G U B E R N U R SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

RENCANA AKSI DAERAH PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SOLOK TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 5 TAHUN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 26 Tahun 2016 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 176 TAHUN 2010 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA CIREBON

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

" {{rr> WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

2013, No Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional; 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nom

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BULUNGAN TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BULUNGAN.

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 15 TAHUN No. 15, 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2014

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN KABUPATEN KOTABARU

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN TAHUN 2013

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan;

c. bahwa berdasaarkaan pertimbangan sebagaimana

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 132 TAHUN 2003 TENTANG

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011

PROVINSI SUMATERA BARAT

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (INPRES) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000)

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

QANUN KOTA SUBULUSSALAM NOMOR: 21 TAHVN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA SUBULUSSALAM DENGANRAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

-2- Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277); 2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 t

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 7 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

SALINAN WALIKOTA BATU

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Transkripsi:

No. Urut: 25, 2015 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATUR GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTG RENCA AKSI DAERAH PENGARUSUTAMA GENDER PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 Menimbang : a. DENG RAHMAT TUH YG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalatm Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011, Pemerintan Daerah diamanatkan untuk melaksanakan strategi pembangunan dengan mengintegrasikan gender menjadi satu kesatuan dimensi integral dan perencanaan, penyusunan pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di ; b. bahwa untuk pelaksanaan strategi pernbangunan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu disusun Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender yang memuat arah kebijakan dan strategi yang bersifat operasional dan implementatif serta terukur pada setiap triwulannya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu rnenetapkan Peraturar Gubernur tentang Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender (RAD PUG) Barat Tahun 2015; Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai UndangUndang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2015 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menjadi UndangUndang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaivasi Pelaksanaan

Rencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Daerah (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 4817); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011; 10. Peraturan Presiden Nornor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 20152019; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomar 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2014; 12. Peraturan Daerah Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Barat, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Barat Nomor 10 Tahun 2014; 13. Peraturan Daerah Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah Barat Tahun 2005 2025; 14. Peraturan Daerah Barat Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Jangka Menengah Daerah Barat Tahun 2010 2015 (Lembaran Daerah Barat Tahun 2011 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 95) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Barat Nomor 4 Tahun 2014; MEMUTUSK : Menetapkan : PERATUR GUBERNUR TENTG RENCA AKSI DAERAH PENGARUSUTAMA GENDER PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015. BAB I KETENTU U Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Surnatera Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Barat. 3. Daerah adalah rangkaian penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Sumatera Barat. 4. Pemerintah. adalah Pemerintah di Barat. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 6. Rencana jangka Menengah Daerah Barat Tahun 20102015, selanjutnya disebut RPJMD, adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 3 (lima) tahun. 7. Rencana Kerja Daeran Barat yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan. 8. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD &Truk periode 5 (lima) tahun. 9. Pengarusutamaan Gender di yang selanjutnya disebut PUG adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di. 10. Gender adalah konsep yang mengacu pada pembedaan peran dan tanggung jawab lakilaki dan perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya masyarakat.

11. Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi bagi lakilaki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hakhaknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. 12. Keadilan Gender adalah suatu, proses untuk menjadi adil terhadap lakilaki dan perempuan. 13. Analisis Gender adalah analisis untuk mengidentifikasi dan memahami pembagian kerja/peran lakilaki den perempuan, akses kontrol terhadap sumbersumber daya pembangunan, partisipasi dalam proses pembangunan, dan manfaat yang mereka nikmati, pola hubungan antara lakilaki dan perempuan yang timpang, yang di dalam pelaksanannya memperhatikan faktor lainnya seperti kelas sosiai, ras, dan suku bangsa. 14. Perencanaan Berperspektif Gender adalah perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender, yang dilakukan melalui pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan, potensi, dan penyelesaian permasalahan perempuan dan lakilaki. 15. Anggaran Berperspektif Gender (Gender budget) adalah penggunaan atau pemanfaatan anggaran yang berasa berbagai somber pendanaan untuk mecapai kesetaraan dan keadilan gender. 16. Focal Point PUG adalah aparatur SKPD yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pengarusutamaan gender di Unit kerjanya masingmasing. 17. Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender yang selanjutnya disebut Pokja PUG adalah wadah konsultasi bagi pekaksana dan penggerak pengarusutamaan gender dari berbagai instansi/lembaga di. BAB II KEDUDUK Pasal 2 Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender yang selanjutnya disebut RAD PUG Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan sebagai pedoman dalam upaya melaksanakan strategi pembangunan dengan mengintegrasikan gender menjadi satu kesatuan dimensi integral dari, perencanaan; penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di. BAB III MAKSUD, TUJU D RUG LINGKUP Pasal 3 Maksud pengaturan RAD PUG Tahun 2015 adalah untuk: a. memberi arah dan pedoman bagi pelaku pembangunan dalam upaya pelaksanaan pengarusutamaan gender; b. acuan dalam penyusunan Renstra SKPD, terutama yang terkait dalam upaya pelaksanaan pengarusutamaan gender pada SKPD/unit kerja; c. acuan dalam penyusunan Rencana pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, dalam rangka mewujudkan dan mengintegrasikan pengarusutamaan gender dalam suatu kesatuan integral pembangunan dan perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi; Pasal 4 Tujuan pengaturan RAD PUG Tahun 2015 adalah sebagai pedoman dalam: a. pelaksanaan pengarusutamaan gender pada tahun 2015 agar pelaksanaan tugas dan fungsi Kelompok Kerja Pengarusutamaan gender (Pokja PUG) dapat berjalan lancar, terpadu, sinkron dan bersinergi sesuai dengan kondisi dan karakteristik ; b. penyusunan RKPD dan Renstra SKPD; c. penyusunan RPJMD Provinsi dan Kebupaten/Kota. Pasal 5 (1) RAD PUG Tahun 2015 meliputi : a. penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender; b. sosialisasi Pengarusutamaan Gender; c. impelementasi Perencanaan dan Penganggaran Yang Resposif Gender; dan d. optimalisasi Pelaksanaan Pamantauan Pengarusutamaan Gender (2) RAD PUG 2015 sebagaimana pada ayat (1) sebagai tolok ukur pencapaian pengarusutamaan gender pada tahun 2015. BAB IV SISTEMATIKA Pasal 6 (1) RAD PUG Tahun 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut: Rencana Aksi, yang memuat tindakan atau kegiatan yang dijadikan sebagai aksi PUG;

