LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 30 TAHUN 1982 Seri D Nomor 26

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 3 TAHUN 1992 SERI D NO. 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

Perda No. 14/1998 tentang Pendirian Perusahaan Aneka Usaha Pertambangan Bahan Galian Gol. C Kab.Magelang.

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "JAKARTA LLOYD" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN DAGANG NEGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "PELABUHAN DAERAH VI" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH WAHANA RAHARJA PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "PEMBANGUNAN PERUMAHAN" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1972 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG (UU) Nomor: 17 TAHUN 1968 (17/1968) Tanggal: 18 DESEMBER 1968 (JAKARTA) Sumber: LN 1968/70; TLN NO. 2870

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA SEMEN PADANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1968 TENTANG BANK DAGANG NEGARA DENGAN RACHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN TENTANG BANK PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 5/PERDA/1976 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 58 TAHUN 1999 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS BANK PEMBANGUNAN DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1963 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN PERTANIAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "ADHI KARYA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "SARI HUSADA" Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN DAERAH KABU PATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1971 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG (UU) Nomor: 20 TAHUN 1968 (20/1968) Tanggal: 18 DESEMBER 1968 (JAKARTA) Sumber: LN 1968/73; TLN NO Tentang: BANK TABUNGAN NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA ASURANSI KERUGIAN EKA NUSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM INDUSTRI MESIN DAN ALAT LISTRIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN PERIKANAN NEGARA MALUKU. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1964 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "KOJA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH (PP) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 123 TAHUN 1961 (123/1961) 17 APRIL 1961 (JAKARTA) Sumber: LN 1961/147

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BULELENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA TAMBANG EMAS CIKOTOK. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH (PP) NOMOR 45 TAHUN 1971 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM ASURANSI SOSIAL A.B.R.I. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1971 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SANG HYANG SERI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1968 TENTANG BANK TABUNGAN NEGARA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1962 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN KEHUTANAN NEGARA KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1962 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA ANGKASA PURA KEMAYORAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1968 TENTANG BANK BUMI DAYA DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 181 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA INDUSTRI KULIT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN BULUNGAN

PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "BINA KARYA" Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1962 Tanggal 13 Nopember 1962 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1962 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK BANK PEMBANGUNAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1984 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) HUSADA BHAKTI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN NEGARA KESATUAN SUMATERA UTARA II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA PEMBANGUNAN INDUSTRI RAKYAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1974 TENTANG PERUSAHAAN UMUM "PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1974 TENTANG PERUSAHAAN UMUM ANGKASA PURA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN NEGARA ANGKUTAN MOTOR DAMRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA INDUSTRI PERKAPALAN DAN PERUSAHAAN ANGKUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA BARAT;

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1963 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN PERKEBUNAN NEGARA ANEKA TANAMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1981 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN NEGARA GARAM MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM)

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH LAMONGAN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN LAMONGAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

Perda No. 6 / 2002 tentang Izin Pemakaian Tanah Pengairan atau Tanah Jalan Kabupaten Magelang.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN KEHUTANAN NEGARA JAWA TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN PERTANIAN NEGARA KESATUAN SUMATERA UTARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SANG HYANG SERI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1977 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1963 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN PERKEBUNAN KARET NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM)

Transkripsi:

Yogyakarta, 1 Mei 1982. LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 1982 Seri C -------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 3 TAHUN 1980 (3/1980) TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PASAR KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA Menimbang : Bahwa Peraturan Daerah Kotapraja Yogyakarta tanggal 12 Mei 1961 Nomor 7 Tahun 1961 yang telah diubah atau ditambah terakhir dengan Peraturan Daerah Kotamadya Yogyakarta tangal 23 Juni 1969 Nomor 1 Tahun 1969 sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan oleh karenanya perlu diubah dan diganti. Mengingat : 1. Undang-undang nomor 5 Tahun 1974; 2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 sebagaimana sejak itu telah diubah; 3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok perbankan; 4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 jo. Undang-undang Nomor... DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PASAR KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah, ialah Pemerintah Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. b. Kepala Daerah, ialah Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Yogyakarta. c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, ialah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. d. Bank Pasar, ialah Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. e. Direksi, ialah Direksi Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. f. Badan Pengawas, ialah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Didaerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta didirikan Bank Pasar dengan nama Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta dan mempunyai wilayah kerja di daerah hukum Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. (2) Bank Pasar ini berkedudukan sebagai Badan Hukum menurut ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 yang bergerak dalam bidang seperti tersebut pasal 3 Peraturan Daerah ini. BAB III TUJUAN DAN LAPANGAN USAHA Pasal 3 (1) Bank Pasar diselenggarakan untuk : a. Memberantas/mengurangi lintah darat/pelepas uang yang beroperasi di Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta terutama di Pasar-Pasar. b. Memberi pinjaman kepada para pedagang/pengusaha golongan ekonomi lemah guna menjalankan usaha-usahanya di pasar-pasar dan tempat-tempat lain dalam wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. c. Menambah pendapatan Pemerintah Daerah. (2) a. Untuk mencapai tersebut dalam ayat (1) pasal ini, berusaha memberi bantuan pinjaman modal kepada para

