PENGATURAN HUKUM PIDANA TERHADAP PENYALAHGUNAAN SOFTWARE SEBAGAI SARANA KEJAHATAN CYBERPORN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Binsar Soritua Panjaitan NIM: 312012062 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Mei 2016
DAFTAR ISI Halaman UCAPAN TERIMA KASIH... i KATA PENGANTAR... ii ABSTRAK... iii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Alasan Pemilihan Judul... 1 B. Latar Belakang Masalah... 5 C. Rumusan Masalah... 11 D. Tujuan Penelitian... 11 E. Manfaat Penelitian... 11 1. Manfaat Teoritis... 11 2. Manfaat Praktis... 12 F. Metode Penelitian... 12 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Masalah... 12 2. Data Penelitian... 13 3. Analisis Data... 14 BAB II. PEMBAHASAN... 16 A. Tinjauan Pustaka... 16 1. Internet dan Teknologi Informasi... 16 a) Pengertian Internet... 17 b) Pengertian Software... 20 2. Kejahatan Mayantara (Cybercrime)... 22 a) Pengertian Kejahatan... 22 b) Pengertian Cybercrime... 24 c) Jenis-jenis Cybercrime... 26 3. Pornografi di Intenet (Cyberporn)... 30
a) Pengertian Pornografi... 30 b) Pengertian Cyberporn... 33 4. Undang-Undang Indonesia... 36 a) Undang-undang ITE... 36 b) Kitab Undang-undang Hukum Pidana... 40 c) Undang-undang Pornografi... 43 5. Yurisdiksi... 44 6. Penegakan Hukum... 47 a) Pengertian Penegakan Hukum... 47 b) Unsur-unsur Penegakan Hukum... 50 B. Hasil Penelitian... 52 C. Analisis Data... 59 1. Pengaturan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mengatur kejahatan Pornografi di Internet... 61 2. Ketentuan Pidana Terhadap Kejahatan Cyberporn Dalam Pasal 27 Jo 34 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)... 76 BAB III. PENUTUP... 88 A. Kesimpulan... 88 B. Saran... 90 DAFTAR BACAAN... 93
Kata Pengantar Teknologi informasi saat ini menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia, sekaligus menjadi arena efektif perbuatan melawan hukum. Dampak negatif tersebut antara lain munculnya kejahatan baru yang lebih canggih dalam bentuk kejahatan mayantara (cyber crime), yaitu: cyberporn. Cyberporn merupakan penyebaran bahan-bahan atau materi-materi pornografi melalui internet, baik itu tulisan, gambar, foto, suara maupun film/video. Materimateri pornografi di internet dapat dijumpai pada situs-situs porno. Pemerintah dalam hal ini telah melakukan upaya pemblokiran, namun dengan perkembangannya teknologi informasi yang semakin canggih, banyaknya alat-alat pendukung yang dikembangkan guna dapat diaksesnya kontent ilegal tidak dapat dipungkiri upaya pemblokiranpun sudah tidak efektif, yang kemudian penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi bagaimana pengaturan hukumnya terhadap penyalahgunaan alat-alat pendukung (Perangkat lunak) sebagai sarana kejahatan cyberporn. Adapun Bab I menjelaskan tentang alasan dan latar belakang Penulis memilih judul skripsi ini, yang dikarenakan Penulis merasa perlu mengangkat tulisan berkaitan dengan pengaturan UU ITE terhadap penggunaan perangkat lunak sebagai sarana kejahatan cyberporn, yang mana banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seakan masih belum dapat dijangkau oleh UU ITE ini. Dalam Bab II menjelaskan tentang teori-teori hukum dan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan penggunaan perangkat lunak sebagai sarana kejahatan cyberporn serta menjelaskan tentang analisis masalah dari hasil penelitian yang berkaitan
dengan pornografi di internet dan alat-alat pendukungnya dengan menggunakan teori-teori hukum dan peraturan perundangan. Kemudian dalan Bab III akan dihubungkan antara isu hukum yang ada dengan teori serta pembahasan yang telah dianalisis, ini akan memunculkan sebuah kesimpulan mengenai problematika apa saja yang menghambat pengaturan yang ada seakan tidak bisa menjangkau para pelaku. Dari kesimpulan yang diperoleh tersebut, penulis memberikan saran sebagai bentuk pemikiran ilmiah yang kemudian diharapkan dapat berguna untuk berbagai pihak. Salatiga, Mei 2016 Binsar. S. Panjaitan
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan hukum Indonesia dalam hal ini Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik mengatur penyalahgunaan software sebagai sarana kejahatan pornografi di internet (cyberporn) dan apakah pengaturan tersebut sudah memadai dan konsisten dalam perkembangan pornografi di internet (cyberporn) sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif bersifat deskriptif dengan pendekatan undang-undang (statue approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach), Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data sekunder yang digunakan mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumen atau bahan pustaka. Studi dokumen atau bahan pustaka ini meliputi usaha usaha pengumpulan data dengan cara mengunjungi perpustakaan perpustakaan, membaca, mengkaji dan mempelajari buku buku, literatur, artikel, majalah, koran, karangan ilmiah, makalah, internet yang berhubungan dengan obyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan hukum positif Indonesia mengatur penyalahgunaan software sebagai sarana kejahatan pornografi di internet (cyberporn) dan mengingat ruang lingkupnya adalah dunia maya maka Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dianggap paling tepat digunakan, dikarenakan bersifat khusus. Peraturan ini dianggap belum memadai jika dikaitkan dengan perkembangan pornografi di internet (cyberporn) sekarang, dintaranya adalah pemberian batasan pornografi yang tidak jelas, penegakan hukum yang tidak konsisten, tidak ada penjelasan mengenai mekanisme khusus yang menentukan bahwa tindakan atau kegiatan yang dilakukan di dunia maya merupakan sah dan tidak melawan hukum, serta ketidakjelasan pihak yang dianggap tepat atau berwenang dan bertanggungjawab untuk melakukan tindakan tertentu dalam menangani masalah pornografi. Kata Kunci : Cyberporn, Perangkat lunak (software), UU ITE