a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II PRODUK DAN JASA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

TUGAS PRAKARYA: SABLON

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Papertoys. 4.2 Sketchbook. 4.3 Teknik Penggambaran

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan Manfaat Perancangan. 1. Tujuan Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout


BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)


BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III KONSEP PERANCANGAN

Media Workshop. Kain dan Serat Pembentuknya. Oleh: Yuliab Koersen. May 22, Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

Bab 3 Metode dan Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Pemilihan Hewan

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN


BAB II. Metodologi Perancangan

BAB IV PRODUKSI MEDIA


Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein

BAB IV VISUALISASI KARYA. A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI. 2.1 Identifikasi Masalah. 2.2 Rumusan Malasah. 2.3 Batasan dan Ruang Lingkup Masalah

BAB IV Konsep Perancangan

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV ANALISA 4.1 Tinjauan Umum 4.2 Analisa Perancangan Analisa Target Pasar

II. METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATANAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Visual yang ditampilkan dalam buku ini bersifat kaku dan tegas agar terkesan heroik, maskulin dan gagah.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Ide / gagasan perancangan 1. Ide desain a. Pembuatan media publikasi cetak berupa katalog buku popup

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pengumpulan Data

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi.

BAB V VISUALISASI KARYA. A. Identitas Logo

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. Pra produksi. Produsen : Bahan. Harga Jahitan. pemasaran Ukuran. shirt. Logogram. Produksi.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain. 5.1 Namestyle. Gambar 1.1

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP RANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

kemudian untuk isi buku menggunakan Artpaper 150 gram.

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...

BAB IV STUDI VISUAL DAN VISUALISASI

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pengaturan Parameter Proses Pencetakan Pada Teknologi Sablon Digital


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor yang melatarbelakangi perancangan buku cetak ini diantaranya : 1. Bentuk Fisik Produk Pembahasan mengenai kaos oblong tipe dasar tidak lepas dari bentuk fisik produk itu sendiri yaitu pakaian kaos oblong. Perancangan mengenai hal tersebut mau tidak mau akan bersentuhan langsung dengan produk yang dibahas. Pemilihan buku cetak sebagai sarana informasi terkait dengan masing-masing elemen memiliki bentuk fisik yang nyata (non-digital), sehingga paparan yang ingin disampaikan aikan lebih mengena dengan baik. 2. Katalog alog Bahan Seperti halnya pembahasan tentang bentuk fisik produk diatas, salah satu dari elemen emen pembahasan akan bersinggungan dengan katalog bahan dikarenakan bahan merupakan bentuk fisik dari produk pakaian kaos oblong tipe dasar itu sendiri. Fungsi dari katalog bahan itu sendiri adalah memperkenalkan secara langsung melalui sentuhan fisik dengan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kaos oblong tipe dasar. Karena masing-masing bahan memiliki karakteristik tersendiri dan salah satu bentuk pengenalan akan bahan-bahan tersebut adalah dengan bersentuhan langsung secara fisik. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kaos oblong tipe dasar diantaranya sebagai berikut : "

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk membuang serat pendek dari serat-serat kapas yang masih tersisa. Hasil kain yang telah melewati proses combing akan menjadi lebih lembut dan halus. Gambar 1 : Serat Bahan Katun Combed b. Katun Carded Nama katun carded berasal dari nama mesin pengolahnya yaitu mesin carding. Jenis kain ini cenderung agak kasar dan agak kaku. Hal ini dikarenakan kain cotton carded tersusun dari benang-benang yang berbulu dan masih mengandung serat-serat kapas yang pendek. Gambar 2 : Serat Bahan Katun Carded #

c. Heather Bahan heather merupakan bahan dengan dua warna benang campuran sehingga menghasilkan bitnik-bintik atau garis-garis warna pada serat bahannya. Gambar 3 : Serat Bahan Heather d. Tri-blend Bahan Tri-blend merupakan kombinasi tiga jenis bahan yaitu Katun, Polyester, dan Rayon (Viscose) digabung menjadi satu. Komposisinya yaitu katun 25%, polyester 50%, dan rayon 25%. Gambar 4 : Serat Bahan Tri-blend e. Katun Slub Katun Slub merupakan jenis katun lembut yang permukaannya memiliki tekstur tidak merata. Tekstur ini diperoleh dari hasil proses manufaktur $%

katun/kapas yang "dipelintir" sehingga menimbulkan ketidaksempurnaan atau benjolan-benjolan kecil di permukaannya. Gambar 5 : Serat Bahan Katun Slub f. Katun Bamboo Bahan katun Bamboo adalah bahan kain yang berasal dari pencampuran benang katun (kapas) dan benang bamboo (bambu). Karakteristik dari serat bambu itu sendiri yaitu memiliki daya serap yang tinggi terhadap air, dan dipercaya anti bakteri/kuman. Gambar 6 : Serat Bahan Katun Bamboo g. Katun Spandek Katun spandek adalah jenis kain katun yang terdiri dari campuran bahan kain katun/kapas dengan polyurethane. $$

