BAB I PENDAHULUAN. Kata Ekonomi berasal dari bahasa Yunani ( Greek): Oikos dan Nomos. Oikos berarti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang makin meningkat terbuka yang tidak mengenal batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dalam ilmu ekonomi. Terpenuhinya kebutuhan material inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri. Ia telah ada semenjak diturunkannya nenek moyang manusia,

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

I. PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia yakni sektor pertanian. Sektor pertanian. merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan

BAB I PENDAHULUAN. penting tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan, serta tugas

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

PENGERTIAN PERTANIAN 10/24/2007 ARTI PENTING SEKTOR PERTANIAN. PERTANIAN : Pertanian, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt telah menjanjikan rizki bagi makhluk-nya yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas ekonomi dapat dikatakan sama tuanya dengan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perencanaan yang matang terlebih dahulu, berupa hal apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan pustaka yang menjadi landasan

BAB I PENDAHULUAN. mengaktualisasikan atau menggali segenap potensi yang dibawanya sejak lahir. Abu Ahmadi

BAB I PENDAHULUAN. yang berkatian dengan produksi, distribusi, serta konsumsi dengan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dalam masyarakat, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

I. II. III. IV. V. I. PENDAHULUAN. yang diketahui memiliki potensi besar yang dapat terus dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang di akhirat nanti

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas perairan yang di dalamnya terdapat beraneka kekayaan laut yang

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB 1 PENDAHULUAN. global saat ini. Sektor ini bahkan berpeluang mengurangi dampak krisis karena masih

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut, Indonesia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. Faried Wijaya, Ekonomikamakro Edisi 3, BPFE Yogyakarta, hal

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahwa Allah Maha Pemurah sehingga rezeki-nya sangat luas. Banyak

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 1. saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas berdiri

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata Ekonomi berasal dari bahasa Yunani ( Greek): Oikos dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga ( house-hold), Sedangkan Nomos berarti aturan, kaidah, atau pengelolaan. Demikian secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, atau cara pengelolaan suatu rumah tangga. Mengatur urusan rumah tangga dalam ekonomi, erat kaitannya dengan mengatur pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan sejenisnya. Sedangkan kebutuhan rumah tangga berkaitan dengan masalah konsumsi, produksi, distribusi dan investasi serta lainnya. Jadi, prinsip ekonomi adalah mengatur semua hal yang berkaitan dengan masalah tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan kesehariannya, baik secara individu, kelompok maupun masyarakat. 1 Aktivitas ekonomi dapat dikatakan sama tuanya dengan sejarah manusia itu sendiri. Ia telah ada semenjak diturunkannya nenek moyang manusia, Adam dan Hawa kepermukaan bumi. Perkembangan ekonomi berjalan seiring dengan perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimilikinya. 2 Proses pembangunan di bidang ekonomi yang sedang dilaksanakan pada saat ini memerlukan peningkatan efektifitas dan efisiensi di dalam pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang seimbang. Hal ini juga termasuk pembangunan dalam bidang perikanan. Dalam GBHN dijelaskan bahwa sekurang-kurangnya ada empat tujuan pembangunan perikanan dewasa 1 Abdul Azis, Ekonomi Islam AnalisisMikro dan Makro, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008), Cet. Ke-1, h. 1. 2 Ahmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 1. 1

ini, yaitu untuk memenuhi kebutuhan pangan (gizi), membuka kesempatan kerja, meningkatkan taraf hidup nelayan/petani ikan. 3 Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaftasi fisiologi yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. Contoh ikan air tawar sangat banyak diantaranya ikan mas, tawes, nilem, jelawat, semah, mola, kowan, hampal, patin, baung, lais, lele lokal, lele dumbo, gurami, bawel, sepat siam, gabus, betutu, mujair, nila, belut dan lain sebagainya. 4 Sektor perikanan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan taraf hidup dan juga sebagai salah satu usaha manusia untuk mendapatkan sumber daya hayati perairan untuk kepentingan hidupnya, baik nabati maupun hewani. 5 Di Dalam Islam dijelaskan bahwa setiap manusia hendaknya melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup akan dirinya. Allah SWT telah melimpahkan kekayaan alam yang melimpah termasuk dari sektor peternakan dan perikanan untuk dapat dimanfaatkan hamba-nya dalam memperoleh rezeki. Hal ini di sampaikan Allah SWT dalam Al-Qur an surat Al-Nahl Ayat 14: 3 Amri Khairul dan Khairuman, Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi, (Jakarta : PT. Agromedia, 2008), Cet. Ket-1, h. 6. 4 Inarita Pratiwi, Usaha Pembibitan 9 Jenis Ikan Unggulan, (Yogyakarta : Pustaka Baru Press), Cet. Ke-1, h. 1. 5 Ibid, h. 6.

