Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNISSULA DI SEMARANG

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semarang Orthopedic & Medical Rehabilitation Hospital

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Semarang, dan merupakan salah satu

BAB I LATAR BELAKANG I.1 Latar Belakang Pegadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

PAVILIUN GARUDA II RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN

Rumah Sakit Umum Kelas C Di Kabupaten Wonosobo

1.7 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN TA- 100

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. diakes pada tanggal 24 April 2014

Gigih Juangdita

NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa daerah perbatasan Jawa Tengah- Jawa Barat saat ini belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Diponegoro Riestya Aryani Wasikto ( )

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Kata Kunci : Rumah Sakit, Pasien Ibu dan Anak, Pontianak, Post-Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

RUMAH SAKIT MATA DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Yogyakarta Penekanan Desain Arsitektur Organik. 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Mulut yang merupakan pusat rujukan, pendidikan dan penelitian (Peraturan

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

ASRAMA TARUNA DI AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN. Akademi Kepolisian atau lebih dikenal dengan singkatan Akpol, adalah

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

TOKO BUKU DENGAN RUANG PAMER DI KOTA CIREBON

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RUMAH SAKIT UMUM DI BUKIT SEMARANG BARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG RUMAH SAKIT MATA KOTA SEMARANG 1

BAB I PENDAHULUAN LP3A TUGAS AKHIR 135 MONALISA SAPUTRI SARANA REKREASI & EDUKASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI DESA JETAK 1

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT KHUSUS LANSIA DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Post Modern

AKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dapat diselenggarakan dengan melakukan upaya

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan. Tabel 1.1. Tabel Hasil Penjualanan Sepeda Motor di Indonesia Tahun2013 Sumber: otonity.com (di unduh pada 1 Januari 2014)

FITNESS CENTRE DAN SPA DI SEMARANG

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

Pusat Pengembangan Bahasa Internasional UNISSULA Tugas Akhir 37 BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) adalah sebuah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat, dan pelayanan tindakan medik (Menteri Kesehatan RI, 2004). Singkatnya, RSGM merupakan rumah sakit yang memiliki spesialisasi atau kekhususan di bidang pelayanan kesehatan gigi yang lebih lengkap dan terpadu serta memiliki unit kegawat daruratan dental. Pelayanan yang diselenggarakan pada RSGM antara lain: 1) pelayanan medik, yaitu kegiatan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan medis dasar; 2) pelayanan medik gigi dasar, yaitu kegiatan pelayanan gigi dan mulut yang meliputi pelayanan preventif, promotif, dan kuratif, yang dilaksanakan tenaga profesional kesehatan gigi dan mulut; dan 3) pelayanan medik gigi spesialistik, yaitu pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan oleh tenaga kedokteran gigi sesuai dengan bidang gigi spesialistik. Penyelenggaraan RSGM bersifat sosial ekonomi yang menyediakan sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan, pendidikan, dan penelitian di bidang kesehatan gigi dan mulut dari tingkat dasar sampai spesialistik, serta menjadi sarana upaya rujukan. RSGM sebagai sebuah Rumah Sakit Khusus yang dikelola oleh swasta berbasis pelayanan medik gigi memiliki berbagai latar belakang pasien yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya sehingga fasilitas penunjang yang disediakan harus disesuaikan. Hal tersebut menyebabkan adanya pengelompokan untuk setiap pelayanan untuk menimbulkan rasa nyaman bagi pasien serta mengurangi resiko penyebaran penyakit. Pasien dengan resiko penyebaran penyakit rendah dan biasanya membutuhkan perawatan gigi untuk kecantikan dan memperbaiki penampilan dikelompokkan pada pelayanan dental estetika. Pelayanan dental estetika melingkupi antara lain pelayanan spesialis orthodonti, periodonti, dan prosthodonti. Untuk pasien dengan resiko penyebaran penyakit tinggi dan memiliki kriteria sebagai penyakit gigi dan mulut dikelompokkan pada pelayanan gigi medis spesialis. Pelayanan gigi medis spesialis melingkupi antara lain pelayanan spesialis bedah mulut, penyakit mulut, dan konservasi gigi. Pada pasien anak dikelompokkan pada pelayanan medik dan medik gigi spesialis anak yang melingkupi pelayanan pedodonti dan pediatri yang dilengkapi dengan kebutuhan untuk anak serta penunjang bagi kegiatan anak. RSGM juga menyediakan unit pelatihan bagi mahasiswa ko-ass dengan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi, serta secara tidak langsung memberikan alternatif pemilihan pelayanan medis gigi dasar yang lebih murah bagi pasien. Desain RSGM juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pengunjung RSGM yang merupakan kerabat pasien dengan menyediakan sarana pelayanan medis dengan fasilitas modern dan desain ruang perawatan yang nyaman, serta sarana penunjang non medis seperti area ruang tunggu yang cozy disertai dengan area komersial seperti kafe dan toko yang menjual aksesoris untuk dental estetik sebagai sumber penghasilan sampingan bagi rumah sakit. Desain RSGM yang home-like akan memberikan efek positif pada psikologis pasien dengan merasakan pengalaman yang menyenangkan sehingga tidak menyebabkan 1

