BAB II DASAR-DASAR TEORI 2.1 Pengertian College 2.1.1 Definisi College College merupakan suatu institusi pendidikan tinggi yang lebih tertuju pada pendidikan ilmu pengetahuan dan seni. Dalam arti luas, College bisa dikatakan merupakan bagian struktural dari Universitas. Contohnya: King's College pada Universitas London dan Eberly College pada Universitas Penn State. University college digunakan dibeberapa negara untuk menunjuk pada institusi pendidikan tingkat tinggi tetapi statusnya tidak sepenuh dan semerdeka universitas. Di Australia pengertian dari "university college" atau sering juga disebut "residential college" digunakan untuk menunjuk kepada institusi yang menyediakan sarana akomodasi, dukungan akademik (seperti tutorial), dan aktivitas sosial bagi siswa dari universitas terkait. College (dalam bahasa Latin : collegium) sebenarnya artinyanya adalah kelompok masyarakat yang hidup bersama dalam sebuah badan hukum (con artinya bersama, dan leg artinya hukum). Namun saat ini istilah college lebih banyak digunakan untuk menunjuk kepada sebuah institusi pendidikan College merupakan divisi akademis dalam sebuah universitas. College biasanya juga disamakan dengan departemen dalam sebuah universitas. 2.1.2 Jenis-Jenis College Berdasarkan sifat badan pendidikan o University college College ini merupakan bagian dari salah satu universitas. Biasanya college jenis ini digunakan sebagai salah satu tahap persiapan sebelum siswa masuk ke universitas. College ini biasanya didirikan oleh universitas yang terkait atau berada di bawah pengawasan universitas tersebut. BANDUNG ART AND DESIGN COLLEGE 14
o College terbuka College ini bersifat independent dan bebas dari universitas manapun. College ini biasanya didirikan oleh lembaga pendidikan dan tujuannya untuk memberikan pengetahuan pada disiplin ilmu khusus. Contohnya : college yang khusus memberikan ilmu di bidang pengetahuan, teknologi, atau seni. 2.1.3 Keberadaan College di Indonesia o Keberadaan college di Indonesia setingkat dengan sekolah tinggi o College adalah program pendidikan tinggi yang berasal dari disiplin ilmu yang sama. 2.2 Pengguna 2.2.1 Karakter Mahasiswa Mahasiswa terutama mahasiswa pada jenjang pendidikan diploma atau sarjana (S1) secara psikologis termasuk kedalam kategori young adult yang usianya antara 18-25 tahun.pada masa tersebut karakteristik yang muncul antara lain adalah: Pertumbuhan secara fisik sudah cukup matang dan juga pertumbuhan secara psikologis juga sudah lebih matang Pada masa ini biasanya siswa pria lebih memiliki percaya diri yang lebih daripada siswa wanita. Sudah mulai lebih dewasa dalam proses pengambilan keputusan Sikapnya lebih tegas dan bertanggungjawab pada pekerjaan dan tugas-tugas yang harus dikerjakan 2.2.2 Karakter mahasiswa seni dan desain Karakteristik mahasiswa seni dan desain Kreatif Percaya diri Ekspresif Inovatif Peka terhadap lingkungan sekitar Menonjol dan selalu ingin tampil beda BANDUNG ART AND DESIGN COLLEGE 15
2.3 Kreativitas 2.3.1 Pengertian kreativitas Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta / berkreasi ( Robert W.Olson) Kemampuan memecahkan masalah, menciptakan sesuatu yang berbeda (baru dan unik) dari orang pada umumnya. ( Howard Gardner) 2.3.2 Ciri karakter mahasiswa yang kreatif Memiliki energi fisik yang uat, biasanya pendiam tapi mampu bekerja dalam waktu yang lama dengan konsentrasi yang mengagumkan dan penuh antusias. Cenderung cerdas namun sekaligus naif Memiliki fantasi dan imaji di satu sisi dan kenyataan di sisi lainnya. Peduli terhadap sekitar Lebih cenderung memberontak dan bebas Terbuka dan sensitif. 2.4 Tinjauan Teori Perencanaan dan Desain menyangkut perancangan desain yang dapat menstumulasi kreatifitas dalam sistem pendidikan. 2.4.1 Sistem pendidikan seni dan desain yang baik: Pembelajaran praktik seni dan desain menuntut terjadinya interaksi yang tinggi antara pengajar dengan mahasiswa. Karenanya, perlu dikembangkan berbagai kegiatan belajar dengan melibatkan peran aktif mahasiswa atas dasar tujuan instruksional yang ingin dicapai. Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan meliputi: Penajaman kognitif, artinya dosen memberikan isu materi, kemudian mahasiswa melibatkan diri untuk menganalisis materi secara aktif. Instruksi verbal, artinya dosen memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan mahasiswa, dan mahasiswa secara aktif memahami petunjuk yang ada. Demonstrasi, artinya dosen memberikan contoh peragaan, kemudian mahasiswa merespons, terlibat dan menirukan. Interpretasi, artinya dosen memberikan keleluasaan mahasiswa untuk menafsir materi. Evaluasi dan diskusi, artinya dosen dan mahasiswa terlibat secara aktif dalam mengevaluasi keterampilan mahasiswa. BANDUNG ART AND DESIGN COLLEGE 16
