c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Komisi

dokumen-dokumen yang mirip
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK. NOMOR : 04/Kpts/KPU-Kab /2012 TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN DALAM PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2012

Menetapkan : PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013.

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI TEMANGGUNG TAHUN 2013

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 06/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM. 04/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI PEKALONGAN TAHUN 2011

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH. NOMOR : 05/Kpts/KPU-Prov-012/2012 T E N T A N G

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KOLAKA UTARA KEPUTUSAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI. NOMOR : 08/Kpts/KPU-Kab /V/2016 TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KENDAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

- 2 - Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 23 Desember 2008; MEMUTUSKAN :

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG PETUNJUK TEKNIS PEMANTAU PEMILIHAN, LEMBAGA SURVEI ATAU JAJAK PENDAPAT DAN PENGHITUNGAN CEPAT

BAB IV PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMILU

PETUNJUK PELAKSANAAN LEMBAGA PEMANTAU PEMILIHAN DALAM NEGERI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

KODE ETIK PEMANTAU PEMILU

Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 30 Juli 2012.

2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 86/Kpts/KPU-Kab /2015

Menimbang : a. Mengingat : 1.

PETUNJUK TEKNIS PEMANTAl DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

TATA CARA PENDAFTARAN DAN AKREDITASI PEMANTAU DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BAUBAU TAHUN 2018

PANDUAN TEKNIS PENDAFTARAN PEMANTAU PEMILU. 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI LUAR NEGERI DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 08 TAHUN 2006 NOMOR 35 TAHUN 2006 TENTANG

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KOLAKA UTARA KEPUTUSAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. NOMOR: 021/Kpts/KPU-Prov-022/2015

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. NOMOR : 21/Kpts/KPU.Kab /2015 TENTANG

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUMM PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik I. Umum II. Pasal Demi Pasal...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Tahapan

BERITA NEGARA. No.1080, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan Pemilu. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

UNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR: 31/Kpts/KPU-Prov-010/2012

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR

2 perlu menambah struktur organisasi baru Pengawas Tempat Pemungutan Suara; b. bahwa dengan bertambahnya struktur organisasi pengawas tempat pemunguta

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, KPU

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (3 ) huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, menyatakan bahwa tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati/Walikota yaitu menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati/Walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. bahwa berdasarkan ketetntuan pasal 17 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 64 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemantau dan Tata Cara Pemantauan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menyatakan untuk keperluan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur atau Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota, KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan pedoman teknis tentang pedoman tata cara pemantau dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan berpedoman kepada Peraturan ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung tentang Pedoman Teknis Pemantau dan Tata Cara Pemantauan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaiamana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 4844); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846) 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4480) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4719); 8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 64 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pemantau dan Tata Cara Pemantauan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Memperhatikan 1. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung Nomor : 01/Kpts/KPU Kab/016.433742/2013, tentang Penetapan Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013; 2. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung Nomor :02/Kpts/KPU-Kab-016.433742/2013 tentang Tahapan, Program, Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013; 3. Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung Nomor: 121/BA/III/2013, Tanggal 8 Maret Tahun 2013, tentang Pedoman Teknis Pemantau dan Tata Cara Pemantauan Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013. : KESATU :

KEDUA : Pedoman Teknis Pemantau dan Tata Cara Pemantauan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KESATU terdapat dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Semarapura Pada tanggal 8 Maret 2013 Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada: 1. Ketua Komisi Pemilihan Umum di Jakarta 2. Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali di Denpasar 3. Bupati Klungkung di Semarapura 4. Ketua DPRD Kabupaten Klungkung di Semarapura 5. Ketua Panwaslu Kabupaten Klungkung di Semarapura LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR : 13/kpts/KPUKab016.433742/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2013

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013, selanjutnya disebut Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di Kabupaten Klungkung untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung untuk masa jabatan 2013-2018 yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung, selanjutnya disebut KPU Kabupaten Klungkung, adalah Lembaga Penyelenggara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. 3. Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Pemantau adalah pelaksana pemantauan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang telah terdaftar dan memperoleh akreditasi dari KPU Kabupaten Klungkung. 4. Pemantau Pemilu adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemantau Pemilu. 5. Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Klungkung, selanjutnya disingkat Panwaslu Kabupaten Kabupaten Klungkung, adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung di wilayah Kabupaten Klungkung 6. Akreditasi adalah pemberian persetujuan tertulis kepada pemantau yang telah memenuhi persyaratan oleh KPU Kabupaten Klungkung dengan memberikan sertifikat akreditasi. 7. Kode Etik Pemantau adalah prinsip-prinsip dasar etika pemantau dalam pelaksanaan pemantauan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013. 1. Guna mewujudkan penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 yang bersih, damai,transparan dan demokratis, perlu melibatkan partisipasi masyarakat

