BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik termasuk seni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan dan merupakan tiang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan.

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebuah inovasi yang mendapatkan influence (pengaruh) dari budaya atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Selo Soemardjan dalam Simanjuntak (2000:107) Menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 44 : Tablatular Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat diterima orang lain, sehingga tercipta interaksi sosial sesama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki aneka corak budaya yang beraneka ragam. Kekayaan budaya tersebut tumbuh karena banyaknya suku ataupun etnis yang ada di bumi nusantara kita. Keanekaragaman yang kaya akan ciri khasnya masing-masing dan memiliki keunikan tersendiri dan menjadi ciri khas ataupun karakter manusia yang ada di dalamnya. Setiap suku maupun etnis memiliki perbedaan baik dari segi bahasa, musik, nyanyian, dan juga adat-istiadat dalam masyarakat. Kebudayaan adalah hasil karya dan pikiran manusia. Manusia yang menciptakan suatu kebudayaan tidak dapat terlepas dari manusia lainnya yang artinya ada terjalin ikatan sosial dalam kehidupan manusia itu sendiri.manusia yang satu dengan lainnya berinteraksi dan saling berhubungan. Menurut Kuntrijaraningrat (2004:9) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan dari kerja manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari budi dan karyanya itu. Sejak manusia dilahirkan ke dunia manusia itu sudah berada dalam suatu lingkup budaya yang didalamnya terdapat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan melekat dalam diri manusia itu sendiri. Pada masyarakat Sumatera Utara kebudayaan yang hidup dan melekat di dalam lingkungan masyarakatnya sangat beragam karena terdiri dari banyak suku.

Seperti suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Nias, Pak-pak, Melayu (Bangun 1993 :94), dan sebagian lagi penduduknya adalah masyarakat pendatang yang didominasi oleh suku Jawa. Suku Simalungun adalah salah satu sub etnis yang ada pada masyarakat Sumatera Utara yang bermukim di sekitar Danau Tobayang barada pada sebuah kota di Pematang Siantar. Perkataan Simalungun mengandung arti tenang, sejalan dengan karakter orang-orang Simalungun. Penduduk yang tinggal di kota ini memiliki kekayaan budaya sendiri sama halnya dengan suku-suku lainnya. Dalam keseharian masyarakat Simalungun melakukan aktifitas-aktifitas yang menyertakan kesenian sebagai kelengkapan pelaksanaan kegiatan hidup sebagai masyarakat berbudaya. Menurut sejarah kehidupan dan penghidupan manusia, terutama ditinjau dari evolusi, maka tingkat-tingkat kehidupan itu dimulai dari hidup nomaden yaitu berburu. Menurut para informan di Simalungun, bahwa tempat tinggal pertama pada zaman dahulu adalah Sopou ( taratak). Sopou ini biasanya didirikan di hutan-hutan atau ladang.dari segi religinya bentuk religi tradisional orang Batak Simalungun adalah animisme dan dinamisme. Kesenian pada masyarakat Simalungun sangat banyak, diantaranya adalah seni rupa, seni tari, seni ukir, dan seni musik. Dalam seni musik yang disertakan bukan hanya unsur instrumentalnya saja namun nyanyian rakyat yang bersifat vokal instrumental ataupun disuarakan melalui mulut sebagai alat atau medianya. Dalam istilah masyarakat Simalungun nyanyian disebut dengan istilah doding dan memiliki ciri khas tersendiri yang disebut dengan inggou. Inggou adalah alunan lagu yang

