WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E R A T U R A N D A E R A H

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 119 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN JEMBRANA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK MISKIN KOTA KEDIRI

WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN SANTUNAN KEMATIAN BAGI KELUARGA YANG MEMILIKI KARTU MENUJU SEJAHTERA (KMS) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK KOTA PASURUAN

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

Nomor 163 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2009 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 163 TAHUN 2009 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 143 TAHUN 2009

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

WALIKOTA BANJARMASIN

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 99 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI WARGA TIDAK MAMPU KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI WARGA YANG BERKARTU TANDA PENDUDUK KABUPATEN JEMBRANA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI WARGA TIDAK MAMPU KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN KEMATIAN WALIKOTA BLITAR,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BERSAMA WALIKOTA DEPOK DAN KETUA PENGADILAN NEGERI DEPOK NOMOR : 32 TAHUN 2012 NOMOR : W11.U21/2238/UM.01.10/IX/2012

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 134 TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 14 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN KEMATIAN BAGI MASYARAKAT BUPATI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KEMATIAN PLUS

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL YANG TIDAK DAPAT DIRENCANAKAN

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 94 TAHUN 2016

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2000 T E N T A N G

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2015 T E N T A N G RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 28 TAHUN 2012

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI LEBAK

7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BENGKULU,

PERATURAN BUPATI LEBAK

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2014

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG DISPENSASI DALAM PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR TAHUN 9017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

b. bahwa untuk melaksanakan maksud huruf a, perlu diatur tentang

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGURANGAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN WALIKOTA PADANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 12 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA HIBAH PEMERINTAH KOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 43 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

PERATURAN WALIKOTASURAKARTA NOMOR 51h~TAHUN ~O\" TENTANG BANTUANPEMAKAMANMASYARAKATMISKIN KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN2012

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 22 TAHUN 2007 TENTANG DISPENSASI PENDAFTARAN PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA ( W N I )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

Transkripsi:

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan sosial kepada anggota/kelompok masyarakat sesuai kemampuan keuangan daerah; b. bahwa untuk meringankan beban ahli waris atau famili penduduk kota Padang yang meninggal dunia dalam menyelenggarakan pemakaman, dipandang perlu memberikan uang santunan kematian kepada ahli waris atau famili almarhum atau almarhumah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Santunan Kematian. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Peraturan Pemerintahan Nomor 17 Tahun 1980 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah tingkat II Padang (Lembara n Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3164); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 540); 8. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 54) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 14 Tahun 2012 (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 14); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan: 1. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Padang. 2. Bagian Kesejahteraan Rakyat yang selanjutnya disebut Bagian Kesra adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Padang. 2

3. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN). 4. Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 5. Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat KK adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga. 6. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang yang berlaku diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Santunan kematian adalah santunan dari pemerintah daerah kepada penduduk Kota Padang yang memiliki KTP dan atau KK Kota Padang dan meninggal dunia di Kota Padang. 8. Ahli waris adalah janda atau duda atau anak dari warga Kota Padang yang berhak menerima santunan kematian. 9. Validitas Data Penduduk adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan data penduduk. 10. Famili lain adalah anggota keluarga yang masuk dalam KK walaupun tidak ada hubungan darah. 11. Keluarga adalah ahli waris almarhum, almarhumah sampai 2 (dua) derajat keatas, kebawah atau kesamping termasuk menantu atau ipar. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud pemberian santunan kematian adalah untuk membantu penyelenggaraan pemakaman jenazah bagi masyarakat miskin. Pasal 3 Tujuan Pemberian santunan kematian adalah untuk meringankan beban masyarakat miskin yang ditimpa musibah kematian. BAB III PENDUDUK YANG DIBERIKAN SANTUNAN KEMATIAN Pasal 4 Penduduk yang diberikan santunan kematian adalah penduduk kota Padang yang memenuhi persyaratan : a. meninggal dunia di Kota Padang; b. memiliki KK dan atau KTP Kota Padang; c. melaporkan kematian paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal kematian; d. memiliki Surat Keterangan Kematian dari dokter, rumah sakit atau pejabat yang berwenang; e. memiliki Surat Keterangan Kematian dari lurah setempat. 3

