NEONATAL JAUNDICE / HIPERBILIRUBINEMIA

dokumen-dokumen yang mirip
HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dimana 75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25% berasal dari

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN HIPERBILIRUBIN

TATALAKSANA FOTOTERAPI PADA BAYI KURANG BULAN. Roro Kurnia Kusuma W

C. Pengaruh Sinar Fototerapi Terhadap Bilirubin Pengaruh sinar terhadap ikterus pertama sekali diperhatikan dan dilaporkan oleh seorang perawat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan bayi. 9

BAB II LANDASAN TEORI

dr.ika Setyawati, M.Sc. Blok 6 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berat badan pada neonatus cenderung menurun secara fisiologis karena

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

METABOLISME BILIRUBIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk akibat terbukannya cincin karbon- dari heme yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Ikterus merupakan perubahan warna kuning pada kulit, jaringan mukosa,

BAB I PENDAHULUAN. Hiperbilirubinemia merupakan peningkatan kadar plasma bilirubin 2 standar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikterus neonatorum merupakan masalah yang sering dijumpai pada perawatan bayi baru lahir normal, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. retikuloendotelial. Neonatus akan memproduksi bilirubin dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap

Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK INSIDENSI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO IKTERUS NEONATORUM DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2005

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian bayi di negara-negara ASEAN seperti Singapura

BAB I PENDAHULUAN. bulan, 80% anak meninggal terjadi saat umur 1-11 bulan. 1 Menurut profil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL FOTOTERAPI PADA BAYI NSA419. Materi Fototerapi Pada Bayi. Disusun Oleh Ns. Widia Sari, M. Kep. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Tahun 2018

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai dengan 4000 gram, lahir langsung menangis, dan tidak ada. kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat (Kosim, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAYI DARI IBU DIABETES

HUBUNGAN ANTARA INSIDEN IKTERUS NEONATORUM DENGAN PERSALINAN SECARA INDUKSI

IKTERUS NEONATORUM A. PENGERTIAN B. EPIDEMIOLOGI C. KLASIFIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. kejang pada bayi baru lahir, infeksi neonatal. 1 Hiperbilirubinemia merupakan

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

HUBUNGAN USIA GESTASI DAN JENIS PERSALINAN DENGAN KADAR BILIRUBINEMIA PADA BAYI IKTERUS DI RSUP NTB. Syajaratuddur Faiqah

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Gastrointestinal Disorder in Infant Born with Small for Gestational Age

BAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

berusia 21 tahun mengalami ikterus dan untuk dirawat. Ikterus ini ia alami sudah 1 menunjukkan banyak kelainan kecuali

ABSTRAK DEFISIENSI G6PD SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERHADAP HIPERBILIRUBINEMIA PADA NOENATUS BERUMUR DUA HARI DI RSAB HARAPAN KITA, JAKARTA BARAT, TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar 25-50% bayi

INOVASI TERKAIT HIPERBILIRUBINEMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bilirubin Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan heme dari hemoglobin dalam proses pemecahan

PROFESI Volume 10 / September 2013 Februari 2014

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TALASEMIA By Rahma Edy Pakaya, S.Kep., Ns

SINDROM DOWN HIPERBILIRUBINEMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iriyanto dan Dyah Titisari (2011). Merancang phototherapy dengan

BAB 6 PEMBAHASAN. Dari 48 subyek pada penelitian ini, didapatkan subyek laki-laki lebih besar

KEPERAWATAN MATERNITAS ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS HIPERBILIRUBIN

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan masih merupakan masalah besar. dalam bidang obstetri, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)

KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Viskositas darah didefinisikan sebagai kontribusi faktor reologik darah terhadap

3. Potensial komplikasi : dehidrasi. 3. Defisit pengetahuan

PENYAKIT HEMOLITIK PADA NEONATUS MADE SUANDIKA SKEP,NS,MKEP CWCCA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Kasus IKTERUS NEONATORUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi rantai globin mengalami perubahan kuantitatif. Hal ini dapat menimbulkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS KEPERAWATAN ANAK II HIPERBILIRUBINEMIA. Disusun Oleh. Ima Sukmawati N1A Denti Budiarti N1A005013

