BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran matematika keaktifan dan kreatifitas siswa sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini tidak akan mudah dipenuhi oleh siswa jika tidak ditunjang kemampuan guru dalam mengajar maupun sumber belajar dan media pembelajaran. Proses pembelajaran di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta, berdasarkan observasi banyak ditemukan permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan tersebut antara lain: 1) guru masih dominan dalam pembelajaran, 2) kurangnya media pembelajaran yang mendukung terlaksananya proses pembelajaran, 3) kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, 4) siswa kurang aktif membuat catatan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru (34,28 %), 5) siswa kurang berani untuk mengajukan pertanyaan kepada guru meskipun guru sudah memberikan kesempatan (11,43 %), 6) siswa kurang berani dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di depan kelas (8,57 %). Hal ini menggambarkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika masih sangat rendah. Selain itu ditemukan pula masalah mengenai hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika yang masih rendah. 1
2 Pandangan siswa tentang mata pelajaran matematika sebagai hal yang menakutkan, membosankan, dan dianggap sebagai pelajaran yang sulit masih banyak ditemukan. Pandangan seperti ini mengakibatkan siswa kurang aktif sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Dan pada akhirnya siswa cenderung untuk mengambil jalan pintas dengan menyontek dan ini menimbulkan kebiasaan yang pada akhirnya merusak moral siswa. Siswa yang merasakan matematika sebagai momok ini mungkin disebabkan oleh berbagai hal, seperti penyampaian materi dari guru yang kurang menarik, disamping pengelolaan kelas yang kurang terprogram yang menjadikan siswa tidak konsentrasi dalam menerima pelajaran. Namun dari pengamatan secara langsung kepada siswa, peneliti juga menyimpulkan bahwa hal ini juga disebabkan karena strategi belajar mengajar yang diterapkan oleh guru masih mengikuti metode lama atau dengan kata lain masih salah sehingga mengakibatkan turunnya keaktifan belajar siswa dan berujung pada menurunnya hasil belajar siswa. Penggunaan suatu strategi pembelajaran akan membantu kelancaran, efektivitas, dan efisiensi pencapaian tujuan. Penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa dalam dalam menerima pelajaran, sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran dalam menyajikan materi pelajaran berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa. Guru dituntut harus dapat menetapkan strategi pembelajaran apa yang paling tepat dan sesuai untuk tujuan tertentu, penyampaian bahan tertentu, 2
3 suatu kondisi belajar peserta didik, dan untuk suatu penggunaan strategi atau metode yang memang telah dipilih. Tujuan utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah adalah mengembangkan strategi belajar-mengajar yang efektif. Pengembangan strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan keadaan belajar yang lebih menyenangkan dan dapat mempengaruhi peserta didik, sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan dapat meraih prestasi belajar secara memuaskan. Oleh karena itu, melaksanakan kegiatan belajar mengajar merupakan pekerjaan kompleks dan menuntut kesungguhan guru. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya diperlukan suatu strategi yang tepat. Strategi yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah strategi LSQ yaitu suatu strategi pembelajaran aktif dalam bertanya. Namun ironisnya, strategi pembelajaran ini tidak semuanya digunakan oleh setiap guru mata pelajaran di sekolah-sekolah. Padahal jika dilihat dari peran dan fungsi strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. LSQ merupakan tipe pembelajaran secara aktif dengan membuat siswa bertanya sebelum diberi penjelasan oleh guru. Strategi ini menekankan pada kemampuan siswa dalam bertanya dan guru harus menjawab berbagai pertanyaan dari siswa yang belum memahami materi. Selain itu, kerjasama antarsiswa memiliki peran penting dalam pembelajaran yaitu untuk meningkatkan pengetahuan. Dengan demikian pembelajaran menggunakan strategi LSQ akan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran. 3
4 Langkah-langkah dalam LSQ adalah siswa diberi materi pelajaran tertentu baik dari pelajaran bahasa Indonesia maupun sumber lain sehingga semua sampai mengetahui materi yang diajarkan. Setelah itu siswa membaca materi hingga selesai sambil memberi tanda bagian-bagian yang belum dipahami. Siswa lalu mencoba menulis pertanyaan untuk diajukan kepada guru, dilanjutkan dengan penjelasan dari guru serta tanggapan siswa lain tentang pertanyaan yang disampaikan. Strategi LSQ merupakan strategi yang menekankan pada keterampilan membaca dan dan keterampilan bertanya. Keterampilan membaca diasah ketika siswa membaca dan memahami materi yang diberikan oleh guru, sedangkan keterampilan bertanya, ketika siswa menemukan permasalahan yang dihadapai dalam memahami materi dan menyusunnya menjadi sebuah pertanyaan. Pemilihan strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) akan mempengaruhi cara belajar siswa. Melalui strategi ini mau tidak mau, semua siswa atau mahasiswa ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. Strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 4
5 1. Apakah penerapan strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) dapat meningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta? 2. Apakah penerapan strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) dapat meningkatan hasil belajar belajar siswa dalam pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta? C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mengkaji dan mendiskripsikan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Tujuan khusus penelitian ini diuraikan menjadi dua, yaitu: a. Untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika pada kubus dan balok di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta melalui penerapan strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ). b. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada kubus dan balok di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta melalui penerapan strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ). E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang: 5
6 a. Peningkatan keaktifan belajar matematika pada kubus dan balok di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta melalui penerapan strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ). b. Peningkatan hasil belajar matematika pada kubus dan balok di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta melalui penerapan strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ). 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Matematika sebagai masukan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) sebagai hasil akhir proses pembelajaran. b. Bagi siswa Dengan diterapkannya strategi pembelajaran yang sesuai dengan penyusunan materinya secara lebih terperinci sehingga siswa dapat menerima materi secara jelas dan mudah dimengerti. c. Bagi sekolah Penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan strateg pembelajaran matematika. d. Bagi perpustakaan Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau sebagai referensi untuk penelitian yang relevan. 6
7 F. Definisi Istilah 1. Keaktifan Belajar Matematika Keaktifan dalam proses pembelajaran matematika adalah kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar matematika. Adapun indikator dari keaktifan adalah sebagai berikut: a. Mencatat materi yang sudah dijelaskan oleh guru. b. Mengajukan pertanyaan kepada guru. c. Mengerjakan soal latihan di depan kelas. 2. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar matematika adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya. Hasil belajar matematika akan diukur berdasarkan nilai hasil ulangan setelah pembelajaran berlangsung dengan nilai lebih dari nilai KKM yaitu 65. Hasil belajar siswa dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes. 3. Strategi pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) Learning Start With a Question (LSQ) adalah salah satu strategi pembelajaran aktif dalam bertanya. Agar siswa aktif bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih dahulu. 7
8 Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi Learning Start With a Question (LSQ) adalah: a. Siswa diberikan bahan teks bacaan oleh guru. b. Siswa mempelajari bacaan sendiri atau dengan teman. c. Siswa memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. d. Siswa dianjurkan untuk memberi tanda sebanyak mungkin. e. Jika waktu memungkinkan, pasangan belajar digabungkan dengan pasangan yang lain. f. Kemudian siswa membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda. g. Di dalam pasangan atau kelompok kecil, siswa menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca. h. Siswa mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis. i. Materi pelajaran disamapaikan oleh guru dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. 8