SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan tadi tersurat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah untuk melaksanakan wajib belajar 9 tahun artinya setiap individu harus menempuh pendidikan minimal sampai dengan SMP. Pendidikan wajib dilaksanakan agar setiap individu bisa menjalani kehidupannya dengan baik, menjadi individu yang cerdas dan mampu mengendalikan dirinya di lingkungan tempatnya hidup. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap sosial, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sejalan dengan pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan segala usaha yang dilakukan oleh manusia secara sadar untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Selain definisi tentang pendidikan terdapat tujuan tentang sistem pendidikan yang tercakup dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sesuai dengan tujuan yang dipaparkan, pendidikan adalah sebuah bekal hidup di masa depan yang akan di pegang erat oleh setiap manusia, baik manusia yang hidup di masa lalu maupun manusia yang hidup di masa yang akan datang 1

2 karena pendidikan merupakan sesuatu hal yang penting dalam menjalani kehidupannya. Menurut Sudjana (2009:2) Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Dalam upaya ini diperlukan bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Yusuf dan Sugandi (2011:61) menyatakan bahwa Pada anak sekolah dasar, anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif. Berdasarkan pendapat diatas pendidikan dan anak sekolah dasar memiliki keterkaitan satu sama lain karena pendidikan di sekolah dasar merupakan patokan awal yang dilakukan oleh individu dan merupakan penanaman konsep awal pengetahuan dalam menjalani pendidikannya dijenjang yang lebih tinggi. Oleh sebab itu setiap individu wajib menempuh pendidikan di sekolah dasar. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengaktualisasikan dan mengembangkan potensi-potensi setiap individu dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Mengingat pentingnya arti pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga diperoleh hasil (output) yang dinginkan. Pendidikan yang mencakup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diperlukan bagi setiap jenjang pendidikan misalnya pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Siswa sekolah dasar perlu mempelajari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena bersangkutan dengan kehidupan sehari-hari, alam semesta, dan makhluk hidup yang ada dimuka bumi. Selain itu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dipelajari pun harus sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih berada pada tahap operasi konkrit. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA di sekolah dasar mempunyai arti penting bagi siswa karena

3 melalui pembelajaran IPA inilah pertama kali diletakkan berbagai ilmu kemampuan dasar mengenai alam beserta isinya. Pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah salah satu upaya yang dilakukan agar siswa dapat memahami konsep-konsep IPA, mempunyai minat mempelajari alam sekitar, bersikap ilmiah, mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mencintai alam sekitar, serta menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan. Pentingnya pembelajaran IPA di sekolah dasar yaitu untuk membentuk karakter siswa sehingga dapat berinteraksi dengan baik dalam kehidupan di lingkungan sekitar. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar harus menggunakan media yang konkrit atau pun media audio visual yang sesuai dengan karakter siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga pendekatan PAIKEM sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar. Hal itu sejalan dengan pendapat Trianto (Setyono, 2011:12) yang menyatakan bahwa Pendekatan PAIKEM pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Di SDN 2 Suntenjaya khususnya di kelas IV yang berjumlah 35 orang, dilihat dari nilai harian yang diperoleh masih berada pada rata-rata 57 dan 60% dari jumlah siswa masih dibawah KKM yaitu 66. Peneliti menargetkan setidaknya sekitar 80% dari jumlah siswa kelas IV mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan selama proses belajar mengajar masih bersifat konvensional. Pembelajaran tidak berjalan interaktif dan masih berpusat pada guru. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama kegiatan proses mengajar di SDN 2 Suntenjaya, hampir semua guru menggunakan model pembelajaran yang monoton sehingga pembelajaran IPA terasa jenuh atau membosankan dan siswa kurang memahami bagaimana peranan sesuatu hal terhadap alam atau

4 lingkungannya. Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN 2 Suntenjaya merupakan mata pelajaran yang cukup disenangi, walaupun keantusiasan siswa terhadap mata pelajaran IPA masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kegiatan tanya jawab yang diajukan kepada siswa selama kegiatan observasi, hanya sebagian kecil siswa yang aktif dalam setiap pembelajaran. Selain itu keadaan kelas yang gelap dan sempit membuat pembelajaran berlangsung tidak kondusif. Hasil belajar yang masih dibawah KKM pada mata pelajaran IPA khususnya pada materi kenampakan bulan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya perlu mendapat perhatian karena ini sangat berpengaruh pada jenjang selanjutnya. Untuk mengajarkan materi kenampakan bulan pada siswa kelas IV di SDN 2 Suntenjaya dapat menggunakan berbagai macam pendekatan pembelajaran, salah satunya yaitu Pendekatan PAIKEM. Dengan memperhatikan hal-hal diatas maka penelitian difokuskan kepada PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BULAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013) B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, secara umum rumusan masalah yang diteliti adalah: Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi kenampakan bulan melalui penerapan pendekatan PAIKEM? Sedangkan secara lebih khusus rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian di bawah ini. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA materi kenampakan bulan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA materi kenampakan bulan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya?

