PERATURAN BUPATI NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PELELANGAN TERBATAS BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 546 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS DAN KENDARAAN DINAS OPERASIONAL

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 5 TAHUN TENTANG

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN / PENJUALAN KENDARAAN DINAS MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 18 SERI E NOMOR SERI 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2006

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN NO : 14 / LD/2009

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR : 1 TAHUN 2010 T E N T A N G PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 72 TAHUN : 2007 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 613 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2009 NOMOR

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 11 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 42 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

2016, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peratura

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI BALI

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO NOMOR 3 TAHUN 2011

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 5 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 16 TAHUN 2007 PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TIMOR TENGAH SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PELELANGAN TERBATAS BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa barang milik Pemerintah Kabupaten Berau yang sudah tidak digunakan lagi untuk menunjang tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah dan/atau sudah ada pengganti, dapat dijual dengan cara pelelangan terbatas; b. bahwa dalam rangka tertib pelaksanaan pelelangan terbatas barang milik Pemerintah Kabupaten Berau, dianggap perlu diatur mengenai pedoman teknis pelaksanaan pelelangan terbatas ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pelelangan Terbatas Barang Milik Pemerintah Kabupaten Berau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Berau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 ); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2007 Nomor 6). 7. Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 191 Tahun 2009 tentang Pembentukan Panitia Penjualan/Pelelangan Terbatas Kendaraan Dinas Milik Pemerintah Kabupaten Berau. 8. Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 192 Tahun 2009 tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Kendaraan Dinas Milik Pemerintah Kabupaten Berau. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PELELANGAN TERBATAS BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BERAU B A B I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat otonom yang lain sebagai badan eksekutif Daerah ; 2. Bupati adalah Bupati Berau; 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau sebagai unsur penyelenggara daerah ; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Berau selaku Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik Pemerintah Kabupaten Berau;

3 5. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Kekayaan selaku pembantu pengelola barang adalah pejabat yang bertanggung jawab membantu mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik Pemerintah Kabupaten Berau yang ada pada satuan kerja perangkat daerah. 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Berau. 7. Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD Pemerintah Kabupaten Berau atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 8. Pengguna Barang adalah Kepala SKPD sebagai Pejabat Pemegang kewenangan Penggunaan Barang Milik Daerah; 9. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknis tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah ; 10. Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara independent berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri dari penilai internal dan penilai eksternal; 11. Penilai internal adalah pegawai negeri sipil dilingkungan Pemerintah Kabupaten Berau yang diangkat oleh Bupati yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan penilaian secara independent; 12. Penilai eksternal adalah penilai selain penilai internal yang mempunyai izin praktek penilaian dari Menteri Keuangan dan menjadi anggota asosiasi penilaian yang diakui oleh Departemen Keuangan; 13. Kendaraan Dinas adalah kendaraan milik pemerintah daerah yang dipergunakan hanya untuk kepentingan dinas, terdiri atas kendaraan perorangan dinas, kendaraan dinas opersional/kendaraan dinas jabatan, dan kendaraan dinas khusus/lapangan; 14. Besi tua adalah besi yang berasal dari bagian-bagian kendaraan dinas dan/atau peralatan mesin lainnya yang sudah tidak dapat dioperasionalkan namun masih mempunyai nilai ekonomis; 15. Alat-alat perkantoran lainnya atau dengan sebutan mobilier adalah barang inventaris yang sudah tidak dapat digunakan lagi dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah namun masih mempunyai nilai ekonomis; 16. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau; 17. Kendaraan dinas operasional/jabatan adalah kendaraan dinas yang dipergunakan untuk kegiatanoperasional perkantoran serta digunakan oleh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan pejabat structural; 18. Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan atau dengan sebutan kendaraan dinas operasional (Pool) adalah kendaraan dinas milik Pemerintah Daerah selain kendaraan perorangan dinas dan kendaraan dinas operasional/jabatan; 19. Lebih senior adalah pegawai yang memiliki masa kerja dan tingkat kepangkatan yang lebih dari pegawai negeri sipil lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan ; 20. Menjelang pensiun adalah pegawai yang akan memasuki pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan ; 21. Pemegang kendaraan dinas adaah pejabat atau staf yang menggunakan dan bertanggung jawab terhadap kendaraan dinas operasional/jabatan yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Bupati atau Berita Acara yang ditandatangani oleh Kepala SKPD ; 22. Masa kerja pegawai negeri sipil adalah masa kerja pegawai negeri sipil selama menjadi pegawai negeri yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil/definitive.

