GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 10 Sesi NGAN PENGINDERAAN JAUH : 3 A. CITRA NONFOTO Citra nonfoto adalah gambaran yang dihasilkan oleh sensor nonfotografik atau sensor elektronik. Sensornya berupa nonkamera. Klasifikasi citra nonfoto dijelaskan sebagai berikut. a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik 1. Citra Inframerah Termal Citra inframerah termal yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah termal. 2. Citra Gelombang Mikro Citra gelombang mikro yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro alami sehingga disebut sistem pasif. 3. Citra Radar Citra radar yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro buatan sehingga disebut sistem aktif. 4. Citra Satelit Citra satelit yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah termal atau spektrum gelombang mikro. 1
b. Berdasarkan Sensor 1. Citra Tunggal Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal. 2. Citra Multispektral Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak. c. Berdasarkan Wahana 1. Citra Dirgantara Citra dirgantara yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara. Contoh: citra inframerah termal, citra radar, citra MSS. 2. Citra Satelit Citra satelit yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di angkasa luar atau antariksa. Contoh: citra satelit penginderaan planet, penginderaan cuaca, penginderaan laut, penginderaan sumber daya bumi, dan citra satelit pengintai. B. RESOLUSI CITRA Resolusi citra adalah kemampuan citra menampilkan gambaran objek secara jelas. Resolusi citra meliputi: 1. Resolusi Spasial Resolusi spasial yaitu kemampuan sensor untuk merekam objek terkecil. Semakin kecil objek yang dapat direkam, semakin baik mutu sensor. 2. Resolusi Spektral Resolusi spektral yaitu kemampuan sensor untuk merekam gelombang elektromagnetik. Semakin banyak gelombang elektromagnetik yang terekam, semakin jelas rona dan warnanya. 3. Resolusi Temporal Resolusi temporal yaitu frekuensi perekaman ulang pada rentang waktu tertentu. Semakin cepat rentang waktu perekaman ulang, semakin cepat perubahan yang dapat diketahui. Contoh: perekaman NOAA 2 kali sehari, perekaman Landsat 16 hari sekali. 4. Resolusi Radiometrik Resolusi radiometrik yaitu kemampuan sensor untuk mencari dan mengukur energi pancaran objek. Semakin banyak energi pancaran yang masuk ke sensor, semakin jelas citranya. 2
C. PERBEDAAN CITRA DENGAN PETA No Faktor Pembeda Peta Citra 1 Waktu pembuatan Lama, karena harus menentukan wilayah, skala, mengubah ukuran dan membuat komponennya Cepat, karena merupakan hasil pemotretan langsung 2 Objek Tampil dalam bentuk simbol Tampil seperti apa adanya 3 Gambaran Menggambarkan bagian tertentu yang ingin ditampilkan 4 Komponen Ada komponen yang menjelaskan isi peta 5 Hasil Dapat dibaca dan digunakan oleh siapa saja Menggambarkan keseluruhan objek yang terekam Tidak ada komponen penjelas Hanya dapat dibaca dan digunakan oleh orang tertentu D. PERBEDAAN CITRA FOTO DENGAN CITRA NONFOTO No Faktor Pembeda Citra Foto Citra Nonfoto 1 Sensor Kamera Nonkamera Atas dasar penyiaman (scanning) 2 Detektor Film Pita magnetik, foto konduktor 3 Proses perekaman Kimiawi/Fotografik Elektronik 4 Mekanisme perekaman 5 Spektrum elektromagnetik Serentak Spektrum tampak dan atau perluasannya. Perluasan spektrum tampak berupa saluran inframerah dekat dan ultraviolet dekat Parsial Spektrum tampak dan atau perluasannya, inframerah termal, dan gelombang mikro. 6 Informasi Integritas geometri tinggi rinci Integritas geometri rendah tidak rinci 3
