2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

SMP NEGERI 3 MENGGALA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS. Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa. Materi Pokok dan Uraian Materi. Indikator Pencapaian Kompetensi. KewirauSahaan/ Ekonomi Kreatif

BAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

DANAU SEGARA ANAK. Gambar 1. Lokasi Danau Segara Anak di Pulau Lombok. Gambar 2. Panorama Danau Segara Anak Rinjani dengan kerucut Gunung Barujari.

Ringkasan Materi Pelajaran

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. tersebar di muka bumi, serta menggambarkan fenomena geografikal dalam wujud

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. (2.392 meter) dan Gunung Lamongan (1.600 meter), serta di bagian Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistemnya. Pasal 21 Ayat (2). Republik Indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Resha Febriyantika Yussita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ±

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam industri pariwisata dan terbukanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar

BAB. Bentuk Permukaan Bumi

KONDISI FISIK WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

Kampung Wisata -> Kampung Wisata -> Konsep utama -> akomodasi + atraksi Jenis Wisatawan ---> Domestik + Mancanegara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

Tetapi pemandangan sekitar yang indah dan udara yang begitu sejuk membuat para wisatawan tak jemu dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih.

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

BAB I PENDAHULUAN. gunung dan ketinggiannya mencapai lebih dari 600 mdpl. Sedangkan pegunungan

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. endemisitas baik flora maupun fauna di Indonesia. atau sekitar 17% dari total jenis burung di dunia. Jumlah tersebut sebanyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

Kondisi Geografis dan Penduduk

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Indonesia adalah negara yang tidak hanya subur dan indah, melainkan juga kaya dengan berbagai sumber daya alam, baik di laut dan udara maupun darat. Untuk itu, sebagai negara yang terkaya, terbesar dan terindah, Indonesia tidak hanya menjadi incaran para investor, melainkan juga wisatawan. Di samping alamnya yang kaya dan indah, dihampir semua wilayah Indonesia terdapat berbagai dataran rendah dan tinggi. Deretan gunung dan bukit yang menjulang tinggi ke angkasa telah membuat tekanan udara tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Gunung-gunung berapi aktif yang telah mengeluarkan lava telah menyebabkan alam Indonesia menjadi subur untuk lahan pertanian dan perkebunan. Keindahan alam yang berada dipermukaan gunung maupun lingkungan sekitarnya membuat daerah ini menjadi incaran banyak orang untuk menikmati pesona alam, sejuknya cuaca, asrinya lingkungan dan beragamnya tanaman obatobatan. Untuk itu, mendaki gunung menjadi kegiatan alternatif yang populer saat ini, baik dikalangan orang tua maupun anak muda, baik bagi wisatawan maupun selebriti. Walaupun kegiatan mendaki gunung merupakan kegiatan yang ekstrim dan penuh resiko, namun tidak membuat orang-orang yang menggemari kegiatan ini menyerah begitu saja. Keindahan alam, sejuknya cuaca serta beragamnya flora dan fauna menjadi alasan mengapa orang sangat sulit untuk tidak melakukan kegiatan mendaki gunung. Karena keindahan, keunikan dan kekhasan beberapa hal yang ada di daerah pergunungan, maka banyak fotografer berusaha untuk mencari angle menarik tentang gunung. Bahkan objek pemotretan antara gunung yang satu dengan gunung yang lainnya sungguh sangat berbeda, sehingga membuat para pendaki gunung tidak pernah merasa bosan untuk membidik objek yang satu ini.

2 Berbeda dengan laut dan pantai, pesona alam gunung mempunyai berbagai keanekaragaman tempat, tanaman, angle, tantangan dan dinamika-dinamika tertentu. Contohnya pada Gunung Papandayan yang berada di Garut, memiliki pemandangan alam dari ketinggian kawah dan padang edelweis yang indah. Sedangkan pada gunung Rinjani di Lombok terdapat danau yang eksotis bernama Segara Anak. Keindahan dan keunikan alam yang berada diatas gunung inilah yang membuat gunung memiliki nilai lebih dan spesifik bila dibandingkan dengan laut dan pantai. Diantara beberapa gunung yang spesifik, menarik, indah dan utuh yang berada di Jawa Barat, adalah Gunung Burangrang. Gunung Burangrang termasuk salah satu gunung api parasit tua, sehingga telah memiliki lembah-lembah dengan sayatan dalam dan lereng yang curam. Pada deretan pergunungan Indonesia, Burangrang masih satu rangkaian dengan Tangkuban Perahu dan merupakan hasil letusan gunung sunda purba. Gunung Burangrang memiliki pesona alam yang indah, rimbunnya hutan tropis, terdapat sungai dan danau. Juga memiliki tebing dan medan pendakian yang terjal. Hal ini terjadi menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki gunung Burangrang. Di kaki Gunung Burangrang ditumbuhi hutan pinus yang lebat, dibasahi oleh percikan air terjun yang kecil bernama curug layung. Pesona alam yang indah, keanekaragaman hewan dan berbagai jenis tanaman ternyata telah membuat Gunung Burangrang menarik untuk dijadikan sebagai objek untuk membuat fotografi esai. Posisinya yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal penulis tentu akan mempermudah proses pengamatan secara langsung, dan penelitian secara objektif. Foto esai merupakan salah satu metoda untuk menggambarkan, menceritakan, mengedukasi dan menyampaikan pesan tentang Gunung Burangrang kepada khalayak. Lewat pembuatan foto esai, orang akan mengerti betapa indahnya, lestari, sejuk dan nyamannya Gunung Burangrang. Mengapa penulis memilih fotografi, karena fotografi pada hakekatnya merupakan cara dimana kita dengan mudahnya menjelaskan dan menggambarkan tentang sebuah objek alam seperti gunung kepada masyarakat.