4 Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 (1) Maksud ditetapkannya pedoman teknis pelaksanaan pelelangan terbatas barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten Berau adalah untuk mengatur pelaksanaan pelelangan terbatas; (2) Tujuan ditetapkannya pedoman teknis pelaksanaan pelelangan terbatas barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten Berau adalah agar pelaksanaan penjualan barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku. Bagian Ketiga Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 3 (1) Penjualan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) ditetapkan dengan Keputusan Bupati setelah mendapat persetujuan Dewan Perwkilan Rakyat Daerah; (2) Penjualan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) ditetapkan dengan Keputusan Bupati tanpa persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Bagian Keempat Penggunaan Kendaraan Dinas Pasal 4 (1) Bupati menetapkan golongan kendaraan dinas sesuai denan peraturan perundang-undangan; (2) Kendaraan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari : a. kendaraan perorangan dinas; b. kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan; c. kendaraan dinas operasional khusus/lapangan. (3) Kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dipergunakan oleh Bupati dan Wakil Bupati; (4) Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, dipergunakan oleh pegawai yang melaksanakan pelayanan operasional khusus/lapangan dan/atau pelayanan umum; B A B II PENJUALAN KENDARAAN DINAS Pasal 5

5 (1) Bupati dan Wakil Bupati dapat membeli 1 (satu) unit kendaraan dinas dengan ketentuan sebagai berikut : a. Kendaraan perorangan dinas tersebut sudah berumur 5 (lima) tahun lebih; b. Bupati dan Wakil Bupati telah berakhir masa jabatannya; dan c. Belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas sebelumnya dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun; (2) Kendaraan dinas operasional/jabatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) huruf b yang telah berumur 5 (lima) tahun lebih, dapat dijual melalui pelelangan terbatas; (3) Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) huruf c yang telah berumur 10 (sepuluh) tahun lebih, dapat dijual melalui pelelangan terbatas; (4) Penjualan kendaraan dinas operasional/jabatan dan kendaraan dinas operasional khusus/lapangan melalui pelelangan terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dihadapan panitia lelang terbatas yang ditetapkan oleh Bupati; (5) Penjualan kendaraan dinas operasional/jabatan dan kendaraan dinas operasional khusus/lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan dengan pertimbangan tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas dan/atau sudah ada kendaraan pengganti; (6) Setiap Pegawai Negeri Sipil dan unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dapat membeli kendaraan dinas operasional/jabatan atau kendaraan operasional khusus/lapangan hanya 1 (satu) kali dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) tahun; (7) Hasil penjualan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disetor ke kas daerah. B A B III PENILAIAN DALAM RANGKA PENJUALAN Pasal 6 (1) Penilaian barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan dalam rangka penjualan dilakukan oleh tim penilai internal yang ditetapkan oleh Bupati dan dapat melibatkan penilai eksternal yang ditetapkan oleh Bupati; (2) Penilaian barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar, dengan memperhatikan harga pasaran umum/nilai perolehan dikurangi penyusutan; (3) Hasil penilaian barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Bupati. B A B IV PESERTA PELELANGAN TERBATAS KENDARAAN DINAS OPERASIONAL/JABATAN Bagian Pertama Pasal 7 (1) Peserta pelelangan terbatas kendaraan dinas operasional/jabatan, dengan persyaratan sebagai berikut :

6 a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil; b. Pensiunan PNS yang pada saat pengajuan permohonan pembelian Kendaraan Dinas masih berstatus sebagai PNS aktif; c. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Yang telah mempunyai masa bhakti 5 (lima) tahun; d. Belum pernah membeli kendaraan dinas operasional/jabatan selama dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun sebelumnya. (2) Masa kerja pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diperhitungan berdasarkan Tanggal Mulai Terhitung pada Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil; (3) Masa bhakti sebagai ketua dan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diperhitungkan berdasarkan Tanggal Mulai Terhitung pada Surat Keputusan Pengangkatan sebagai anggota DPRD; Bagian Kedua Pasal 8 (1) Lelang terbatas kendaraan dinas operasional dilakukan secara serentak untuk seluruh SKPD. (2) Jumlah peserta lelang terbatas kendaraan dinas operasional sesuai dengan jumlah kendaraan yang dihapus dari daftar inventaris. (3) Dalam hal peserta lelang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka peserta lelang ditetapkan sesuai dengan yang memenuhi kriteria/syarat. Bagian Ketiga Tata Cara Pengajuan Peserta Pelelangan Terbatas Pasal 9 (1) Pegawai Negeri Sipil yang telah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun lebih dan harus membuat surat pernyataan belum pernah membeli kendaraan dinas operasional/jabatan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun; (2) Dalam hal pegawai negeri sipil tidak membuat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelelangan terbatas; (3) Pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Panitia Pelelangan Terbatas Pemerintah Kabupaten Berau. Pasal 10 (1) Ketua atau wakil ketua DPRD yang akan mengajukan permohonan untuk mengikuti pelelangan terbatas kendaraan dinas operasional/jabatan, wajib membuat surat pernyataan belum pernah membeli kendaraan dinas

