GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1976 TENTANG DISPENSASI KELAS JALAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR MENIMBANG : Bahwa dalam rangka peningkatan pengawasan, keamanan, kelancaran lalu lintas dan pemberian fasilitas di bidang angkutan umum bagi para pemakai jalan, maka dipandang perlu menetapkan ketentuan-ketentuan dalam Surat Keputusan - Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 16 September 1974 Nomor HK/413/101/Sk dan tanggal 11 Maret 1975 Nomor HK/125/24/Sk mengenai dispensasi kelas jalan dengan beberapa perubahan/penyempurnaan, menjadi ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah. MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 ; 2. Undang-Undang Nomor 3 tahun 1965 ; 3. Peraturan Lalu Lintas tahun 1933 pasal 99 ayat (1) dan (2). Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. M E M U T U S K A N MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG IJIN DISPENSASI KELAS JALAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR. Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan istilah : a. Gubernur Kepala Daerah : Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1
b. J a l a n : jalan-jalan yang dikuasai oleh Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ; c. Kendaraan Bermotor : kendaraan bermotor jenis truk, bus, kereta gandengan, traktor dengan kereta tempelan dan kendaraankendaraan lain yang memiliki tekanan sumbu terberat yang telah ditentukan untuk melewati suatu kelas jalan ; d. Pejabat yang ditunjuk : Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. Pasal 2 Ketentuan-ketentuan dalam Surat Keputusan - Surat Keputusan Gubernur kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 16 September 1974 Nomor HK/413/101/SK dan tanggal 11 Maret 1975 Nomor HK/125/24/Sk dengan beberapa perubahan/penyempumaan ditetapkan menjadi ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah sebagaimana tersebut dalam Peraturan Daerah ini. Pasal 3 (1) Dilarang bagi kendaraan bermotor untuk melewati jalan-jalan yang tidak sesuai dengan kelas jalan yang ditentukan, kecuali apabila memperoleh ijin dispensasi kelas jalan ; (2) Ijin dispensasi kelas jalan dimaksud pada ayat (1) pasal ini diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk, berdasarkan permohonan dari pengusaha yang memiliki kendaraan bermotor tersebut ; (3) Ijin dispensasi kelas jalan dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dapat diberikan secara khusus terhadap pemakaian jalan-jalan yang sedang dalam keadaan rusak berat ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 2
(4) Gubernur Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk menetapkan jalan-jalan yang dimaksud pada ayat (3) pasal ini. Pasal 4 (1) Untuk setiap pemberian ijin dispensasi kelas jalan dimaksud dalam pasal 3 ayat (2) Peraturan Daerah ini, pemohon diwajibkan membayar retribusi berupa ganti rugi untuk perbaikan jalan, dengan perhitungan untuk : a. Setiap truk, kereta gandengan, traktor kereta tempelan, sebesar Rp 3.500,- (tiga ribu lima ratus rupiah) setiap bulan; b. Setiap bus, sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) setiap bulan ; (2) Untuk setiap pemberian ijin dispensasi kelas jalan dimaksud dalam pasal 3 ayat Peraturan Daerah ini, pemohon diwajibkan membayar retribusi berupa ganti kerugian untuk perbaikan jalan, sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) setiap bulan. Pasal 5 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan diatur kemudian. Pasal 6 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Ditetapkan di : Surabaya Tanggal : 10 Juli 1976 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur K e t u a, Blegoh Soemarto Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Soenandar Prijosoedarmo Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 3
Disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 8 Nopember 1977 No. Pern. 10/54/17-363. Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Dan Otonomi Daerah Direktur Pembinaan Pemerintahan Daerah mewakili Drs. H. Soemamo Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Tahun 1977 Serf B pada tanggal 9 Nopember 1977 Nomor 5/B. DIUMUMKAN DALAM LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TGL 09-10-1977 No. 3/D3 A.n. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Sekretaris Wilayah/Daerah Trimarjono, SH Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 4
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1976 TENTANG DISPENSASI KELAS JALAN I. PENJELASAN UMUM. Pada dewasa ini di Jawa Timur telah mengalami kenaikan jumlah alat pengangkutan yang sangat pesat, sehingga memerlukan peningkatan pengawasan keamanan maupun kelancaran lalu lintas serta pemberian fasilitas di bidang angkutan umum bagi para pemakai jalan. Dispensasi kelas jalan diperlukan dalam hal suatu kendaraan jenis truk, bus, Kereta gandengan, traktor dengan kereta tempelan yang mempunyai tekanan sumbu terberat melebihi ukuran untuk jalan yang dilewati, sehingga diperlukan ijin terlebih dahulu untuk dapat melewatinya karena keadaan tersebut tanpa dapat dipastikan akan mengakibatkan kerusakan jalan. Atas dasar pemberian dispensasi jalan tersebut, maka terhadap pemilik atau Pemegang kendaraan tersebut diwajibkan membayar ganti kerugian perbaikan jalan, sedang apabila jalan-jalan tersebut dalam keadaan rusak berat diberikan ketentuan khusus dengan jumlah ganti kerugian yang lebih besar. Peraturan Daerah ini bersifat menetapkan ketentuan-ketentuan dalam Surat Keputusan - Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 16 September 1974 Nomor HK/413/101/Sk dan tanggal 11 Maret 1975 Nomor HK/125/24/Sk dengan beberapa perubahan/penyempurnaan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 dan 2 : Cukup jelas. Pasal 3 ayat (2) : Yang dimaksud pejabat yang ditunjuk dalam hal ini adalah Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. ayat (3) : Jalan-jalan yang keadaannya rusak berat diperlukan ijin khusus dengan jumlah retribusi yang khusus pula ; ayat (4) : Pejabat yang ditunjuk dimaksud ayat (4) pasal ini adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur yang menetapkan kerusakan jalan tersebut. Pasal 4 ayat (1) : Ganti kerugian ini dimaksud untuk perbaikan jalan sedang pembedaan jumlah ganti rugi ini dilihat dari tekanan sumbu terberat dari kendaraan yang bersangkutan ; ayat (2) : Selama keadaan jalan tersebut dinyatakan rusak berat, maka jumlah ganti rugi ditetapkan lebih besar seperti dalam ayat ini ; misalnya terhadap jalan jurusan Krian - Legundi dan Karang pilang Legundi. Pasal 5 dan 6 : Cukup jelas. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1