PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR SUMATERA UTARA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATPOL PP

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN. KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU Nomor : Kpts./ VIII / 2017 T E N T A N G

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

1.05 Urusan Pemerintahan Wajib Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAMBI

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Umum.

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 104 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI


GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 139 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NO.3 TAHU 2010 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BANTEEN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

RENCANA KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JOMBANG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD)

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Transkripsi:

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT Faksimili : (022) 4236219

DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... i ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud dan Tujuan... 7 1.3. Sistematika Penulisan... 8 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP... 9 2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SATPOL PP... 9 2.2. Sumber Daya SATPOL PP... 30 2.3. Kinerja Pelayanan SATPOL PP... 33 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SATPOL PP. 50 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI... 52 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan 52 SATPOL PP... 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala 55 Daerah Terpilih... 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Satpol PP Kab/Kota... 59 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan 59 Hidup Strategis... 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis... 60 3.6. Analisis Lingkungan Strategis... 61 3.6.1. Analisis Lingkungan Internal... 63 3.6.2. Analisis Lingkungan Eksternal... 64 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN... 66 4.1. Visi dan Misi SATPOL PP... 66 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SATPOL PP... 67 4.3. Strategi dan Kebijakan SATPOL PP... 69 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF... 72 5.1. Rencana Program... 72 5.2. Rencana Kegiatan... 74 5.3. Indikator Kinerja... 75 BAB VI INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... 79 BAB VII PENUTUP... 81 Satpol PP Provinsi Jawa Barat ii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Satpol PP Provinsi Jawa Barat 41 Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Satpol PP Provinsi Jawa Barat Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Aspek Tupoksi 55 Tabel 3.2 Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Satpol PP terhadap Pencapaian Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Komparasi Capaian Sasaran Renstra Satpol PP Provinsi terhadap Sasaran Renstra Satpol PP Kab/Kota dan Renstra K/L Tabel 3.4. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota 60 Tabel 3.5. Analisa SWOT 62 Tabel 4.1. Matrik Rencana Strategis Satpol PP Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 Tabel 4.2. Strategi dan Kebijakan 71 Tabel 5.1. Rencana, Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat 47 58 59 68 77 Tabel 6.1 Indikator Kinerja OPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 79 Satpol PP Provinsi Jawa Barat iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Satpol PP Provinsi Jawa Barat 11 Gambar 6.1 Kuadran SWOT 69 Satpol PP Provinsi Jawa Barat iv

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan Kehadirat ALLAH SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah - NYA, kami dapat menyusun revisi Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat periode 2013-2018. Penyusunan revisi Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari RJPMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yang diwujudkan dalam program/kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat selama 5 (lima) tahun dalam pencapaian kinerja. Dengan Rencana Strategis ini, diharapkan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam penegakkan Peraturan Daerah (Perda), Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, pemberdayaan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di Jawa Barat secara simultan dan meningkatkan akuntabilitas kinerja. Demikian, mudah-mudahan Rencana Strategis ini bermanfaat khususnya Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Bandung, Februari 2015 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA BARAT, Drs. UDJAWALAPRANA SIGIT, MM., M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19591112 198103 1 010 Satpol PP Provinsi Jawa Barat i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, bahwa Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Barat dapat dijadikan sebagai Pedoman untuk penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/ Biro Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018. Penyusunan Renstra ini pada hakekatnya merupakan langkah antisipatif dan sinergitas program antara Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Satpol PP Provinsi Jawa Barat dalam melakukan penegakan peraturan daerah maupun peraturan pelaksanaannya, penyelenggaraan pemeliharaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Barat serta melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan, sehingga diharapkan dapat menciptakan suatu kondisi wilayah dan pemerintahan yang tenteram, tertib, dan teratur dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Barat sebagai cerminan realisasi visi, misi, dan tujuan sebagaimana dituangkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun 2013 2018. Satpol PP Provinsi Jawa Barat 1