7 operasional/jabatan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun; (2) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua DPRD tidak membuat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelelangan terbatas; (3) Pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Panitia Pelelangan Terbatas Pemerintah Kabupaten Berau setelah masa jabatannya berakhir. Bagian Keempat Tata Cara Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas Pasal 11 (1) Bupati dan Wakil Bupati yang telah berakhir masa jabatannya mengajukan permohonan pembelian kendaraan perorangan dinas yang digunakan selama menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati kepada Bupati Berau; (2) Bupati Berau membentuk Panitia Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas yang bertugas meneliti kondisi fisik dan dokumen administrasi dan aspek lainnya yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara; (3) Nilai jual kendaraan perorangan dinas ditetapkan sebagai berikut : a. Kendaraan perorangan dinas yang berumur 5 (lima) tahun sampai dengan 7 (tujuh) tahun lebih, sebesar 40% (empat puluh persen) dari harga pasaran umum; b. Kendaraan perorangan dinas yang telah berumur 8 (delapan) tahun lebih, sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga pasaran umum; (4) Harga pasaran umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diperoleh dari harga yang terjadi pada saat penjualan yang tercantum pada media massa dan sejenisnya. (5) Persyaratan administratif yang harus dipenuhi dalam proses pengajuan permohonan pembelian kendaraan perorangan dinas terdiri dari : a. Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian sebagai Bupati dan Wakil Bupati Berau; b. Surat Pernyataan belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun di atas kertas bermaterai; (6) Berdasarkan hasil penelitian Panitia Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas, Bupati Berau menetapkan keputusan penjualan kendaraan perorangan dinas yang memuat antara lain: a. Nama Pembeli; b. Data Kendaraan milik Pemerintah Daerah; c. Biaya Perbaikan selama 1 (satu) tahun dan nilai jual yang harus disetorkan ke kas daerah; (7) Dalam hal yang bersangkutan wafat setelah pengajuan permohonan dilakukan, proses penjualan kendaraan perorangan dinas tetap dapat dilanjutkan kepada ahli warisnya yang syah; (8) Pembayaran biaya perbaikan dan nilai jual kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf c, dapat diangsur/dicicil dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun; (9) Dalam hal pembayaran telah dilunasi, ditetapkan Keputusan Bupati Berau tentang Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Berau;

8 (10) Dalam hal pembeli tidak mampu membayar harga jual untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, maka kendaraan dinas tersebut tetap menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dan uang yang telah disetorkan tidak dapat ditarik dari kas daerah. B A B V Bagian Pertama Tata Cara Penjualan Kendaraan Dinas dengan Pelelangan Terbatas Pasal 12 (1) Panitia Penghapusan Kendaraan Dinas Daerah mengajukan permohonan penjualan kendaraan dinas operasional dengan cara pelelangan terbatas kepada Bupati dengan melampirkan data kendaraan dinas dan hasil penilaian Tim Penilai Barang Milik Daerah; (2) Dalam hal Bupati Berau menyetujui penjualan kendaraan dinas operasional dengan cara pelelangan terbatas, selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Penjualan Kendaraan Dinas dengan cara Pelelangan Terbatas; (3) Pelelangan Terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Panitia Pelelangan Terbatas yang ditetapkan dengan keputusan Bupati. Bagian Kedua Tata Cara Penjualan Besi Tua dan Mobilier dengan Pelelangan Terbatas Pasal 13 (1) Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah mengajukan permohonan penjualan Besi Tua dan Mobilier dengan cara pelelangan terbatas kepada Bupati dengan melampirkan data kendaraan dinas dan hasil penilaian Tim Penilai Barang Milik Daerah: (2) Dalam hal Bupati Berau menyetujui penjualan kendaraan dinas operasional dengan cara pelelangan terbatas, selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Penjualan Besi Tua dan Mobilier dengan cara Pelelangan Terbatas: (3) Pelelangan Terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Panitia Pelelangan Terbatas yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Ketiga Pasal 14 (1) Panitia Pelelangan Terbatas Penjualan Kendaraan dinas bertugas : a. melaksanakan pengumuman lelang terbatas melalui papan pengumuman resmi Pemerintah Daerah Kabupaten Berau; b. meneliti/memeriksa persyaratan administrative peserta lelang terbatas; c. melakukan koordinasi dengan atasan langsung dari masing-masing peserta lelang terbatas yang telah lolos seleksi;

