BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

dokumen-dokumen yang mirip
A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I 1. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BABl PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya kompjeksitas kegiatan operasi bisnisdan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan khususnya yang telah go publik diwajibkan. menyampaikan laporan keuangan untuk memprediksikan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go publik

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Informasi tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemakainya tepat waktu guna pengambilan keputusan. Menurut Almilia dan Setiady (2008) pada dasarnya para pengguna laporan

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan stakeholder lainnya. Prinsip-prinsip yang tercantum dalam pedoman

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Laporan keuangan merupakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat disajikan secara akurat dan tepat pada saat dibutuhkan oleh para pengguna informasi laporan keuangan sebelum informasi tersebut kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi keputusan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penyajian laporan keuangan ke publik sangat penting. Meskipun telah jelas manfaat ketepatan waktu penyajian laporan keuangan serta aturan-aturan yang mewajibkannya, namun masih terdapat beberapa perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan (Cesaria, 2013) Laporan keuangan perusahaan dianggap pemakai utama (investor dan kreditor) sebagai good news dan bad news. Good news memiliki arti bahwa informasi yang disajikan dianggap sebagai hal penting dan dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan kredit dan keputusan investasi. Bad news mempunyai pengertian bahwa informasi yang disajikan tidak dapat memenuhi informasi kunci sehingga investor dan kreditor sebagai pengguna utama memandang bahwa financial reporting masih bermanfaat namun perlu diperbaiki (Cesaria, 2013). Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa 1

Bab I Pendahuluan 2 ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuat keputusan. Semakin cepat informasi diungkapkan, maka akan semakin relevan informasi tersebut bagi para pengguna laporan keuangan (Wahyu, 2010). Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Pada tahun 1996, Bapepam juga mengeluarkan Lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Kemudian diperketat dengan dikeluarkannya Kep-17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep- 36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal. Selain tuntutan untuk mematuhi peraturan-peraturan tersebut, ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan karena: 1) Mematuhi prinsip keterbukaan di pasar modal Indonesia dan menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham perusahaan; 2) Memenuhi hak investor publik yang menanamkan modal di perusahaan untuk memperoleh informasi laporan

Bab I Pendahuluan 3 keuangan perusahaan dengan segera; 3) Meningkatkan good governance emiten di Indonesia; dan 4) Menjaga image atau citra perusahaan di mata publik. Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik (Cesaria, 2013). Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi yang relevan ini akan memiliki manfaat apabila disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya untuk dapat mengambil suatu keputusan yang tepat. IAI (2002) juga menyatakan bahwa manfaat suatu laporan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu. Ketepatan waktu penyerahan laporan keuangan merupakan karakteristik yang penting bagi informasi akuntansi karena informasi yang telah lewat akan lebih sedikit digunakan oleh partisipan pasar dalam proses pembuatan keputusan investasi, karena informasi yang disampaikan tersebut kemungkinan sudah kehilangan nilai relevansinya. Perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu akan dikenakan sanksi administrasi dan denda, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh undangundang. Selain sanksi administrasi dan denda oleh Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga dapat memberikan sanksi dan denda kepada perusahaan publik yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunan auditan melebihi batas waktu yang telah ditetapkan oleh bursa (Cesaria, 2013). Dyer dan McHugh (dalam Bandi dan Hananto, 2000) telah memberi contoh bahwa di Pasar Modal Australia pada tahun 1974 pernah terjadi perusahaan sahamnya telah dilarang diperdagangkan hanya karena gagal memberikan laporan keuangan tahunan sesuai dengan persyaratan ketepatan waktu bagi bursa. Di

Bab I Pendahuluan 4 Indonesia ada beberapa perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangannya pada Juni 2009. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) menyampaikan ada sekitar 409 termasuk emiten yang menyampaikan laporan keuangan tahunan 2010 tepat waktu, dan ada sekitar 427 emiten yang tercatat di BEI hingga April 2011. Diperkirakan puluhan emiten belum menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang di audit, seperti profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Perusahaan yang mengumumkan rugi atau tingkat profitabilitas yang rendah maka akan membawa reaksi negatif dari pasar dan turunnya penilaian atas kinerja perusahaannya (Mamduh,2009). Faktor lainnya yaitu likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan (Mamduh, 2009:77). Hilmi dan Ali (2008) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Penelitian ini telah diteliti terlebih dahulu oleh pihak lain yaitu Hilmi dan Ali (2008) mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang go public periode 2004-2006 dengan menggunakan 7 variabel yaitu : profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, reputasi KAP, leverage, ukuran perusahaan dan opini auditor, dan menemukan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu profitabilitas, likuiditas,

Bab I Pendahuluan 5 kepemilikan publik dan reputasi KAP. Sedangkan variabel lainnya yaitu leverage, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan. Wahyu Adhy Noor Sulistyo (2010) juga meneliti mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di BEI periode 2006-2008 dan menghasilkan bukti empiris bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan likuiditas, leverage keuangan dan opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Cesaria Rahmi Hakim (2013) meneliti mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas, serta ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan pada 5 KAP di kota Bandung pada tahun 2013. Hasil dari penelitian tersebut profitabilitas, likuiditas, serta ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan. Dari beberapa penelitian sebelumnya tampak hasil yang sedikit berbeda pada penelitian satu dengan yang lain, yaitu hasil likuiditas yang tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk meneliti lagi mengenai pengaruh likuiditas serta profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan pada 5 KAP yang berdeda dengan penelitian sebelumnya di kota Bandung, untuk mendapatkan data yang lebih relevan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN

Bab I Pendahuluan 6 KEUANGAN AUDITAN MENURUT PERSEPSI AUDITOR PADA 5 KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA BANDUNG. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu Akuntan Publik di Kota Bandung? 2. Apakah likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu Akuntan Publik di Kota Bandung? 3. Apakah profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas secara siginifikan terhadap ketepatan Akuntan Publik di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas secara siginifikan terhadap ketepatan Akuntan Publik di Kota Bandung.

Bab I Pendahuluan 7 3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan likuiditas secara signifikan terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: a. Bagi Penulis Menambah wawasan untuk mengetahui bagaimana pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan. Dan juga sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. b. Bagi Institusi Pendidikan Memperoleh masukan tentang informasi mengenai kualifikasi sarjana yang dibutuhkan dunia kerja dalam rangka peningkatan mutu lulusannya, serta sebagai alat evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan. c. Bagi Pihak Lain Sebagai sumber informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang terkait dengan topik sejenis, serta dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.