untuk melakukan pemantauan pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013. 2. Pedoman Teknis Pemantau dan Tata Cara Pemantauan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 ini sebagai pedoman bagi Lembaga Swadaya Masyarakat dan lembaga berbadan hukum dalam negeri dalam melakukan pemantauan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung. Pedoman Teknis Pemantau dan Tata Cara Pemantauan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 sebagai petunjuk mengenai tata cara pendaftaran Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kabupaten Klungkung tahun 2013 bagi pemantau Pemilu untuk memperoleh akreditasi dari KPU Kabupaten Klungkung dalam rangka pemantauan setiap tahapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013. 1. KPU Kabupaten Klungkung memberitahukan dan atau mengumumkan pendaftaran pemantau. 2. Pemantau wajib mendaftarkan diri dan memperoleh akreditasi dari KPU Kabupaten Klungkung. 1. Pemantauan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, dan badan hukum dalam negeri. 2. Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat yang dimaksud angka 1, harus memenuhi syarat: a. bersifat independen, bebas, non partisan,dan tidak mempunyai afiliasi kepada peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013; b. mempunyai sumber dana yang jelas; c. terdaftar serta memperoleh sertifikat akreditasi dari KPU Kabupaten Klungkung; d. mempunyai tujuan yang sesuai dengan azas Pemilu yang demokratis;

e. untuk Pemantau dari Lembaga Swadaya Masyarakat mempunyai keterampilan dan pengalaman dalam bidang pemantauan yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari organisasi pemantau yang bersangkutan dan memeproleh visa sebagai pemantau pemilu; f. berkewajiban mentaati dan mematuhi segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Klungkung. 1. Untuk menjadi pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 pemantau mendaftarkan kepada KPU Kabupaten Klungkung dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan KPU Kabupaten Klungkung. 2. Menyerahkan formulir pendaftaran dengan menyertakan: a. akta pendirian organisasi Pemantau Pemilu; b. susunan Pengurus dan jumlah Anggota Pemantau dilengkapi dengan data nama, alamat dan pekerjaan serta melampirkan 2 (dua) buah pasfoto diri terbaru ukuran 4 x 6; c. jumlah dan alokasi Anggota Pemantau Pemilu pada pada tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan yang akan dipantau; d. surat Pernyataan bahwa pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang bersangkutan bersifat independen yaitu tidak mempunyai afiliasi kepada peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. e. menyebutkan sumber dana yang jelas dan jumlah dana yang dimiliki. f. Khusus Pemantau Pemilu dari Lembaga Swadaya Masyarakat harus melampirkan pernyataan kompetensi dan pengalaman di bidang pemantauan. 3. KPU Kabupaten Klungkung meneliti kelengkapan administrasi dan selanjutnya memberikan atau tidak memberikan persetujuan kepada calon pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2013 dengan mekanisme sebagai berikut: a. calon Pemantau menyerahkan formulir dan dokumen pendaftaran; b. KPU Kabupaten Klungkung melaksanakan penelitian dan verifikasi terhadap dokumen Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 dan selambatlambatnya 3 (tiga) hari memberikan hasilnya kepada calon pemantau Pemilu yang mendaftar; c. bagi calon pemantau pemilu yang belum memenuhi persyaratan diberikan kesempatan selama 7 (tujuh) hari untuk melengkapinya; d. KPU Kabupaten Klungkung memberikan Akreditasi bagi calon Pemantau Pemilu yang memenuhi syarat.

e. Pemantau Pemilu yang telah mendapatkan akreditasi dari KPU Kabupaten Klungkung untuk memantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 diwajibkan mendaftar ulang kembali. 1. Dalam melaksanakan tugas pemantauan, setiap anggota lembaga pemantau wajib memakai kartu tanda pengenal pemantau yang diberikan Kabupaten Klungkung. KPU 2. Kartu Tanda Pengenal Pemantau sebagaimana dimaksud pada angka 1 memuat informasi tentang: a. nama dan alamat lembaga Pemantau Pemilu yang memberi tugas; b. nama anggota pemantau pemilu yang bersangkutan; c. pas foto diri terbaru anggota pemantau yang bersangkutan ukuran 4 cm x 6 cm berwarna; d. wilayah kerja pemantauan; e. nomor dan tanggal akreditasi. Tahapan pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013, meliputi: 1. Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih; 2. Pendaftaran bakal pasangan calon; 3. Penetapan pasangan calon; 4. Masa kampanye; 5. Masa tenang; 6. Pemungutan dan penghitungan suara; 7. Penetapan hasil Pemilu; dan 8. Pengucapan sumpah/janji Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung 2013 1. Pemantau Pemilu berkewajiban melaporkan hasil pantauannya kepada KPU Kabupaten Klungkung yang memberi akreditasi dan kepada masyarakat. 2. Penyampaian hasil pemantauan kepada masyarakat dilakukan setelah menyampaikan laporan kepada KPU akreditasi. Kabupaten Klungkung pemberi

