I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan pasien merupakan konsep multidimensi. Dimensi kepuasan

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan yang harus dikuasai untuk menentukan keberhasilan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Pedersen, 1966). Selama melakukan prosedur pencabutan gigi sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mulut yang merupakan pusat rujukan, pendidikan dan penelitian (Peraturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu mencakup suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Penilaian pasien terhadap mutu pelayanan

A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. sekitar 3,86 sehingga dapat dideskripsikan bahwa rata-rata orang Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan yang dirancang oleh Pemerintah RI melalui Sistem Kesehatan Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu indikator dalam

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Dimana sarana kesehatan pemerintah maupun swasta semakin

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermutu serta pemerataan pelayanan kesehatan yang mencakup tenaga, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 6 Evaluasi pasca perawatan penting untuk mendeteksi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I. dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan pada dasarnya ditunjukan untuk. untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Penyakit gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. dalam strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pelayanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNISSULA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mulut yang berlokasi di Yogyakarta. Segala aktivitas yang ada dalam RSGM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan. Undang-Undang No.36 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. harapan masyarakat sebagai pemakai jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tuberkulosis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), hepatitis B, dan hepatitis C

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi situasi tersebut. Salah satu kiat tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah memajukan kesejahteraan bangsa. Salah satunya adalah dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memberikan estetik wajah yang kurang baik (Wong, dkk., 2008). Prevalensi

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dapat bersifat promosi (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang aktifitas sehari-hari. Manusia melakukan berbagai upaya demi

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat mahal yang tidak dapat dibayar. Ketika seseorang mengalami suatu penyakit,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas perusahaan. Dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin

HUBUNGAN PENILAIAN KLINIS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PEMAKAI GIGI TIRUAN PENUH DI RSGMP FKG USU

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan explanatory

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lain dan diperkirakan pada dua dekade abad 21 mengalami aged population boom,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi di masyarakat masih menjadi sebuah masalah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini mengakibatkan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana memadai sangatlah dibutuhkan, dengan tujuan agar pelayanan kesehatan yang dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien (Depkes RI, 2008). Salah satu sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang menyediakan pelayanan secara komperhensif adalah Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta digunakan sebagai pusat rujukan, pendidikan dan penelitian bagi profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya, dan terkait melalui kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi (Depkes RI, 2004). Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo merupakan salah satu RSGM yang berada di kota Yogyakarta yang memberikan pelayanan kesehatan gigi terpadu dan lengkap mulai dari aspek promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini didukung dengan tersedianya 8 bagian pelayanan serta 3 instalasi pendukung. Salah satu bagian pelayanan yang terdapat di RSGM Prof. Soedomo adalah pelayanan di bagian klinik bedah mulut. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di bagian klinik bedah 1

2 mulut memiliki berbagai macam perawatan yaitu pencabutan gigi, odontektomi, perawatan tumor dan kista, abses, dan fraktur rahang. Pencabutan gigi merupakan salah satu tindakan perawatan gigi yang berkaitan dengan proses mengeluarkan seluruh bagian gigi dan jaringan patologisnya dari dalam soket (Balaji, 2007). Pencabutan gigi yang ideal adalah pencabutan yang menghilangkan satu gigi utuh, atau akar gigi dengan trauma minimal terhadap jaringan pendukung gigi, sehingga jaringan yang terdapat luka dapat sembuh dengan sempurna (Howe, 1999). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011) menyatakan bahwa pada tahun 2010 pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang banyak dilakukan oleh masyarakat di rumah sakit umum daerah seluruh provinsi di Indonesia adalah pencabutan gigi dengan jumlah 124.703 kasus. Kasus pencabutan gigi tahun 2010 di wilayah Yogyakarta mencapai 3.930 kasus. Kasus pencabutan gigi merupakan salah satu kasus yang banyak ditangani oleh mahasiswa kepaniteraan di klinik bedah mulut RSGM Prof. Soedomo. Mahasiswa kepaniteraan merupakan dokter gigi muda yang sedang menempuh pendidikan profesi di Fakultas Kedokteran Gigi. Sebagai calon dokter gigi, mahasiswa kepaniteraan harus memenuhi kriteria penilaian dan mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan oleh setiap bagian klinik yang terdapat di RSGM. Mahasiswa kepaniteraan FKG UGM dididik untuk menjadi dokter gigi handal dan bertanggung jawab (Endaryanto, 1999). Kompetensi mahasiswa kepaniteraan dalam menghadapi pasien meliputi keterampilan klinis yang dikuasai, sikap dan keramahtamahan mahasiswa kepaniteraan saat menghadapi pasien, sarana serta