Penyusunan rencana strategis Satpol PP Provinsi Jawa Barat dilakukan dengan menggunakan pendekatan top down, bottom up maupun teknokratik. Pendekatan top down dilakukan sesuai dengan hirarki kepemerintahan, dimana pada tahap awal Satpol PP menampung berbagai kebijakan kebijakan baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait dengan bentuk dukungan dari Satpol PP dalam penegakan perda maupun pemeliharaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di Provinsi Jawa Barat. Pendekatan bottom up dilakukan berdasarkan kondisi permasalahan yang faktual dalam masyarakat terutama yang berkaitan dengan permasalahan penegakan perda, tibumtranmas dan linmas yang menjadi dasar bagi penetapan kebijakan teknis dan penyusunan program yang dilaksanakan secara berjenjang sebagai bahan perumusan kebijakan strategi dan pendanaan. Setelah pendekatan pertama dan kedua dilakukan, Kepala Satuan beserta para Kepala Bidang dan Kepala Seksi Satpol PP Provinsi Jawa Barat melakukan penajaman rumusan rencana strategis Satpol PP dengan menggunakan beragam analisis yang mendasarkan kepada metode ilmiah yang merumuskan perencanaan pada Satpol PP Provinsi Jawa Barat pada lima tahun mendatang dalam mendukung suksesnya pelaksanaan RPJMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pendekatan Teknoratis). Secara skematis, proses penyusunan rencana strategis digambarkan sebagai berikut: Satpol PP Provinsi Jawa Barat 2

Tabel 1 Skema Formulasi Renstra Satpol PP Prov. Jabar VISI dan MISI PEMPROV. JABAR 2013-2018 VISI MISI TUJUAN ANALISIS LINGKUNGAN CSF DAN KLHS SASARAN Strategi KEBIJKAN PROGRAM KEGIATAN Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis Satpol PP Provinsi Jawa Barat tahun 2014-2018 dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, mengenai kewajiban dalam public accountability serta dalam melayani good governance dengan landasan hukum yang menjadi acuan terdiri dari: 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Satpol PP Provinsi Jawa Barat 3

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 4. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 4

12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11); 13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri 26 tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaporan Satuan Polisi Pamong Praja; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja; 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Provinsi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); 19. Perda Nomor 15 Tahun 2011 tentang Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 21 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 56); 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA) Provinsi Jawa Barat Tambahan Lemba Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 64); 21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 5

22. Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025; 23. Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Jawa Barat Nomor... Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018; 24. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan BIPP; 25. Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang PPNS; 26. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 78 Seri E); 27. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Unit Kerja Satuan Polisi pamong Praja Provinsi Jawa Barat; 28. Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembinaan Satlinmas; 29. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 2002 Tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pelaksanaan Pemeliharaan Ketentraman Dan Ketertiban Umum Di Jawa Barat; 30. Surat Keputusan LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 31. Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 050/03/Bapp Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyusunan Renstra OPD Provinsi Jawa Barat. Satpol PP Provinsi Jawa Barat 6

1.2. Maksud dan Tujuan Renstra Satpol PP Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh aparat Satpol PP dalam upaya menegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat sebagai salah satu penunjang suksesnya pencapaian visi dan misi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat secara berkesinambungan. Adapun tujuan penyusunan Renstra Satpol PP Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan rencana penegakkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat yang sinergis dan terpadu sesuai dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018. 2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan rencana program/kegiatan lima tahun Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Satpol PP Provinsi Jawa Barat 7

1.3. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Renstra Satpol PP Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN PELAYANAN SOPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP Memuat Latar Belakang, landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan Sistematika Penulisan. Memuat Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satpol PP. Memuat isu isu strategis yang dihadapi berdasarkan hasil identifikasi permasalahan dan analisis terhadap lingkungan strategis yang terkait dengan Tupoksi Satpol PP. Memuat Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah, Strategi, dan kebijakan Satpol PP pada tahun 2014 2018. Memuat uraian tentang rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Satpol PP. Memuat uraian tentang indikator kinerja Satpol PP yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai selama tahun 2014 2018 sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi. Jawa Barat. Satpol PP Provinsi Jawa Barat 8

