BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maulida Zahara, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah [ sic! sic!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

tentang Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia pada era global dan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Diera modern sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan melibatkan siswa secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki, mengubah sikap, dan tingkah laku menuju kedewasaan melalui upaya pengajaran dan latihan. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Pendidikan formal secara terus menerus mengembangkan iklim akademis yang demokratis agar dapat mendukung pelaksanaan proses pembelajaran yang mengarahkan siswa menjadi lulusan sebagai insan pembelajar sepanjang hanyat. Salah satu pendidikan formal di Indonesia yaitu pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia yang melandasi pendidikan selanjutnya. Pendidikan di sekolah dasar dilaksanakan dalam waktu 6 tahun. Muclish (2007: 97) menyebutkan tujuan pendidikan dasar yaitu meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam mencapai tujuan pendidikan sekolah dasar siswa harus dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan-keterampilan dasar yang memadai. Salah satu keterampilan yang diajarkan di sekolah dasar adalah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk menggunakan bahasa dengan sopan dan santun sesuai adat istiadat suatu tempat baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa bermanfaat untuk melakukan interaksi dan komunikasi dengan masyarakat. Keterampilan 1

2 berbahasa di jenjang sekolah dasar telah menjadi satu kesatuan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik, sesuai dengan standar kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar menurut Zulela (2013: 4) yaitu siswa mampu berkomunikasi secara efektif sesuai etika yang berlaku, menghargai bahasa sebagai alat pemersatu bangsa, dapat menggunakan bahasa secara baik dan benar, serta meningkatkan intelektual. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang sekolah dasar telah mencakup beberapa aspek keterampilan dasar yang harus dikuasai. Tarigan (2008: 5) mengungkapkan bahwa terdapat empat aspek keterampilan yang harus dikuasai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Menulis merupakan suatu proses penyampaian pikiran, angan-angan, dan perasaan kepada pihak lain dalam bentuk lambang atau tulisan yang bermakna. Nurjamal, Sumirat, dan Darwis (2014: 69) menyebutkan bahwa menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran kepada orang lain dengan menggunakan media tulisan. Menulis sebagai suatu keterampilan ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis yaitu untuk menceritakan sesuatu, memberikan petunjuk, menjelaskan sesuatu, meyakinkan, dan untuk merangkum. Kegiatan menulis di sekolah dasar terdiri dari dua bagian yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut (Santosa, dkk., 2009: 5.19). Menulis permulaan merupakan kegiatan menulis di kelas rendah, yang diawali dengan menulis huruf sampai membentuk suatu kalimat. Menulis lanjut merupakan kegiatan menulis di kelas tinggi yang dimulai dari menulis kalimat sesuai gambar, menulis paragraf

3 sederhana, dan menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media dengan ejaan yang benar. Dalman (2015: 86) menjelaskan bahwa menulis karangan adalah proses pengungkapan gagasan, ide, angan-angan, dan perasaan yang disampaikan melalui unsur-unsur bahasa dalam bentuk tulisan. Karangan adalah suatu hasil karya tulis yang dihasilkan seseorang dalam mengungkapkan pikiran dan perasaanya. Macam-macam karangan yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Karangan deskripsi merupakan karangan yang menggambarkan tentang suatu objek, keadaan atau peristiwa tententu yang ditulis menggunakan kata-kata secara jelas, sehingga pembaca seolah-olah merasakan apa yang dideskripsikan penulis. Peran guru dalam pembelajaran untuk menghasilkan siswa yang mahir dalam menulis, tidak hanya sekedar mengajarkan menulis kepada siswa tetapi lebih kepada mengembangkan keterampilan menulis yang sudah dimiliki oleh siswa. Sanjaya (2008: 60) menyebutkan bahwa salah satu komponen yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh penggunaan strategi, model, metode, dan media pembelajaran. Dengan demikian, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran melalui pemilihan model dan media pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa. Pemilihan model dan media pembelajaran menurut Sanjaya, (2008: 173) harus sesuai dengan karakteristik siswa, materi pelajaran, dan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Dengan pemilihan model dan media yang tepat akan membuat suasana pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan, yang diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan observasi saat pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilanjutkan dengan wawancara peneliti kepada guru kelas IV SDN Candiwulan Kabupaten Kebumen pada hari Rabu, 4 November 2015, menunjukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menulis paragraf berdasarkan gambar, mengembangkan kalimat menjadi paragraf, dan kegiatan pembelajaran masih terlihat pasif. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil ulangan harian Bahasa Indonesia materi menulis yang menunjukan bahwa masih banyak siswa yang