E. MENENTUKAN SKALA CITRA Skala citra foto udara dapat ditentukan dengan dua rumus. a. Rumus 1 Skala foto udara = Jarak difoto(cm) Jarak dilapangan(cm) CONTOH SOAL Jarak titik A ke titik B pada foto udara adalah 1 cm, sedangkan jarak antartitik tersebut di lapangan 100 m. Skala foto udara =...? Pembahasan: Skala foto udara = Jarak difoto(cm) Jarak dilapangan(cm) = 1cm 100 m = 1cm 10.000 cm = 1 10.000 =1:10.000 b. Rumus 2 Panjangfokus kamera (cm) Skalafotoudara = Jarak objek ke sensor (cm) CONTOH SOAL 1. Sebuah pesawat terbang dengan ketinggian 3.000 meter, terpasang kamera dengan panjang jarak fokus 30 cm, maka foto yang dibuat mempunyai skala... A. 1 : 1.000 B. 1 : 2.000 C. 1 : 3.000 D. 1 : 10.000 E. 1 : 20.000 Pembahasan: Panjang fokus kamera = 30 cm Jarak objek ke sensor = 3.000 m = 300.000 cm 4
Panjangfokus kamera (cm) Skalafotoudara = Jarak objek ke sensor (cm) = 30 cm 300.000 cm = 1 10.000 =1:10.000 Jawaban: D 2. Sebuah pesawat yang terbang pada ketinggian 5.000 m, ketinggian objek yang direkam 2.000 m di atas muka laut. Panjang fokus perekam objek 150 mm. Berapa skala foto yang dihasilkannya? A. 1 : 20.000 B. 1 : 23.000 C. 1 : 25.000 D. 1 : 27.000 E. 1 : 27.500 Pembahasan: Panjang fokus kamera = 150 mm = 15 cm Jarak objek ke sensor = 5.000 m 2.000 m = 3.000 cm = 300.000 cm Panjangfokus kamera (cm) Skalafotoudara = Jarak objek ke sensor (cm) = 15 cm 300.000 cm = 1 20.000 =1: 20.000 Jawaban: A F. INTERPRETASI CITRA Interpretasi citra artinya menafsirkan citra, baik citra foto maupun citra nonfoto. Interpretasi citra dilakukan untuk mengubah data visual dan data numerik menjadi informasi yang lebih terperinci. a. Data Penginderaan Jauh 1. Data Visual (Analog) Berupa gambaran yang terdiri dari citra dan noncitra. Citra Citra adalah gambaran objek yang tampak pada sensor atau yang sudah dicetak. 5
Noncitra Noncitra berupa garis (grafik). Data ini harus diinterpretasi dengan bantuan stereoskop, yaitu alat untuk melihat gambaran objek dalam bentuk tiga dimensi. 2. Data Numerik (Digital) Berupa hasil pengukuran dalam bentuk angka. Contohnya piksel. Data ini harus diinterpretasi dengan komputer. b. Interpretasi Secara Visual Secara visual pengertian interpretasi citra adalah: 1. Menganalisis citra dengan melakukan pemisahan wujud rona atau warna objek. 2. Mengklasifikasi citra ke dalam kelompok yang sesuai. 3. Melakukan tahapan deteksi, identifikasi, analisis, deduksi, dan klasifikasi. c. Interpretasi Secara Digital Interpretasi secara digital yaitu menafsirkan citra dengan menggunakan komputer. Merupakan kegiatan mengklasifikasi piksel berdasarkan tingkat kegelapannya. G. UNSUR INTERPRETASI CITRA Unsur interpretasi citra meliputi rona, warna, bentuk, bayangan, tekstur, pola, ukuran, situs, dan asosiasi. a. Rona Rona adalah tingkat kecerahan atau kegelapan objek. Terdiri dari lima tingkatan, yaitu putih, kelabu putih, kelabu, kelabu hitam, dan hitam. 1. Contoh Pengenalan Rona Laut dangkal: cerah Laut dalam: gelap Objek kering: cerah Objek basah: gelap Tanaman tua: cerah Tanaman muda: gelap 6
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Rona Objek Rona objek sangat dipengaruhi oleh faktor: Karakteristik objek Letak objek Waktu pemotretan Kondisi cuaca Bahan yang digunakan Pemrosesan emulsi b. Warna Warna adalah wujud yang tampak oleh mata. Meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, dan perluasannya. Contoh pengenalan warna: 1. Laut dangkal = biru cerah Laut dalam = biru gelap 2. Tanaman tua = hijau cerah Tanaman muda = hijau gelap Warna dapat mewakili kondisi sebenarnya. Contoh: 1. Warna coklat muda pada sungai menunjukkan bahwa sungai mengandung lumpur. 2. Warna coklat tua pada lahan menunjukkan lahan gundul. 3. Warna hijau pada lahan menunjukkan lahan subur. Dengan memahami rona dan warna, dapat disimpulkan bahwa: 1. Foto/citra hitam putih: hanya memiliki rona. 2. Foto/citra berwarna: memiliki rona dan warna. 7