BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrase lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca, dan menulis/mengarang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pengajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keempat aspek tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa pada dasarnya merupakan alat komunikasi yang akurat bagi

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. kata yang sesuai yang terdapat pada KD menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. umum keterampilan menyimak dan berbicara adalah keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun tulisan. Pada semua jenjang pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa. menulis akan memudahkan siswa untuk mengkonsumsikan menuangkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. sehari hari. Salah satu perannya ialah bahasa merupakan alat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai. Hal ini disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur, baik unsur kebahasaan maupun unsur isi. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak langsung menulis adalah bentuk komunikasi yang kita lakukan melalui bahasa tulis. Hanya saja menulis memerlukan proses dan tahapan tertentu sehingga menghasilkan sebuah tulisan. Penguasaan kosakata terkait erat dengan kemampuan menulis. Apabila dalam mengemukakan gagasan, baik secara lisan maupun secara tulisan, siswa tidak mampu menggunakan kata-kata yang tepat, maka siswa tersebut tidak mengenal arti kata-kata tertentu. Kekeliruan atau kesalahpahaman ini, akan mengakibatkan siswa sulit memahami apa yang dibacanya, atau apa yang akan digunakan ketika ia berbicara serta menulis. Menurut Tarigan (2011: 2), kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. 1

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:736) menyatakan bahwa kosakata adalah perbendaharaan kata. Soedjito dalam Karyani (2009:19) mengungkapkan bahwa kosakata dapat diartikan semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kekayaan kata yang dimiliki seseorang pembicara/penulis, kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dan daftar kata yang disusun seperti kamus yang disertai dengan penjelasan secara singkat dan praktis. Kosakata seseorang adalah keseluruhan kata yang berada dalam ingatan seseorang yang akan menimbulkan reaksi apabila didengar atau dibacanya. Reaksi yang timbul adalah dalam bentuk memahami maknanya dan melakukan tindakantindakan sesuai dengan amanat kosakata itu. Kosakata terus berkembang sesuai dengan irama dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, kemampuan kosakata siswa harus ditingkatkan, untuk mengikuti perkembangan kosakata itu. Sesuai dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan di SMA, bahwa dalam kegiatan menulis terdapat beberapa kategori menulis. Salah satunya adalah menulis karangan narasi. Menulis karangan narasi merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa. Menulis adalah suatu kegiatan menyalurkan isi pikiran kedalam bentuk tulisan dalam sebuah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolaholah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Di sekolah guru telah mengajarkan kepada siswa tentang menulis narasi, namun masih saja kenyataan tidak seperti yang diharapkan. Sebagian besar siswa masih kurang mampu menulis karangan narasi. Hal ini terlihat dari hasil

3 wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada guru bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Kabanjahe. Guru mengatakan bahwa kurangnya keterampilan siswa dalam menulis disebabkan oleh seberapa besar ketertarikan dan pengetahuan yang ada dalam diri siswa untuk menulis. Jika dilihat dari hasil tugas siswa yakni menulis sebuah karangan narasi, kebanyakan siswa yang tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah menulis karangan narasi dan dilihat dari penguasaan kosakata siswa masih cenderung kurang dengan nilai rata-rata 66,50. Hal ini juga dapat dibuktikan dari penelitian Donda (2013:65) yang berjudul Pengaruh Strategi Imagine Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 yang mengungkapkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi masih tergolong rendah dengan nilai rata-rata 65,75. Kekurangmampuan ini juga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah rendahnya penguasaan terhadap kosakata. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian Amanda (2011:69) berjudul Hubungan Penguasaan Kosakata Dan Kalimat Efektif Dengan Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2010/2011 menjelaskan bahwa penguasaan kosakata siswa cenderung kurang dengan nlai rata-rata 62,76. Dalam penelitian ini juga dijelaskan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi masih kurang. Penelitian yang dilakukan oleh Jumariah (2012:69) berjudul Pengaruh Penguasaan Kosakata Dan Minat Membaca Puisi Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Swata Melati Tandam Hilir II Kecamatan Hamparan

4 Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012 menjelaskan bahwa penguasaan kosakata dan maknanya pada siswa cenderung cukup dengan nilai rata-rata 66,56. Hal ini diperkuat dengan penjelasan Ambarita (2010:173) yang mengemukakan bahwa ketidakmampuan siswa menggunakan kosakata secara tepat guna dalam berbicara atau menulis disebabkan kurangnya latihan. Sejalan dengan pendapat yang dikatakan oleh Gorys Keraf (2010:61) yang menyatakan bahwa seseorang yang luas kosakatanya akan memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih setepat-tepatnya kata mana yang cocok untuk mewakili suatu maksud dan gagasan. Penguasaan kosakata dalam satu bahasa berhubungan dengan penguasaan arti/makna sebuah kata. Dalam hal ini seseorang harus mengetahui makna kata yang ia lontarkan, supaya sesuai dengan yang ia pikiran, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara kata yang dibicarakan atau dituliskan dengan makna yang ditangkap oleh pendengar. Penguasaan kosakata tersebut tidak dapat diartikan hanya hafal artinya saja, namun juga paham maknanya. Oleh karena itu, diperlukan penguasaan kosakata mengenai makna kata konotasi dan denotasi, pilihan kata (diksi) dan pemakaian kata yang sesuai dengan konteks komunikasi yang sedang berlangsung untuk dapat menyusun kata demi kata menjadi sebuah karangan. Kaitan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi adalah semakin siswa menguasai kosakata mengenai makna kata konotasi dan denotasi, pilihan kata (diksi) dan kata yang bersinonim maka semakin mudahlah ia menyalurkan idenya menjadi sebuah karangan narasi. Sebaliknya jika

5 penguasaan kosakata siswa rendah maka kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi masih kurang. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti. Adapun judul yang dipilih sesuai permasalahan tersebut yaitu Kontribusi Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya penguasaan kosakata siswa. 2. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. 3. Rendahnya kemampuan memahami makna kata C. Pembatasan Masalah Bertitik tolak dari identifikasi masalah penelitian untuk menghindari kemungkinan yang dapat menghambat proses penelitian, mengingat luasnya ruang lingkup masalah, maka penelitian penguasaan kosakata. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penguasaan kosakata dibatasi hanya mengenai: - Pilihan kata (diksi) - Kata yang bersinonim - Pemaknaan kata; konotasi dan denotasi.

6 Oleh karena itu, penulis membatasi masalah penelitian pada kontribusi penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis narasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016. D. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana penguasaan kosakata (pilihan kata, kata yang bersinonim, pemaknaan kata; konotasi dan denotasi) siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Ajaran 2015/2016? 2. Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Ajaran 2015/2016? 3. Apakah ada kontribusi penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Ajaran 2015/2016? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan dasar untuk mencapai sasaran penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah:untuk mengetahui bagaimana penguasaan kosakata (pilihan kata, kata yang bersinonim, pemaknaan kata; konotasi dan denotasi) siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Ajaran 2015/2016.

7 1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui apakah ada kontribusi penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Ajaran 2015/2016. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tentang kontribusi penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2015/2016 diharapkan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis a. Secara teoretis dapat menjadi bahan studi banding bagi penelitian selanjutnya. b. Sebagai penambah wawasan pembaca mengenai kontribusi penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi. 2. Manfaat Praktis a. Secara praktis diharapkan bermanfaat bagi guru yakni, dapat mendorong minat siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh pengajar.

8 b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru baik secara teori maupun penerapan dan latihan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi. c. Melalui penelitian ini, peneliti telah mendapat gambaran mengenai kontribusi penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi.