BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang namanya sektor perbankan. Dunia perbankan merupakan peranan

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan rasio keuangan salah satunya adalah Return On Asset (ROA).

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan sangat

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan rasio ROA, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, serta bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang perbankan).

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. negara termasuk Indonesia, karena sistem keuangan global saling interpendensi. stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga.

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. menabung atau menyimpan surat berharganya dibank. Hal tersebut tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (finansial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding)

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. financial intermediary, yaitu suatu lembaga yang berperan menghimpun dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kegiatannya meliputi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR secara

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Bank juga merupakan suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (Financial intermediaries), antara pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan mayarakat. fungsi bank adalah untuk meningkatkan perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada penelitian sekarang, penelitian-penelitian terdahulu tersebut dilakukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.( Kasmir 2012:12). Fungsi bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI DAN SOLVABILITAS TERHADAP ROA PADA BANK YANG BERPUSAT DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIFITAS PASAR, EFISIENSI, DAN SOLVABILITAS TERHADAP ROA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sebagai lembaga keuanganan. Menurut Undang-Undang Nomor 7

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di suatu

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIFITAS, EFISIENSI DAN SOLVABILITAS TERHADAP ROA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

Oleh : UZI RAMADHANI

BAB I PENDAHULUAN. akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha maupun ekspansi yang akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bergerak dibidang jasa-jasa keuangan. salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediasi yaitu lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada pihak yang kekurangan dana. Tujuan dari bank yang paling utama adalah untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin untuk menjaga kinerja bank dan eksistensi dari bank. Untuk melihat kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan dapat dilihat dari rasio profitabilitasnya yaitu Return On Asset (ROA). Semakin tinggi ROA yang dihasilkan bank maka kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan akan semakin baik. Return On Asset (ROA) adalah kemampuan Bank menghasilkan profit atau keuntungan dengan memanfaatkan Asset yang dimiliki oleh bank yang digunakan untuk menjalankan usahanya. Semakin baik ROA disuatu bank maka nilai suatu bank tersebut semakin bagus. Pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa Return On Asset (ROA) Bank Pembangunan Daerah di Sumatra dari triwulan I 2009 sampai dengan triwulan II 2012 cenderung mengalami penurunan yang mana hal tersebut dapat diketahui rata-rata tren Bank Pembangunan Daerah di Sumatra yaitu -0,13 persen yang mana hal ini disebabkan dari delapan BPD di Sumatra empat diantaranya memiliki rata-rata trend yang negatif (turun). 1

2 Tabel 1.1 PERKEMBANGAN ROA BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI SUMATRA PERIODE 2009 2012 (DALAM PRESENTASE) No. Nama Bank 2009 2010 Tren 2011 Tren 2012* Tren Rata-Rata Tren 1 BPD Lampung 3,26 5,18 1,92 3,19-1,99 3,59 0,4 0,11 2 BPD Sumut 5,47 4,55-0,92 3,26-1,29 2,41-0,85-1,02 3 BPD Jambi 5,16 5,21 0,05 3,28-1,93 3,36 0.08-0,60 4 BPD Sumsel Babel 2,51 2,71 0,2 2,56-0,15 2,71 0,15 0,07 5 BPD Aceh 3,06 1,8-1,26 2,91 1,11 4,07 1,16 0,34 6 BPD Riau 2,68 3,98 1,3 2,62-1,36 2,21-0,41-0,16 7 BPD Bengkulu 3,07 4,6 1,53 3,17-1,43 4,17 1 0,37 8 BPD Sumbar 3,16 3,51 0,35 2,68-0,83 2,75 0,07-0,14 Jumlah 28,37 31,54 3,17 23,67-7,87 25,27 1,6-1,03 Rata-Rata Tren 3,55 3,94 0,40 2,96-0,98 3,16 0,20-0,13 Sumber: Laporan keuangan publikasi Bank Indonesia* triwulan kedua tahun 2012 Sedangkan apabila dilihat berdasarkan trend masing-masing Bank pembangunan daerah dari delapan Bank pembangunan daerah di sumatra terdapat empat bank pembangunan daerah yang mengalami penurunan, adapun Bank pembangunan daerah yang mengalami penurunan yaitu BPD sumut sebesar 1,02 persen, BPD Jambi sebesar 0,60 persen, BPD Riau sebesar 0,16 persen, dan BPD Sumbar sebesar 0,14 persen Dari kenyataan diatas menunjukan bahwa hampir 50 persen ROA Bank Pembangunan Daerah di sumatra mengalami penurunan. Hal inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk mengetahui penyebab turunnya sebagian besar ROA pada Bank Pembangunan Daerah dalam empat tahun terakhir. Secara konsep ROA sebuah bank dapat di pengaruhi oleh kinerja keuangan yang meliputi aspek likuiditas, kualitas aktiva, sensitivitas pasar, efisiensi dan solvabilitas.

3 Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo (Lukman Dendawijaya 2009:114). Rasio yang digunakan untuk mengetahui likuiditas bank adalah IPR,dan LDR. Investing Policy Ratio (IPR) merupakan kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi suratsurat berharga yang dimilikinya (Kashmir 2010:287). IPR mempunyai pengaruh positif terhadap ROA, artinya jika IPR naik maka menunjukkan peningkatan penanaman dana dalam bentuk surat berharga yang lebih tinggi dari pada peningkatan kewajiban terhadap pihak ketiga, dengan naiknya penanaman dana dalam bentuk surat berharga maka pendapatan bank dari sisi surat berharga akan naik, besarnya kenaikan pendapatan bank dari surat berharga ini lebih tinggi dari pada kenaikan kewajiban pada pihak ketiga, sehingga profit bank akan naik. dengan naiknya profit bank ini maka ROA bank juga akan ikut naik. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank (Lukman Dendawijaya 2009:116). LDR mempunyai pengaruh positif terhadap ROA, artinya apabila LDR naik berarti kredit yang diberikan naik, dan kenaikan kredit yang di berikan ini lebih besar dari kenaikan dana pihak ketiga. maka dengan naiknya kredit yang diberikan pendapatan yang diperoleh bank dari pendapatan bunga kredit akan ikut naik, dengan naiknya pendapatan bunga kredit yang lebih besar dari kenaikan biaya bunga maka profit yang dihasilkan bank juga akan naik, naiknya profit

4 inilah yang menyebabkan ROA naik, sehingga kenaikan LDR akan diikuti Dengan kenaikan ROA. Kualitas aktiva merupakan kemampuan suatu bank dalam pengelolaan aktiva produktif yang merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk membiayai seluruh biaya operasional bank. Rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas aktiva produktif bank adalah NPL, pemenuhan PPAP, dan APB. Non Performing Loan (NPL) adalah rasio yang digunakan untuk melihat kualitas kredit yang diberikan bank kepada nasabah. NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA, artinya jika NPL meningkat maka kredit bermasalah akan meningkat, peningkatan kredit bermasalah ini lebih besar dari pada kenaikan total kredit yang diberikan bank, dengan meningkatnya kredit bermasalah ini maka pendapatan bank dari kredit juga akan mengalami penurunan. Dengan menurunnya pendapatan maka profit yang dihasilkan bank juga akan mengalami penurunan, dengan profit yang menurun maka ROA yang dihasilkan bank pun akan mengalami penurunan. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, yang selanjutnya disebut PPAP, adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari baki debet berdasarkan penggolongan kualitas Aktiva Produktif. Pengaruh penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA, artinya jika PPAP mengalami kenaikan, maka kenaikan pencadangan untuk menutupi risiko tidak tertagihnya kredit meningkat lebih besar dibandingkan dengan kenaikan PPAP yang wajib dibentuk. Yang berarti, kenaikan biaya