Artinya : Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-nya, dan supaya kamu bersyukur. 6 Pengertian perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya serta pembudidayaan. Menurut Fujaya pengertian perikanan budidaya adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. 7 Sedangkan menurut Effendi dan Oktariza, perikanan budidaya adalah kegiatan memproduksi ikan dalam suatu wadah terkontrol dan berorientasi kepada keuntungan dan masa pemanenan dilakukan setelah kegiatan pemeliharaan ikan yang mencakup ketersediaan wadah pemeliharaan,penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, serta penanganan hama dan penyakit. 8 Menurut Muhammad bin Hasan Al-Syaibani dalam kitabnya Al-Iktisab Fi Al-Rizq Al- Mustathab seperti dikutip oleh Adi Warman Azwar Karim, bahwa kerja merupakan unsur utama 6 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 2002), h. 365-366. 7 Bambang Cahyono, Budidaya Ikan Air Tawar, (Yogyakarta : Kanisius, 2000) h. 10. 8 Yusnita Fujaya, Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2001), Cet. Ke-1. Hal. 1.

produksi mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan dan wajib hukumnya, karena menunjang pelaksanaan ibadah kepada allah SWT. 9 Bekerja sebagai sarana untuk memanfaatkan perbedaan Karunia Allah Swt pada masingmasing individu. Agama Islam memberikan kebebasan kepada seluruh umat untuk memilih pekerjaan yang mereka senangi dan kuasai dengan baik. 10 Banyak ayat Al-Qur an yang mengupas tentang kewajiban manusia agar bekerja dan berusaha mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup. 11 Diantara Firman Allah Swt Q.S. Al-Jumu ah ayat 10: Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 12 Ayat ini mengajarkan untuk bekerja dan berusaha mencari rezeki tentunya rezeki yang halal lagi baik. Usaha yang dilakukan dapat berupa tindakan-tindakan untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis guna memenuhi syarat-syarat minimal atau kebutuhan dasar agar dapat bertahan hidup, dimana kebutuhan dasar merupakan dasar kebutuhan biologis dan lingkungan sosial budaya yang harus dipenuhi bagi kesinambungan hidup individu dan masyarakat. Islam memberikan ruang yang cukup demikian luas dan menganggap penting semua kerja yang produktif. Produktif yaitu bagaimana komoditas yang dibutuhkan itu dihasilkan agar maslahah tercapai. Masyarakat harus memutuskan siapakah yang 9 Adi Warman Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta : RajaGrafindo, 2004), edisi 1. H. 235. 10 Ruqaiyah Waris Musqod, Harta dalam Islam, (Jakarta : Perpustakaan Nasional,2003), edisi 1. H. 66. 11 Husein Syahadah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim, (Jakarta : Gema Insani, 2004), h. 62. 12 Departemen Agama RI, op.cit., h. 809.

akan memproduksi, bagaimana teknologi produksi yang digunakan dan bagaimana mengelola sumber daya sehingga mashlahah dapat terwujud. 13 Manajemen adalah suatu rangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengendalian dalam rangka memberdayakan seluruh sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, modal, material, maupun teknologi secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi. 14 Kegiatan awal dalam suatu pekerjaan adanya perencanaan dalam bentuk memikirkan halhal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapatkan hasil yang optimal. Sejalan dengan pengertian manajemen yang berasal dari kata manage berarti mengganti, menguasai, mengatur, menyelesaikan sesuatu. Dimana perencanaan harus termanajemen secara kerjasama dua orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bersama dengan cara yang efektif dan efesien. Definisi manajemen dalam Islam adalah sebagai ilmu sekaligus teknik (seni) kepemimpinan. Hal ini manajemen dalam arti mengatur sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat, terarah, manajemen yang tepat merupakan watak yang melekat dalam hidup. 15 Islam memberkati pekerjaan dengan manajemen yang baik dan menjadikannya sebagai ibadah 16 bersumber dari Nash Al-Qur an dan petunjuk-petunjuk Al-Sunnah, 17 seperti sabda Rasul Saw yang berbunyi: ان الله یحب احدكم اعمل ان یتقنھ الطبران) (روأه Artinya: Sesungguhnya Allah mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas). (HR.Thabrani). 18 13 P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2008), edisi 1, h. 10. 14 E. Gumbira-Sa id dan Yuyuk Eka Prastiwi, Agribisnis Syariah. Manajemen Agribisnis dalam Perspektif Syariah Islam, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2005), h. 97. 15 M. Said, Pengantar Ekonomi Islam: Dasar-Dasar dan Pengembangan, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), h.8. 16 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung: CV. Sinar Baru, 1998), h. 262. 17 Ahmad Ibrahim Ibu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada, 2008), h. 237. 18 Thabrani, Mu Jam Al Husath, (Kairo: Dar Al-Haramain,1415 H), Juz 4, h. 897.