pedagang/pengusaha yang sangat memerlukan, berdasarkan kemampuan modal Bank Pasar dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. b. Suku bunga, jangka waktu dan biaya pinjaman diatur oleh Direksi dengan pengesahan Kepala Daerah setelah mendapat pertimbangan dari Badan Pengawas. (3) Tidak ikut serta dalam lalu lintas giral. BAB IV MODAL Pasal 4 (1) Modal Bank Pasar ditetapkan sebesar Rp 100.000.000,-(seratus juta rupiah) dan telah disetor penuh sebesar Rp 34.369.050,51 (tiga puluh empat juta tiga ratus enam puluh sembilan ribu lima puluh rupiah lima puluh satu sen) yang merupakan kekayaan Pemerintah Daerah yang dipisahkan. (2) Modal termaksud dalam ayat (1) diatas dapat ditambah/ dikurangi dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. (3) Disamping modal dari Pemerintah Bank Pasar dapat menerima simpanan dan deposito sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 5 (1) Bank Pasar mempunyai cadangan umum yang dibentuk dan dibina menurut ketentuan tersebut dalam pasal 20 ayat (5) Peraturan Daerah ini. (2) Cadangan umum dipergunakan untuk mencapai tujuan Bank Pasar. BAB V DIREKSI Pasal 6 (1) Bank Pasar dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri seorang Direktur dan dibantu oleh 2 orang Wakil Direktur yang bertanggung jawab atas bidangnya masing-masing. (2) Direksi bertanggung jawab kepada Walikotamadya Kepala Daerah. Pasal 7 (1) Anggota Direksi adalah Warga Negara Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah, atas usul Badan Pengawas setelah mendengar pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan memperhatikan keahlian, kecakapan, akhlak serta moral yang baik dalam memimpin Bank Pasar.

(2) Pengangkatan dimaksud ayat (1) pasal ini berlaku selama-lamanya untuk 4 (empat) tahun. Setelah waktu berakhir anggota tersebut dapat diangkat kembali dengan memperhatikan ketentuan tersebut ayat (1) pasal ini. (3) Jika terdapat lowongan keanggotaan Direksi dapat diangkat penggantinya dengan memenuhi syarat pengangkatan seperti termaksud dalam ayat (1) pasal ini. Pasal 8 (1) Anggota Direksi berhenti karena : a. Meninggal dunia. b. Berakhir masa jabatannya seperti termaksud dalam pasal 7 ayat (2) Peraturan Daerah ini. (2) Anggota Direksi dapat diberhentikan oleh Kepala Daerah karena : a. Permintaan sendiri. b. Tindakan yang merugikan Bank Pasar. c. Sesuatu yang menyebabkan tidak dapat dilaksanakannya tugas dengan wajar. d. Tindakan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan Pemerintah Daerah maupun Negara. (3) Dalam hal-hal di mana diduga terdapat tuduhan tersebut dalam ayat (2) Sub b, c, d pasal ini, anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara dari tugasnya oleh Kepala Daerah. Pemberhentian sementara itu diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasannya yang menyebabkan tindakannya tersebut. (4) Anggota Direksi yang dikenakan pemberhentian sementara diberi kesempatan membela diri, hal mana harus dilakukan dalam waktu satu bulan setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberitahukan tentang niat pemberhentiannya itu oleh Kepala Daerah termaksud pada ayat (2) Sub b, c, d pasal ini. (5) Jika dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah pemberhentian sementara dijatuhkan belum ada keputusan mengenai pemberhentian anggota Direksi berdasarkan ayat (2) Sub b, c, d pasal ini, maka pemberhentian sementara menjadi batal dan anggota Direksi yang bersangkutan dapat segera menjalankan jabatannya lagi, kecuali bila mana untuk keputusan pemberhentian tersebut diperlukan keputusan Pengadilan dan hal itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan.

