BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi dapat diambil secara tepat. globalisasi dalam mewujudkan era transparansi bisnis yang fair.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis banyak pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. profesi. Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. publik untuk pengambilan keputusan ekonomi. Profesi akuntan publik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. pemerintah bahwa laporan keuangan yang disajikan dapat dipercaya dan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada anggota organisasinya. Apabila organisasi dapat mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kinerja auditor harus berpedoman pada Standar Profesional

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan dari masyarakat atas laporan keuangan yang di audit oleh akuntan

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dibutuhkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaannya. pihak internal maupun eksternal. Sudah menjadi kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Internal Audit State of the Profession 2013 survey yang digelar oleh PwC AS

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder terutama berkaitan dengan akuntabilitas entitas yang bersangkutan. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dikelolanya. Berbagai cara digunakan manajemen perusahaan, tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN. keuangan umumnya adalah perusahaan yang punya kepentingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap

BAB I PENDAHULUAN. (compliance audit) dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, pendidikan akuntansi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan juga merupakan media penting dalam memberikan informasi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Laporan ini sangat berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi, sedangkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan seperti investor.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia bisnis akuntansi yang menyediakan pelayanan jasa kepada

INDEPENDENSI AUDITOR SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian di Indonesia. Pembentukan BUMN sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Pada pemerintahan sekarang mengharuskan adanya transparansi laporan

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh akuntan publik adalah sumber daya akuntan publik yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan output yang baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. seorang auditor adalah melakukan pemeriksaan atau audit dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab auditor. Tugas Auditor yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di zaman globalisasi sekarang ini, perusahaan dihadapkan pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pekembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan karena tingkat materialitas dari satu

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu kepada para stakeholder, laporan

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya operasi usaha menyebabkan semakin banyak pihak-pihak yang

BABI PENDAHULUAN. yang menggunakan jasa kantor akuntan publik yang keprofesionalismenya sudah

BAB I PENDAHULUAN. memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BAB V PENUTUP. organisasi, dan kinerja yang dimiliki oleh auditor internal dilihat dari dua jenis locus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal, perusahaan besar, dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dimana profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mendukung keuangan negara dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya berbagai industri di era globalisasi maka tingkat kerumitan suatu informasi dalam laporan keuangan semakin meningkat sehingga dalam hal ini diperlukan keahlian seorang auditor dalam proses pemeriksaan laporan keuangan yang nantinya akan digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Dalam hal ini auditor berperan penting untuk meningkatkan mutu informasi laporan keuangan agar keputusan ekonomi dapat diambil secara tepat. Selain itu juga profesi auditor adalah salah satu profesi kunci di era globalisasi dalam mewujudkan era transparansi bisnis yang fair. Auditor merupakan salah satu profesi yang memiliki peran cukup besar dalam dunia bisnis, sosial maupun lembaga pemerintahan. Seorang Auditor juga dapat berperan dalam menjaga kepercayaan dan kepentingan publik melalui pemberian jasa atestasi, jasa audit, jasa assurance ataupun jasa lainnya, oleh sebab itu prestasi auditor menjadi nilai yang penting dalam proses audit untuk menghasilkan opini audit yang baik. Dalam melaksanakan tugas audit seorang auditor bukan hanya semata untuk kepentingan perusahaan (client), tetapi pihak luar perusahaan seperti investor, kreditor, supplier, customer, pemerintah maupun masyarakat sekalipun memerlukan jasa pihak audit untuk memperoleh keyakinan 1

2 bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar keputusan-keputusan yang diambil oleh mereka. Kasus yang ditemukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam audit kinerja di pemerintah pusat, daerah, BUMN, BUMD, perusahaan kontraktor kerja sama migas (KKKS), dan BLU yang menimbulkan potensi kerugian negara mencapai Rp. 9,72 triliun dari 12.947 kasus. Prestasi kerja/kinerja seorang auditor menjadi sorotan dalam kasus tersebut karena dalam pemeriksaan kinerja 154 entitas di pemerintah pusat, daerah, dan sebagainya ditemukan kasus inefektivitas sebanyak 1.440 kasus senilai Rp. 1,22 triliun, 36 kasus ketidakhematan senilai Rp. 56,73 miliar, serta 12 kasus inefisien senilai Rp. 141,34 miliar (Metrotv News 2013). Terdapat juga kasus lain yang menarik yang terjadi pada PT. Telkom yang melibatkan para auditor dari KAP Eddy Pianto & Rekan, dalam kasus ini laporan keuangan auditan PT. Telkom tidak diakui oleh Securities and Exchange Commisions yang menyebabkan harus dilakukannya audit ulang terhadap PT. Telkom oleh KAP yang lain (Media Akuntansi 2003), selain itu masih ada lagi kasus-kasus besar yang terungkap seperti Enron, Anderson, Worldcom, Tyco dan Walt Disney. Oleh karena itu, auditor dituntut untuk menjaga prestasi kerjanya dalam mempertahan kepercayaan yang telah mereka dapatkan dari pihak internal maupun eksternal. Berdasarkan kasus diatas, auditor terutama auditor eksternal menjadi pihak yang harus turut bertanggung jawab terhadap merebaknya kasus-kasus manipulasi

3 akuntansi seperti ini. Selain itu kasus tersebut menimbulkan pertanyaan bagi banyak pihak bagaimana prestasi kerja seorang auditor dalam penugasan auditnya mengapa dapat muncul kasus-kasus tersebut. Menurut Porter dan Lawler dalam Sarita & Agustia (2009) mengemukakan bahwa prestasi kerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan merupakan hasil yang ingin dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Prestasi kerja pada garis besarnya dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor individu dan faktor situasi. Prestasi kerja merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan melalui atasan langsung, rekan kerja, diri sendiri atau bawahan langsung. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja auditor, perilaku kepemimpinan dipandang sebagai salah satu faktor penting. Kepemimpinan merupakan suatu hal penting yang diperlukan dalam menjalankan organisasi. Para manajer biasanya memiliki gaya atau model kepemimpinan tersendiri dalam memberikan influence terhadap kelompoknya agar dapat mencapai tujuan dari organisasi yang dipimpin olehnya. Pada penelitian ini lebih memfokuskan pada gaya kepemimpinan situasional yang telah dikembangkan Hersey and Blanchard (1992) dalam Agustia (2009) yang menekankan pada keterkaitan antara gaya kepemimpinan yang efektif dan tingkat kematangan pengikutnya. Gaya kepemimpinan merupakan cara pimpinan sebagai para perilaku yang konsisten untuk memengaruhi orang lain/bawahannya menurut yang dipersiapkan pemimpin sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin

4 tidak disenangi (Ginanjar 2009). Menurut Hasibuan (2001), bahwa gaya kepemimpinan pada hakikatnya bertujuan untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, agar dapat mencapai tujuan organisasi yang maksimal. Dalam penelitian Sarita dan Agustia (2009) menunjukan bahwa hasil studi ini tidak dapat membuktikan bahwa gaya kepemimpinan situasional berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja auditor penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian Nurjanah dan Didin Mukodim (2012) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja auditor. Motivasi kerja dapat mempengaruhi tingkat prestasi kerja seorang auditor. Menurut Astriyani (2011:17) motivasi sering diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Dengan demikian, motif merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam perbuatannya itu terdapat tujuan tertentu. Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja itu. Itulah sebabnya, motivasi kerja dalam psikologi karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Menurut Sarita dan Agustia (2009) Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang ikut menentukan besar kecilnya prestasi kerja orang tersebut. Penelitian ini sudah pernah diteliti oleh Jena Sarita dan Dian Agustia (2009) yang menunjukan hasil bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja auditor, hasil serupa juga terjadi pada penelitian Gede Prawira Utama Putra dan Made Subudi (2012) bahwa motivasi kerja