5 pencadangan aktiva produktif bermasalah yang nantinya akan mengurangi laba yang imbasnya juga akan mempengaruhi penurunan ROA. Aktiva Produktif Bermasalah (APB) merupakan aktiva produktif dengan kategori kurang lancar, diragukan, dan macet. APB memiliki pengaruh negatif terhadap ROA, artinya jika APB naik maka aktiva produktif bermasalah yang dimiliki bank akan ikut naik, kenaikan aktiva produktif bermasalah ini lebih besar dari pada kenaikan aktiva produktif yang dimiliki bank, dengan meningkatnya aktiva produktif bermasalah dari bank maka pendapatan yang didapatkan bank dari aktiva produktifnya akan menurun, dengan menurunnya pendapatan dari aktiva produktif yang dimiliki oleh bank maka profit yang didapatkan bank pun akan mengalami penurunan. Dengan menurunnya profit bank maka ROA dari bank tersebut juga akan mengalami penurunan. Sensitivitas terhadap Pasar adalah kemampuan modal bank untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar (Veithzal Rifai 2007 :725). Sensitivitas dapat diukur dengan menggunakan Interest Rate Risk (IRR). IRR dan ROA memiliki pengaruh positif dan negatif, artinya Hal ini dapat terjadi karena apabila IRR meningkat berarti terjadi peningkatan IRSA lebih besar dibandingkan IRSL. Apabila dalam situasi ini terjadi kecenderungan tingkat suku bunga meningkat, maka kenaikan pendapatan bunga lebih besar dibandingkan kenaikan biaya bunga. Sehingga, laba bank meningkat dan ROA juga ikut meningkat, dengan demikian pengaruhnya positif. Sebaliknya, dalam situasi tingkat suku bunga cenderung turun, maka penurunan pendapatan bunga

6 lebih besar dibandingkan biaya bunga, sehingga laba bank akan turun dan ROA juga akan menurun, dengan demikian pengaruhnya negatif. Apabila IRR menurun berarti terjadi penurunan IRSA lebih besar dibandingkan IRSL. Jika dalam situasi ini terjadi kecenderungan tingkat suku bunga meningkat maka peningkatan pendapatan bunga lebih kecil dibandingkan peningkatan biaya bunga. Sehingga, laba bank menurun dan ROA juga ikut menurun, dengan demikian pengaruhnya positif. Sebaliknya, dalam situasi tingkat suku bunga cenderung turun maka penurunan pendapatan bunga lebih kecil dibandingkan penurunan biaya bunga. Sehingga, laba bank akan naik dan ROA juga naik, dengan demikian pengaruhnya negatif. Efisiensi adalah kemampuan manajemen suatu bank untuk menggunakan semua aktiva produktifnya dengan tepat guna dan hasil guna (Martono 2008:86). Untuk mengetahui Efisiensi bank dapat digunakan rasio BOPO dan FBIR Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (Lukman Dendawijaya 2009:119). BOPO memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROA. artinya jika BOPO naik maka biaya operasional yang dikeluarkan bank untuk menghasilkan pendapatan bank juga akan naik, kenaikan biaya operasional ini lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan operasional bank. sehingga kenaikan biaya operasional ini dapat menyebabkan profit yang dihasilkan bank akan mengalami penurunan. dengan menurunnya profit yang dihasilkan oleh bank maka ROA dari bank pun akan mengalami penurunan.

7 Fee Based Income Ratio (FBIR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bank dari bunga bukan kredit. FBIR mempunyai pengaruh positif terhadap ROA, hal ini dapat terjadi karena apabila peningkatan pendapatan operasional selain bunga lebih besar dibandingkan peningkatan pendapatan operasional bank. Akibatnya peningkatan pendapatan bank, sehingga laba bank akan meningkat dan ROA juga ikut meningkat. Solvabilitas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajibankewajibannya apabila terjadi likuidasi bank (Lukman Dendawijaya 2009:120). Untuk mengetahui solvabilitas bank dapat digunakan rasio FACR. Fixed Asset Capital Ratio (FACR) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan manajemen bank dalam menentukan besarnya aktiva tetap dan inventaris yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan terhadap modal. FACR memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROA artinya Jika FACR meningkat maka jumlah modal yang dialokasikan kedalam aktiva tetap yang dimiliki bank akan meningkat, hal ini menyebabkan proporsi modal bank yang dialokasikan pada pos aktiva produktif akan menurun, sehingga kemampuan bank untuk menghasilkan pendapatan dari aktiva produktif juga akan mengalami penurunan. Dengan menurunnya pendapatan bank dari aktiva produktif maka laba yang akan dihasilkan juga akan menurun, dengan menurunnya laba maka ROA bank juga akan menurun. Sehubungan dengan hal yang melatar belakangi masalah yang dialami oleh Bank-bank pembangunan di Sumatra maka penulis tertarik untuk melakukan