Gambar 7 : Serat Bahan Katun Spandek h. Tetron Cotton (TC) Jenis bahan ini merupakan campuran dari 35% katun dan 65% polyester. Karena porsi polyester yang lebih besar pada bahan kaos ini, maka akan terasa panas as saat dipakai karena kurang bisa menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan an ini lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai. Gambar 8 : Serat Bahan TC i. Polyester (PE) Bahan kaos ini berasal dari serat yang dinamakan fiber poly, dibuat dari hasil serat sintesis pengolahan minyak bumi yang berupa biji plastik. Karena sifat dari bahan dasarnya tersebut, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas ketika dipakai. $&

Gambar 9 : Serat Bahan PE j. Hyget Jenis bahan ini terbuat dari plastik dan sangat tipis, oleh karena itu harganya sangat murah. Bahan ini bisa dibilang kurang layak dan nyaman untuk dijadikan kaos. Biasanya pembuatan kaos dengan bahan ini dilakukan jika ingin membuat kaos dengan jumlah massal tetapi dana yang tersedia tidak terlalu banyak. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai. Gambar 10 : Serat Bahan Hyget Masing-masing bahan diatas memiliki karakteristik tertentu berdasarkan paparan tertulis. Dengan menyediakan katalog bahan secara fisik pada buku, akan lebih memudahkan bagi para pembacanya untuk lebih mengenal karakteristik masing-masing dari bahan diatas. $'

3. Ukuran Kaos Oblong Ukuran kaos oblong sangat bervariasi, umumnya masing-masing produsen memiliki ukuran yang berbeda-beda. Akan tetapi pembagian besar kecilnya ukuran tergantung dari rata-rata ukuran tubuh penggunanya. Ukuran kaos untuk pengguna di Asia lebih kecil dibandingkan dengan pengguna di Eropa dan USA. Ukuran kaos oblong umumnya disebut dalam satuan centimeter (cm) dan memiliki toleransi kesalahan 1-2 cm. Panjang kaos dihitung dari bagian paling atas bahu ke paling bawah kaos, sedangkan lebar dihitung dari bagian paling kanan ke bagian paling kiri bawah ketiak. Berikut ini merupakan beberapa contoh ukuran kaos oblong : a. Ukuran Kaos Oblong Asia Tabel 1 : Ukuran Kaos Oblong Asia Ukuran Panjang Lebar S 66 47 M 69 50 L 72 53 XL 74 56 XXL 76 59 ( Sumber : altitudeshirts.com, 2016 ) b. Ukuran Kaos Oblong Eropa dan USA Tabel 2 : Ukuran Kaos Oblong Eropa dan USA Ukuran Panjang Lebar S 70 46 M 72 51 L 75 56 XL 77 61 XXL 80 66 ( Sumber : altitudeshirts.com, 2016 ) $(

B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA PRODUK RANCANGAN Desain grafis adalah seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang, dan gambar. Bidang ini merupakan bagian dari komunikasi visual. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata letak, dan desain interaksi. 1 Untuk mendapatkan estetika dari produk rancangan diperlukan unsur-unsur desain grafis pada produk yang dibuat, yaitu dengan menyertakan elemen-elemen desain dalam hal pembuatan produk. 1. Tipografi Pada dasarnya jenis huruf dapat dibagi menjadi dua yakni Serif dan Sansserif. Masing-masing dari jenis huruf tersebut memiliki karakter yang berbeda, diantaranya anya sebagai berikut : a. Serif Jenis huruf Serif adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini biasa disebut juga counterstroke. Counterstroke inilah yang membuat jenis huruf serif lebih mudah dibaca karena garis tersebut membantu menuntun mata pembaca melalui suatu garis teks (Gambar 12).. Penggunaannya sangat cocok pada teks yang panjang seperti pada isi sebuah buku. Gambar 11 : Huruf Serif ( Sumber : www.desainstudio.com, 2016 ) 1 Desain grafis (https://id.wikipedia.org/wiki/desain_grafis) $)