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat

HUBUNGAN INSIDEN IKTERUS NEONATORUM DENGAN PERSALINAN SECARA VAKUM EKSTRAKSI

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis adalah inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan. kumpulan perubahan klinis, biokimia, serta seluler yang khas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN IKTERUS NEONATORUM DI RUANG RAWATAN KEBIDANAN RSI. SITI RAHMAH PADANG TAHUN Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah keluarnya air ketuban (cairan amnion) sebelum

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

LBM 1 Bayiku Lahir Kecil

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

ASIDOSIS RESPIRATORIK

Transkripsi:

NEONATAL JAUNDICE / HIPERBILIRUBINEMIA Definisi Peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang ditandai dengan perubahan warna kulit dan mukosa, menjadi kuning (akibat pigmen bilirubin). Terjadi 24-36 jam setelah kelahiran dan akan turun (biasanya) pada hari ke7. Etiologi Tingginya kadar Hb pada fetus Karena waktu intrauteri, janin mendapat O2 bukan dari parunya, melainkan dari sirkulasi plasenta. Disana PaO2nya rendah, sehingga perlu banyak Hb (HbF) untuk mengikat O2. Ketika lahir, paru2 janin bekerja, PaO2 meningkat, sehingga HbF yang banyak tadi tidak diperlukan lagi. HbF dipecah bilirubin meningkat. Flora usus yang masih minimal Menyebabkan feses kurang terbentuk, sehingga banyak bilirubin yang diserap lagi ᵝ-glukuronidase di usus bayi Mampu mengubah bilirubin terkonjugasi menjadi tidak terkonjugasi, sehingga dapat diserap kembali Fungsi hati yang belum sempurna Membuat konjugasi bilirubin terhambat. Sintesis albumin juga menurun sehingga tidak ada carrier yang dapat mengikat bilirubin. Epidemiologi Faktor Resiko Hampir semua neonatus yang matur. Yang prematur lebih beresiko. Anatomi & Fisiologi (lampiran 1)* Pada bayi yang diberi ASI, terdapat 2 bentuk neonatal jaundice yaitu : Early, disebabkan penurunan intake ASI yang menyebabkan

1) Peningkatan sirkulasi enterohepatik karena bayi dehidrasi 2) Peningkatan pemecahan brown fat yang menghasilkan asam lemak yang kemudian berkompetisi untuk mencapai reseptor (punya bilirubin) di albumin (breast feeding jaundice) muncul di usia 3-4 hari Late, diduga karena adanya 1) Faktor spesifik pada ASI yakni 2α-20ᵝ-pregnanediol yang mempengaruhi : - aktivitas glukuronil transferase - pelepasan bilirubin konjugasi dari hepatosit - peningkatan lipoprotein lipase yang kemudian melepaskan asam lemak bebas ke usus halus - penghambatan konjugasi akibat asam lemak unsaturated 2) ᵝ-glukuronidase yang mengubah bilirubin menjadi bentuk unconjugated sehingga dapat diabsorpsi kembali (breast milk jaundice) muncul di usia 14 hari (20-30 mg/dl), lalu turun perlahan di usia 2 minggu, kembali normal di usia 4-12 minggu Manifestasi klinis Kulit, mukosa kuning. Rutenya adalah sefalo-kaudal. Kramer Klinis Kadar Bilirubin ( mol ) 1 Kuning di wajah 100 2 Kuning di dada dan punggung 150 3 Kuning di perut dan paha 200 4 Kuning di tangan dan kaki 250 5 Kuning di telapak tangan dan telapak kaki > 250 Diagnosis Anamnesis : riwayat keluarga, perinatal, neonatusnya sendiri. PF : pallor-jaundice, hepatosplenomegali, pendarahan intracranial, petechiae, anomaly.