8 penelitian dengan mengangkat topik PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP ROA BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI SUMATRA 1.2 Rumusan Masalah Setelah memahami latar belakang diatas maka rumusan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Apakah IPR, LDR, NPL, Pemenuhan PPAP, APB, IRR, BOPO, FBIR dan FACR secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank- Bank Pembangunan Daerah di Sumatra? 2. Apakah IPR secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ROA 3. Apakah LDR secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ROA 4. Apakah NPL secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA 5. Apakah Pemenuhan PPAP secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA 6. Apakah APB secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA 7. Apakah IRR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra? 8. Apakah BOPO secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA

9 9. Apakah FBIR secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ROA 10. Apakah FACR secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA 11. Manakah rasio diantara IPR, LDR, Pemenuhan PPAP, APB, IRR, BOPO, FBIR, dan FACR yang mempunyai pengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah di Sumatra? 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat di hasilkan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui signifikansi pengaruh IPR, LDR, NPL, Pemenuhan PPAP, APB, IRR, BOPO, FBIR, dan FACR secara bersama-sama terhadap besarnya ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 2. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh positif IPR secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 3. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh positif LDR secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 4. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif NPL secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 5. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif pemenuhan PPAP secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 6. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif APB secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra

10 7. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh IRR secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 8. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif BOPO secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 9. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh positif FBIR secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 10. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif FACR secara parsial terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra 11. Mengetahui variabel yang dominan terhadap ROA Bank-Bank Pembangunan Daerah di Sumatra. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin diberikan peneliti kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini adalah: 1. Bagi Dunia Perbankan Hasil dari penelitian ini dharapkan bisa memberi informasi mengenai faktorfaktor apa saja yang kiranya berpengaruh positif maupun berpengaruh negatif terhadap Retun On Aseet (ROA). Yang mana hal ini dapat di jadikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusan untuk kelangsungan dan kemanjuan bank. 2. Bagi Penulis Penelitian ini sangat berguna bagi peneliti, karena dari penelitian ini peneliti dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya ROA

11 yang dihasilkan oleh BPD. Disamping itu sebagai wacana yang berguna untuk menambah wawasan, pengalaman, dan kretivitas dalam menghadapi, masalah di masa mendatang. 3. Bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan STIE Perbanas surabaya dan dapat melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya telah ada yang berkaitan perbankan nasional di indonesia (khususnya Bank Pembangunan Daerah) 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika yang digunakan adalah sesuai dengan apa yang telah ditentukan diawal yang dalam penulisannya. Adapun bagian-bagian dalam sistematika tersebut adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah yang melandasi dilakukannya penelitian yang di dalam latar belakang ini di uraikan masalah-masalah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang hasil-hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian (membandingkan peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang), selain itu bagian ini juga memuat landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

12 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab metode penelitian ini berisi tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variable, definisi operasional, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Pada bagian ini berisi tentang gambaran bank yang menjadi subyek penelitian dan analisa data laporan keuangan dari bank yang menjadi sampel penelitian yang meliputi analisis deskriptif dan statistik. BAB V PENUTUP Pada bagian ini berisi kesimpulan hasil penelitian serta saran bagi bank yang menjadi subyek penelitian dan juga bagi penelitian selanjutnya.