Kreativitas, artinya dosen memberikan tugas mandiri atau kelompok kepada mahasiswa untuk mewujudkan kreativitas berkesenian sesuai bidangnya masingmasing. Berdasarkan model pembelajaran kemandirian aktif yang dapat membantu proses kreatif Hal-hal yang dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa Lingkungan yang dapat menunjang kreativitas mahasiswa 1. Memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan untuk mengembangkan gagasan, wawasan, mengembangkan gagasan maka dibutuhkan dan imajinasi tentang bagaimana melakukan sarana yang dapat menunjang hal ini intensifikasi. Berkembangnya gagasan dan diantaranya adalah perpustakaan yang wawasan akan memperluas wawasan dan lengkap sebagai media bagi mahasiswa untuk pandangan mahasiswa dan akhirnya semakin mengenal dan mendalami bidang mengembangkan peluang motivasi. yang menjadi mata kuliahnya. Selain itu sekarang fasilitas internet semakin dibutuhkan untuk menambah pengetahuan akan kemajuan dan perubahan trend yang terjadi di dunia luar. 2. Mengembangkan imajinasi dengan kemampuan melakukan orientasi jangka panjang, agar mereka tidak terpaku pada keberhasilan sesaat, tetapi tetap menjaga keberlanjutan keberhasilan hal ini membutuhkan komunikasi yang baik dengan dosen pengajar yang bersangkutan. Dibutuhkan fasilitas untuk berinteraksi antara dosen dengan mahasiswa diluar jam kuliah. 3. Mengembangkan inisiatif dan minat mahasiswa untuk melakukan sesuatu yang baru dengan cara-cara baru, agar mendapatkan pengalaman baru tanpa takut menghadapi kegagalan. Keberhasilan atau kegagalan merupakan bagian pembelajaran untuk mengembangkan inisiatif dan minat mahasiswa untuk melakukan sesuatu yang baru dengan cara-cara baru maka muncul suatu kebutuhan akan lingkungan yang dapat memberi peluang untuk hal ini seperti misalnya fasilitas untuk eksperimen dan uji BANDUNG ART AND DESIGN COLLEGE 17
kreativitas coba. 4. Mengembangkan sifat ingin tahu sebagai upaya pengembangan pola pikir produktif dan berkembangnya produk kreatif. selain perpustakaan yang lengkap, yang dapat menunjang kreativitas mahasiswa sehubungan dengan rasa keingintahuannya juga bisa melalui ruang pamer karya-karya mahasiswa agar mereka terpacu untuk lebih menghasilkan karya-karya baru yang berbeda dari lainnya. 5. Memberikan dorongan semangat dan sikap percaya diri agar lebih berani mengemukakan pendapat, memberikan prinsip tegas, tidak ada keraguan diri dan tumbuhnya rasa percaya diri yang akan mengembangkan kreativitas seseorang. lingkungan belajar perlu terbuka agar mahasiswa dan dosen pengajar dapat berinteraksi dengan baik. Formasi sarana belajar seperti meja dan kursi dapat lebih santai dan memiliki sirkulasi yang baik. 6. Menciptakan iklim atau suasana belajar yang kondusif bagi tumbuhnya kreativitas. Kepada mahasiswa diberikan kebebasan mengemukakan pendapat, cara komunikasi yang baik diikuti dengan sikap saling menghargai terhadap pendapat atau hak orang lain, dilandasi jiwa penuh toleransi. lingkungan belajar memiliki fasilitas yang lengkap sebagai sarana belajar dan juga memiliki sirkulasi yang baik. Selain itu lingkungan belajar jangan terlalu penuh (mahasiswa yang terdapat dalam suatu ruang kelas banyak sehingga interaksi antara dosen pengajar dengan setiap mahasiswa tidak dimungkinkan) 7. Menciptakan daya tarik belajar, meningkatkan interaksi dan komunikasi BANDUNG ART AND DESIGN COLLEGE 18
sehingga menyenangi apa yang mereka ikuti dan kerjakan. Daya tarik tersebut bisa timbul karena materi pelatihan, metodenya, cara pelatih menyajikan, atau karena dosennya sendiri. Mahasiswa menekuni dan menyenangi apa yang mereka kerjakan akan tumbuh minat dan keterterikatannya, sehingga meningkatkan kreativitas. antara dosen pengajar dan mahasiswa. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menegangkan. Memberikan contoh-contoh orang-orang yang telah sukses dalam bidang yang saat ini mahasiswa tersebut ikuti. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekkan bidang yang dipelajarinya di luar jam kuliah (bisa dengan simulasi atau proyek nyata). 8. Mengembangkan active training dengan memberikan kesempatan pengembangan kognitif, perilaku dinamis dan mendorong kreativitas pelatihan. lingkungan belajar yang terbuka dan memungkinkan mahasiswa untuk mengajukan pendapatnya dan pemikirannya kepada dosen pengajar maupun kepada mahasiswa lainnya. Tabel 1. Hubungan kegiatan kratif dan faslitas yang dapat menstimulasi kreativitasnya. BANDUNG ART AND DESIGN COLLEGE 19