3 Berangkat dari hal tersebut, maka penulis bermaksud membuat sebuah karya fotografi esai yang menggambarkan bagaimana pesona keindahan alam dari Gunung Burangrang serta berbagai potensi alami yang terkandung didalamnya. Hal ini dilakukan agar masyarakat memiliki kesadaran untuk meningkatkan apresiasi sekaligus sikap positif dalam meresponi alam di Indonesia. Secara perlahan hal ini tentu akan mampu membangun rasa cinta tanah air anak bangsa terhadap keindahan alamnya sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari alam seharusnya menyadari betapa pentingnya sikap peduli dengan alam sekitarnya. Seharusnya manusia tidak hanya menikmati keindahan alam, melainkan juga harus memiliki tanggung jawab untuk menjaganya. Berkenaan dengan itu perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian dan keastrian alam tersebut guna mencipatakan keamanan dan kenyamanan lingkungan alam. Penulis memilih membuat karya fotografi esai ini dalam bentuk buku bermaksud agar bisa lebih leluasa menceritakan selengkap mungkin tentang Gunung Burangrang. Eksistensi sebuah buku tentu akan berbeda dengan poster yang akan memiliki lebih banyak ruang untuk menampilkan berbagai keindahan, keasrian, kenyamanan dan keutuhan Gunung Burangrang dari aspek fotografi. Setelah melihat skripsi di jurusan seni rupa UPI, penulis belum pernah mendapatkan satu karya buku fotografipun yang menggambarkan tentang Gunung Burangrang. Sedangkan di kampus lain memang sudah ada yang membuat buku foto esai sebagai karya skripsi penciptaan, tentunya penulis akan membuat desain buku yang berbeda dengan yang sudah pernah dibuat. Paling tidak kehadiran karya fotografi esai tentang Gunung Burangrang ini akan menambah referensi jurusan seni rupa UPI. B. Rumusan Masalah Penciptaan Berdasarkan latar belakang penciptaan tersebut maka rumusan masalah penciptaan ini adalah: 1. Bagaimana visualisasi karya fotografi pesona alam Gunung Burangrang. 2. Bagaimana desain buku foto esai pesona alam Gunung Burangrang.

4 C. Tujuan Penciptaan Sesuai dengan masalah penciptaan, maka tujuan penciptaan ini adalah: 1. Untuk memvisualisasi karya fotografi pesona alam Gunung Burangrang. 2. Mendeskripsikan analisis desain buku foto esai pesona alam Gunung Burangrang. D. Manfaat Penciptaan 1. Manfaat bagi penulis a. Menambah wawasan dalam proses dan teknik berkarya fotografi. b. Meningkatkan kemampuan berkarya seni rupa khususnya di bidang desain komunikasi visual dan fotografi. c. Sebagai media eskpresi penulis melalui pengungkapan kedalam sebuah karya fotografi. 2. Manfaat bagi dunia dan pendidikan seni rupa a. Sebagai wawasan dalam pendidikan seni rupa terhadap hal-hal baru dan proses penciptaannya. b. Dapat dijadikan referensi untuk pelajaran yang bersangkutan dengan seni rupa, khusunya desain komunikasi visual dan fotografi. 3. Manfaat bagi masyarakat a. Untuk menambah apresiasi dalam karya dua dimensi khususnya yang di aplikasikan kedalam karya fotografi. b. Sebagai media apresiasi dalam memberikan sikap, rasa, anggapan, tujuan dan asa masyarakat. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan serta pembacaan skripsi penciptaan karya seni fotografi yang berjudul PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI, maka karya tulis ini disusun dalam sistematis penulisan sebagai berikut:

5 1. BAB I PENDAHULUAN dalam bab ini terdiri atas Latar Belakang Masalah Penciptaan, Rumusan Masalah Penciptaan, Tujuan Penciptaan, Manfaat Penciptaan, Metode Penciptaan dan Sistematika Penulisan. 2. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa kajian teori yang bersangkutan dengan materi Fotografi, Desain Komunikasi Visual dan Gunung Burangrang. 3. BAB III METODE PENCIPTAAN dalam bab ini penulis memaparkan lebih rinci mengenai metode penciptaan yang dipilih untuk proses penciptaan yang dilakukan 4. BAB IV VISUAL ANALISIS KARYA dalam bab ini penulis menganalisis visual karya penciptaan yang telah dilakukan penulis 5. BAB V PENUTUP dalam bab ini penulis memaparkan simpulan hasil penciptaan