Penanggung Jawab, yang memuat Pemerintah Daerah yang akan melaksanakan aksi dan bertanggungjawab terhadap pencapaian dari target aksi tersebut; Instansi Terkait, yang memuat intansi yang terkait dalam mendukung dan bertanggungjawab langsung terhadap pelaksaaan dan pencapaian aksi tersebut; Kriteria Keberhasilan, yang memuat keluaran (output) yang harus dihasilkan dari pelaksanaan aksi tersebut; Ukuran Keberhasilan, yang memuat output yang perlu diukur kemajuannya selama proses pelaksanaan aksi serta merupakan penajaman kriteria keberhasilan dengan mencantumkan besaran indikator dan dapat diukur pencapaiannya sebagai target akhir pelaksanaan aksi tersebut; Ukuran Keberhasilan B03, 806, B09 dan B12, yang memuat target/sasaran yang jelas dan terukur, yang direncanakan untuk dicapai setiap triwulan, serta merupakan target proses pencapaian output Ukuran Keberhasilan Persentase Capaian, yang memuat persentase (%) capaian ukuran keberhasilan setiap triwulannya yang diisi secara subjektif oleh instansi terkait yang bertanggungjawab terkait pelaksanaan masingmasing aksi (self asessment); Keterangan, yang memuat uraian penjelasan capaian dan kendala setiap triwulannya dari masingmasing pelaksanaan aksi. (2) RAD PUG Tahun 2015 dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB VI KETENTU PENUTUP Pasal 8 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku padatanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Barat. Diundangkan di Padang Pada tanggal 27 April 2015 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT dto ALI ASMAR Ditetapkan di Padang Pada tanggal 27 April 2015 GUBERNUR SUMATERA BARAT, dto IRW PRAYITNO BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 NOMOR : 25 BAB V PEMTAU D FALUASI Pasal 7 Daeral Barat dan Badan Pemberdayaan Barat melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD PUG Tahun 2015.