Hadist diatas menganjurkan bahwa apapun yang dilakukan hendaknya dengan manajemen yang baik. Dimulai dengan perencanaan agar pelaksanaannya tepat, terarah, jelas dan tuntas sesuai tujuan. Ibnu Khaldun, didalam kitabnya Muqaddimah sebagaimana dikutip oleh Adiwarman Karim, mengatakan bahwa industri atau produksi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam sebuah negara, karena produksi adalah alat ukur kekayaan sebuah negara, kekayaan negara tidak ditentukan oleh banyak uang, tetapi oleh tingkat produksi dan neraca pembayaran positif negara tersebut. Sektor produksilah yang menjadi motor pembangunan, meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta menimbulkan permintaan atas faktor produksi lainnya. 19 Meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan ikan, perlu diupayakan peningkatan jumlah produksi. Peningkatan jumlah produksi di subsektor perikanan meliputi pemanfaatan sumber daya hayati perairan, melalui pembudidayaan ikan dengan cara budidaya ikan kolam, penggunaan keramba dan mina padi. Di Kecamatan Tualang Perawang Barat, mayoritas masyarakat sekitar berprofesi sebagai petani, selain itu mereka juga mempunyai usaha sampingan dirumahnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, misalnya usaha budidaya ikan kolam. Kerena jika ditinjau dari segi teknis dan sosial relatif lebih mudah. Dalam menjalani usaha ini pengusahanya selain menjual hasil panennya, mereka juga menjual bibit serta makanan ikan. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Idris. Sebelum bergerak dalam budidaya ikan kolam dia bekerja sebagai buruh bangunan. Pekerjaan yang tidak tetap membuat dia kewalahan untuk memenuhi biaya pendidikan anak-anaknya. Jangankan untuk membiayai sekolah untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti belanja dapur istrinya, diapun mengaku kadang-kadang kesulitan memenuhinya. Pak Idris memulai usaha ini sejak tahun 2003 dan sudah berjalan kurang 19 Adi Warman Karim, op.cit., h.393.

lebih selama 10 tahun, awalnya kolamnya hanya berjumlah dua kolam dan sekarang bertambah sebanyak 4 kolam ikan dan 6 kolam pembibitan, akhirnya berkembang sampai sekarang. Setelah dia menekuni usaha ini semua anaknya sekarang bisa mengecap pendidikan selayaknya. Anaknya yang tertua kini sudah menjalani pendidikan dibangku kuliah anaknya yang kedua sudah menjalani pendidikan dibangku SMA dan anaknya yang ke tiga sudah menjalani pendidikan dibangku SMP. Keberhasilan ini ia capai dengan segala kendala yang ia hadapi dalam mengembangkan usahanya. Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (susanto, 1992), kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya adalah target produksinya. Kolam selain sebagai media hidup ikan kolam juga berfungsi sebagai sumber makanan alami bagi ikan, artinya kolam harus berpotensi untuk dapat menumbuhkan makanan alami. Di sisi lain, di samping keberhasilan-keberhasilan yang telah dikemukakan diatas, Usaha kecil ini mempunyai berbagai macam kendalayang bisa menghambat pengembangan usaha pembudidayaan ikan itu sendiri. Keterbatasan modal dan kurangnya tenaga terampil membuat pembibitan ikan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan sehingga mengalami penghambatan dalam menjalankan usaha kolam ikan. Keberhasilan usaha budidaya ikan yang hanyalah sejenis usaha sampingan dengan segala keterbatasan dan kendala yang dihadapi akan tetapi usaha ini sudah cukup terkenal, ini merupakan sebuah perestasi yang cukup membanggakan dan tentunya merupakan suatu usaha

yang patut digalakkan unutuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan demikian sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan memberi judul: TINJAUAN EKONOMI ISLAM TENTANG PENGELOLAAN USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN KOLAM DALAMMENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA PERAWANG BARAT KECAMATAN TUALANG B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan, maka penulis membatasi permasalahan penelitian pada Manajemen pengelolaan usaha pembudidayaan ikan dengan sistem kolam, faktor-faktor pendukung dan penghambat usaha pembudidayaan ikan dengan sistem kolam serta usahapembudidayaan ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang dalam meningkatkan pendapatan keluarga ditinjau menurut ekonomi Islam. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengelolaan pembudidayaan ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang dalam mengembangkan budidaya ikan untuk lebih maju. 2. Apa faktor pendukung dan penghambat usaha pembudidayaan ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang. 3. Bagaimana usaha pembudidayaan ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang dalam meningkatkan pendapatan keluarga ditinjau menurut Ekonomi Islam