4 memperoleh nilai dibawah KKM 65. Dari 22 siswa, terdapat 12 siswa yang tidak mencapai nilai diatas kriteria ketuntasan minimal atau dengan presentase 54,55%. Rata-rata nilai kelas yaitu 59,77. Daftar penilaian ulangan harian siswa materi menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia terlampir pada lampiran 1 halaman 147. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis siswa kelas IV SDN Candiwulan tergolong rendah. Adapun permasalahan yang menyebabkan rendahnya nilai menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu guru sering menggunakan pendekatan konvensional, sehingga siswa terlihat pasif dalam mengukuti pembelajaran. Selain itu, belum maksimalnya penerapan media pembelajaran yang dapat memudahkan dan merangsang siswa untuk memahami materi pembelajaran. Merujuk terhadap permasalahan tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran keterampilan menulis di SDN Candiwulan supaya kualitas pembelajaran keterampilan menulis di SD tersebut dapat meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar hasil keterampilan menulis meningkat yaitu dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang inovatif, menarik, sesuai karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan pembaruan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan menulis karangan deskripsi yaitu dengan menerapkan model pembelajaran concept sentence dengan media puzzle. Penerapan model dan media ini, dapat membuat suasana pembelajaran menjadi aktif, menarik, dan menyenangkan, sehingga mendorong siswa untuk dapat lebih mengembangkan keterampilan menulis karangan deskripsi yang mereka miliki. Shoimin (2014: 37) menyebutkan bahwa model pembelajaran concept sentence merupakan salah satu tipe pembelajaran cooperative learning. Huda (2013: 315) mengungkapkan bahwa model pembelajaran concept sentence merupakan model pembelajaran yang diawali dengan penyampaian kompetensi, sajian materi, pembentukan kelompok heterogen, penyajian kata kunci sesuai materi bahan ajar, penugasan kelompok serta presentasi hasil belajar, dan penarikan kesimpulan. Model ini menuntut siswa untuk membuat kalimat dengan menggunakan beberapa kata kunci yang disediakan, kemudian kalimat tersebut

5 dapat dikembangkan menjadi karangan. Dengan demikian model ini dapat membantu siswa dalam berfikir kritis dan kreatif dalam menulis karangan berdasarkan kata kunci. Huda (2013: 317) menyebutkan bahwa penerapan model ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa, membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, mengembangkan proses berpikir kreatif dan memunculkan kegembiraan dalam belajar. Model concept sentence ini akan dipadukan dengan media puzzle yang termasuk dalam media visual. Juliansah (2014: 2) menyebutkan bahwa media puzzle merupakan media yang berupa potonganpotongan gambar kecil yang disatukan agar terbentuk gambar yang utuh. Media ini akan membantu siswa dalam memperoleh gambaran tentang objek karangan. Ismail (2009: 199-200) menyebutkan bahwa media puzzle dapat melatih kecerdasan inteligensi siswa, cocok bagi anak, dan melatih berfikir kritis. Dengan demikian perpaduan model concept sentence dengan media puzzle merupakan perpaduan model dan media yang tepat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa. Peneliti memilih untuk menggunakan model concept sentence dengan media puzzle dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas IV SD Candiwulan, karena model dan media ini sesuai dengan dengan karakteristik siswa sekolah dasar, materi, dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan menulis karangan. Model dan media ini akan saling mendukung dalam membantu siswa untuk menulis karangan berdasarkan pengembangan kata kunci yang telah disediakan dan media puzzle yang membantu memberikan gambaran objek karangan. Penerapan model concept sentence dengan media puzzle dapat meningkatkan semangat belajar siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran, mengembangkan proses berpikir kritis dan kreatif, memunculkan kegembiraan dalam proses pembelajaran, memudahkan siswa untuk menulis karangan melalui kata kunci, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Febriasari (2014: 59) bahwa penerapan model concept sentence dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukan nilai rata-rata kelas hasil

6 keterampilan menulis pada siklus I yaitu 73 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 79,81. Persentase ketuntasan pada siklus I adalah 67,5% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 87,5%. Berdasarkan latar belakang permasalahan pembelajaran menulis pada siswa kelas IV di SDN Candiwulan dan penelitian relevan, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berkolaborasi bersama guru kelas dengan judul penelitian Penerapan Model Concept Sentence dengan Media Puzzle dalam Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas IV SDN Candiwulan Tahun Ajaran 2015/2016. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah yang telah dipaparkan sebelumnya dan guna memfokuskan kegiatan penelitian yang akan dilakukan, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016? 2. Apakah penerapan model concept sentence dengan media puzzle dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016? 3. Apa kendala dan solusi penerapan model concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016.

7 2. Meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui penerapan model concept sentence dengan media puzzle pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016. 3. Mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penerapan model concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan siswa kelas IV SDN Candiwulan dan dapat memberikan informasi yang dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dalam kajian yang sama. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Penelitian ini memberikan manfaat untuk meningkatkan motivasi belajar, tanggung jawab, keaktifan belajar, dan memudahkan siswa untuk meningkatan keterampilan menulis karangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD. b. Bagi Guru 1) Memberikan masukan pada guru agar meningkatkan kreativitas dalam mengajar. 2) Menambah variasi model serta media pembelajaran dengan penerapan model concept sentence dengan media puzzle, sehingga dapat memaksimalkan guru dalam mengajar. 3) Sebagai bahan acuan bagi guru untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan.

8 c. Bagi Sekolah 1) Dijadikan sebagai jalan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang biasa dilihat dari hasil belajar dan lulusan yang memiliki kompetensi berbeda-beda. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model pembelajaran yang efektif pada kegiatan belajar mengajar di sekolah demi menciptakan lulusan yang berkompeten, sehingga dapat memberi kontribusi dalam memajukan kualitas pendidikan. d. Bagi Peneliti 1) Menambah pengetahuan peneliti mengenai penerapan model pembelajaran concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan. 2) Memberi pengalaman yang dapat menjadi bekal ilmu pengetahuan.