(6) Apabila pelanggaran sebagaimana tersebut dalam ayat (2) Sub b dan c merupakan suatu tindakan pidana, maka pemberhentian itu akan merupakan pemberhentian tidak hormat. Pasal 9 (1) Antara anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga menurut garis lurus maupun garis kesamping termasuk menantu dan ipar. (2) Jika sesudah pengangkatannya mereka masuk hubungan keluarga yang terlarang itu, maka salah satu diantara mereka itu tidak boleh melanjutkan jabatannya. (3) Anggota Direksi tidak boleh mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung atau tidak langsung pada perkumpulan/ perusahaan lain dalam lapangan usaha mencari laba. (4) Anggota Direksi tidak boleh dirangkap oleh jabatan yang dilarang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 10 (1) Direktur mewakili Bank Pasar di dalam dan di luar Pengadilan. (2) Direktur dapat menyerahkan kekuasaan mewakili tersebut dalam ayat (1) pasal ini kepada seorang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu dan seorang/beberapa orang pegawai Bank Pasar baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang/badan lain. Pasal 11 (1) Direksi menentukan kebijaksanaan dalam Pimpinan Bank Pasar. (2) Direksi mengurus dan menguasai kekayaan Bank Pasar. (3) Tata tertib dan cara menjalankan pekerjaan di dalam Bank Pasar antara anggota Direksi diatur dalam suatu Peraturan yang ditentukan oleh Direktur yang harus mendapatkan pengesahan Kepala Daerah. Pasal 12 (1) Direksi dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pasal 11 ayat (2) diwajibkan mendapat persetujuan/pemberian kuasa dari Kepala Daerah untuk : a. Mengadakan perikatan hutang piutang. b. Mengikat perusahaan sebagai penanggung.

c. Menjaminkan/memindahtangankan barang-barang tidak bergerak milik Bank Pasar untuk menanggung hutang. d. Menjalankan perkara dalam Pengadilan/melepaskan hak atas bandingan dari suatu keputusan hakim dan memberi kuasa untuk mengadakan arbitrage. (2) Direksi mengadakan rapat sedikit-dikitnya satu kali dalam waktu 2 (dua) bulan atau setiap kali apabila seorang anggota Direksi menganggap perlu untuk membicarakan segala hal mengenai kepentingan Bank Pasar. BAB VI PENGAWASAN Pasal 13 (1) Direksi berada di bawah pengawasan Badan Pengawas. (2) Badan Pengawas terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah. (3) Kepala Daerah menunjuk seorang dari anggota Badan Pengawas sebagai ketua. (4) Pengangkatan termaksud pada ayat (2) pasal ini berlaku selama-lamanya 3 (tiga) tahun. Setelah waktu berakhir, anggota yang bersangkutan dapat diangkat kembali. (5) Anggota Badan Pengawas adalah Warga Negara Indonesia yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan dan hukum kecakapan serta berakhlak dan bermoral baik. (6) Antara anggota Badan Pengawas dan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar. (7) Jika ternyata seorang anggota Badan Pengawas sesudah pengangkatannya ternyata ada hubungan keluarga yang terlarang dengan seorang anggota Direksi sebagai dimaksud pada ayat (6) pasal ini, maka pengangkatannya dicabut. Pasal 14 (1) Badan Pengawas dalam batas-batas wewenangnya mengawasi dan menjaga agar supaya ketentuan-ketentuan untuk mengatur dan mengurus Bank Pasar ditaati. (2) Ketua/anggota Badan Pengawas baik bersama-sama atau sendirisendiri berhak meminta segala keterangan dan meminta segenap buku-buku dan surat-surat, yang dipandang perlu untuk menjalankan kewajiban-kewajibannya. (3) Direksi wajib memberikan penjelasan yang diperlukan.