berirama pentatonik yang merupakan cengkok khas pada lagu-lagu tradisional Simalungun. Inggou Simalungun bukan sekedar menunjukkan ciri khas atau keunikan lagu atau nada musik Simalungun dibandingkan suku lainnya. Inggou dalam lagu Simalungun adalah roh yang menghidupkan lagu Simalungun itu sendiri. Adapun jenis-jenis nyanyian rakyat Simalungun diantaranya taur-taur dan simanggei (nyanyian percintaan/love song), Ilah (nyanyian untuk bekerja/work song), Urdo-urdo (nyanyian menidurkan anak/lullaby), Tihtah (nyanyian permainan anak/children game song),tangis (tangisan/lament), Orlei dan Mandogei (nyanyian untuk bekerja/work song), Mandilo tonduy dan Manalunda/mangmang (nyanyian untuk pengobatan/healing song), juga Inggou turi-turian (nyanyian bercerita/ story telling). Juma tidahan artinya adalah ladang yang subur tanahnya dan siap ditanami tanaman padi darat ( padi gogo). Dalam lagu ini sang pria merayu si wanita untuk dapat menerima cintanya dan ia sangat mengagumi perangai kekasih hatinya tersebut. Kisah percintaan dua insan dapat digambarkan seperti lahan tanaman padi yang subur, dimana cinta mereka dapat bersemi dan sesubur atau seindah yang mereka harapkan. Salah satu nyanyian rakyat yang menjadi suatu tradisi yang diwariskan secara turun-temurun adalah lagu Juma Tidahan yang merupakan nyanyian muda-mudi. Nyanyian Juma Tidahan biasa dilakukan dengan koreografi yang sangat sederhana dengan bertepuk tangan, melompat dengan mengangkat kaki secara bergantian,dan berkeliling membentuk lingkaran. Lagu Juma Tidahan ini adalah nyanyian percintaan di kalangan muda-mudi. Lagu Juma Tidahan biasanya dinyanyikan pada saat bulan

purnama bersinar (terang bulan) di depan rumah atau halaman dengan penuh rasa gembira dan menjalin kebersamaan sesama muda-mudi. Nyanyian ini dapat juga dijadikan wadah untuk melepaskan rasa lelah setelah seharian bekerja dan bila dibandingkan dengan istilah anak muda saat ini dikenal dengan sebutan nongkrong. Kegiatan yang dilakukan oleh muda-mudi ini termasuk warisan yang sangat berharga karena di dalamnya mengandung keunikan tradisi yang wajib dipertahankan dan dilestarikan, sehingga dapat menjadi kebudayaan yang hidup dan melekat bagi masyarakatnya khusunya bagi generasi muda. Mengingat bahwa eksistensi budaya yang bersifat tradisional sudah mulai mengalami kemunduran khususnya nyanyian-nyanyian rakyat, muncul rasa khawatir akan terjadinya degradasi moral yang dibarengi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat yang dengan mudahnya membawa perubahan budaya lokal ke arah budaya global. Mengkaji lagu-lagu tradisional yang menjadi salah satu aset budaya bagi penulis adalah hal yang sangat penting untuk mendapat apresiasi oleh masyarakat Simalungun itu sendiri. Hal-hal yang melibatkan emosional sangatlah lumrah. Masyarakat Simalungun adalah orang-orang identik dengan perasaan yang lembut, sesuai dengan makna kata Simalungun yang berarti tenang dan itu sejalan dengan karakter orang-orang Simalungun itu sendiri. Pada umumnya orang Simalungun tidak banyak bicara, perangainya halus, suka berteman dengan lembut terhadap yang lain. Demikian halnya terhadap lagu-lagu masyarakat Simalungun identik dengan hal-hal yang menyangkut perasaan.

Salah satunya adalah lagu Juma Tidahan. Dalam lagu ini menceritakan tentang perasaan seorang yang sangat mencintai kekasih hatinya. Penyajian lagu ini sudah tidak seperti dahulu lagi, melainkan dinyanyikan dalam acara pesta adat, baik pesta pernikahan, pesta ulang tahun dan pesta sukacita lainnya. Melihat fenomenal yang terjadi pada masyarakat Simalungun mengenai budaya serta kesenian yang ada sekarang ini penulis tertarik untuk mengkaji tentang lagulagu tradisional yang kerap kali muncul di setiap upacara adat Simalungun. Lagulagu yang bertemakan percintaan adalah lagu-lagu yang lebih mendapat apresiasi oleh masyarakat secara umum. Demikian halnya terhadap lagu-lagu orang Simalungun sangat identik dengan hal-hal yang menyangkut perasaan, contohnya Juma Tidahan. Lagu Juma Tidahan ini merupakan lagu tradisional yang mendapat apresiasi baik di kalangan orang-orang Simalungun. Penyampaian pesan lagu dimuat dalam bentuk pantun dan syairnyapun terkesan lembut. Menurut Deny pada Sortaman Saragih ( 2008:11) menyatakan bahwa suku Simalungun kurang memahami sejarah sukunya cenderung tidak dapat mempertahankan eksistensi budayanya karena cenderung bergeser sesuai peraturanperaturan yang ada meskipun menyimpang. Beranjak dari uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti lagu Juma Tidahan dan peneliti mengangkat tulisan tersebut ke dalam karya ilmiah yang yang mendeskripsikan tentang Kajian Bentuk dan MaknaLagu Juma Tidahan di Desa Sarimatondang Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

B. Identifikasi Masalah Dalam penelitian perlu dilakukan identifikasi masalah. Hal ini dilakukan agar penelitian menjadi terarah serta dapat mencakup masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Hal ini sesuai pendapat Riduan (2004 : 21) : Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling berkaitan satu sama lain. Sesuai dengan pendapat di atas maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana asal-usul nyanyian Juma Tidahan? 2. Bagaimanakah bentuk lagu Juma Tidahan? 3. Bagaimanakah makna yang terkandung dalam lagu Juma Tidahan? 4. Bagaimana proses penggarapan teks dan melodi lagu Juma Tidahan? 5. Bagaimana bentuk penyajian lagu Juma Tidahan? 6. Bagaimana karakteristik nyanyian Juma Tidahan dari aspek melodi dan ritme? 7. Bagaimana tanggapan masyarakat Simalungun terhadap nyanyian Juma Tidahan di Desa Sarimatondang Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun?

C. Pembatasan Masalah Untuk membatasi cakupan masalah yang terlalu luas, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan malah bertujuan untuk mempersempit ruang lingkup permasalahan agar topik yang dibahas menjadi lebih fokus, dan menjaga agar permasalahan tidak melebar. Sesuai dengan pendapat Sukardi (2006: 30) mengatakan bahwa : Dalam merumuskan atau membatasi dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung kepada kenangan peneliti.oleh karena itu perlu ketelitian dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian dan dirangkum ke dalam beberapa pertanyaan yang jelas. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana asal-usul lagu Juma Tidahan? 2. Bagaimanakah bentuk lagu Juma Tidahan? 3. Bagaimanakah makna yang terkandung dalam lagu Juma Tidahan? 4. Bagaimana karakteristik lagu Juma Tidahan? 5. Bagaimana tanggapan masyarakat Simalungun terhadap lagu Juma Tidahan di Desa Sarimatondang Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun?

D. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban. Berdasarkan uraian di atas hal ini sejalan dengan pendapat Maryeni (2005:14) yang menyatakan bahwa : Rumusan masalah merupakan jabatan detail fokus penelitian yang digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga biasa disikapi sebagai jabatan fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah yang dirumuskan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana bentuk dan makna lagu Juma Tidahan di desa Sarimatondang Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungaun. E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan manusia selalu berorientasi kepada tujuan tertentu.tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini diperkuat pendapat Ali (1987:9) yang mengatakan bahwa: Kegiatan seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena

penelitian pada dasarnya merupakan titik anjak dari titik tuju yang akan dicapai sesorang dalam mencapai kegiatan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian adalah suatu misi yang akan dijalankan selama pelaksanaan penelitian dan menemukan solusi atas masalah yang telah dipaparkan pada pembatasan masalah dan perumusannya. Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui asal-usul lagu Juma Tidahan 2. Untuk mengetahui bentuk lagu Juma Tidahan. 3. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam lagu Juma Tidahan. 4. Untuk mengetahui karakteristik lagu Juma Tidahan. 5. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat Simalungun di Desa Sarimatondang Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun terhadap lagu Juma Tidahan. F. Manfaat Penelitian Selain tujuan penelitian, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat sehingga penelitian tersebut tidak hanya teori semata tetapi dapat dipakai oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan bahwa: Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan ilmu dan manfaat di bidang praktik.

Berdasarkan pendapat tersebut maka manfaat penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil penelitian dalam hal pengembangan ilmu dan praktik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berfanfaat sebagai berikut : 1. Sebagai pegangan bagi peneliti dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kesenian tradisional Simalungun khususnya terhadap lagu Juma Tidahan. 2. Sebagai bahan informasi kepada setiap pembaca untuk mengenal kesenian tradisional masyarakat Simalungun terkhusus mengenai bentuk dan makna lagu Juma Tidahan. 3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneltian berikutnya yang berniat melakukan penelitian yang relevan di kemudian hari. 4. Memberi motivasi bagi setiap pembaca dalam meningkatkan rasa keingintahuan terhadap kesenian tradisional Simalungun serta turut serta dalam melestarikan kesenian tradisional daerahnya. 5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik Universitas Negeri Medan.