RENCA AKSI LAMPIR : PERATUR GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 25 TAHUN 2015 TGGAL : 27 APRIL 2015 PERIHAL : RENCA AKSI DAERAH PENGARUSUTAMA GENDER PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 RAD PUG PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 INSTSI CAPAI PENGUAT KELEMBAGA PUG KETERG Terbentuknya wadah konsultasi pelaksanaan dan penggerak pengarustamaan gender dari berbagai instansi/lembaga di provinsi dan Pembentukan Kelembagaan Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pap PUG) Provinsi dan Pemerintah Barat Pembentukan Focal Pemerintah Point pada seluruh SKPD Provinsi/ Barat Penetapan Rencana Pemerintah Kerja Pakja PUG Provinsi/Kabupaten Barat /Kota setiap tahunnya SOSIALISASI PENGARUSTAMA GENDER Daerah Daerah Badan Pemberdayaan Terbentuknya wadah konsultasi bagi pelaksana dan penggerak pengarustamaan gender dan berbagai instansi/lembaga di Provinsi dan Terlaksananya Pengarusutamaan Gender di masingmasing unit Kerja Terwujutnya Pola Kerja Pokja PUG yang aktif, terukur dan terjadwal dengan baik Ditetapkannya Keputusan Kepala Daerah tentang Pembentukan Pakja PUG di Provinsi/Kabupate n/kota Ditetapkannya Keputusan Kepala SKPD tentang Penetapan Anggota Focal Point di seluruh SKPD Provinsi/ Kabupatenl Kota Ditetapkan Program Kerja Tahunan Terimplementasinya pengarustamaan gender dalam peneyelenggaraan pembangunan Sosialisasi dan Pemerintah Advokasi Pengarusutamaan Gender Barat pada masingmasing SKPD Provinsi/Kabupaten /Kota, Kecamatan dan Kelurahan/ Desa/Nagari Daerah dan Badan Pemberdayaan Unit Kerja/SKPD memahami strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender dalam tiap pelaksanaan tugas dang fungsi Terlaksananya Sosialisasi Pengarusutamaan Gender pada seluruh Unit Kerja/SKPD, Kecamatan dan B03 : 1. Pormintaan Nama Tim/Personal Anggota Pakja PUG 2. Penyusunan dan Penetapan Keputusan Kepala Daeran Tentang Pembentukan Pokja PUG 1. Pengusulan nama/personel sebagai anggota Focal Point 2. Penyusunan dan penetapan Keputusan Kepala SKPD tentang Penetapan Anggota Focal Point di masingmasing SKPD Penyusunan dan penetapan rancangan Rencana Kerja Pokja PUG Provinsi/ Penyusunan konsep promosi dan fasilitasi pengarusutamaan gender oleh Ketua dan Se kretaris Pokja PUG RENCA AKSI INSTSI CAPAI kelurahan/desa /Nagari dan tersusunnya Laporan kerja tahunan Pokja PUG Prov/Kab/ Kota IMPLEMENTASI PERENCA D PENGGGAR YG RESPONSIF GENDER (PPRG) Sosialisasi Pengarusutamaan Gender pada seluruh anggota Pokja PUG dan Anggota focal Point pada Pemerintah Sosialisasi Pengarusutamaan Gender pada seluruh Unit Kerja/ SKPD, Kecamatan dan kelurahan/desa /Nagari Penyusunan Laporan Kerja Tahunan Pokja PUG Provinsi/ Pengintegrasian Gender dalam Program guna mewujudkan Kesetaraan Gender di berbagai bidang pembangunan di Pemerintah Tim PPRG Publikasi Profil Gender ProviKab/ Kota Pemerintah Barat Pemerintah Barat Daerah ' Terwujudnya pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender di Badan Pemberdayaan Tersedianya informaskiata yang terpilah antara lakilaki dan perempuan dalam dokumen data Terlaksananya sosialisasi pengatusutamaan gender pada seluruh unit kerja/skpd dan Pemerintah Kab/Kota, Kecamatan dan Kelurahan/Desa/ Nagari Terpubliksasinya Profil Gender Prev/Kab/Kota pada website 1. Permintaan Nama Personal Tim PPRG dari SKPD 2. Penyusunan rancangan Keputusan tentang Penetapan Tim Teknis/ Sekretariat PPRG Prov/Kab/kota KETERG 1. Ditetapkannya rim PPRG oleh Keputusan 2. Sosialisasi pelaksanaan Tugas Tim PPRG yang dipimpin oleh Pelaksana Harian (Asisten Bidang kerja) 3. Pelatihan Tim Teknis PPRG 1 Inventarisasi data/intormasi yang akan dipublikasikan dalam profil gender Prov/KablKota

RENCA AKSI INSTSI CAPAI Penyusunan Gender Pemerintah Analysis Pathway (GAP) dan Gender Barat Budget Statement (GBS) pada RKA/DPA SKPD Daerah dan Badan Pemberdayaan Terwujudnya kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan di Pengumpulan data/informasi yang terpilah yang akan dipublikasikan dalam profil gender Prov/Kabikota Tercetaknya Buku Profil Gender Prov/Kab/kota Dipubliksasikannya Profil gender Prov/Kab/ Kota dalam website Pemerintah Daerah Publikasi Gender Analysis Pathway 1. Pelaksanaan (GAP) dan Pelatihan PPRG bagi Gender Budget Anggota Focal Point Statement (GBS) SKPD pada RKA/DPA 2 Pemilihan/Program SKPD Prov/Kab/ Kegiatan Utama yang Kota pada dimasukkan dalam website PPRG pemerintah Penelaahan Gender Analysis Pathway oleh Tim PPRG terhadap RKA/DPA SKPD KETERG RENCA AKSI INSTSI CAPAI 1. Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan seluruh SKPD triwulan IV 2. Terususunnya rekomendasi kebijakan kepada Kepala melalui Wakil Kepala kerah GUBERNUR SUMATERA BARAT dto IRW PRAYITNO KETERG OPTIMALIGAS PEMTAU PELAKSA PUG Penyusunan Gender Budget Statement pada RKA/DPA SKPD Prov/ Kab/Kota Publikasi Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) pada RKA/DPA SKPD Prov/Kab/ Kota pada website pemerintah Terwujudnya kebijakan Pengintegrasian Gender datam Program sesuai dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi dan tepat sasaran Pemantauan Pemerintah pelaksanaan PUG di Pemerintah Prov/ Barat Kab/Kota Daerah dan Badan Pemberdayaan Tersedianya hasil evaluasi pelaksanaan PUG di Prov/Kalaikota sebagai bahan perumusan kebijakan Tersusunnya rekomendasi kebijakan kepada melalui Wakil 1. Penyusunan intrumen pemantauan PUG 2. Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan seluruh SKPD triwulan I Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan seluruh SKPD Prov/Kab/ Kota triwulan II Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan seluruh SKPD Prov/Kab/ Kota triwulan III