METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

BAHAN METODE PENELITIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

III. BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada lahan bekas tambang PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa tengah pada bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Sedangkan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan, Laboratorium Fisika dan Konservasi Lahan dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB, serta Balai Penelitian Tanah Bogor. Kabupaten Purworejo, secara geografis terletak pada posisi koordinat 109 47 28-110 08 20 Bujur Timur dan 7 32 00-7 54 00 Lintang Selatan. Secara administrasi Kabupaten Purworejo termasuk ke dalam Provinsi Jawa Tengah dan dikelilingi oleh sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Magelang. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian di lapangan antara lain benih tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L) varietas pelanduk, asam humat, kapur (dolomit), pupuk dasar urea, pupuk KCl, SP-18, pestisida, insektisida dan furadan. Peralatan lapangan yang digunakan ialah sprayer, pompa air, paralon, timbangan, ember, karung, cangkul, bambu, dan thermometer. Untuk analisis laboratorium fisik-kimia alat dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan jenis analisis yang dilakukan.

13 3.3 Metode Penelitian Metode penelitian dalam skripsi ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, penelitian lapang, dan analisis laboratorium. Tahap persiapan penelitian dimulai dengan persiapan studi pustaka dan literatur mengenai data-data dan hal-hal yang terkait dengan penelitian. 3.3.1 Persiapan Lahan Tanam Penelitian di lapang dimulai dengan survey lahan dan persiapan lahan, kemudian dilakukan pembagian bedeng dengan secara acak, adapun model pembagian bedeng dengan ulangan 3 kali dapat dilihat pada Lampiran 2. Kemudian pembagian lahan sesuai dengan yang akan ditanami yaitu sebesar 600 m 2 dengan ukuran tiap petak sebesar 5 x 5 m. Pengukuran luas lahan berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang dibutuhkan dengan jarak tanam yang telah ditetapkan. Sebelum ditanami dan dibuat bedeng, lahan percobaan terlebih dahulu dibersihkan dari sisa-sisa vegetasi dan gulma (Gambar 5). Kemudian pengelolaan tanah dilakukan dengan pembuatan bedeng setinggi 20 cm (Gambar 6). Pembuatan bedeng ini perlu dilakukan pengaturan drainase yang baik, karena drainase yang baik dapat berfungsi ganda yakni di samping berguna sebagai sarana untuk mengairi tanaman juga bisa mengamankan lapisan tanah atas (topsoil). Gambar 5. Lahan pada Bekas Tambang

14 Gambar 6. Bedeng Kacang Tanah 3.3.2 Penanaman serta Pengaplikasian Pupuk dan Humat Lahan yang telah dibuat bedeng, kemudian mulai dilakukan pencangkulan guna untuk menggemburkan tanah. Penanaman kacang tanah dilakukan dengan jarak tanam 30x30 cm. Kedalaman setiap lubang antara 3 5 cm. Setiap lubang tanam yang telah dibuat, dimasukan 2 biji kacang tanah, kemudian lubang ditutup dengan tanah secukupnya. Pupuk dasar yang diberikan antara lain urea yaitu 6 kg/600 m 2 dengan 3x pemupukan yaitu saat tanam dengan dosis 2 kg/600 m 2, 21 HST dengan dosis 2 kg/600 m 2 dan 35 HST dengan dosis 2 kg/600 m 2. Pupuk SP-18 diberikan pada saat tanam dengan dosis 9 kg/600 m 2. Pupuk KCL 6 kg/600 m 2 diberikan dengan 2x pemupukan yaitu saat tanam dengan dosis 3 kg/600 m 2 dan 21 HST dengan dosis 3 kg/600 m 2. Dosis pengapuran yang diberikan ialah 30 kg/600 m 2 dan dosis pemberian bahan humat antara lain H0 0 l/ha, H1 7,5 l/ha, H2 15 l/ha, dan H3 22,5 l/ha. Setelah penanaman benih kacang tanah telah selesai, kemudian bedeng tersebut diberikan jerami agar suhu tanah yang hingga mencapai 72 C tidak membuat benih kacang tanah menjadi rusak, dan dapat berkecambah dengan baik (Gambar 7).

15 Gambar 7. Bedeng yang Telah Diberi Jerami 3.3.3 Perawatan dan Pengamatan Perawatan lahan penelitian dilakukan pembersihan gulma dari bedeng penanaman. Banyak sekali rumput-rumput liar yang tumbuh pada bedeng penelitian, dan apabila rumput-rumput liar ini tidak dibersihkan maka akan memperlambat proses pertumbuhan kacang tanah dan terjadi persaingan dalam pengambilan unsur hara oleh tanaman. Pemeliharaan jalur irigasi dilakukan dengan memperdalam saluran, apabila hujan datang, air tidak menggenangi petak penanaman. Perlakuan pemberian bahan humat dilakukan sebanyak 5 kali dari umur masa tanam tanaman yaitu pada minggu ke-1 minggu ke-3, minggu ke-6, minggu ke-8 dan minggu ke-10. Parameter yang diteliti antara lain parameter pertumbuhan, yang di mana terdiri dari tinggi tanaman dan jumlah daun, yang dilakukan pada setiap sepuluh tanaman sampel per petak, setiap minggu selama masa vegetatif dan generatif. Parameter lainnya ialah parameter produksi yang diukur pada data panen kacang tanah. Parameter produksi terdiri dari berat brangkasan dan berat basah serta berat kering polong kacang tanah. Pemanenan dilakukan pada saat umur 110 hari.

16 3.4 Panen Saat pemanenan kacang tanah, parameter yang diukur adalah bobot basah polong kacang tanah, bobot kering polong kacang tanah, bobot bernas biji kacang tanah serta berat brangkasan segar tanaman. Kacang tanah yang telah ditimbang bobot basahnya untuk setiap hasil petak yang telah dipanen, akan dijemur di bawah terik matahari selama ±7 hari, yang disebabkan oleh keadaan cuaca di Kutoarjo yang berubah-ubah. Setelah itu, kacang tanah di bawa ke laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, dan dimasukan kembali pada oven 60ºC selama 1 hari karena faktor perjalanan menuju Bogor menyebabkan kacang tanah menjadi sedikit beruap. Setelah pengeringan selesai maka berat kacang tanah pun ditimbang. 3.5 Analisis Kimia Tabel 1. Parameter Analisis Kimia No Parameter Metoda Analisis 1 ph ph-meter 2 Ec Ec-meter 3 KTK Ekstrak NH₄Oac ph 7 4 C-organik Walkley and Black Basa-basa dapat ditukar (K, Na, Ekstrak NH₄Oac ph 7, AAS Ca, Mg) 5 P-tersedia metode P-Bray I 6 Fe KCl, AAS 7 N-total metode Kjeldahl 8 Kurva pf, Kadar Air pressure plate apparatus, three phase meter 3.6 Analisis Data Analisis data dilakukan terhadap semua perubahan sifat-sifat fisik tanah, pertumbuhan, dan produksi tanaman menggunakan software Microsoft Excel.