STUDI BERAT BADAN ANAK BALITA SETELAH DILAKUKAN PIJAT TUINA DI POSYANDU DUSUN KEDUNG KLINTER DESA CANGGU KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO OLEH : LASIYATI YUSWO YANI*, ERWIN PRASETYO** ABSTRAK Kesehatan anak perlu mendapat perhatian, khususnya anak yang tidak suka makan sehingga membutuhkan arahan untuk menambah nafsu makan. Faktor yang menyebabkan terjadinya gizi buruk adalah kurangnya asupan nutrisi, karena anak susah makan. Pijat tuina merupakan alternative dalam meningkatkan nafsu makan pada sikecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat badan anak balita setelah dilakukan. Jenis penelitian yang digunakan adalah one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di posyandu Dusun Kedung Klinter Desa Canggu Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto sebanyak 9 anak balita. sampelnya adalah sebagian balita di posyandu sebanyak 6 responden Penelitian ini menggunakan purposive Sampling, eksperimen berupa 8 langkah dan alat timbang balita. Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan Editing, Coding. Hasil pembahasan terntang pengaruh pada anak usia 3-5 tahun dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan berat badan anak balita diketahui bahwa hampir seluruhnya responden berat badanya setelah diberi dalam kategori tetap sebanyak 5 responden (93,75%). Pijat tuina dapat merangsang sel-sel dalam system pencernaan sehingga penyerapan nutrisi optimal yang dapat meningkatkan berat badan anak. Kata Kunci : Peningkatan Berat Badan, Pijat Tuina ABSTRACT Children's health needs attention, especially children who do not like to eat so as to require direction to increase appetite. Factors that cause the occurrence of malnutrition is the lack of nutrient intake, because the child is difficult to eat. Tuina massage is an alternative in increasing appetite in small. This study aims to determine the weight of children under five after done tuina massage. Type of research used is one group pre test-post test design. Population in this research is all balita at posyandu Dusun Kedung Klinter Canggu Village Jetis Subdistrict Mojokerto Regency as many as 9 children under five. The sample is some toddlers in Posyandu as many as 6 respondents This research uses purposive sampling, experiment in the form of 8 steps tuina massage and weighing tool balita. After the data collected, then performed data processing through the stages of Editing, Coding. The result of the discussion about the influence of tuina massage in children aged 3-5 years can be concluded that after doing tuina massage body weight of toddlers known that almost all respondents weighing badanya after given tuina massage in fixed category as many as 5 respondents (93,75%). Tuina massage can stimulate the nerves in the digestive system so that the absorption of optimal nutria that can increase the child's weight. Keywords: Weight Gain, Tuina Massage PENDAHULUAN Kesehatan anak perlu mendapat perhatian, khususnya anak yang tidak suka makan sehingga membutuhkan arahan untuk menambah nafsu makan. Anak-anak yang mengalami stunting karena kurangnya asupan
makanan dan penyakit yang berulang terutama penyakit infeksi yang dapat meningkatkan kebutuhan metabolik serta mengurangi nafsu makan anak (Puspita, 05) Gejala kesulitan makan dijumpai pada usia anak. Hal ini juga yang sering membuat masalah tersendiri bagi orang tua. Kesulitan makan sering dialami oleh anak terutama rentang usia -3 tahun yang disebut juga usia food jag, yaitu anak hanya makan pada makanan yang disukai atau bahkan sulit makan, seringkali hal ini dianggap wajar namun keadaan sulit makan yang berkepanjangan akan menimbulkan masalah pada pertumbuhan dan perkembangan anak (Afiani, 03). Dampak gizi buruk terhadap perkembangan anak menurut usianya, diantaranya menjadikan anak mudah terserang penyakit, apatis, gangguan bicara dan gangguan perkembangan yang lain. Sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor intelligence quotient (IQ), penurunan perkembangan kognitif, penurunan integrasi sensori, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan tentu saja merosotnya prestasi akademik di sekolah (Diana, 