(lampiran 2)** DD Pathologic jaundice ada penyakit atau kelainan yang menyertai Tatalaksana Bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi, yaitu acute bilirubin encephalopathy dan kernikterus. Fototerapi Bilirubin Fotobilirubin dari jaringan masuk ke darah di darah, berikatan dengan albumin ke hati, tidak dikonjugasi ke duktus bilier duodenum feses. Komplikasi yang mungkin terjadi : Perubahan Perubahan spesifik Suhu - Hipertermia - konsumsi O2 - Takipnea - Vasodilatasi KV curah jantung Cairan - Insensible water loss GIT jumlah dan frekuensi BAB Fese cair, hijau kecokelatan waktu transit usus absorpsi Perubahan aktivitas laktosa, riboflavin Aktivitas - Letargi - Gelisah BB nafsu makan Kulit - Tanning karena produksi melanin - Rash karena pelepasan histamin oleh sel mast - Burns karena paparan berlebihan dari sinar - Bronze baby syndrome karena retensi hasil pemecahan bilirubin

Transfusi tukar Komplikasi yang mungkin terjadi : - Hipokalsemia dan hipomagnesia - Hipoglikemia - Gangguan keseimbangan asam basa - Hiperkalemia - Gangguan KV perforasi pembuluh darah, emboli, aritmia, arrest - Pendarahan trombositopenia, defisiensi faktor pembekuan - Infeksi - Hemolisis - Graft-versus host disease - Lain2 : hipo/hipertermia, necrotizing enterocolitis Prognosis Selama tidak ada faktor resiko dan dilakukan penanganan yang tepat, prognosisnya baik. Preventif ASI segera Fenobarbital karena dapat meningkatkan produksi ligandin dan meningkatkan konjugasi bilirubin Tin protoporphyrin (SnPP) dan Tin mesoporphyrin (SnMP) karena dapat menghambat heme oksigenase. Daftar Pustaka - Schaffer and Avery s Disease of the Newborn - Nelson Textbook of Pediatrics - Buku Ajar Neonatologi - http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/nejmct0708376

KERNIKTERUS Definisi Suatu bilirubin encephalopathy yang disebabkan adanya deposit bilirubin di otak. Bagian2 yang sering kena antara lain: ganglia basal (globus palidus), nucleus subtalamikus, hipokampus (sector CA2,3), substansia nigra, saraf cranial (occulomotor, vestibulocochlear), formasio retikularis, kompleks oliva. Etiologi Pembentukan bilirubin yang berlebihan 1. Penyakit2 hemolitik : inkompatibilitas Rh Ag Rh menginduksi pembentukan Ab ibu (IgG) yang akan menembus plasenta, masuk ke sirkulasi fetus. Ag Rh ini akan bereaksi dgn eritrosit fetus sehingga eritrosit dikenal sebagai sel yang abnormal dan didestruksi olen lien. 2. Anemia hemolitik herediter : kelainan membran, kelainan morfologi (sferositosis, eliptositosis), defisiensi G6PD. 3. Polisitemia dengan umur eritrosit yang lebih pendek (70-90 hari). 4. Pendarahan intracranial 5. Peningkatan sirkulasi enterohepatik : pada penyakit2 yang menyebabkan mekonium tidak bisa keluar. Sekresi bilirubin yang terlalu rendah 1. Penurunan pengambilan bilirubin oleh hepar : perfusi sinusoid hepar yang tidak adekuat thrombosis vena portal, duktus venosus yang persisten atau defisiensi protein carrier. 2. Penurunan konjugasi bilirubin karena defisiensi glukuronil transferase : Crigler- Najjar syndromes I(komplit) dan II(parsial), Gilbert syndrome(inefektif). 3. Pengeluaran bilirubin dari hepar tidak adekuat : Dubin-Johnson syndrome, Rotor syndrome. 4. Obstruksi bilier Kombinasi 1. Infeksi bakteri (sepsis neonatorum) 2. Infeksi virus intrauteri Epidemiologi