3. Laporan hasil pemantauan disusun secara sistematis, objektif, akurat, akurat berimbang dan tidak memihak, serta kebenarannya dapat diverifikasi. Prinsip-prinsip dasar kode etik yang harus diperhatikan pemantau Pemilu Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 dalam melaksanakan pemantauan : 1. NonPartisan dan Netral Pemantau menjaga sikap independen, nonpartisan, dan tidak memihak ( ); 2. Tanpa Kekerasan ( ) Pemantau tidak membawa senjata, bahan peledak, atau senjata tajam selama melaksanakan pemantauan; 3. Menghormati Peraturan Perundang-undangan Pemantau menghormati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Kesukarelaan Pemantau dalam menjalankan tugasnya secara sukarela dan penuh rasa tanggung jawab; 5. Integritas Pemantau tidak melakukan provokasi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan hak dan kewajiban penyelenggara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 dan pemilih; 6. Kejujuran Pemantau melaporkan hasil pemantauannya secara jujur sesuai dengan fakta yang ada; 7. Obyektif Pemantau melakukan pemantauan secara obyektif sesuai dengan tujuan pemantauan; 8. Kooperatif Pemantau tidak mengganggu penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 dalam melaksanakan tugas pemantauannya; 9. Transparan Pemantau terbuka dalam melaksanakan tugas pemantauan dan bersedia menjelaskan metode, data, analisis dan kesimpulan berkaitan dengan laporan pemantauannya; 10. Kerahasiaan

Pemantau menjaga kerahasiaan dokumen lembaga sampai diizinkan oleh lembaga pemantauannya setelah terlebih dahulu melaporkannya kepada KPU Kabupaten Klungkung; 11. Kemandirian Pemantau mandiri dalam pelaksanaan tugas pemantauan tanpa mengharapkan pelayanan dari Penyelenggara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 dan/atau Pemerintah Kabupaten Klungkung; 12. Komprehensif dan relevan Pemantau berusaha membuat kesimpulan tentang pemantauan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 secara komprehensif dan memperhatikan faktor-faktor yang relevan yang keseluruhannya dilaporkan kepada KPU Kabupaten Klungkung. Dalam melaksanakan pemantauan,pemantau mempunyai hak: 1. Mendapatkan akses di wilayah pemantauan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. Mendapatkan perlindungan hukum dan keamanan; 3. Mengamati dan mengumpulkan informasi jalannya proses Tahapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 dari tahap awal sampai tahap akhir; 4. Berada di lingkungan TPS pada hari dan tanggal pemungutan suara dan memantau jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara sesuai dengan ketentuan; 5. Mendapat akses informasi dari KPU Kabupaten Klungkung sesuai dengan ketentuan; 6. Menggunakan perlengkapan untuk mendokumentasikan kegiatan pemantauan sepanjang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013; dan 7. Melaporkan setiap pelanggaran Pemilu Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 kepada Panwaslu Kabupaten Klungkung, Panwaslu Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan.

Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 mempunyai kewajiban: 1. Mematuhi Kode Etik Pemantau. 2. Mematuhi permintaan untuk meninggalkan atau tidak memasuki daerah atau tempat tertentu atau untuk meninggalkan tempat pemungutan suara atau tempat penghitungan suara dengan alasan keamanan; 3. Menanggung sendiri semua biaya selama kegiatan pemantauan berlangsung; 4. Membantu pemilih dalam merumuskan pengaduan yang akan disampaikan kepada Pengawas Pemilu Lapangan; 5. Menyampaikan hasil pemantauan mengenai pemungutan dan penghitungan suara kepada KPU Kabupaten Klungkung dan kepada masyarakat sebelum pengumuman hasil pemungutan suara; 6. Menghormati peranan, kedudukan, dan wewenang penyelenggara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah serta menunjukkan sikap hormat dan sopan kepada penyelenggara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan kepada Pemilih; 7. Melaksanakan perannya sebagai pemantau secara tidak berpihak dan obyektif; 8. Memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan dan laporannya disusun secara sistematis, akurat dan dapat diverifikasi; 9. Melaporkan seluruh hasil pemantauan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 kepada KPU Kabupaten Klungkung. Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 dilarang: 1. Melakukan provokasi yang secara langsung dapat mempengaruhi dan mencampuri hak dan kewajiban penyelenggara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 serta hak dan kewajiban Pemilih; 2. Melakukan Pemantauan yang mengganggu jalannya pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013; 3. Menunjukkan sikap dan perilaku yang memihak kepada peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2013; 4. Menggunakan seragam, warna atau atribut lain yang memberi kesan mendukung atau menolak peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013; 5. Menerima hadiah atau fasilitas apapun dari peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013;

6. Mencampuri dengan cara apapun kegiatan pihak-pihak yang berwenang dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kabupaten Klungkung Tahun 2013, dan peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2013; 7. Menyentuh perlengkapan/alat pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 termasuk surat suara tanpa persetujuan petugas Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013; 8. Membawa senjata atau bahan/alat yang membahayakan keamanan dan kepentingan umum selama melakukan tugas pemantauan; 9. Berkomunikasi dengan pemilih pada hari dan tanggal pemungutan suara dengan tujuan mempengaruhi suaranya atau dengan cara lain yang mengganggu kerahasiaan atau mengganggu jalannya proses pemungutan suara dan penghitungan suara, serta masuk secara tidak sah kedalam bilik pemberian suara; 10. Menyampaikan pengumuman atau pernyataan yang bersifat memihak tentang hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung; 11. Melakukan kegiatan lain selain yang berkaitan dengan Pemantauan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013; 12. Menyampaikan laporan pemantauan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 kepada pihak lain, sebelum menyampaikan laporan pemantauan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 kepada KPU Kabupaten Klungkung; Dalam hal Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 melanggar kewajiban dan larangan, maka Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2013 dikenakan sanksi: 1. Pemantau yang melanggar kode etik, kewajiban dan larangan Pemantau, dicabut haknya sebagai Pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013 oleh KPU Kabupaten Klungkung; 2. Sebelum mencabut hak pemantau sebagaimana dimaksud angka 1, KPU Kabupaten Klungkung wajib mendengarkan penjelasan Pemantau; 3. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 2, dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh pelapor dengan alamat yang jelas dan disampaikan kepada KPU Kabupaten Klungkung; 4. KPU kabupaten Klungkung menetapkan keputusan pencabutan hak sebagai pemantau terhadap pemantau yang melanggar larangan dengan Keputusan

KPU kabupaten Klungkung berdasarkan rapat pleno KPU Kabupaten Klungkung; 5. Pemantau yang telah dicabut haknya sebagai pemantau Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Kabupaten Klungkung tahun 2013 tidak diperkenankan : a. Menggunakan atribut pemantau;dan b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan pemantauan Pemilu Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013. 6. Pelanggaran atas kewajiban dan larangan yang bersifat tindak pidana dan/atau perdata dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Apabila terjadi musibah terhadap Pemantau Pemilu, menjadi tanggung jawab masing-masing Pemantau Pemilu. Ditetapkan di Semarapura pada tanggal 8 Maret 2013

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR : 13/kpts/KPUKab016.433742/2013 TANGGAL : 8 Maret 2013 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN DALAM PEMILIHAN UMUM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2013. 1. Kartu akreditasi pemantau pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah 2. Formulir pemantau pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah 3. Surat pernyataan sumber dana 4. Surat pernyataan sebagai lembaga independen 5. Sertifikat penghargaan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Jabatan :. : Menyatakan bahwa pemanatau Pemilu Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2013 memilki dana sebesar (..) yang berasal dari. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan jika dikemudian hari ternyata pernyataan ini yang saya buat tidak benar, maka saya bersedia dituntut di muka pengadilan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Menyatakan bahwa lembaga pemantau Pemilu Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2013 adalah lembaga yang independen dan tidak memihak kepentingan manapun. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan jika dikemudian hari ternyata pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut di muka pengadilan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

S E R T I F I K A T NOMOR :. KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI BALI MENYATAKAN BAHWA : Telah memenuhi Pasal 113 dan 114 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Pasal 117 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan kepadanya diberikan AKREDITASI Sebagai Pemantau Pemilihan Umum Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2013 Denpasar, 20...