5 berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja baik secara simultan maupun parsial. Sikap seorang auditor terhadap pekerjaan yang ditekuninya, secara potensial juga merupakan indikator yang memengaruhi prestasi kerja auditor. Locus of control merupakan salah satu aspek karakteristik kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu dan dapat dibedakan atas locus of control internal dan locus of control external (Sarita dan Agustia: 2009). Menurut Setiawan dan Ghozali (2006:66) dalam Astriyani (2011:25) Locus of control atau pusat kendali menunjukkan pada sejauh mana individu meyakini bahwa dia dapat mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi dirinya. Menurut Julianingtyas (2012) Pengaruh locus of control dengan kinerja adalah seseorang dengan locus of control internal akan berusaha dan percaya dengan kemampuannya sendiri untuk menghasilkan kinerja yang baik. Sebaliknya seseorang dengan locus of control external yang tinggi maka dia akan mudah pasrah dan menyerah dalam menghadapi suatu masalah, sehingga dalam pekerjaan menghasilkan kinerja yang tidak maksimal. Pada variabel locus of control dalam penelitian Sarita dan Agustia (2009) menunjukan hasil bahwa locus of control berpengaruh positif terhadap prestasi kerja auditor berbeda dengan Maulana Ichwan (2012) yang menunjukan hasil bahwa locus of control berpengaruh negatif terhadap prestasi kerja auditor. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Sarita dan Agustia (2009) dengan judul gaya kepemimpinan situasional, motivasi kerja, locus of control terhadap kepuasan kerja dan prestasi kerja auditor. Perbedaan

6 antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah objek penelitian yang digunakan peneliti sekarang adalah pada kantor akuntan publik yang berada di DKI Jakarta karena DKI Jakarta merupakan mayoritas kegiatan perekonomian di Indonesia, baik perkantoran, perdagangan ataupun yang lainnya sedangkan penlitian sebelumnya adalah pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Selain itu peneliti juga berada di Jakarta sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini juga peneliti menghilangkan satu variabel dependen yaitu kepuasan kerja. Berdasarkan latar belakang, fenomena dan kasus diatas serta inkonsistensi hasil yang terjadi sehingga peneliti tertarik untuk meneliti kembali variabelvariabel yang mempengaruhi prestasi kerja auditor, maka dilakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Motivasi Kerja dan Locus of Control Terhadap Prestasi Kerja Auditor Pada KAP di DKI Jakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Gaya Kepemimpinan Situasional berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja auditor? 2. Apakah Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja auditor?

7 3. Apakah Locus of Control berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja auditor? C. Tujuan Penelitian Dengan adanya masalah dalam penelitian ini, maka tujuan peneliti ini untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan situasional terhadap prestasi kerja auditor 2. Menganalisis pengaruh Motivasi Kerja terhadap prestasi kerja auditor 3. Menganalisis perngaruh locus of control terhadap prestasi kerja auditor D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi kontribusi teoritis dan kontribusi praktis. 1. Kontribusi Teoritis a) Mahasiswa Jurusan Akuntansi Yaitu guna menambah wawasan dan knowledge tentang ilmu akuntansi khususnya dibidang audit, sehingga dapat menganalisis Gaya kepemimpinan situasional,motivasi kerja, dan locus of control terhadap prestasi kerja audit.

8 b) Peneliti Yaitu guna untuk memberikan pemahaman tambahan, memperluas wawasan dan menambah referensi agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang. c) Ilmu Akuntansi Audit Menambah literatur dan acuan penelitian pada bidang akuntansi audit terutama untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Gaya kepemimpinan situasional,motivasi kerja, dan locus of control terhadap prestasi kerja auditor. 2. Kontribusi Praktis a) Kantor Akuntan Publik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak kantor akuntan publik, baik auditor junior maupun auditor senior tentang pentingnya suatu komitmen, perilaku agar terciptanya prestasi atas kerjanya dan auditor senior tentang motivasi kerja, gaya kepemimpinan situasional dan locus of control agar menghasilkan prestasi kerja.