(4) Direksi dan Badan Pengawas tunduk pada ketentuan-ketentuan umum mengenai tugas dan kewajiban yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pasal 15 (1) Badan Pengawas mengadakan rapat sekurang-kurangnya 4 (empat) bulan sekali atau setiap kali apabila seorang anggota Badan Pengawas menganggap perlu untuk membicarakan segala hal mengenai kepentingan pengawasan Bank Pasar. (2) Keputusan Badan Pengawas diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat. (3) Badan Pengawas menetapkan tata tertib yang mendapatkan pengesahan Kepala Daerah. (4) Ketua dan anggota Badan Pengawas menerima uang jasa setiap triwulan yang besarnya ditetapkan oleh Kepala Daerah. (5) Segala biaya-biaya rapat uang transport serta biaya lain yang diperlukan untuk kepentingan pengawasan Bank Pasar dibebankan kepada Bank Pasar. Pasal 16 Bank Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia berwenang mengadakan pengawasan dan bimbingan terhadap pengurusan Bank Pasar berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang Perbankan yang berlaku. BAB VII KEPEGAWAIAN Pasal 17 (1) Kedudukan hukum, gaji, pensiun Direksi dan Pegawai/Pekerja Bank Pasar, diatur dengan Peraturan Daerah dengan memperhatikan ketentuan pokok kepegawaian dan Peraturan gaji Pegawai Daerah yang berlaku. Sedangkan tunjangan lain diatur oleh Direksi dengan persetujuan Kepala Daerah. (2) Direksi mengangkat dan memberhentikan Pegawai/Pekerja Bank Pasar menurut Peraturan Kepegawaian dengan persetujuan Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Pokok Kepegawaian Perusahaan dimaksud pada ayat (1) pasal ini. (3) Sambil menunggu adanya Peraturan Daerah yang mengatur tentang Peraturan Pokok Kepegawaian Perusahaan Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini Pegawai/Karyawan Perusahaan adalah Karyawan Pemerintah Daerah yang diperbantukan/dipekerjakan pada Bank Pasar.

BAB VIII ANGGARAN DAN RENCANA KERJA BANK PASAR Pasal 18 (1) Tiap-tiap tahun selambat-lambatnya akhir bulan Oktober, Direksi menyampaikan rencana anggaran dan rencana kerja Bank Pasar untuk tahun buku baru kepada Kepala Daerah setelah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas. (2) Kepala Daerah mengesahkan rencana anggaran dan rencana kerja Bank Pasar untuk tahun buku baru. (3) Apabila sampai permulaan tahun buku baru rencana anggaran dan rencana kerja Bank Pasar tersebut belum disahkan, maka rencana anggaran dan rencana kerja Bank Pasar tahun yang lalu tetap berlaku. (4) Setiap perubahan atas anggaran dan rencana kerja Bank Pasar yang terjadi dalam tahun buku yang bersangkutan harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Kepala Daerah setelah mendengar pertimbangan Badan Pengawas. (5) Setelah tahun buku berakhir selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan Direksi menyampaikan pertanggung-jawaban kepada Kepala Daerah dan Badan Pengawas atas pelaksanaan dari anggaran dan rencana kerja dari tahun buku yang telah berakhir itu. BAB IX PERHITUNGAN HASIL USAHA DAN KEGIATAN BANK PASAR Pasal 19 Laporan perhitungan hasil usaha dan kegiatan Bank Pasar dikirimkan oleh Direksi kepada Kepala Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Bank Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas. BAB X PERHITUNGAN TAHUNAN Pasal 20 (1) Tabun buku Bank Pasar ditetapkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggai 31 Desember tahun yang bersangkutan. (2) Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun buku, Direksi menyusun perhitungan tahunan terutama neraca perhitungan laba-rugi setelah diketahui oleh Badan Pengawas dan dikirim kepada Kepala Daerah untuk mendapat pengesahan. (3) Jika dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah dikirim/atau diterima

perhitungan tahunan, Bank Indonesia dan Kepala Daerah tidak mengajukan keberatan secara tertulis maka perhitungan tahunan itu dengan sendirinya dianggap telah disahkan. (4) Neraca perhitungan laba rugi yang disahkan secara demikian memberi pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi terhadap neraca dan perhitungan laba rugi tersebut. (5) Laba Bank Pasar yang disahkan dan setelah dikurangi pajak dibagi sebagai berikut : a. Dana Pembangunan Daerah 30 % b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 25 % c. Cadangan umum 20 % d. Jasa produksi 10 % c. Dana pendidikan 5 % f. Dana sosial 5 % g. Dana kesejahteraan 5 % BAB XI PEMERIKSAAN Pasal 21 (1) Tanpa mengurangi hak Instansi atasan dan Badan lain yang menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku berwenang mengadakan penyelidikan dan pemeriksaan tentang segala sesuatu mengenai pekerjaan pengurusan rumah tangga Daerah, maka Kepala Daerah dapat menunjuk Akuntan melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan menguasai dan mengurus serta pertanggung-jawaban Bank Pasar. (2) Kantor Akuntan Negara berwenang melakukan kontrol terhadap pekerjan menguasai dan mengurus Bank Pasar serta pertanggungjawabannya. BAB XII PEMBUBARAN Pasal 22 (1) Pembubaran Bank Pasar dan penunjukan likuidaturnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah. (2) Pertanggung-jawaban likuidasi oleh likuidatur diserahkan kepada Pemerintah Daerah yang memberikan pembebasan tanggung jawab tentang bidang pekerjaan yang telah dilaksanakan olehnya. (3) Jika Bank Pasar dibubarkan semua hutang dan kewajiban keuangan lainnya dibayarkan dari harta kekayaan Bank Pasar, sedang sisa menjadi milik Pemerintah Daerah. BAB XIII