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP 2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SATPOL PP Keberadaan Satpol PP pada Pemerintah Daerah sangat tegas diperjelas dalam Pasal 148 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang berfungsi untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakkan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja. Pembentukan dan susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, serta berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat bahwa Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah, penyelenggaraan pemeliharaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta Sumber Daya Aparatur dan Linmas serta melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan perumusan program di bidang penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, Sumber Daya Aparatur dan Linmas; b. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, Sumber Daya Aparatur dan Linmas; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 9

c. penyelenggaraan dan fasilitasi penegakan Peraturan Perundang- Undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, Sumber Daya Aparatur dan Linmas; Dalam melakukan pembagian fungsi fungsi manajemen pada Satpol PP Provinsi Jawa Barat ditetapkan struktur organisasi yang berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, yakni sebagai berikut: Satpol PP Provinsi Jawa Barat 10

Satpol PP Provinsi Jawa Barat 11

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Satpol PP mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat, serta melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Satpol PP mempunyai fungsi dalam penyelenggaraan perumusan program di bidang penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat, penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat serta penyelenggaraan dan fasilitasi penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat. 1. Kepala Satpol PP Kepala Satpol PP mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina, memotivasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat. Rincian tugas Kepala Satpol PP: a. menyelenggarakan koordinasi ketatausahaan, program dan pengembangan, penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat; b. menyelenggarakan perumusan rencana pelaksanaan penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 12

c. menyelenggarakan pembinaan Pol PP dan PPNS dalam penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat; d. menyelenggarakan koordinasi dengan Satpol PP dan PPNS Kabupaten/Kota; e. menyelenggarakan pembinaan administrasi Satpol PP meliputi pembinaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan kesisteman; f. menyelenggarakan perumusan dan penetapan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Sat Pol PP; g. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; h. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; i. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Satpol PP; dan j. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas pokok dan fungsinya. 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum. Rincian tugas Sekretariat : a. menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program ketatausahaan; b. menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan; c. menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja; d. menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja; e. menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian; f. menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan; g. menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 13

h. menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat; i. menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan penetapan Rencana Strategis, LAKIP, LKPJ, dan LPPD Sat Pol PP; j. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan; k. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional; l. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi yang berkaitan dengan tugas Sekretariat; n. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan o. menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Sekretariat membawahkan : a. Subbagian Program; b. Subbagian Keuangan dan c. Subbagian Umum dan Kepegawaian. Subbagian Program mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi perencanaan dan penyusunan program Satpol PP. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Satpol PP, meliputi penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat dan pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program Satpol PP, yang meliputi bidang penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat. Rincian tugas Subbagian Program : a. melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Program; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 14

b. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program Satpol PP PP, yang meliputi bidang penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat; c. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Program; d. melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis, LAKIP, LKPJ dan LPPD Satpol PP; e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Satpol PP. Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung Satpol PP, pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan. Rincian tugas Subbagian Keuangan : a. melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Keuangan; b. melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Satpol PP; c. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Satpol PP; d. melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah serta pembayaran lainnya; e. melaksanakan perbendaharaan keuangan; f. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi keuangan; g. melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung Satpol PP; h. melaksanakan verifikasi keuangan; i. melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 15

j. melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai; k. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; l. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Keuangan; m. melaksanakan kordinasi dengan unit kerja terkait; dan n. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya, Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga, pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan, pelaksanaan tugas kehumasan Satpol PP dan pelaksanaan pengelolaan perlengkapan Satpol PP. Rincian tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian : a. melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. melaksanakan penyusunan, pengolahan data kepegawaian; c. melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Satpol PP; d. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta tugas/izin belajar, pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional; e. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai; f. melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai; g. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit kerja di lingkungan Satpol PP; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 16

h. melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan; i. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman suratsurat/naskah dinas dan arsip serta pengelolaan perpustakaan; j. melaksanakan penggandaan naskah dinas; k. melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat Satpol PP; l. melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, protokol dan pendokumentasian; m. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/ perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor; n. melaksanakan pengelolaan rumah tangga, ketertiban, keindahan serta keamanan kantor; o. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Satpol PP; p. melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada Satpol PP; q. melaksanakan pembinaan Jabatan Fungsional Satpol PP; r. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; s. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Umum dan Kepegawaian; t. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan u. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. 3. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, Satpol PP Provinsi Jawa Barat 17

penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi penegakan peraturan perundangundangan Daerah dan penyelenggaraan fasilitasi dan pelaksanaan penegakan peraturan perundang-undangan Daerah. Rincian tugas Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah: a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah; b. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi penegakan peraturan perundang-undangan Daerah; c. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyidikan pelanggaran Peraturan Daerah; d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penindakan pelanggaran Peraturan Daerah; e. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan penegakan peraturan perundang-undangan Daerah; f. menyelenggarakan fasilitasi dan penegakan Peraturan Daerah; g. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan penegakan peraturan perundang-undangan Daerah; h. menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Jawa Barat; i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; j. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah; k. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; l. menyelenggarakan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi lainnya dan Kabupaten/Kota; m. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan n. menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Satpol PP Provinsi Jawa Barat 18

Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah membawahkan: a. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; dan b. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi pembinaan, pengawasan dan penyuluhan dalam penegakan peraturan perundang-undangan Daerah. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan, pengawasan serta penyuluhan dalam penegakan peraturan perundang-undangan Daerah dan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan dalam penegakan peraturan perundang-undangan Daerah. Rincian tugas Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; c. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum; d. menyusun bahan penyuluhan penegakan peraturan perundang undangan Daerah; e. melaksanakan pengelolaan data pembinaan, pengawasan dan penyuluhan penegakan peraturan perundang-undangan Daerah; f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama penegakan peraturan perundangundangan Daerah; g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; h. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 19

i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan j. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan dalam penegakan peraturan perundang-undangan Daerah. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penyelidikan dan penyidikan dalam penegakan peraturan perundang-undangan Daerah dan pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan dalam penegakan peraturan perundang-undangan Daerah. Rincian tugas Seksi Penyelidikan dan Penyidikan : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; c. melaksanakan proses penyelidikan dan penyidikan; d. melaksanakan fasilitasi penyelidikan dan penyidikan; e. melaksanakan pengelolaan data hasil penyelidikan dan penyidikan pelanggaran peraturan perundang-undangan Daerah dan ketertiban umum; f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan Daerah dengan PPNS dan/ atau Kepolisian g. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, administrasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasional PPNS; h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; i. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan k. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Satpol PP Provinsi Jawa Barat 20

4. Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Bidang Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta kerjasama mempunyai fungsi penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta kerjasama penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta kerjasama dan penyelenggaraan fasilitasi dan pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Rincian tugas Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat : a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat; b. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; c. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; d. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta kerjasama; e. menyelenggarakan fasilitasi dan pemeliharaan ketertiban umum; f. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; g. menyelenggarakan kerjasama lintas provinsi; h. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; i. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; j. menyelenggarakan koordinasi dengan OPD Provinsi lainnya dan instansi terkait serta Kabupaten/Kota; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 21

k. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat; l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan m. menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Bidang Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat, membawahkan : a. Seksi Operasi dan Pengendalian dan b. Seksi Kerjasama Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi operasi serta pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dan mempunyai fungsi dalam pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi operasi dan pengendalian serta pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dan pelaksanaan penyusunan, pengolahan data kegiatan operasi serta pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Rincian tugas Seksi Operasi dan Pengendalian: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Operasi dan Pengendalian; b. melaksanakan pengamanan Gubernur dan Wakil Gubernur, tamu Pemerintah Daerah dan tamu Negara; c. melaksanakan sosialisasi operasi dan pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; d. melaksanakan patroli operasi dan pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; e. melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi di bidang operasi dan pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 22

g. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Operasi dan Pengendalian; h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan i. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Seksi Kerjasama mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan kerjasama. Seksi Kerjasama mempunyai fungsi dalam pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis kerjasama pelaksanaan fasiltasi dan kerjasama dan pelaksanaan fasilitasi pengamanan dan kerjasama penertiban asset yang belum teradministrasikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Rincian tugas Seksi Kerjasama : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kerjasama; b. melaksanakan koordinasi integrasi sinkronisasi dengan Instansi terkait dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program Satpol PP; c. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Kabupaten/Kota, Instansi terkait dan provinsi lain; d. melaksanakan verifikasi dan fasilitasi bahan pengajuan rekomendasi kerjasama perizinan penggunaan nomor rahasia/khusus kendaraan dinas; e. melaksanakan kerjasama pengawasan dan penertiban terhadap aset Daerah yang berada di Kabupaten/Kota; f. melaksanakan fasilitasi bahan rekomendasi perizinan dan pelayanan umum di bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; g. melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap aset Daerah; h. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kegiatan kerjasama; i. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; j. melaksanakan pelaporan dan evaluasi yang berkaitan dengan tugas Seksi Kerjasama; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 23

k. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan l. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. 5. Bidang Sumber Daya Aparatur Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan penyelenggaraan pendayagunaan serta pengembangan sumberdaya aparatur Satpol PP dan PPNS. Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai fungsi penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya aparatur Satpol PP dan PPNS, penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya aparatur Satpol PP dan PPNS dan penyelenggaraan fasilitasi dan pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya aparatur Satpol PP dan PPNS. Rincian tugas Bidang Sumber Daya Aparatur: a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Sumber Daya Aparatur; b. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi dan penyusunan pedoman dan supervisi pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya aparatur Sat Pol PP dan PPNS; c. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi sumberdaya aparatur Pol PP; d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi sumberdaya aparatur PPNS; e. menyelenggarakan fasilitasi sumberdaya aparatur Pol PP dan PPNS; f. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pendidikan dan pelatihan dasar Pol PP dan pendidikan calon PPNS; g. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi dan pendayagunaan serta pengembangan sumberdaya aparatur Satpol PP dan PPNS; h. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; i. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan tugas Bidang Sumber Daya Aparatur; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 24

j. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; k. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan l. menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Bidang Sumber Daya Aparatur membawahkan: a. Seksi Pelatihan Dasar b. Seksi Teknis Fungsional. Seksi Pelatihan Dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan pelaksanaan pelatihan dasar serta peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Pol PP, Seksi Pelatihan Dasar mempunyai fungsi pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan pelatihan dasar serta peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Pol PP dan pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pelatihan dasar dan peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Pol PP. Rincian tugas Seksi Pelatihan Dasar: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelatihan Dasar; b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk pelaksanaan dan teknis operasional pelatihan dasar sumberdaya aparatur Pol PP; c. melaksanakan pengelolaan data kebutuhan pelatihan Pol PP Provinsi dan Kabupaten/Kota; d. melaksanakan koordinasi dan kerjasama pelatihan dasar, peningkatan kemampuan dan wawasan serta penyegaran Pol PP dan petugas pengamanan di OPD; e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; f. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Pelatihan Dasar; g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dan h. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Satpol PP Provinsi Jawa Barat 25

