BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bagian dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari proses pemerolehan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

I. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

YUNICA ANGGRAENI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. tercipta masyarakat belajar (learning community). Desain kelas dengan metode dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

TITIK ARIYANI HALIMAH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesatuan yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. tingkat oprasional di kelas(suprijono,2012:45-46) banyak sekolah-sekolah saling berlomba dan mempunyai kesempatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Motivasi belajar matematika berkurang. Minat belajar merupakan

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik dalam kehidupan pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis perlu diperhatikan karena merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah Melisa Prasetiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keterampilan berbahasa baik berbicara, menyimak, membaca maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca tidak hanya sekadar memandangi lambang-lambang tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB II LANDASAN TEORI. Kelas VIII A SMP 10 November Binangun Dengan Pendekatan Kontekstual

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil menggunakan kosa kata, struktur kalimat, dan ejaan. Kegiatan menulis bukan kegiatan yang mudah untuk dilakukan, apalagi bagi seseorang yang belum mempunyai pengalaman. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang sering dan teratur (Tarigan, 2008:4). Kesulitan ini pula yang sering dialami oleh siswa ketika memulai menulis, baik menulis surat resmi, surat pribadi, menulis laporan, dan menulis berita. Untuk mengatasi hal tersebut tentunya diperlukan latihan secara kontinu agar siswa terampil dalam menulis. Menulis berkaitan dengan mengungkapkan gagasan. Gagasan yang dituangkan dalam tulisan, sebenarnya tidak berbeda dengan berbicara. Perbedaan yang ada hanya pada bentuk dan cara mengungkapkannya. Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan dalam lambang-lambang tulisan (Semi,2007:14). Dalam hal ini, menulis itu memiliki tiga aspek utama, yaitu adanya tujuan dan maksud tertentu, adanya gagasan yang akan disampaikan, dan adanya sistem pemindahan gagasan, yaitu berupa sistem bahasa. Sekaitan dengan hal tersebut, pembelajaran menulis di sekolah juga masih dirasakan sulit oleh siswa. Hasil wawancara dengan para siswa menunjukkan banyak faktor penyebab yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran menulis, diantaranya sulitnya untuk mengembangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Siswa seringkali dibingungkan dalam mengawali suatu kalimat ketika diharuskan untuk membuat tulisan. Kesulitan menulis, disampaikan juga oleh Akhadiah (1996:2) bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan.

2 Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa, tidak terlepas dari bagaimana pembelajaran menulis itu dilaksanakan. Dalam hal ini suatu pendekatan dalam pembelajaran sangat berpengaruh juga dalam menerapkan berbagai kegiatan aspek berbahasa, khususnya menulis. Peran penting pembelajaran menulis tidak sebatas seorang guru menyampaikan materi melalui pendekatan pembelajaran tertentu, tetapi jauh lebih penting bagaimana respons peserta didik dalam kegiatan belajar tersebut, sehingga siswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan setiap pelajaran yang telah diterimanya dalam kehidupan nyata. Dalam hal ini diperlukan adanya suatu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk dapat memahami menulis dan menerapkannya sesuai dengan yang kita harapkan. Pada umumnya pendekatan yang sering dilakukan oleh seorang guru adalah pendekatan konvensional. Pendekatan konvensional ini ternyata dirasakan monoton oleh siswa, sehingga proses belajar mengajar di kelas pun menjadi hal yang membosankan dan menjenuhkan. Para siswa biasanya langsung berpraktik menulis tanpa belajar bagaimana caranya menulis. Guru biasanya menyediakan beberapa macam judul atau topik karangan dan meminta siswa untuk memilih salah satunya. Para siswa kemudian diminta untuk secara langsung menulis. Setelah selesai, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan, dikoreksi oleh guru, diberi nilai dan dikembalikan lagi kepada siswa. Kebiasaan-kebiasaan itulah yang akhirnya berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menulis. Kebiasaan-kebiasaan yang membuat siswa jenuh dan tidak ada motivasi untuk menulis, tentunya harus diatasi oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Banyak model pembelajaran inovatif yang dapat memberi penyegaran bagi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Salah satu diantaranya pendekatan dalam pembelajaran tersebut adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual inilah yang akan diterapkan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kontekstual ini adalah seperti yang dikemukakan oleh Hamruni (2011:133) bahwa pendekatan kontekstual (CTL) merupakan pendekatan yang menekankan kepada proses

3 keterlibatan siswa untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Selain itu pendekatan kontekstual tentu saja memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya pembelajaran CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata, dan kemampuan didasarkan pada pegalaman. Penelitian yang berkenaan dengan pendekatan kontekstual pernah dilakukan oleh Fahlawi (2005). Hasil yang diperoleh dalam penelitiannya adanya peningkatan dalam keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Selain itu, penelitian tentang pendekatan kontekstual juga pernah dilakukan oleh Heniati (2006) Hasil penelitiannya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil menulis siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan tanpa menggunakan pendekatan kontekstual. Berdasarkan kedua penelitian tersebut bahwa pendekatan kontekstual efektif dalam pembelajaran menulis. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat terpadu dan integratif sehingga masih dirasakan sulit oleh siswa dalam mempraktikannya. 2. Pendekatan yang dilakukan oleh guru di kelas umumnya menggunakan pendekatan konvensional, sehingga proses pembelajaran dirasakan jenuh dan membosankan oleh siswa. 3. Siswa masih belum sepenuhnya memahami cara menulis berita yang baik dan benar sesuai dengan unsur-unsur dan sistematika penulisan dalam berita. 4. Pendekatan kontekstual belum sepenuhnya diterapkan dalam pembelajaran menulis berita.