Faktor Resiko J A U N D I C E Jaundice in first 24 hours of life A sibling who was jaundiced as a neonate (riwayat keluarga) Unrecognized hemolysis (inkompatibilitas Rh ato ABO) Nonoptimal sucking or nursing (breast feeding or breast milk jaundice) Disorder genetic (defisiensi G6PD) Infection Cephalohematoma or bruising (pendarahan intracranial) East Asian or Mediteranian descent Patogenesis / Patofisiologi Hiperbilirubinemia yang berlebihan memungkinkan bilirubin dapat menembus BBB. Beberapa hipotesis yang ada antara lain : Adanya bilirubin bebas (bukan indirek dan bukan direk), akibat perubahan binding bilirubin dan albumin, yang bersifat lipid soluble BBB mengalami defek sehingga lebih mudah ditembus bilirubin Kapasitas BBB untuk menahan bilirubin sudah melewati batas Pada ph rendah, kemampuan binding menurun dan menyebabkan peningkatan uptake bilirubin oleh sel2 sehingga menyebabkan prepitasi bilirubin di sel Bilirubin yang masuk ke otak menyebabkan berbagai gejala dengan berbagai mekanisme yang juga masih hipotesis, antara lain : Bilirubin menempel di astrosit. Astrosit yang kelainan ini jadi bisa menghasilkan sitokin2 seperti TNF-α dan IL-1ᵝ yang dapat mengganggu transport glutamat dan perubahan gradien ion. Hal ini pada akhirnya menyebabkan gangguan pada tonus otot. Disfungsi mitokondria yang menyebabkan tidak cukupnya energi untuk melakukan aktivitas sel dan pelepasan sitokrom C yang menginduksi apoptosis sel neuron. Jika banyak neuron2 yang hilang, fungsi penghantaran impuls akan menurun. Mengganggu fungsi ganglia basal yang merupakan prosesor impuls sistem ekstrapiramidal hipertonus sampai gerakan2 involunter (athetosis, chorea, tremor). Mengganggu fungsi cerebellum yang mengatur tonus otot, sikap selanjutnya dan koordinasi hipotonus

Manifestasi klinis Kernikterus ada yang akut, ada yang kronis. Manifestasi akut antara lain : 1) Fase inisial (1-2 hari pertama): poor sucking, stupor, hipotonus, seizure 2) Fase intermediet (pertengahan minggu pertama) : hipertonus otot2 ekstensor, opistotonus, retrocolis, fever 3) Fase advans (lewat satu minggu) : hipertonus Manifestasi kronis antara lain : 1 tahun pertama : hipotonus, active deep tendon reflex, obligatory tonic neck reflex, kemampuan motorik terlambat Lewat 1 tahun : gangguan gerakan (chorea, tremor, athetosis, balismus), gangguan gerak bola mata, gangguan mendengar Diagnosis Jaundice dikatakan patologis jika : Jaundice terjadi sebelum usia 24 jam Konsentrasi total serum bilirubin (TSB) meningkat lebih dari 5 mg/dl per hari Konsentrasi TSB > 12,9 mg/dl pada bayi matur atau > 10-14 mg/dl pada prematur Jaundice tetap bertahan sampai 8 hari pada bayi matur atau sampai 10-14 hari pada prematur Disertai gejala2 lain seperti muntah, letargi, nafsu makan menurun, dll. Selain itu dilakukan pemeriksaan tambahan seperti imaging (MRI) karena dapat melihat deposit di otak. DD Tatalaksana Hidrasi Fototerapi Transfusi tukar

Obat2an untuk meningkatkan konjugasi bilirubin : fenobarbital Obat2an yang memblok reabsorpsi bilirubin : agar Obat2an yang menghambat produksi bilirubin : metaloporfirin Prognosis Preventif Screening isoimunisasi Ig anti-rh Tiap 2-3 hari control Edukasi orang tua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak Kasi pedoman/guideline sederhana untuk dipelajari orang tua Daftar Pustaka - Schaffer and Avery s Disease of the Newborn - Nelson Textbook of Pediatrics - Neurosurgery neuropathology