9 d. mengundang seluruh peserta lelang terbatas yang telah lolos seleksi untuk mengikuti pelelangan terbatas; e. melaksanakan pelelangan terbatas dan mengusulkan calon pemenang kepada Bupati untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati; f. menyusun laporan hasil pelaksanaan lelang terbatas yang dituangkan dalam Berita Acara untuk disampaikan kepada Bupati Berau melalui pengelola barang. g. Berdasarkan keputusan pemenang lelang terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf e, pemenang lelang melakukan pembayaran sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh panitia lelang terbatas ke rekening kas daerah secara tunai; h. Penyerahan kendaraan dinas kepada pemenang lelang terbatas dilaksanakan setelah pembayaran dilaksanakan dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima. (2) Panitia Pelelangan Terbatas penjualan Besi Tua dan Mobilier, bertugas : a. melaksanakan pengumuman lelang terbatas melalui papan pengumuman resmi Pemerintah Daerah Kabupaten Berau; b. meneliti / memeriksa persyaratan administrative peserta lelang terbatas; c. peserta lelang terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf b, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, Badan Usaha dan Perorangan; d. mengundang seluruh peserta lelang terbatas yang telah mendaftar untuk mendapatkan penjelasan tentang pemasukan penawaran harga; e. melaksanakan pelelangan terbatas dan mengusulkan calon pemenang kepada Bupati untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati; f. calon pemenang sebagaimana dimaksud pada huruf e, ditentukan berdasarkan penawaran harga tertinggi atas barang yang ditawarkan; g. menyusun laporan hasil pelaksanaan lelang terbatas yang dituangkan dalam Berita Acara untuk disampaikan kepada Bupati Berau melalui pengelola barang; h. berdasarkan keputusan pemenang lelang terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf e, pemenang lelang melakukan pembayaran sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh panitia lelang terbatas ke rekening kas daerah secara tunai; i. penyerahan besi dan/atau mobilier kepada pemenang lelang terbatas dilaksanakan setelah pemenang menunjukkan bukti pelunasan pembayaran ke rekening kas daerah dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima; j. berdasarkan bukti setoran uang ke rekening kas daerah oleh pemenang lelang terbatas, maka diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Penghapusan Barang Milik Daerah dimaksud. Penentuan Pemenang Lelang Terbatas Kendaraan Dinas Operasional Pasal 15 (1) Pemenang lelang kendaraan dinas operasional/jabatan ditetapkan berdasarkan harga tertinggi dari peserta lelang yang dituangkan dalam Berita Acara panitia lelang terbatas; (2) Dalam hal terdapat kesamaan harga penawaran, maka pemenangnya diprioritaskan kepada pemegang kendaraan dinas operasional/jabatan atau pegawai negeri sipil yang lebih senior;

10 (3) Setelah dilakukan pembayaran atas harga kendaraan dinas operasional/jabatan oleh pemenang lelang terbatas, selanjutnya dilakukan penyerahan kepada pemenang yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima; (4) Berdasarkan bukti setoran uang ke rekening kas daerah oleh pemenang lelang terbatas, maka diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Penghapusan Barang Milik Daerah dimaksud. Pasal 16 Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Berau tentang Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Berau, selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Bupati Berau tentang Pengalihan Hak kepada pemenang lelang terbatas.. Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal, 30 Nopember 2009 BUPATI BERAU, ttd H. MAKMUR HAPK Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal, 30 Nopember 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH, ttd H. BAHARUDDIN HASYIM. M.Si BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2009 NOMOR 69

11