BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dewasa ini telah berkembang dengan sangat pesat. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pada indeks harga saham di Indonesia. Pasar modal disuatu negara digunakan

Kondisi Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB V PEMBAHASAN. Wenny (2011) yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rata-rata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. modal (IDX, 2016). Dibandingkan dengan investasi surat berharga lainnya di

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing.

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Tingkat Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar dan Indeks

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, Sirait dan D. Siagian

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Ekspor impor pertanian menurut subsektor, (juta Ton)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight)

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, dalam penggerakan dana untuk menunjang pembiayaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan instrumen ekonomi tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada suatu aset. dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan mendapatkan return.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (pihak yang menerbitkan efek atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh keuntungan (return), sedangkan perusahaan (issuer) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa menunggu tersedianya dana operasional perusahaan. Dalam fungsi keuangan, pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh keuntungan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Selain itu, pasar modal juga dijadikan salah satu indikator bagi perkembangan perekonomian suatu negara (Ishomuddin, 2010). Pasar modal Indonesia dalam kurun waktu 2009 sampai 2011 mengalami pergerakan yang cukup berarti, dikarenakan adanya krisis global yang melanda dunia, salah satunya yang disebabkan oleh krisis ekonomi di Eropa pada tahun 2008. Hal ini terlihat dari penurunan harga saham regional Eropa, yang menyebabkan nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun.

Salah satu indikator utama yang mencerminkan kinerja pasar modal adalah indeks harga saham gabungan (IHSG), apakah sedang mengalami peningkatan (bullish) ataukah sedang mengalami penurunan (bearish). IHSG sendiri memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan dapat menjadi leading indicator economic pada suatu negara. Hal ini dikarenakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat pergerakan harga saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi perhatian bagi semua investor di Bursa Efek Indonesia, sebab pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) ini akan mempengaruhi sikap para investor apakah akan membeli, menahan ataukah menjual sahamnya. Selain itu kenaikan dan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan sebuah ukuran atas persepsi pasar, di luar kenaikan dan penurunan nilai tukar valuta asing terhadap rupiah (Manurung, 2004). Harga saham di bursa tidak selamanya tetap, adakalanya meningkat dan bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Di pasar modal terjadinya fluktuasi harga saham tersebut menjadikan bursa efek menarik bagi beberapa kalangan pemodal (investor). Kondisi ekonomi dalam negeri maupun kondisi ekonomi secara global memberikan warna tersendiri bagi fluktuasi pergerakan IHSG tersebut. Fluktuasi IHSG sebagian besar diakibatkan oleh kejadian-kejadian di luar faktor fundamental perusahaan, seperti keadaan makroekonomi yaitu Produk Domestik Bruto (PDB), indeks produksi industri, harga minyak, laju inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang/kurs.

Oleh karena itu, harga saham lebih cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan variabel makroekonomi dan faktor-faktor eksternal lainnya daripada kinerja perusahaan yang bersangkutan. Banyak teori dan penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti faktor yang berasal dari luar negeri (Ekternal) dan faktor yang berasal dari dalam negeri (Internal). Faktor yang berasal dari luar negeri tersebut bisa datang dari indeks bursa asing Negara lain (Dow Jones, Hang Seng), trend pergerakan harga minyak, trend harga emas luar negeri dan adanya sentimen pasar luar negeri. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam negeri bisa datang dari nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara lain, tingkat suku bunga dan inflasi yang terjadi di Negara tersebut. Salah satu indikator ekonomi makro yang sensitif pada gejolak perekonomian intenasional adalah kurs mata uang. Nilai tukar mata uang mencerminkan kekuatan perekonomian sebagai akibat penetrasi dan efek dari perekonomian global. Hal ini didasari oleh sebuah fakta bahwa pergerakan kurs mata uang akan berpengaruh pada kegiatan perdagangan internasional, neraca pembayaran (balance payment) dan stabilitas perekonomian secara makro. Komoditas yang paling berpengaruh saat ini adalah minyak mentah. Fluktuasi harga minyak mentah dunia mendapat sorotan utama karena minyak menjadi sebuah komoditas yang penting bagi banyak pihak, sehingga menjadi isu penting bagi masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha. Gejolak minyak yang

terjadi akhir-akhir ini merupakan permasalahan yang menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara konsumen di seluruh dunia. Meningkatnya harga minyak mentah dunia dapat mempengaruhi harga saham pada berbagai sektor. Pengaruh yang diberikannya dapat bersifat positif dan dapat juga bersifat negatif serta juga dapat bersifat lansung, hal ini berkaitan denga kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan serta karakteristik dan spesifikasi dari perusahaan yang bersangkutan. Sepanjang pekan ini, isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih akan terus menjadi perhatian investor. Pasar uang akan bereaksi, begitu pula dengan pasar saham. Jika merunut kehendak pasar, kenaikan harga BBM mestinya akan direspon positif. Faktor global atau eksternal masih akan mengiringi aktivitas pasar keuangan domestik pekan ini, terutama dengan dua isu utama, yaitu konfirmasi perlambatan ekonomi dunia dan kemungkinan the Fed menurunkan stimulus fiskalnya secara bertahap. Kombinasi faktor internal (domestik) dengan faktor eksternal (global) itu akan mengiringi aktivitas pasar keuangan lokal sepanjang pekan ini. Sehingga relatif sulit untuk memberikan proyeksi baik dari sisi nilai tukar rupiah, harga minyak dunia maupun dari sisi indeks bursa saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (Jakarta, 21 Juni 2013 (Business News). Pada tahun 2012 diprediksikan akan terjadi kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya penerimaan bail out yang dikeluarkan oleh pihak pihak Eropa untuk menangani krisis ekonomi di Yunani. Berdasarkan data historis Januari 2012 kemarin,