trauma yang biasanya membuat pasien takut untuk berobat kembali (Malkin, 2002). Pada RSGM yang mengutamakan pelayanan rawat jalan yang dilakukan secara rutin, hal tersebut akan mempengaruhi kunjungan pasien selain dari pelayanan medis yang ditawarkan. Citra yang mendampingi fungsi utama dari bangunan medis tercipta dari lingkungan pendukungnya yang disebut healing environment, yaitu lingkungan yang dibentuk untuk menciptakan lingkungan, sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi psikologis pasien, untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya (Sari, 2003). Penerapan desain terutama juga dilakukan pada unit pedodonti atau kedokteran gigi anak yang juga dilengkapi dengan video interaktif atau permainan anak (Malkin, 2002), untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan untuk pasien anak agar untuk ke depannya tidak mengalami ketakutan untuk berobat ke dokter gigi. Kota Semarang saat ini sudah memiliki banyak klinik gigi dan dokter gigi yang berkualitas, namun belum memiliki RSGM sebagai pusat pelayanan kesehatan gigi. Fakultas Kedokteran Gigi yang berada di Semarang pun belum menyediakan sebuah unit RSGM yang mandiri karena masih di bawah Rumah Sakit Umum Pendidikan. Adanya RSGM di Kota Semarang pada lokasi strategis di pusat pelayanan kota dan mudah dijangkau akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan gigi yang terpadu. Selain itu kegiatan-kegiatan promotif dan preventif mengenai kesehatan gigi, seperti Bulan Kesehatan Gigi Nasional, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Dunia, dan lain sebagainya, akan lebih mudah mencapai dan dicapai oleh masyarakat. Selain itu terdapatnya RSGM di Kota Semarang akan membantu upaya peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dari berbagai Fakultas Kedokteran Gigi di Kota Semarang dan sekitarnya dimana calon dokter gigi mendapatkan tempat praktik untuk mendapatkan sertifikasi. Selain itu, terdapatnya unit yang menyediakan sarana kesehatan gigi secara terpadu di satu tempat akan memudahkan pasien untuk memeriksakan kesehatan giginya andai dibutuhkan pelayanan rujukan yang kompleks. Desain RSGM di Kota Semarang diklasifikasikan ke dalam RSGM Kelas A dengan fasilitas dan kelengkapan sesuai dengan Permenkes No. 340 Tahun 2010. Desain yang berbasis healing environment yang akrab bagi pasien diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Semarang terhadap kesehatan gigi dan mulutnya untuk kemudian memeriksakan diri pada RSGM dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pasien untuk kemudian berobat kembali secara rutin tanpa mengalami trauma terhadap perawatan kesehatan gigi. 1.2. Tujuan dan Sasaran 1.2.1. Tujuan Tujuan dari pembahasan sinopsis adalah untuk merencanakan sebuah sarana bagi masyarakat Kota Semarang untuk mendapatkan pelayanan preventif, promotif, dan kuratif sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI dan memperhatikan desain yang nyaman bagi pasien, serta untuk memperoleh suatu landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur dalam Tugas Akhir yang jelas dan layak. 1.2.2. Sasaran Tersusunnya langkah-langkah perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang melalui aspek-aspek panduan perancangan (design guideline aspects) dan alur pikir untuk proses penyusunan Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) serta desain grafis yang akan dikerjakan. 2

