pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya yaitu suatu pembelajaran pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupanya tidak akan terlepas dari pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses yang akan mempengaruhi dalam diri peserta

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Mengacu pada fase usia remaja di atas, siswa Sekolah Menengah Atas. seperti kebutuhan akan kepuasan dan kebutuhan akan pengawasan.

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Proses untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, pendidikan. potensi diri yang dilakukan melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya materi pembelajaran dalam mata pelajaran ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu wadah pembentukan sumber daya manusia agar berkualitas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. yang telah dilakukan berjalan secara optimal. Kegiatan belajar merupakan proses dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru, dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memerankan peran yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Melalui pendidikan yang baik, manusia dapat membuka

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dilakukan untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses perubahan yang dialami oleh seseorang dalam bentuk pembelajaran atau pelatihan dan perubahan itu meliputi pemikiran (kognitif), sikap/perasaan (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Proses perubahan tersebut dapat dilakukan baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masayarakat, bangsa, dan Negara. Berbicara tentang pendidikan maka tidak terlepas dari sekolah yang merupakan wadah yang mempertemukan unsur-unsur pendidikan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang terorganisir secara sistematis yang dapat membina siswa agar memiliki sikap, kepribadian, dan keterampilan yang baik sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu kegiatan yang paling utama dalam pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar Guru berperan sebagai pengelola dan bertindak sebagai 1

2 fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga memungkinkan dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pembelajaran yang harus mereka capai. Hal ini menuntut guru untuk memiliki suatu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Peran dan kompetensi guru dalam pembelajaran menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Perananan guru dalam proses pembelajaran, seorang guru harus dapat menguasai keterampilan-keterampilan yang dapat membantunya dalam melaksanakan peran tersebut. Dalam dunia pendidikan keterampilan guru dikenal dengan istilah keterampilan dasar mengajar. Sardiman (2011) mengatakan bahwa dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar guru perlu menguasai keterampilan mengajar. Seorang guru harus memiliki ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula seperangkat keterampilan keguruan. Keterampilan dasar mengajar guru adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Menurut Tim UPPL Unimed (2015) ada delapan jenis keterampilan dasar mengajar guru, yakni (1) Keterampilan bertanya, (2) Keterampilan memberi penguatan, (3) Keterampilan mengadakan variasi, (4) Keterampilan menjelaskan, (5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (6) Keterampilan membimbing kelompok kecil, (7) Keterampilan mengelola kelas; (8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Kerampilan guru dalam mengajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam dunia pendidikan hasil belajar merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran. Untuk itu guru berperan penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk

3 meningkatkan hasil belajar siswa guru harus dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti materi pembelajaran di kelas. Salah satu untuk dapat menarik perhatian siswa yaitu dengan mengadakan variasi mengajar. Variasi mengajar diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif (Hasibuan, 2010). Menurut Usman (2010) di dalam keterampilan mengadakan variasi mengajar ada tiga komponen yang perlu diperhatikan yaitu : 1) variasi dalam cara mengajar guru, 2) variasi dalam penggunakan media dan alat/bahan ajar, 3) variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Dengan mengadakan variasi mengajar tersebut diharapkan siswa akan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dan perhatian siswa akan terfokus ke materi yang diajarkan oleh guru. Dengan begitu siswa akan semangat untuk mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Hasil belajar siswa sangat tergantung pada peran guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Terlebih dalam mempelajari materi biosfer. Biosfer adalah salah satu materi pelajaran geografi yang diajarkan guru di kelas XI IPS SMA/MA. Pada materi biosfer perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi. Misalnya media peta persebaran flora dan fauna di dunia. Penggunaan media sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran agar siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran tersebut. Kehadiran media dalam proses pembelajaran mempunyai pengaruh yang cukup penting, karena dalam kegiatan pembelajaran bila terjadi ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menggunakan media perantara. Dengan

4 adanya media pembelajaran maka interaksi antara guru dan siswa akan terjalin. Selain media pembelajaran, guru juga harus memiliki keterampilan dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa mampu menyerap materi pelajaran tersebut. Untuk itu keterampilan variasi sangat cocok dalam menyampaikan materi pelajaran biosfer sehingga siswa akan lebih semangat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Dengan adanya variasi mengajar dari guru, diharapkan siswa tidak mengalami kejenuhan dan kebosanan dalam belajar geografi, sehingga sangat membantu siswa dalam memahami materi biosfer. Hal ini mengingat bahwa seringkali siswa mengalami kejenuhan dan kebosanan dalam mengikuti pelajaran karena guru dalam mengajar kurang memberikan variasi. Karena siswa akan merasa tertarik, senang dan nyaman dalam mengikuti pelajaran, jika gaya mengajar guru dirasa memiliki variasi yang bisa menarik perhatiannya. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang pengaruh keterampilan guru mengadakan variasi mengajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI-IPS terkhususnya pada materi biosfer di SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan T.A 2016/2017.

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah keterampilan variasi mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMA Swasta Budi Murni 2 Medan? 2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi biosfer di SMA Swasta Budi Murni 2 Medan? C. Pembatasan Masalah Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah tentang keterampilan guru mengadakan variasi mengajar dan pengaruhnya terhadap hasil belajar mata materi biosfer kelas XI IPS di SMA Swasta Budi Murni 2 Medan tahun ajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah ada pengaruh yang signifikan dan positif antara keterampilan guru dalam mengadakan variasi mengajar terhadap hasil belajar siswa pada materi biosfer kelas XI-IPS di SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan?

6 E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterampilan guru dalam mengadakan variasi mengajar terhadap hasil belajar siswa pada materi biosfer kelas XI-IPS di SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk mengetahui seberapa besar hubungan keterampilan guru dalam memberikan variasi mengajar dengan hasil belajar siswa. 3. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menerapkan variasi mengajar dalam kegiatan pembelajaran. 4. Untuk menambah wawasan peneliti guna meningkatkan pengetahuan di bidang pendidikan baik secara teori maupun aplikasi langsung dalam lingkungan sekolah. 5. Menambah referensi dan masukan bagi mahasiswa khususnya jurusan pendidikan Geografi yang akan mengadakan penelitian dengan judul yang sama.

7