KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL HIGH SCHOOL PHYSICAL EDUCATION TEACHER PERSONALITY COMPETENCE OF BANTUL REGENCY

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

Oleh : Fatoni Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, Ikor FIK UNY

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL SKRIPSI

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

SURVEI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENJASKES DI SEKOLAH SE KECAMATAN BENGKAYANG TAHUN 2012 ARTIKEL PENELITIAN

Tingkat Kesiapan Untuk Menjadi...(Amirudin Baktiar Yusup) 1

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ARTIKEL E-JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE-KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI

THE MAPPING OF KINDERGARDEN TEACHER S SOFT SKILLS AT PAYUNG SEKAKI DISTRICT OF PEKANBARU CITY

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

AKTIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

ANALYSIS OF PERSONALITY COMPETENCE TEACHER OF THE KINDERGARTEN AT SUBDISTRICT TALAMAU WEST PASAMAN

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam proses pendidikan guru bertanggung jawab penuh terhadap

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

ANALYSIS OF KNOWLEDGE COMPETENCE OF PERSONALITY DISTRICT TEACHERS ECD FIFTY CITY PEKANBARU

TINGKAT PARTISIPASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMP NEGERI 2 MREBET KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN ATLETIK SISWA KELAS VIII SMP N 2 WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

PERSEPSI GURU PENJASORKES SD TENTANG KESELAMATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SE-KECAMATAN MANISRENGGO KLATEN JAWA TENGAH.

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

MOTIVATION OF LEARNERS IN FOLLOWING ARCHERY EXTRACURRICULAR IN SD ISLAM TERPADU AR- RAIHAN SUMBERBATIKAN TRIRENGGO, BANTUL ACADEMIC YEAR 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PJOK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N SE-KECAMATAN BANTUL

TINGKAT PEMAHAMAN MEMBER FITNESS TERHADAP FASE DAN PRINSIP-PRINSIP LATIHAN BEBAN DI CAKRA SPORT CLUB, HECIENDA DAN PESONA MERAPI

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

DRAPING DITINJAU JURUSAN FAKULTAS

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

Transkripsi:

Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani... (Septi Rohini) 1 KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH THE PERSONAL COMPETENCY OF PHYSICAL EDUCATION TEACHERS AT JHSS IN KROYA DISTRICT, CILACAP REGENCY, CENTRAL JAVA PROVINCE Oleh: Septi Rohini, PJKR Septirohini56@gmail.com Abstrak Peran guru bukan hanya sebagai perantara dalam transfer ilmu, akan tetapi juga dalam transfer nilai. Transfer nilai yang dilakukan oleh guru tidak akan terlepas dari kompetensi kepribadian yang dimiliki guru tersebut, maka dari itu perlu diketahui terlebih dahulu seberapa besar di masa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pendidikan jasmani SMP se-kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode survei. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dengan jumlah populasi guru pendidikan jasmani SMP Kecamatan Kroya sebanyak 21 guru. Instrumen yang digunakan berupa skala kepribadian dengan 29 butir pernyataan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan jasmani SMP se-kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap tidak terdapat guru yang masuk dalam kategori sangat baik, 28,57% kategori baik, 42,86% kategori cukup baik, 19,05% kategori kurang baik, dan 9,52% kategori tidak baik. Kata Kunci: kompetensi, kepribadian, Guru Pendidikan Jasmani. Abstrack Teachers play roles not only as agents of transfer of knowledge but also as agents of transfer of values. Transfer of values that teachers carry out is not separable from their personal competency; therefore, it is necessary to investigate their personal competency first. This study aims to investigate the personal competency levels of physical education teachers at junior high schools (JHSs) in Kroya District, Cilacap Regency. This was a quantitative descriptive study using the survey method. The study was a population study involving 21 physical education teachers at JHSs in Kroya District. The instrument was a personality scale with 29 statements. The data were analyzed using the descriptive analysis technique. The results of the study show that regarding the personal competency of physical education teachers at JHSs in Kroya District, Cilacap Regency, no teachers are in the very good category, 28.57% are in the good category, 42.86% in the fair category, 19.05% in the rather poor category, and 9.52% in the poor category. Keywords: personal competency, physical education teachers

Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani... (Septi Rohini) 2 PENDAHULUAN Manusia tidak terlepas dari kegiatan belajar, baik secara formal maupun nonformal.guru adalah salah satu unsur penting dalam dunia pendidikan. Guru akan menjadi anutan (teladan, contoh yang baik) yang akan ditiru oleh para siswanya. Bukan hanya hal-hal yang baik, bahkan hal-hal yang kurang baik pun akan mereka tiru. Guru yang baik (bukan hanya guru yang profesional) tentu akan memiliki kepribadian yang baik pula (Chaerul Rochman dan Heri Gunawan, 2016: 17). Perkembangan kepribadian siswa puncaknya terjadi pada masa remaja. Pada masa remaja terjadi ketegangan emosi yang bersifat khas sehingga masa ini disebut masa badai dan topan, masa yang menggambarkan keadaan emosi remaja yang tidak menentu, tidak stabil dan meledak-ledak. Meningginya emosi terutama karena remaja mendapat tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru, karena selama masa kanak-kanak mereka kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu (Rita Eka Izzaty dkk: 2013). Tantangan ke depan bagi seorang guru semakin tinggi. Pada era modern saat ini seringkali muncul pemberitaan negatif dari tingkah laku yang ditunjukkan oleh siswa yang berbau anarkis, pelanggaran moral, narkoba, bahkan pergaulan bebas. Belakangan ini, makin marak diberitakan dalam media masa tulis maupun televisi menyuguhkan kenakalan yang tak kalah serunya dengan kejahatan dilakukan oleh kelompok orang yang tidak sedang belajar di bangku sekolah. Kenakalan yang dilakukan, yaitu antar orang yang sedang di bangku sekolah maupun dengan pihak-pihak lain yang tidak sedang belajar di bangku sekolah. Permasalahan terbentuknya kepribadian yang terjadi pada siswa tentunya diiringi dengan parilaku guru yang tidak mencerminkan kepribadian yang baik.dalam observasi yang peneliti lakukan, di dapat beberapa data. Contohnya dalam pelaksanaan jam pembelajaran pendidikan jasmani di salah satu sekolah menengah pertama dikecamatan Kroya Kabupaten Cilacap, guru tidak datang tepat waktu dalam memasuki jam pelajarannya dan juga dalam prioritas mengajar seringkali guru lebih memprioritaskan pembinaan siswa yang akan menjalani kejuaraan dibandingkan dengan melaksanakan proses pembelajaran dalam jam pelajaran pendidikan jasmani, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani menjadi terbengkalai dan tidak terarah. Peran guru pendidikan jasmani dalam membangun kepribadian siswa di lingkungan sekolah sangat penting dan luas. Di dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru tentunya berinteraksi langsung dengan siswa

Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani... (Septi Rohini) 3 dalam proses transfer ilmu dan sikap dan pada saat proses itulah peranperan guru menanamkan kepribadian yang baik kepada siswa serta menjadi teladan yang baik bagi siswa-siswinya. Jika kepribadian baik telah menjadi budaya dalam diri siswa sejak dini, maka kepribadian tersebut akan mengantarkan siswa selalu berbuat jujur, berbuat baik, dan bertanggung jawab. Berdasarkan rasionalisasi di atas, diperlukan kompetensi kepribadian yang baik untuk menjadi guru profesional. Kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru akan sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian siswa melalui transfer nilai. Dengan demikian perlu adanya penelitian untuk mengetahui seberapa jauh pendidikan jasmani di tingkat siswa sekolah menengah pertama, sehingga dapat diketahui seberapa besar penguasaan guru pendidikan jasmani terhadap kompetensi kepribadian. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani SMP se- Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 20 Januari 2017 di SMP se-kecamatan Kroya. Penelitian ini dilaksanakan pada waktu jam istirahat. Populasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran pendidikan jasmani di SMP se-kecamatan Kroya yang berjumlah 21 guru. Prosedur Agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan adalah menggunakan kuesioner. Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian ini adalah angket. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup berupa pertanyaan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu: selalu (SL), sering (SR), jarang (JR), dan tidak pernah (TP). Penelitian ini menggunakan teknik uji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan kepada guru pendidikan jasmani se-kecamatan Nusawungu yang berjumlah 10 guru.

Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani... (Septi Rohini) 4 Dalam pengukurannya, butir pernyataan yang tidak valid atau gugur dihilangkan dan butir pernyataan yang valid digunakan untuk instrumen pada penelitian ini. Uji Coba Instrumen A. Uji Validitas Uji validitas instrumen tersebut diolah dengan bantuan program komputer SPSS 23. Menurut Sugiyono (2008: 455) butir pernyataan angket yang sahih atau valid apabila mempunyai harga hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan N. Hasil uji coba angket yang dilakukan sebanyak 10 responden dan 31 pertanyaan.hasil validitas uji coba instrumen menunjukan 2 butir pernyataan gugur, sehingga jumlah butir yang valid 29. B. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrument menggunakan rumus koefisiensi Alpha Cronbarch. Hasil uji reliabilitas instrumen diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS 23. Dari pengujian tersebut diperoleh koefisiensi keandalan (rtt) atau reliabilitas/r alpha sebesar 0.761.Jadi instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel dan sudah layak digunakan untuk mengambil data penelitian (Sugiyono, 2008: 131). Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2008: 29) bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskrisikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Data dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu: sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Tabel 1. Pengkategorian Kompetensi Kepribadian Saifuddin (2006: 186) No Interval Kategori 1 X > M + 1,5 SD Sangat 2 M + 0,5 SD < X M + 1,5 SD 3 M - 0,5 SD < X Cukup M + 0,5 SD 4 M - 1,5 SD < X M - 0,5 SD 5 X M - 1,5 SD Tidak Menurut Anas Sudjono (2006: 43) rumus yang digunakan untk mencari besarnya persentase adalah: P = x 100% Ket. : P = Persentase f = Frekuensi dalam kategori N = Jumlah responden Data yang dianalisis disini adalah data hasil jawaban pengisian

Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani... (Septi Rohini) 5 kuesioner guru pendidikan jasmani di SMP se-kecamatan Kroya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani SMP se-kecamatan Kroyadapat dilihat pada tabel persentase sebagai berikut: Tabel 2.Pengkategorian Data Faktor-Faktor Kompetensi Kepribadian Interval Kategori F % X >112,68 Sangat 106,25 < X 112,68 99,82< X Cukup 106,25 93,39< X 99,82 X 93,39 0 0% 6 9 28,57 % 42,86 % 19,05 % 4 Tidak 2 9,52% Jumlah 21 100 % Tabel di atas menunjukan pendidikan jasmani SMP se- Kecamatan Kroya secara faktor keseluruhan. Sebanyak 0 responden atau 0% kompetensi kepribadian guru pendidikan jasmani dalam kategori Sangat, sebanyak 6 responden atau 28,57% kompetensi kepribadian guru pendidikan jasmanidalam kategori baik, 9 responden atau 42,86% kompetensi dalam kategori cukup baik, 4 responden atau 19,05% kompetensi dalam kategori kurang baik dan 2 responden atau 9,25% kompetensi dalam kategori tidak baik. Responden terbanyak terletak pada interval 99,82< X 106,25maka pendidikan jasmani SMP se- Kecamatan Kroya termasuk pada kategori cukup baik. Berikut gambar diagram batangnya. 50% 0% Kompetensi Kepribadin Guru Penjas SMP se-kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap 0% Sangat 28.57% 42.86% 19.05% Cukup 9.52% Tidak baik Gambar1. Diagram Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan jasmani SMP se-kecamatan Kroya Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi smp se-kecamatan Kroyatermasuk dalam kategori cukup baik. Sebanyak 0 responden atau 0% Sangat Cukup

Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani... (Septi Rohini) 6 sangat baik, sebanyak 6 responden atau 28,57% kompetensi kepribadian guru pendidikan jasmani dalam kategori baik, 9 responden atau 42,86% cukup baik, 4 responden atau 19,05% kurang baik dan 2 responden atau 9,25% tidak baik. Guru pendidikan jasmanismp se-kecamatan Kroya sebagian sudah mencerminkan kepribadian dalam melaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani dengan cukup baik. Guru sudah cukup baik dalam pemahaman tentang faktor-faktor kompetensi kepribadian yang terdiri dari faktor bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan budaya, menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, dan faktor menjunjung tinggi kode etik guru. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan jasmani SMP se- Kecamatan Kroya pada kategori tidak baik dengan presentase 9,52%, kategori kurang baik dengan presentase19,05%, kategori cukup baik dengan presentase 42,86%, kategori baik dengan presentase 28,57% dan kategori sangat baik dengan presentase 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani SMP se- Kecamatan Kroya dalam kategori cukup baik, dengan presentase 42,86%. Saran Bagi guru pendidikan jasamani harus terus ditingkatkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan: Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Chaerul Rochman dan Heri Gunawan. (2016). Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru. Bandung: Penerbit Nuansa. Rita Eka Izzaty dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.