KETENTUAN PIDANA Pasal 23 Terhadap anggota Direksi, pegawai/pekerja Bank Pasar dan Badan Pengawas berlaku ketentuan pidana berdasarkan BAB VIII Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967. BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24 (1) Segala sesuatu mengenai kekuasaan/wewenang penyelenggaraan pengelolaan kekayaan Bank Pasar lama termasuk segala akibat hukum yang timbul atau yang mungkin akan timbul karena tindakan tehnis perbankan yang sah dari Bank Pasar lama beralih menjadi tanggung jawab Bank Pasar dimaksud dalam Peraturan Daerah ini. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur dalam ketentuan-ketentuan tersendiri. Pasal 25 (1) Peraturan Daerah ini disebut Peraturan Daerah tentang Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. (2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal sesudah diundangkannya. (3) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kotapraja Yogyakarta Nomor 7 Tahun 1961 yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kotamadya Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1969 dinyatakan tidak berlaku lagi. Yogyakarta, 8 Agustus 1980. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA KETUA Ttd. (DRS. SOEMPONO) Wakil Ketua I WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA Ttd. (ACHMAD) Setelah disesuaikan dengan perubahan-perubahan dimaksud dalam Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No. 45/KPTS/1982, diundangkan dalam Lembaran Daerah Tingkat II

Yogyakarta No. 2 Seri : C. Pada tanggal 1 Mei 1982. Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah dengan Surat Keputusan tanggal 20-3 - 1982 Nomor : 459/KPTS/1982. Sekretaris Kotamadya Yang menjalankan tugas Ttd. Prodjowidjono NIP. 490015926. PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 1980 Penjelasan Umum : TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PASAR KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA Peraturan Daerah yang mengatur tentang Bank Pasar Kotamadya Yogyakarta yang berlaku saat ini yaitu Peraturan Daerah Kotapraja Yogyakarta Nomor 7 Tahun 1961 jo. Peraturan Daerah Kotamadya Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1969. Peraturan Daerah tersebut sudah tidak sesuai dengan keadaan dan perlu diganti. Perubahan ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan tehnis Perbankan sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 dan mendudukkan Bank Pasar sebagai Perusahaan Daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962. Juga untuk lebih meningkatkan usahanya di dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Penjelasan Pasa1 Demi Pasal : Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 ayat (1) ayat (2) : Dalam menentukan suku bunga tetap berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dan tidak memberatkan pedagang/pengusaha golongan ekonomi lemah. ayat (3) : Maksudnya adalah Bank Pasar tidak melakukan usaha jual beli : Saham, Wesel

Cek dan sebagainya. Pasal 4 ayat (1) : Kekayaan Pemerintah Daerah yang dipisahkan dapat diartikan bukan saja yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tetapi dapat juga berasal dari sumbangan Pemerintah Atasan ataupun pelimpahan dari Negara. Pasal 5 ayat (2) dan (3) Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 ayat (1) a. b : Cukup jelas. ayat (2) a. b.: Cukup jelas. ayat (2) c. ayat (2) d. : Karena menderita sakit yang lama atau mendapatkan kecelakaan sehingga mengakibatkan tidak dapat menjalankan tugas dengan semestmya. ayat (3) s/d : Cukup jelas. (6) Pasal 9 ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat(4) : Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah : Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1965 dan mengingat pola Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 3 Desember 1979 Nomor Ekon. 8/10/38 Perihal Pembenahan Penertiban dan Penyehatan Perusabaan Daerah. Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12

Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 ayat (1) dan : (2) Cukup jelas. ayat (3) : Hal ini untuk menjaga kelancaran pelaksanaan anggaran dan rencana kerja Bank Pasar. ayat (4) dan : (5) Cukup jelas. Pasal 19 Pasal 20 ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat (4) ayat (5) : Untuk Jasa produksi ini setinggi-tingginya berjumlah 3 (tiga) kali gaji sebulan, apabila ada kelebihan penggunaannya ditetapkan oleh Kepala Daerah. Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 : BAB VIII Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 antara lain mengatur tentang kewajiban bagi Direksi maupun pegawai Bank untuk tidak memberikan keterangan-keterangan yang menurut sifatnya adalah rahasia. Pasal 24 Pasal 25 LAMPIRAN BERUPA TABEL DAN BAGAN LIHAT FISIK.