BAB IV ANALISIS HAID TIDAK TERATUR SEBAGAI AKIBAT DARI PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP IBADAH DI DESA SEKURO KECAMATAN MLONGGO A. Analisis Pemakaian Alat Kontrasepsi Dapat Mempengaruhi Haid Tidak Teratur Di Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Haid menurut ilmu medis dikenal dengan istilah menstruasi atau datang bulan. Darah haid merupakan darah kotor yang keluar setiap bulannya melalui rahim wanita dewasa yang memungkinkan untuk hamil jika terjadi pembuahan. Darah haid itu harus dikeluarkan dan para ahli medis mengidentifikasikan sebagai pendarahan sebulan sekali yang keluar melalui vagina yang diakibatkan oleh erosi dinding lapisan rahim. Menstruasi merupakan salah satu ciri yang menandai masa peburtas perempuan. Menstruasi pertama kali biasanya dialami oleh perempuan sekitar usian sepuluh tahun, namun bisa juga lebih dini atau lebih lambat. Menstruasi merupakan fitrah perempuan yang menandakan perempuan tersebut sehat dan sistem reproduksinya berjalan dengan baik. Masa lamanya haid dikalangan ulama masih terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan ini karena perbedaan penafsiran terhadap ayat Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 222 yaitu: 68
69 (البقرة : (٢٢٢ Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Q.S Al-Baqarah: 222) 1 Masa lamanya haid memang terjadi perbedaan dikalangan ulama, namun sebagian besar wanita Indonesia mengikuti madzhab Syafi i dengan ketentuan masa haid paling sedikit sehari semalam, secara umum 6 atau 7 hari, dan batas maksimal selama 15 hari. Pemakaian alat kontrasepsi juga dikalangan ulama berbeda pendapat, ketentuan tersebut juga berpengaruh terhadap tujuannya, jika tujuannya memperlambat keturunan, maka sebagaian ulama memperbolehkan, akan tetapi kalau memutuskan ketururan hal tersebut dilarang agama. Pemakaian alat kontrasepsi atau KB mempengaruhi siklus haid para wanita, ketika tidak memakai alat kontrasepsi secara umum wanita setiap bulan mengeluarkan darah haid, akan tetapi ketika memakai alat kontrasepsi belum tentu mengeluarkan darah haid bahkan tidak sama sekali. Dari permasalah tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi atau KB mempengaruhi siklus haid. Hal tersebut memotivasi peneliti untuk mengadakan penelitian yang 1 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Jakarta: perca, 1989), hlm. 5
70 berkaitan dengan alat kontrasepsi yang dapat mempengaruhi siklus haid pada wanita. Peneliti mengadakan penelitian di Desa Sekuro tempat domisili peneliti. Dari 30 wanita yang menjadi subyek penelitian dapat disimpulkan bahwa alat kontrasepsi dapat mempengaruhi siklus haid tidak teratur Di Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo. Dari ilmu medis secara umum bahwa haid yang baik adalah keluar sebulan sekali demi kesehatan seorang wanita, karena pengaruh obat yang kurang sesuai menjadikan seorang wanita dalam masa haid tidak teratur. Hal tersebut dapat dianalisa dari 30 responden wanita di Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo bahwa dari 13 wanita dengan menggunakan alat kontrasepsi itu menyebabkan para wanita tersebut tidak mengalami haid, 1 wanita haid sebulan tidak tentu, terkadang keluar dan terkadang tidak, 6 wanita dalam sebulan haid tidak teratur keluar sampai melebihi batas waktu haid atau tidak stabil hitungan keluar darah haidnya antara bulan ini dengan bulan berikutny, 9 wanita mengeluarkan darah haid 2 bulan sekali, dan 1 wanita mengeluarkan darah haid sampai 3 bulan sekali. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dari 30 responden alat kontrasepsi dapat mempengaruhi haid tidak teratur Di Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo. Hal tersebut semua wanita yang memakai alat kontrasepsi masa siklus haidnya tidak teratur. Hal tersebut dibuktikan dari 30 wanita, 13 wanita tidak mengalami haid, 1 wanita haid sebulan tidak tentu, terkadang keluar dan terkadang tidak, 6 wanita dalam sebulan haid tidak teratur keluar sampai melebihi batas waktu haid atau tidak stabil hitungan
71 keluar darah haidnya antara bulan ini dengan bulan berikutny, 9 wanita mengeluarkan darah haid 2 bulan sekali, dan 1 wanita mengeluarkan darah haid sampai 3 bulan sekali B. Analisis Praktik Beribadah Bagi Wanita Yang Mengalami Ketidak Teraturan Haid Akibat Pemakaian Alat Kontrasepsi di Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Dalam agama Islam telah dijelaskan bahwa beribadah/ibadah itu merupakan perintah dari Allah Swt. yang telah menciptakan alam seisinya, jadi sebagai umat Islam yang beriman haruslah patuh dan tunduk sebagai bukti ibadahnya hanya karena Allah semata. Perintah tersebut telah jelas dikemukakan dalam al-qur an surat al-dzariyat ayat 56 (الذاریات: (٥٦ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku. 2 Tujuan ibadah dalam agama Islam adalah untuk mencapai puncak ketakwaan, yakni menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan Allah dengan berkeyakinan yang sungguh-sungguh dengan hati yang suci dan murni serta bersih bukan karena orang lain, melainkan hanya karena yang satu(esa) karena Allah semata. Ibadah ada dua jenis yaitu ibadah mahdah (ibadah khusus) dan ibadah ghairu mahdah (ibadah umum). Ibadah Mahdah (ibadah khusus) adalah ibadah yang ketentuan pelaksanaannya sudah pasti ditetapkan oleh 2 Depag RI, op.cit., hlm. 57
72 Allah dan dijelaskan oleh Rasul-Nya. 3 Ibadah Ghairu Mahdah (Ibadah Umum) adalah semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan kepada diri sendiri dan orang lain, dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah seperti belajar, mencari nafkah, menolong orang susah dan sebagainya. 4 Haid ini berpengaruh terhadap ibadah mahdhah terutama shalat dan puasa. Haid yang tidak teratur diakibatkan karena alat kontrasepsi ini bisa berpengaruh terhadap pelaksanaan ibadah salat dan puasa. Dari 30 responden wanita yang mengalami haid tidak teratur di Di Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo 13 wanita dengan menggunakan alat kontrasepsi itu menyebabkan para wanita tersebut tidak mengalami haid ibadahnya bisa penuh dalam arti tidak ada absennya, 1 wanita haid sebulan tidak tentu, terkadang keluar dan terkadang tidak, ini akan sering tergannggu ibadahnya, 6 wanita dalam sebulan haid tidak teratur keluar sampai melebihi batas waktu haid atau tidak stabil hitungan keluar darah haidnya antara bulan ini dengan bulan berikutnya ini juga akan berpengaruh dalam melaksanakan ibadahnya, 9 wanita mengeluarkan darah haid 2 bulan sekali ini tidak begitu berpengaruh terhadap ibadahnya karena waktunya konsinten, dan 1 wanita mengeluarkan darah haid sampai 3 bulan sekali tidak ada pengaruh terhadap pelaksanaan ibadahnya. 3 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), Cet. 3, hlm. 247 4 Muhammad Daud Ali, op. cit., hlm. 247