1.3. Manfaat 1.3.1. Subyektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Sebagai dasar acuan proses perencanaan dan perancangan berikutnya dalam penyusunan LP3A. Sebagai referensi yang berisikan data-data dan studi-studi pendekatan grafis. 1.3.2. Obyektif Menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang sedang studi maupun pihak-pihak terkait tentang perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang. Bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang mengajukan Tugas Akhir, Seminar, dan atau mata kuliah lainnya. 1.4. Ruang Lingkup 1.4.1. Ruang Lingkup Substansial Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) yang menjadi sarana pelayanan kesehatan gigi preventif, promotif, dan kuratif, dengan desain yang nyaman bagi pasien. Pembahasan dititikberatkan pada hal yang berkaitan dengan disipin ilmu arsitektur. 1.4.2. Ruang Lingkup Spasial Lokasi perencanaan dan perancangan berada di Kota Semarang. 1.5. Metode Pembahasan Metode pembahasan dengan metode deskriptif dengan langkah-langkah mengumpulkan, mengolah, dan memaparkan data baik primer maupun sekunder, dilanjutkan dengan merumuskan masalah dan menganalisi untuk memperoleh dasar program perencanaan dan perancangan. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah: Studi Literatur Yaitu dengan mempelajari referensi pustaka yang berkaitan dengan teori, konsep, atau standar perencanaan yang digunakan dalam penyusunan program Studi Lapangan Dilakukan dengan membandingkan hasil observasi pada beberapa obyek bangunan yang memiliki fungsi yang sama untuk kemudian dianalisa untuk mendapatkan kriteria yang akan diterapkan dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang yang diprogramkan Studi Banding Yaitu dengan mencari dan menguraikan tentang obyek yang memiliki karakteristik sama sebagai referensi pembanding untuk perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang. 1.6. Sistematika Penulisan Kerangka pembahasan secara garis besar merupakan pengolahan data yang kemudian dianalisis untuk mengambil kesimpulan yang menjadi Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Kerangka pembahasan antara lain: 3

BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, alur pikir, dan sistematika pembahasan dari masalah yang mengungkapkan masalah secara garis besar. BAB II Tinjauan Pustaka Berisi tinjauan tentang pengertian RSGM, serta fasilitas lain sebagai penunjang, standar-standar khusus, serta persyaratan khusus yang didapatkan dari studi literatur, pedoman, dan peraturan-peraturan yang berlaku, yang akan digunakan dalam perencanaan dan perancangan. Literatur yang digunakan antara lain: a) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1173 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut Peraturan mengenai ketentuan umum, penyelenggaraan, perizinan, pembiayaan dan tarif, akreditasi, fungsi sosial, pendidikan, penelitian dan pengembangan, pencatatan dan pelaporan, pembinaan dan pengawasan atas Rumah Sakit Gigi dan Mulut. b) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Peraturan tentang tinjauan umum, asas dan tujuan, tugas dan fungsi, tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah, persyaratan, jenis dan klasifikasi, perizinan, kewajiban dan hak, penyelenggaran, pembiayaan dan sebagainya pada Rumah Sakit. c) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit Peraturan mengenai klasifikasi Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus, serta lampiran mengenai kriteria klasifikasi Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus yang di dalamnya terdapat kriteria klasifikasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut termasuk di dalamnya klasifikasi pelayanan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, peralatan, administrasi dan manajemen RSGM. d) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Peraturan mengenai ketentuan umum, pendirian dan penyelenggaraan, bentuk rumah sakit, klasifikasi rumah sakit, perizinan rumah sakit, registrasi dan administrasi dan penamaan rumah sakit. Juga terdapat persyaratan tata bangunan dan lingkungan, persyaratan keandalan bangunan dan prasarana, serta studi kelayakan bangunan. e) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit Peraturan mengenai persyaratan yang berupa ketentuan umum bangunan rumah sakit, prasarana rumah sakit, pemeliharaan bangunan dan prasarana rumah sakit, sumber daya manusia, pembinaan dan pengawasan, serta lampiran mengenai persyaratan teknis bangunan rumah sakit yang terkait dengan lokasi, bentuk bangunan, struktur bangunan, zonasi, kebutuhan total luas lantai bangunan, desain komponen bangunan rumah sakit serta persyaratan teknis ruang dalam bangunan rumah sakit. f) Medical and Dental Space Planning: A Comprehensive Guide to Design, Equipment, and Clinical Procedures oleh Jain Malkin Tahun 2002. Berisi tentang implikasi yang digunakan dalam perancangan bangunan medis, parameter untuk perancangan ruang medis baik untuk kedokteran umum serta kedokteran gigi, pengaruh warna bagi ruang medis, aspek-aspek interior dalam 4