04). Data WHO menunjukkan bahwa kasus anak usia balita gizi buruk 7,7%, underweight sebesar 5% dan anak usia balita overweight sebanyak 6,3% (WHO,05). Secara nasional di Indonesia status gizi balita tahun 03 terdiri dari 5,7% gizi buruk, 3,9% gizi kurang, 75,9 % gizi baik dan 4,5% gizi lebih. Pada tahun 03 status gizi balita di Jawa Timur terdiri dari 4,9% gizi buruk, 4,% gizi kurang, 76,7% gizi baik, dan 4,% gizi lebih (Kemenkes RI, 05). Di Kabupaten Mojokerto tahun 03 terdapat 67,884 anak usia balita ditimbang dengan hasil rincian 0,09% anak usia balita berstatus gizi kurang dan,34% berstatus gizi buruk, 84,35% anak usia balita berstatus gizi baik dan sebesar 4, anak usia balita dengan status gizi lebih (Dinkes Kab. Mojokerto, 04). Faktor yang menyebabkan terjadinya gizi buruk adalah kurangnya asupan nutrisi, karena anak susah makan, gangguan pola tidur dan lain-lain. Penyebab kesulitan makan pada anak dibedakan dalam 3 faktor, diantaranya adalah hilangnya nafsu makan, gangguan fungsi saluran cerna, dan gangguan proses makan atau gangguan oral motor. Gangguan fungsi limpa dan pencernaan menjadi penyebab paling dominan pada anak dengan kesulitan makan. Gangguan fungsi saluran cerna kronis seperti alergi makanan, intoleransi makanan, penyakit celiac (Widodo, 0). Pijat tuina merupakan alternative dalam meningkatkan nafsu makan pada sikecil. Beberapa keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat dipengaruhi karena kurangnya stimulasi yang diberikan pada bayi, stimulasi-stimulasi yang diberikan akan sangat membantu tumbuhkembang si kecil. Jadi selain memberikan nutrisi dan gizi yang lengkap juga harus memberikan stimulai pada sikecil (Aditya, 04). Manfaat adalah sebagai cara untuk mendukung proses tumbuh kembang anak secara mental, fisik dan social, tujuan dari pemijatan tersebut adalah untuk memberikan rangsangan positif, melancarkan saraf-saraf sehingga bisa menjadikan tubuh menjadi rileks, lebih segar dan sebagainya (Dewitasari, 05). Berdasarkan uraian diatas maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pijat Tuina terhadap Peningkatan berat badan anak balita di Posyandu Dusun Kedung Klinter Desa Canggu Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di posyandu Dusun Kedung Klinter Desa Canggu Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto sebanyak 9 anak balita. sampelnya adalah sebagian balita di posyandu sebanyak 6 responden Penelitian ini menggunakan purposive Sampling, eksperimen berupa 8 langkah dan alat timbang balita. Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan Editing, Coding. HASIL PENELITIAN 4. Hasil penelitian 4.. Data Umum. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Posyandu
Desa Jetis Kecamatan Canggu Kabupaten Mojokerto tahun 07 No Umur Frekuensi Prosentase 3 tahun 5 tahun 9 7 56,3 43,8 Berdasarkan tabel 4. menunjukkan bahwa sebagian besar usia responden adalah 3 tahun sebanyak 9 responden (56,3%).. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di Posyandu Desa Jetis Kecamatan Canggu Kabupaten Mojokerto tahun 07 No Umur Frekuensi Prosentase Laki-laki Perempu an 7 8 43,8 56,3 Berdasarkan tabel 4. menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan sebanyak 8 responden (56,3%). 4.. Data Khusus. Berat badan anak setelah diberi Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan berat badan setelah dilakukan di Posyandu Desa Jetis Kecamatan Canggu Kabupaten Mojokerto No 3 Berat Badan Frekue nsi Prosentase Meningkat 6,5 Tetap 5 93,75 Menurun 0 0 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden berat badanya setelah diberi dalam kategori tetap sebanyak 5 responden (93,75%). PEMBAHASAN. Berat badan anak sebelum diberi Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berat badanya sebelum dalam kategori kurang sebanyak 9 responden (56,5%). Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting pada masa bayi dan balita. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh. Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap perubahan sedikit saja, pengukuran objektif dan dapat diulangi (Soetjiningsih, 0). Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar NCHS (National Center for Health Statistics) yaitu menggunakan persentil sebagai berikut: persentil kurang atau sama dengan tiga termasuk kategori malnutrisi. Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu menggunakan persentase dari median sebagai berikut: antara 89 00% dikatakan malnutrisi sedang dan kurang dari 80% dikatakan malnutrisi akut (wasting). Penilaian berat badan berdasarkan tinggi menurut standar baku NCHS yaitu menggunakan persentil sebagai berikut persentil 75 5% dikatakan normal, pesentil 0% dikatakan malnutrisi sedang, dan kurang dari persentil dikatakan malnutrisi berat (Hidayat, 008). Berat badan kurang yang terdapat pada responden bisa disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang dan pola makan yang tidak teratur.. Berat badan anak setelah diberi Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden berat badanya setelah diberi dalam kategori tetap sebanyak 5 responden (93,75%). Pijat tuina merupakan usaha untuk merangsang syaraf motorik, memperbaiki pola tidur, membantu pencernaan dan meningkatkan ketenangan emosional. Pijat
bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktekkan sejak berabad-abad tahun silam secara turun temurun oleh dukun bayi (Ardhillah, 0). Pijatan tuina dapat dilakukan saat anak kurang nafsu makan. Pijatan yang diberikan pada anak setiap hari selama 0 menit selama sebulan ternyata tak hanya dapat membuatnya lebih rireks, tetapi juga dapat membantu menstimulasi saraf otak (Naurah, 009). Setelah dilakukan rata-rata berat badan anak tidak mengalami peningkatan (tetap), hal ini dikarenakan asupan nutrisi yang kurang dan pola makan kurang. Pijat tuina apabila dilakukan dengan tepat dapat meningkatkan penyerapan makanan tetapai bila tidak tepat maka tidak bisa menyerap makanan yang mengakibatkan berat badan tidak naik. SIMPULAN Hasil penelitian pada anak usia 3-5 tahun setelah dilakukan berat badan anak balita hampir seluruhnya tetap hal ini dikarenakan kebutuhan nutrisi belum terpenuhi sehingga berat badan anak tumbuh tidak sesuai dengan usianya. 5. Saran 5.. Bagi peneliti Hasil penelitian ini hendaknya peneliti menganggap sebagai tambahan pengalaman dalam ilmu keperawatan terkait dengan pentingnya dalam meningkatkan nafsu makan pada anak 5.. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan sebagai tambahan kepustakaan dalam memberikan fasilitas referensi pada mahasiswa saat melakukan penelitian atau riset terkait dengan tumbuh kembang anak DAFTAR PUSTAKA Achmadi dan Narbuko. 009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Aditya, 04. Keajaiban Pijat bagi Bayi dan Balita. Jakarta. PT. Wahyu Media Ardhillah, 0. Pengaruh Pemijatan Terhadap Kenaikan Berat Badan dan Lama Tidur Bayi Usia -3 bulan. Dalam Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, April 03 Kediri. Hartanto, 004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Hidayat, 008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba Hidayat, 009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik. Analisis Data. Jakarta: Salemba Hidayat, 00. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif,. Jakarta : Heath Books. Hutapea, 0. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kemenkes RI, 05. Kemenkes. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 05-09. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Latief, 003. Diagnosi Fisis pada Anak (Edisi kedua). Jakarta : CV. Sagung Seto Muaris.H, 006. Sarapan Sehat Untuk Anak Balita. Jakarta : PT Gramedia. Murwani. 009. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press. Nasir, 005. Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Naurah, 009. Manfaat Pijat Untuk Bumil Pasca Melahirkan Dan Bayi : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Notoatmodjo, 00. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Nursalam, 03. Nursalam. (03). Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Nursalam, 0. Manajemen Keperawatan.edisi 3. Jakarta : Salemba Setiadi, 03. (03). Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan, Edisi. Yogyakarta, Graha Ilmu Siswanto, 00. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Soetjiningsih, 0. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.