4 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan idemtifikasi masalah di atas perlu kiranya diberikan batasan yang jelas tentang fokus penelitian. Pembatasan masalah membuat penelitian lebih terarah dan fokus pada permasalahan yang akan diteliti. Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi aspek keterampilan bahasa yang akan diteliti adalah keterampilan menulis. Kegiatan menulis ini masih dirasakan sulit oleh siswa. Ketetampilan menulis yang ingin diterapkan dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis berita dengan menggunakan suatu pendekatan yaitu pendekatan kontekstual. Tujuan penggunaan pendekatan kontekstaul dalam pembelajaran menulis berita untuk mengetahui keefektifan pendekatan kontekstual dalam menulis berita. 1.4 Rumusan Masalah Adapun masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan di bawah ini. 1. Bagaimanakah proses penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII SMPN I Cianjur? 2. Bagaimanakah kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMPN I Cianjur yang menggunakan pendekatan kontekstual dengan yang menggunakan pendekatan konvensional? 3. Bagaimanakah kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMPN I Cianjur sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual? 4. Apakah pendekatan kontekstual efektif dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII di SMPN I Cianjur? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin diketahui dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1. Untuk mendeskripsikan proses penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII SMPN I Cianjur.

5 2. Untuk mendeskripsikan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMPN I Cianjur yang menggunakan pendekatan kontekstual dengan yang menggunakan pendekatam konvensional. 3. Untuk mendeskripsikan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMPN I Cianjur sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual 4. Untuk mendeskripsikan efektivitas pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII di SMPN I Cianjur. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoretis Beberapa teori tentang cara menulis berita dan pendekatan kontekstual telah penulis paparkan dalam penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan memberikan solusi dari permasalahan yang sering dihadapi oleh siswa dalam pelajaran menulis, khususnya menulis berita. Melalui pendekatan kontekstual proses belajar mengajar tidak lagi dirasakan jenuh dan monoton oleh siswa, karena teori-teori pendekatan kontekstual tentu saja berbeda dengan teori-teori pendekatan konvensional yang secara umum sering digunakan oleh guru. 1.6.2 Manfaat Praktis Melalui pendekatan kontekstual yang penulis lakukan dalam penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa khususnya menulis berita. Langkah-langkah yang diterapkan dalam pendekatan kontekstual setidaknya dapat mengatasi beberapa masalah yang selama ini sering dialami oleh siswa khususnya dalam menulis berita. Melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan menulis berita pada siswa. Sedangkan bagi para peneliti diharapkan dapat bermanfaat sebagai landasan penelitian yang berhubungan dengan aspek keterampilan menulis termasuk menulis berita dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Amin. 1.7 Anggapan Dasar

6 Anggapan dasar atau asumsi adalah suatu pernyataan yang tidak diragukan lagi kebenarannya sebagai titik tolak dalam suatu penelitian, (Arifin, 2011:196). Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Keterampilan menulis sebagai suatu aspek berbahasa perlu ditunjang oleh suatu pendekatan tertentu yang dapat membantu siswa dalam menulis, khususnya menulis berita. 2. Pemilihan suatu pendekatan yang tepat dalam pembelajaran dapat membantu dan memudahkan siswa ke arah tercapainya tujuan pembelajaran. 1.8 Hipotesis Penelitian Bertitik tolak dari anggapan dasar di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Hipotesis Nol (Ho): Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis berita siswa yang menggunakan pendekatan kontekstual dengan siswa yang menggunakan pendekatan konvensional. Hipotesis Kerja (Ha): Terdapat perbedaan yang signifikan hasil pembelajaran menulis berita antara siswa yang menggunakan pendekatan kontekstual dengan siswa yang menggunakan pendekatan Konvensional. 1.9 Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk memperjelas pokok-pokok penting yang merupakan kata kunci dalam penelitian ini. Adapun judul dalam penelitian ini adalah Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita. Agar tidak menimbulkan keraguan makna beberapa pengertian dioperasional sebagai berikut. a. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata

7 peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, dan penilaian sebenarnya. Penerapan pendekatan kontekstual dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan media yaitu penayangan video peristiwa dan beberapa peristiwa yang pernah dilihat oleh siswa baik di luar lingkungan sekolah atau di dalam lingkungan sekolah siswa itu sendiri. Dari tayangan video atau peristiwa lainnya yang pernah dilihat, siswa diharapkan dapat menuliskan hal-hal pentimg untuk menulis kalimat yang berhubungan dengan unsur 5W+1H. b. Pembelajaran menulis berita merupakan pembelajaran yang melatih siswa dalam menulis teks berita. Dalam pembelajaran menulis berita ini tujuan yang diharapkan adalah siswa mampu menulis berita sesuai dengan aspek-aspek penilian. Aspek-aspek tersebut adalah kesesuaian isi berita dengan tayangan video, kelengkapan unsur berita, sistematika penulisan berita, penggunaan bahasa, dan penggunaan ejaan dalam penulisan teks berita.

8