ruang medis, aspek konstruksi dalam ruang medis, serta desain khusus bagi penyandang disabilitas dalam ruang medis. Selain itu terdapat aspek-aspek psikologi dalam arsitektur sebagai therapeutic environment terhadap pasien. BAB III Data Berisi tentang data berupa tinjauan makro dan mikro dari lokasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang, meliputi letak, kondisi, kebijakan tata ruang dan potensi wilayah, serta studi banding pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut lain yang melingkupi kelebihan dan kekurangannya, yang kemudian dirangkum untuk menemukan desain yang nantinya akan diterapkan dalam perancangan RSGM di Semarang. BAB IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari latar belakang, tinjauan pustaka, serta data yang telah diperoleh, untuk kemudian menemukan batasan dan anggapan pada pembahasan pendekatan program perencanaan dan perancangan. Bab IV Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang kajian/ analisa perencanaan dan perancangan yang pada dasarnya berkaitan dengan pendekatan aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek kontekstual, dan visual arsitektural. Bab V Program Perencanaan dan Perancangan Membahas konsep, program dan persyaratan perencanaan dan perancangan arsitektur untuk RSGM di Semarang dengan penekanan Healing Architecture. 5

1.7. Alur Pikir LATAR BELAKANG Aktualita RSGM di Semarang menyediakan layanan kesehatan gigi dan mulut secara preventif, promotif dan kuratif, dengan menyediakan fasilitas pendukung dan desain yang ramah bagi pasien agar pasien tidak mengalami trauma, serta menyesuaikan kebutuhan pasien untuk dental aesthetic, penyakit mulut, maupun untuk anak. RSGM di Kota Semarang akan membantu upaya peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dari berbagai Fakultas Kedokteran Gigi di Kota Semarang dan sekitarnya dimana calon dokter gigi mendapatkan tempat praktik untuk mendapatkan sertifikasi. Urgensi Diperlukan RSGM sebagai pusat informasi bagi masyarakat serta mengadakan kegiatan sosialisasi kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya promotif dan preventif serta penanganan pasien atau kuratif yang lebih cepat dan efektif. Perlunya perencanaan dan perancangan fasilitas RSGM yang sesuai dengan Permenkes RI No.1173/Menkes/Per/X/2003. Originalitas Desain yang berbasis healing environment yang akrab bagi pasien diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Semarang terhadap kesehatan gigi dan mulutnya untuk kemudian memeriksakan diri pada RSGM dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pasien untuk kemudian berobat kembali secara rutin tanpa mengalami trauma terhadap perawatan kesehatan gigi. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Rumah Sakit 2. Tinjauan Rumah Sakit Gigi dan Mulut 3. Standar-standar / persyaratan-persyaratan pedoman perencanaan 4. Tinjauan Healing Environment STUDI BANDING 1. RSGM Prof. Soedomo 2. RSGM Trisakti 3. RSKGM Prov. Sumatera Selatan DATA 1. Ruang-ruang tiap bangunan yang dibutuhkan di dalam RSGM 2. Besaran ruang 3. Kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku ruang ANALISA ANALISIS PERENCANAAN 1. Pendekatan pelaku dan aktivitas 2. Pendekatan program ruang Standar dan kapasitas besaran ruang Kebutuhan ruang 3. Pendekatan hubungan ruang dan sirkulasi ANALISIS PERANCANGAN 1. Analisa lokasi 2. Pendekatan besaran ruang 3. Pendekatan teknis bangunan 4. Pendekatan utilitas bangunan 5. Pendekatan fasilitas PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESAIN GRAFIS Bagan 1.1. Alur Pikir Perancangan RSGM di Semarang (sumber: analisa penulis) 6