3 prasarana yang disediakan bagi pasien. Kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa kepaniteraan sangat mempengaruhi kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan yang diberikan (Azhari, 2013). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Minowo (2009) pada mahasiswa kepaniteraan di RSGM Prof. Soedomo dikatakan bahwa pasien menilai pelayanan yang telah diberikan oleh mahasiswa kepaniteraan memiliki nilai kepuasan yang tinggi yaitu 85% dan tidak ada yang memiliki nilai dengan tingkat kepuasan rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya perawatan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan dinilai baik oleh pasien sehingga sebagian besar pasien merasa puas. Kepuasan atau ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit berhubungan dengan dokter, perawat, petugas lain yang ada di rumah sakit, aspek hubungan manusia, kebersihan, kenyamanan atau kemudahan fasilitas dan lingkungan, peralatan dan perlengkapan serta biaya pengobatan (Wasisto, 1994). Menurut Sun dkk. (2010) kepuasan pasien terhadap suatu pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan perbandingan antara persepsi terhadap pelayanan yang diterima dengan harapan sebelum mendapatkan pelayanan. Pelayanan kesehatan dikatakan memberikan suatu kualitas yang luar biasa dan akan menimbulkan kepuasan yang tinggi, apabila harapan itu terpenuhi. Pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat, biaya pengobatan yang terjangkau, tenaga medis yang terampil serta sikap ramah dan komunikatif merupakan kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap suatu pelayanan kesehatan (Zulva dkk., 2009).

4 Kepuasan pasien merupakan suatu aset yang sangat berharga. Supriyanto dan Ernawaty (2010) mengatakan bahwa pasien yang merasa puas terhadap suatu jasa pelayanan maka akan menggunakan kembali jasa tersebut dan menganjurkan orang lain untuk menggunakan jasa yang sama, tetapi jika pasien merasa tidak puas maka pengalaman buruk yang dialami oleh pasien akan disebarluaskan kepada orang lain. Untuk menciptakan kepuasan pasien, sebuah rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya (Pohan, 2006). Maslim dan Sanusi (2001) menambahkan bahwa kepuasan pasien berkaitan langsung dengan penilaian terhadap kinerja atau mutu produk dan jasa yang diterima. Seiring berjalannya waktu masyarakat semakin sadar akan kualitas pelayanan suatu jasa, maka diperlukan peningkatan kualitas atau mutu pelayanan yang lebih beriorentasi pada kepuasan pasien. Menurut Azwar (2010) kualitas pelayanan kesehatan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, dan dapat menimbulkan kepuasan pada pasien. Kualitas pelayanan bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan terkait dengan dimensi ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, keprihatinan dan keramahtamahan petugas dalam melayani pasien serta kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien. Bagi seorang pasien kualitas pelayanan yang baik berkaitan dengan kesembuhan dari penyakit, meningkatnya derajat kesehatan, kecepatan pelayanan, kepuasan terhadap lingkungan fisik dan sarana kesehatan. Setiap orang menilai

5 kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan standar atau kriteria karakteristik yang berbeda-beda (Jacobalis, 1989). Santosa (1998) menambahkan bahwa keberhasilan suatu pelayanan didapatkan dari adanya komunikasi interpersonal yang baik antara pasien dan dokter gigi untuk mencapai kepuasan kedua belah pihak. Menurut Azwar (2010) kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien merupakan hal utama yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa pelayanan, karena kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan tindakan pencabutan gigi yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan di klinik bedah mulut RSGM Prof. Soedomo FKG UGM Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan tindakan pencabutan gigi di klinik bedah mulut RSGM Prof. Soedomo FKG UGM Yogyakarta.

6 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan tindakan pencabutan gigi di klinik bedah mulut RSGM Prof. Soedomo. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan tindakan pencabutan gigi di klinik bedah mulut RSGM Prof. Soedomo. D. Keaslian Penelitian Penelitian dengan judul Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Kualitas Pelayanan Tindakan Pencabutan Gigi di Klinik Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo belum penah diteliti oleh peneliti-peneliti terdahulu. Penelitian sebelumnya: 1. Tingkat Kepuasan Pasien Pasca Pencabutan Gigi di RSGMP Kandea FKG UH tahun 2013. 2. Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD DR. Djassmen Saragih Pematangsiantar FKG USU 2011. 3. Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Kualitas Pelayanan Pencabutan Gigi oleh Dokter Gigi Muda di RSGMP UMY FKG UMY. 4. Gambaran Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Mahasiswa Tingkat Profesi pada Skaling di SMF Periodonsia RSGM Prof. Soedomo FKG UGM 2007. 5. Tingkat Kepuasan Pasien Perawatan Operasi Gigi Impaksi oleh Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Residen Bedah Mulut di RSGM FKG UGM 2012. 6. Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Pemakai Gigi Tiruan Cekat yang di Buat oleh Dokter Gigi Swasta dan oleh Mahasiswa di Klinik Prosthodonsia FKG UGM 2000.

7 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat untuk RSGM Prof. Soedomo adalah untuk mengetahui bagaimanakah kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan tindakan pencabutan gigi yang dilakukan mahasiswa kepaniteraan di klinik bedah mulut. 2. Manfaat untuk peneliti adalah untuk menambah pengalaman dan wawasan, keterampilan dan pengetahuan peneliti di bidang penelitian tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan pencabutan gigi di klinik bedah mulut RSGM Prof. Soedomo. 3. Manfaat untuk Perguruan Tinggi adalah sebagai bahan informasi dan refrensi bagi mahasiswa yang berminat dalam melaksanakan penelitian di bidang Kedokteran Gigi, khususnya mengenai tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di RSGM.