b. Sans-serif Jenis huruf sans serif (Gambar 13) adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Gambar 12 : Huruf Sans Serif ( Sumber : www.desainstudio.com, 2016 ) 2. Tata a Letak (Layout) Seperti pada produk sejenis, yaitu buku cetak, tata letak dari buku sebagai produk rancangan memiliki elemen-elemen yang sama, yaitu : a. Sampul Buku (Cover) b. Halaman Judul c. Kata Pengantar d. Daftar Isi e. Isi Buku f. Daftar Pustaka g. Profil Penulis Selain elemen-elemen tersebut, juga terdapat elemen tambahan seperti lembar pemisah antar bab dan elemen pendukung lainnya. 3. Interaksi Terhadap Produk Selain interaksi utama antara pengguna dengan produk rancangan (buku cetak), yaitu interaksi mata dengan tulisan di dalam buku, pada halaman katalog bahan juga terdapat interaksi fisik lainnya. Pembaca buku dapat memegang langsung fisik dari bahan-bahan untuk pembuatan kaos oblong tipe dasar. $*

C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN 1. Material Produk Rancangan Beberapa material yang digunakan pada produk rancangan diantaranya adalah sebagai berikut : a. Matte Paper Jenis kertas ini tidak memiliki lapisan mengkilap dikedua sisinya namun mirip dengan kertas artpaper. Matte Paper digunakan untuk mencetak isi buku, isi majalah, kalender dan keperluan cetak lainnya. b. Art Carton Jenis kertas ini sama dengan kertas artpaper yang memiliki permukaan licin dan mengkilap dikedua sisinya. Kertas ini sering dipakai untuk mencetak poster, cover buku, cover majalah, kalender, map, hingga cetak undangan. c. Duplex Kertas duplex biasa digunakan untuk mencetak kemasan produk dan pembuatan hardcover pada buku. d. Spiral Kawat Penggunaan spiral kawat diperuntukkan agar buku dapat terbuka dan tertutup dengan baik pada buku cetak dengan halaman yang tebal. 2. Proses Perancangan Grafis Secara umum proses perancangan grafis mulai dari konsep sampai produksi adalah sebagai berikut : a. Mencari Informasi Kebutuhan Pencarian akan informasi kebutuhan seperti target, kriteria, media, dan lainlain. Yang dilakukan dengan proses studi banding, diskusi, wawancara, dan sebagainya. $+

b. Membuat Kerangka Kerja Membuat suatu kerangka kerja yang berisi tujuan spesifik, jenis media apa yang ingin digunakan, ukuran media, batasan konten, waktu, dan biaya. c. Mencari Ide Kreatif Pencarian ide kreatif tentang tema apa yang ingin diangkat, membuat sketsa-sketsa serta melakukan proses brainstorming pada ide-ide yang ada. d. Olah Data Pengumpulan data berupa gambar, teks, audio, video, dan lain sebagainya. Kemudian melakukan seleksi dan pengorganisasian pada data-data tersebut. e. Visualisasi Membuat tampilan visual seperti tata letak (layout), dummy produk, dan lain sebagainya. f. Produksi Penempatan desain pada media dan ukuran sebenarnya melalui proses cetak, laminating, jilid, dan lain-lain. D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Industri fesyen merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya. Menurut data kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di tahun 2013, dari 15 sektor industri kreatif, industri fesyen menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap Product Domestic Bruto (PDB) nasional, yaitu sebesar Rp 181 triliun. 2 & Industri "Fashion" Indonesia Sumbang Rp 181 Triliun untuk PDB (http://www.beritasatu.com/mode/166402-industri-fashion-indonesia-sumbang-rp-181-triliununtuk-pdb.html) $"

Kaos oblong merupakan salah satu produk dari industri tersebut yang saat ini perkembangannya cukup pesat. Penjualan kaos oblong bisa dilihat sangat marak melalui toko-toko fisik maupun situs jual beli online. Seiring dengan perkembangannya, informasi-informasi mengenai produk tersebut akan mulai sangat dibutuhkan. Banyaknya kategori dalam satu jenis produk kaos oblong itu sendiri bisa menambah gagasan untuk membuat produk-produk yang mendukung penyebaran informasi tersebut. Buku Kaos Oblong Tipe Dasar Panduan Untuk Pemula merupakan salah satu dari salah satu dari kategori pembahasan mengenai informasi seputar industri fesyen. Pembuatan produk-produk rancangan yang sejenis memiliki pangsa pasar yang cukup menjanjikan. $#