakang firewall Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan maka tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL dipakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.