MEMBATALKAN PUASA HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum ل م ط اخل ي ب ت ي وا حىت ارش وا و و ي ض الا ج ر ف د م ن ال س و ط الا ي م ن اخل Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. (Al-Baqarah: 187) Makan dan minum yang membatalkan puasa ialah apabila dilakukan dengan sengaja. Kalua tidak sengaja, misalnya lupa, tidak membatalkan puasa. (1)
Sabda Rasulullah SAW : Barangsiapa lupa, sedangkan ia dalam keadaan puasa, kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah puasanya disempurnakan, karena sesungguhnya Allah-lah yang memberinya makan dan minum. (Riwayat Bukhori dan Muslim) 2. Muntah yang disengaja, sekalipun tidak ada yang kembali ke dalam. Muntah yang tidak disengaja tidaklah membatalkan puasa. Sabda Rasulullah SAW : Dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW telah berkata, Barangsiapa terpaksa muntah, tidaklah wajib meng-qada puasanya; dan barangsiapa yang mengusahakan muntah, maka hendaklah dia meng-qada puasanya. (Riwayat Abu Dawud, Tirmizi, dan Ibnu Hibban) (2)
3. Bersetubuh م ل ل ة يل الص ي ام الر ف ث إ ىل أح ل س اي م Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri istri kamu. (Al- Baqarah : 187) Laki laki yang membatalkan puasanya dengan bersetubuh di waktu siang hari di bulan Ramadhan, sedangkan dia berkewajiban puasa, maka ia wajib membayar kafarat. Kafarat ini ada tiga tingkat : a. Memerdekakan hamba sahaya (budak) b. (Jika tidak sanggup memerdekakan hamba) puasa dua bulan berturut turut c. (Jika tidak sanggup puasa dua bulan berturut turut) bersedekah dengan makanan yang (3)
mengenyangkan kepada enam puluh fakir miskin, tiap tiap orang ¾ liter. 4. Keluar darah haid (kotoran) atau nifas (darah sehabis melahirkan) Dari Aisyah. Ia berkata, Kami disuruh oleh Rasulullah SAW meng-qada puasa, dan tidak disuruhnya untuk meng-qada shalat. (Riwayat Bukhari) 5. Gila. Jika gila itu dating waktu siang hari, batallah puasa. 6. Keluar mani dengan sengaja (karena bersentuhan dengan perempuan atau lainnya). Karena keluar mani itu adalah puncak yang dituju orang pada persetubuhan, maka hukumnya disamakan dengan bersetubuh. Adapun keluar mani karena bermimpi, tidak membatalkan puasa. (4)
HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN BERBUKA PUASA Orang orang yang diperbolehkan berbuka pada bulan Ramadhan adalah sebagai berikut : 1. Orang yang sakit apabila tidak kuasa berpuasa, atau apabila berpuasa maka sakitnya akan bertambah parah atau akan melambatkan sembuhnya menurut keterangan yang ahli dalam hal itu. Maka orang tersebut boleh berbuka, dan ia wajib meng-qada apabila sudah sembuh, sedangkan waktunya adalah sehabis bulan Ramdhan. 2. Orang yang dalam perjalanan jauh (80,640 km) boleh berbuka, tetapi ia wajib meng-qada puasa yang ditinggalkannya itu. م ن ش ه د م ن م الش ه ر ف ل ي ص م ر ض ا اك ن ر س ف ف ع د ة م ه و م ن ا م ي م ن ىلع أ و (5)
أ خ ر لا رس و ي م ب ال ي ر د ا رس ع ب م ال ر د ي Barangsiapa sakit atau sedang dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesuakaran bagimu. (Al- Baqarah : 185) 3. Orang tua yang sudah lemah, tidak kuat lagi berpuasa karena tuanya, atau karena memang lemah fisiknya, bukan karena tua. Maka ia boleh berbuka, dan ia wajib membayar fidyah (bersedekah) tiap hari ¾ liter beras atau yang sama dengan itu (makanan yang mengenyangkan) kepada fakir dan miskin. (6)
Dan wajib bagi orang orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. (Al-Baqarah : 184) 4. Orang hamil dan orang yang menyusui anak. Kedua perempuan tersebut, kalau takut akan menjadi mudarat kepada dirinya sendiri atau beserta anaknya, boleh berbuka, dan mereka wajib meng-qada sebagaimana orang yang sakit. Kalau keduanya hanya takut akan menimbulkan mudarat terhadap anaknya (takut keguguran, atau kurang susu yang dapat menyebabkan si anak kurus), maka keduanya boleh berbuka serta wajib qada dan wajib fidyah (memberi makan fakir miskin, tiap tiap hari ¾ liter). (7)