5 3. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi kenampakan bulan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran IPA materi kenampakan bulan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA materi kenampakan bulan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya. 3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi kenampakan bulan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan konsep tentang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan pendekatan pembelajaran PAIKEM. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dalam mengembangkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan pendekatan PAIKEM. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan sebagai sumbang saran dalam mengembangkan teori yang sudah ada serta meningkatkan mutu yang sudah ada di sekolah. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada berbagai pihak diantaranya, yaitu: a. Bagi Siswa 1) Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya pada materi Kenampakan Bulan.

6 2) Diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap kerja sama dan meningkatkan hasil pembelajaran mata pelajaran IPA kelas IV setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAIKEM. 3) Diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan pendekatan PAIKEM. b. Bagi Guru 1) Diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam mengelola perencanaan dan aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan pendekatan PAIKEM. 2) Diharapkan dapat memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. 3) Diharapkan dapat memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi. c. Bagi Sekolah 1) Diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran di sekolah dasar. 2) Diharapkan dapat meningkatkan kualitas atau mutu sekolah dasar melalui peningkatan hasil belajar dan kinerja guru. d. Bagi Peneliti 1) Dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang pendekatan pembelajaran PAIKEM untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Dapat dijadikan wawasan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran melalui perbaikan pendekatan yang dianggap relevan dengan siswa. E. Batasan Masalah Dalam penelitian ini agar tidak menjadi kekeliruan dan kesalahpahaman dalam tujuan penelitian, maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup permasalahan, pembatasan masalah dalam penelitian ini diambil dari standar kompetensi 9 Memahami Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit

7 Kompetesi Dasar 9.2 Mendeskripsikan Posisi Bulan dan Kenampakan Bumi dari Hari ke Hari dengan lebih mengerucutkan lagi materi tentang Kenampakan Bulan. Pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan video pembelajaran dan eksprimen alat peraga tentang kenampakan Bulan sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan pendekatan PAIKEM yaitu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hasil penelitian yang diharapkan adalah meningkatnya nilai siswa selama proses pembelajaran melalui tes evaluasi yang diberikan pada setiap siklusnya. Hasil Belajar IPA yang dimaksud adalah segala hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran IPA khususnya mengenai materi Kenampakan Bulan. F. Hipotesis Tindakan Apabila penerapan pendekatan PAIKEM pada pembelajaran IPA materi kenampakan bulan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Suntenjaya Lembang. G. Definisi Operasional 1. Pendekatan PAIKEM Menurut Jauhar (2011:1) PAIKEM adalah Singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM digunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Sejalan dengan pengertian PAIKEM diatas maka peneliti mengkhususkan pembelajaran IPA tentang kenampakan bulan dengan menggunakan video pembelajaran dan eksperimen alat peraga agar pembelajaran yang dilakukan siswa aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 2. Hasil Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3) Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,

8 hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah hasil tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Sesuai dengan definisi hasil belajar siswa yang dikemukakan ahli dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yaitu kemampuan atau hasil dari evaluasi akhir yang diperoleh siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti akan menentukan bahwa hasil belajar dapat dilihat dari nilai evaluasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar. 3. Pembelajaran IPA Menurut Kurikulum (Depdiknas, 2006:124) bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA di kelas IV SD merupakan suatu timbal balik antara guru dan siswa dimana guru menjadi fasilitator bagi siswa untuk menemukan konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di sekolah dasar. Berkenaaan dengan materi yang akan diteliti yaitu mengenai perubahan penampakan pada benda langit dengan pokok bahasan kenampakan bulan. 4. Kenampakan Bulan Peneliti akan meneliti materi tentang kenampakan bulan. Bulan merupakan salah satu benda langit yang tidak bercahaya. Materi kenampakan bulan yang akan diajarkan pada saat penelitian yaitu gerakan bulan, pengertian kenampakan bulan dan fase-fase kenampakan bulan yang terjadi setiap bulannya. H. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil atau mencapai tujuan penelitian apabila 80% siswa kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari jumlah seluruh siswa 35 orang, mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) IPA yang ditentukan yaitu sebesar 66.