Seksi Teknis Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan pembinaan teknis fungsional. Seksi Teknis Fungsional mempunyai fungsi pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan pembinaan teknis fungsional dan pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pembinaan teknis fungsional. Rincian tugas Seksi Teknis Fungsional: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Teknis Fungsional; b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis operasional pembinaan teknis fungsional; c. melaksanakan pengelolaan data PPNS Provinsi dan Kabupaten/Kota; d. melaksanakan koordinasi dan kerjasama pendidikan calon PPNS dan peningkatan kemampuan serta wawasan PPNS; e. melaksanakan pendayagunaan dan pengembangan PPNS; f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; g. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Teknis Fungsional; h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan i. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. 6. Bidang Perlindungan Masyarakat Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan, mediasi, komunikasi dan fasilitasi perlindungan masyarakat. Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi penyelenggaraan bahan kebijakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi perlindungan masyarakat, meliputi peningkatan sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat serta kesiagaan dan dukungan penanggulangan bencana dan penyelenggaraan mediasi, komunikasi dan fasilitasi pengerahan sumberdaya manusia Satuan Satpol PP Provinsi Jawa Barat 26

Perlindungan Masyarakat dalam penanggulangan bencana, ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Rincian tugas Bidang Perlindungan Masyarakat : a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Perlindungan Masyarakat; b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi perlindungan masyarakat, meliputi peningkatan sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat serta kesiagaan dan dukungan penanggulangan bencana; c. menyelenggarakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi pengerahan sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat dalam penanggulangan bencana, ketenteraman dan ketertiban masyarakat; d. menyelenggarakan pengkajian program dan bahan kebijakan, serta pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat, kesiagaan dan penanggulangan bencana serta ketenteraman dan ketertiban masyarakat; e. menyelenggarakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi pembentukan Satuan Perlindungan Masyarakat Dinas/Badan/Lembaga dan proyek vital Pemerintah serta swasta di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota; f. menyelenggarakan mediasi, komunikasi, dan fasilitasi program perlindungan masyarakat; g. menyelenggarakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi kebijakan pengerahan sumberdaya, peningkatan sumberdaya manusia dan kesiapsiagaan Satuan Perlindungan Masyarakat dalam penanggulangan bencana serta ketenteraman dan ketertiban masyarakat; h. menyelenggarakan penyiapan bantuan pengerahan sumberdaya Satuan Perlindungan Masyarakat dalam hal mendukung penanggulangan, pemantauan dan mitigasi, rehabilitasi dan rekonstruksi korban serta relokasi akibat bencana dan kegiatan ketenteraman dan ketertiban masyarakat; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 27

i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan; j. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam rangka pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; k. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Perlindungan Masyarakat; l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan m. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bidang Perlindungan Masyarakat membawahkan : a. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; dan b. Seksi Bina Potensi Masyarakat. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan fasilitasi dan peningkatan kapasitas Satuan Perlindungan Masyarakat. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi pelaksanaan penyusunan perencanaan peningkatan kapasitas Satuan Perlindungan masyarakat dan pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kapasitas Satuan Perlindungan Masyarakat yang terampil dalam rangka penanggulangan bencana dan ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Rincian tugas Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; b. melaksanakan penyusunan bahan perencanaan dan pelaksanaan peningkatan kapasitas Satuan Perlindungan Masyarakat; c. melaksanakan fasilitasi dan peningkatan kapasitas Satuan Perlindungan Masyarakat; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 28

d. melaksanakan pengumpulan, penyusunan bahan analisa dan evaluasi serta laporan pelaksanaan kegiatan sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat; e. melaksanakan penyusunan kebijakan dan mediasi, komunikasi serta fasilitasi pelatihan dan kerjasama peningkatan Satuan Perlindungan Masyarakat; f. melaksanakan penyusunan pedoman, petunjuk, peraturan, ketentuan penyelenggaraan dan kurikulum pelatihan dan kerjasama dalam rangka peningkatan Satuan Perlindungan Masyarakat; g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; h. melaksanakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi pelatihan dan kerjasama peningkatan Satuan Perlindungan Masyarakat dengan Pemerintah, Dinas/Badan/ Lembaga Provinsi dan Kabupaten/Kota, Lembaga Nasional; i. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Seksi Bina Potensi Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengembangan potensi masyarakat. Seksi Bina Potensi Masyarakat mempunyai fungsi dalam pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis bina potensi masyarakat dan pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data serta fasilitasi bina potensi masyarakat. Rincian tugas Seksi Bina Potensi Masyarakat: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Bina Potensi Masyarakat; b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk pelaksanaan dan teknis operasional bina potensi masyarakat; c. melaksanakan pengelolaan data hasil bina potensi masyarakat; Satpol PP Provinsi Jawa Barat 29