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pembudidayaan ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang dalam mengembangkan budidaya ikan untuk lebih maju. b. Untuk mengetahui apa faktor-faktor pendukung dan penghambat usaha pembudidayaan ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang dalam meningkatkan pendapatan keluarga. c. Untuk mengetahui bagaimana usaha pembudidayaan ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang dalam meningkatkan pendapatan keluarga ditinjau menurut ekonomi Islam. 2. Kegunaan Penelitian a. Sebagai masukan pengetahuan penulis tentang pengelolaan pembudidayaan ikan kolam, faktor-faktor pendukung dan penghambat serta pandangan ekonomi Islam terhadap pembudidayaan ikan kolam dalam meningkatkan pendapatan keluarga pada Kecamatan Tualang. b. Memberikan informasi/sumbangan pemikiran dan gambaran bagi masyarakat tentang pentingnya memperhatikan faktor pendukung dan penghambat pengelolaan pembudidayaan ikan kolam dalam meningkatkan pendapatan keluarga pada Kecamatan Tualang. c. Sebagai referensi penulis dalam upaya penelitian lebih lanjut. E. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang. Lokasi ini penulis ambil karena mudah dijangkau dan lebih efisien dalam penggunaan waktu. 2. Subjek dan objek a. Subjek dalam penelitian ini adalah pengusaha budidaya ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang b. Objek dalam penelitian ini adalah pengelolaan usaha budidaya ikan kolam dalam meningkatkan pendapatan keluarga 3. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh pengusaha budidaya ikan kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang sebanyak 7 orang. Karena jumlah populasi terbatas dan terjangkau maka penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel. 4. Sumber Data Untuk mengumpulkan informasi dan data serta bahan lainnya yang dibutuhkan untuk penelitian ini dilakukan dengan dua cara: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pengusaha budidaya ikan kolam di Desa Perawang Barat. b. Data skunder, yaitu data yang diperoleh dari literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. 5. Metode pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui cara dan tahapan sebagai berikut:

a. Observasi yaitu mengadakan peninjauan langsung terhadap pengelolaan usaha budidaya ikan kolam. b. Wawancara merupakan tanya jawab searah yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang penulis peroleh dari pengusaha budidaya ikan kolam. c. Studi pustaka, yaitu dengan melihat dan menganalisa dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. 6.Metode Analisa data Metode analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu data-data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara di deskripsikan sedemikian rupa, kemudian data tersebut di analisa melalui perbandingan data-data dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Deskriptif adalah dengan cara menggambarkan dan menguraikan hal-hal yang dijumpai kemudian dibahas dan dibandingkan dengan teori-teori dan bukubuku rujukan yang relevan dengan masalah penelitian. 7. Metode penulisan Adapun metode penulisan yang digunakan adalah : a. Metode Induktif yaitu pengumpulan data-data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, kemudian data tersebut dianalisa dan diambil kesimpulan secara umum. b. Metode deduktif yaitu pengumpulan data-data yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti, kemudian data tersebut dianalisadan diambil kesimpulan secara khusus. c. Metode deskriptif yaitu suatu uraian penulisan yang menggambarkan secara utuh dan apa adanya tanpa mengurangi atau menambah sedikitpun.

F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan dalam penelitian ini, maka penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Ini terdiri dari: latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Gambaran Umum Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang Gambaran umum tentang lokasi penelitian yang terdiri dari sejarah geografis dan demografis, pendidikan, keagamaan, sosial budaya masyarakat, ekonomi masyarakat, sarana dan prasarana masyarakat, Usaha Budidaya Ikan Kolam Di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang. BAB III Tinjauan Pustaka Tinjauan umum tentang manajemen pengelolaan usaha dalam ekonomi Islam yang terdiri dari pengertian manajemen pengelolaan dalam usaha, dasar hukum manajemen dan manajemen pengelolaan dalam Islam, tujuan usaha dalam Islam. BAB IV Pengelolaan Usaha Pembudidayaan Ikan Kolam Di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang Hasil penelitian yang terdiri dari: Pengelolaan Usaha Pembudidayaan Ikan Kolam di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang Dalam Mengembangkan Budidaya Ikan Untuk Lebih Maju, faktor-faktor pendukung dan penghambat serta tinjauan Ekonomi Islam terhadap pengelolaan usaha budidaya ikan kolam dalam

meningkatkan pendapatan keluarga pada Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang. BAB V Kesimpulan dan Saran