tercatat bahwa IHSG berada di kisaran angka 3.986 dan diprediksi sampai akhir tahun 2012 IHSG bisa menembus kisaran angka 4.400. faktor inilah yang mendorong masyarakat menjadi lebih tertarik untuk menyalurkan dana mereka dalam bentuk investasi di pasar modal. Wacana kenaikan harga harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai faktor eksternal menjadi suatu agenda rutin yang dibahas setiap tahunnya di Indonesia. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berjenis premium di indonesia yang semula berharga Rp. 4.500,00/liter menjadi Rp. 6.000,00/liter pada tanggal 24 mei 2008 memberikan dampak yang signifikan bagi pasar modal Indonesia, dimana Indeks Harga Saham Gabungan pada tanggal 25 mei 2008 ditutup turun 1,87 persen atau turun 46,228 poin menjadi 2.419,727 dan sebaliknya penurunan harga BBM jenis premium dari Rp. 5.500,00/liter menjadi Rp. 5.000,00/liter pada Desember 2008 membuat Indeks Harga Saham Gabungan mengalami peningkatan 96,31 poin atau 7,63 persen menjadi 1.359,27 (kompas.com). Di samping sebagai alternatif investasi yang juga dapat mempengaruhi transaksi saham di bursa efek, yakni investasi pada valuta asing dalam hal ini adalah dollar (USD). Pergerakan mata uang tersebut juga berdampak pada perdagangan ekspor impor barang dan jasa yang berkaitan dengan perusahaan emiten. Kondisi tersebut pada akhirnya akan berdampak pada aktivitas Pasar Modal, dan selanjutnya akan berakibat pada pergerakan IHSG di BEI. Depresiasi rupiah dapat terjadi apabila faktor fundamental perekonomian Indonesia tida kuat, sehingga dolar Amerika akan menguat dan akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (Sunariyah, 2006). Hal

ini dapat di lihat pada tahun 2001 di mana kurs rupiah terhadap dollar Amerika mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu dari 8.534 Rp/US$ di tahun 2000 ke level 10.261 Rp/US$ di tahun 2001 dan depresiasi rupiah ini disertai dengan menurunnya IHSG dari level 416,32 bps di tahun 2000 ke level 392,04 bps di tahun 2001. Jadi, apabila nilai tukar rupiah apresiasi akan membuat pergerakan IHSG menguat, demikian sebaliknya, depresiasi nilai tukar rupiah akan membuat pergerakan IHSG melemah. Berikut Pergerakan Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah/US$, dan IHSG (2009 2012): Tabel 1.1 Pergerakan Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, dan IHSG (2009 2012) Tahun Minyak Dunia (US$) / b Rupiah / US$ IHSG 2009 61,06 10.349,26 2.014,07 2010 77,45 9.038,65 3.095,13 2011 107,46 8.732,43 3.746,07 2012 109,45 9.338,05 4.118,83 Sumber:www.finance.yahoo.com, www.bi.go.id dan www.opec.org (14/05/2014, diolah). Kenaikan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian diberbagai negara. Variabel harga minyak dunia sebagai faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal) dan nilai tukar sebagai faktor yang berasal dari dalam negeri (internal) merupakan dua faktor yang sangat fluktuatif, sehingga fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar merupakan suatu indikasi yang sangat mempengaruhi pasar modal di suatu negara. Selain itu, dilihat dari kontribusi variabel harga minyak dunia dan nilai tukar dalam menjelaskan variabel IHSG, menunjukkan secara umum bahwa variabel harga

minyak dunia dan nilai tukar cenderung memilki peran besar dalam menjelaskan variabel IHSG. Kenaikan harga minyak dunia dan nilai tukar akan berimbas pada sektor ekspor dan impor suatu negara sehingga harga minyak dunia dan nilai tukar mempunyai peran yang strategis bagi suatu perusahaan khususnya perusahaan yang dalam aktivitas produksi dan operasinya banyak memanfaatkan mata uang asing. Oleh karena mempunyai peran yang strategis dalam suatu perusahaan, maka tentunya hal ini akan menjadi pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasinya. Perilaku keputusan investasi dari seorang investor dalam suatu pasar modal akan tercermin dari pergerakan-pergerakan indeks harga saham gabungan pada pasar modal tersebut. Pergerakan IHSG yang cenderung mengikuti pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika ini menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara IHSG dan variabelvariabel tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Perubahan Harga Minyak Dunia dan Nilai Tukar Rupiah/US$ terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012.

1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah perubahan harga minyak dunia dan nilai tukar Rupiah/US$ berpengaruh terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perubahan harga minyak dunia dan nilai tukar Rupiah/US$ terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 1.4. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, menambah wawasan serta pola pikir tentang pengaruh perubahan harga minyak dunia dan nilai tukar terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. b. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, kontribusi serta kebijakan dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor asing maupun domestik demi meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan IHSG di BEI secara berkesinambungan.

c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran, referensi dan informasi bagi berbagai pihak yang ingin melakukan pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh harga minyak dunia dan nilai tukar terhadap pergerakan IHSG.