BAB IV BESAR UANG SANTUNAN Pasal 5 Besar uang santunan kematian yang diberikan kepada keluarga almarhum atau almarhumah sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap penduduk yang meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam pasal 4. BAB V TATA CARA MEMPEROLEH AKTA KEMATIAN Pasal 6 Untuk memperoleh Akta Kematian dilakukan dengan tata cara sebagai berikut: a. Ahli Waris atau famili lain yang namanya tercantum dalam KK melaporkan peristiwa kematian kepada RT setempat dengan melampirkan: 1. KK asli dan atau KTP asli yang meninggal; 2. fotocopy KTP Ahli Waris atau famili lain; dan 3. Surat Keterangan Kematian dari Dokter, Rumah Sakit, Pejabat yang berwenang atau Surat Pernyataan Kematian dari Ahli Waris atau famili lain diatas kertas materai Rp.6000 diketahui 2 (dua) orang saksi. b. RT membuat laporan kematian kepada Lurah diketahui RW; c. Lurah mencatat peristiwa kematian dalam buku peristiwa penting dan buku Mutasi Penduduk selanjutnya menerbitkan surat keterangan kematian. BAB VI TATA CARA MEMPEROLEH SANTUNAN KEMATIAN Bagian Kesatu Persyaratan Pasal 7 Untuk memperoleh santunan kematian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Surat Permohonan Ahli waris; b. KK dan atau KTP yang meninggal; c. KK dan KTP keluarga; d. Surat Keterangan ahli waris dari Lurah. Pasal 8 (1) Setelah keluarga almarhum atau almarhumah menerima atau mengambil persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (4), keluarga almarhum atau almarhumah melengkapi dengan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a sampai dengan huruf d. (2) Ahli waris menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke Bagian Kesra. (3) Bagian Kesra melakukan verifikasi terhadap persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). 4

(4) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) belum terpenuhi atau belum lengkap berkas permohonan dikembalikan kepada keluarga almarhum atau almarhumah. (5) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sudah memenuhi syarat, Bagian Kesra melengkapi dengan persyaratan sebagai berikut : a. Telaahan Staf; b. Keputusan Penetapan; c. Pakta Integritas; dan d. Surat bukti pengambilan dana. Pasal 9 (1) Bagian Kesra menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (5) kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset selaku PPKD. (2) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset memeriksa persyaratan administrasi yang diajukan oleh Bagian Kesra. Bagian Kedua Pencairan Dana Pasal 10 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset melakukan pencairan dana santunan kematian dan dibayarkan kepada keluarga almarhum atau almarhumah berdasarkan surat pengantar dari Bagian Kesra. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 11 Santunan kematian dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang pada rekening bantuan sosial kepada individu dan atau keluarga yang tidak direncanakan. BAB VIII PENGECUALIAN Pasal 12 Pengecualian pemberian santunan kematian adalah apabila penduduk yang meninggal dunia disebabkan : a. bunuh diri; b. hukuman mati atas keputusan pengadilan; c. terlibat dalam perkelahian dan tidak sebagai orang yang mempertahankan diri; d. melakukan tindak kejahatan; e. akibat penggunaan psikotropika, narkoba dan minuman keras; f. huru-hara, demonstrasi dan pemogokan (mogok makan); atau g. kebut-kebutan dijalan atau dalam even olah raga yang tidak resmi. 5

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, pasal 25 huruf c Peraturan Walikota Padang Nomor 14.A Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Walikota Padang Nomor 27.A Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 14 Peraturan walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Padang. Ditetapkan di Padang pada tanggal 21 Agustus 2014 WALIKOTA PADANG, ttd Diundangkan di Padang pada tanggal 21 Agustus 2014 MAHYELDI SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG ttd NASIR AHMAD BERITA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2014 NOMOR 25. 6