d. melaksanakan fasilitasi bina potensi masyarakat; e. melaksanakan bina potensi masyarakat; f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama bina potensi masyarakat; g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; h. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Bina Potensi Masyarakat; i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan j. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. 7. Uraian Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai keahlian dan kebutuhan terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk, Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jumlah Tenaga Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan beban kerja.rincian tugas Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.2. Sumber Daya SATPOL PP Sesuai dengan tugas dan fungsi Satpol PP yang dijelaskan dalam PP No. 6 tahun 2010 tentang Satpol PP, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 19 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Polisi Pamong dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi, Rincian Tugas dan Unit Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Jumlah SDM Satpol PP Provinsi Jawa Barat saat ini sebanyak 142 orang terdiri dari 141 orang PNS dan 1 orang tenaga kontrak kerja. Bila dilakukan perbandingan antara tugas Satpol PP saat ini di lapangan dan jumlah SDM Satpol PP Provinsi Jawa Barat 30

tersebut, harus diakui bahwa jumlah SDM saat ini belum mencukupi dari segi jumlah, maupun dari segi kualitas. Jumlah personil Satpol PP Provinsi dibandingkan dengan luas wilayah kerja dan cakupan area dan personil kabupaten/kota dicampur aduk sehingga menjadi tidak logis.penentuan jumlah kurang/lebih personil seharusnya melalui analisa beban kerja,dan hal ini belum dilakukan sehingga tampak subyektif sekali. Dimana hal ini berdasarkan pengamatan di lapangan banyak titik titik pengamanan dalam pemeliharaan ketertiban dan ketentraman masyarakat di Provinsi Jawa Barat yang jumlahnya masih jauh dari yang diharapkan, idealnya dengan jumlah kabupaten/kota sebanyak 26 dengan jumlah penduduk 43.000.000 dibutuhkan Pol PP Provinsi dan Kabupaten/Kota sebanyak 4300 orang Satpol PP, dan yang ada sekarang berjumlah 4.024 orang. Oleh karena itu Satpol PP Provinsi Jawa Barat senantiasa melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan penambahan personil. Sementara itu, dengan SDM yang ada di Satpol PP Provinsi Jabar berupaya untuk meningkatkan kualitas aparatnya melalui berbagai pendidikan dan pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, sikap dan membentuk perilaku Polisi Pamong Praja, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Dasar Polisi Pamong Praja. Selain melalui diklat dasar, bentuk pembinaan kualitas personil juga dilakukan berbagai kegiatan rutin yang dilakukan oleh Satpol PP Provinsi Jabar, diantaranya kegiatan kesemaptaan yaitu untuk menjaga kebugaran anggota melalui olahraga dan pelatihan baris berbaris, kegiatan pembinaan teknis anggota Satpol PP sebagai aparat penegak Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya dan Kegiatan pembinaan teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk meningkatkan kompetensi teknis dalam hal penyidikan, serta mengikutsertakan PNS dan PPNS di Satpol PP dalam bimbingan teknis maupun seminar dan rapat kerja. Kualifikasi pendidikan PNS di Satpol PP Provinsi Jabar terdiri dari 7 orang S2, 27 orang S1, 7 orang D3, 81 orang SLTA, 13 orang SLTP dan 7 orang SD. Satpol PP Provinsi Jawa Barat 31