BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diskriminasi jilbab menjadi salah satu catatan penting diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. penting dari hidup manusia yang mempunyai fungsi lebih yaitu sebagai etika

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi

KODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YASNI MUARA BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai mahasiswa aktif tahun

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 024/PR/UNISNU/IX/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat memiliki sifat yang dinamis, selalu berubah-ubah mengikuti

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

SARANA 1) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku; dan 2) Rapat-rapat pimpinan Universitas, Program Pascasarjana, dan Program Studi.

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib

BAB IV HASIL PENELITIAN. informasi yang bersifat umum dari keadaan penelitian yaitu meliputi : 1. Sejarah UIN Sunan Ampel Surabaya

TENTANG BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

BAB IV ANALISIS PESAN RELIGIUS FOTOGRAFI HIJAB ISLAMI PUTRI HIJAB LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut

TEORI PENELITIAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, sebagai

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007. Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG ETIKA BERBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara

Data Hasil Wawancara. (Jum at, 5 Mei 2017 Pukul WIB)

- Meniti Jalan Keindahan 121. Daftar Pustaka 130

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 04 TAHUN 2005 T E N T A N G BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif. Sebab, penelitian ini menekankan pada fenomenafenomena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kelas Menengah di Yogyakarta, Kontekstualita, (Vol. 30, No. 2, 2015), hlm. 140.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Nomor : In.06.0/R.3/PP.03.1/1701/2009 Semarang, 3 Agustus 2009 Lamp : 1 (satu) berkas. H a l : Pemberitahuan Ketentuan OPAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap aktivitasnya. Pemandangan perempuan berjilbab di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berprestasi yang Madani maka untuk terwujudnya suasana kehidupan

TATA TERTIB ORIENTASI PENDIDIKAN MAHASISWA BARU INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2003 NOMOR 05 SERI C NOMOR 03

2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS

TATA TERTIB ORDIK 2016 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER BAB I KETENTUAN UMUM

BAB III PANDANGAN KAFA< AH DALAM PERKAWINAN MENURUT MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA

ASAL MUASAL JILBAB. Sahih Bukhari 4, Number 148:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB III. A. Deskripsi Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian. mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang berasal dari TABEL 3.

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk

BAB I PENDAHULUAN. Wanita muslim umumnya identik dengan hijab. Dalam agama Islam,

TATA TERTIB MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

4. WAJIB, tidak memakai aksesoris apapun kecuali penunjuk waktu yang digunakan dipergelangan tangan.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. publik, baik di lingkungan pemerintah maupun di lingkungan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi akan memaksa produsen untuk beradu dalam menciptakan

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

BAB. II LANDASAN TEORITIS. 2015), ialah pelajar perguruan tinggi. Didalam struktur pendidikan Indonesia,

PERATURAN DEKAN FAKULKTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR : 4426/UN26/I/KP/2016 TENTANG TATA PERGAULAN MAHASISWA DI FEB UNILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat

TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM. (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan

PERATURAN PSYCHE 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. bapak dari seluruh umat manusia. Dengan kelebihan 1

1 1 I 2. 3 I II. Zuhair bin Harb mengabarkan kepadaku dan Jarir juga mengabarkannya dari Suhail, dari Ayahnya, dari ayah Hurairah berkata :

BAB 1 PENDAHULUAN. Qanun merupakan Peraturan Perundang-undangan sejenis Peraturan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH DI KABUPATEN SOLOK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA JASA HAIR EXTENSION DI BE YOUNG SALON

BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

PEDOMAN KODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

BAB V PENUTUP. pembahasannya dalam Islam, khususnya dalam al-qura>n, sebab cadar

KONTRAK FORUM EXPO INTERNAL 2015

BAB IV ANALISIS ETIKA PERGAULAN REMAJA PUTRI DALAM AL-QUR AN SURAT AL-AHZAB AYAT 32-34

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB III METODE PENELITIAN

KODE ETIK AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

BAB III HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Subjek, Objek dan Lokasi Penelitian

Transkripsi:

BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH A. Selayang Pandang Busana Mahasiswa Syari ah Dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya 1. Profil Fakultas Syari ah Fakultas Syari ah dan Hukum merupakan fakultas tertua di lingkungan UIN Sunan Ampel, disamping Fakultas Tarbiyah Malang (sekarang UIN). Kedua fakultas ini berdiri dan diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1961 sebagai cabang dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kemudian 1 Oktober 1964 menyusul Fakultas Ushuluddin Kediri. Baru pada 5 Juli 1965 Fakultas Syari ah Surabaya bersama Fakultas Tarbiyah Malang dan Fakultas Ushuluddin Kediri dipisahkan dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan menjadi salah satu Fakultas IAIN Sunan Ampel Surabaya hingga saat ini. 57 Dari perjalanan panjang yang dilalui semenjak 1961, berdasarkan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2013 dengan bangga IAIN secara yuridis telah beralih status menjadi UIN. SK ini tertanggal pada 2 Oktober 2013, dan berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI No. 8 Tahun 2014 tanggal 28 April 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya memiliki 9 fakultas, diantaraanya yakni Fakultas Syariah dan Hukum. 57 http://fish.uinsby.ac.id/?page_id=5 di akses pada tanggal 10 mei 2015 52

53 Fakultas Syariah dan Hukum kini memiliki 2 jurusan dan 4 program studi, yaitu Jurusan Hukum Perdata Islam yang terdiri dari Program Studi Hukum Ekonomi Islam dan program Studi Hukum Keluarga Islam. Sedangkan Jurusan Hukum Publik Islam terdiri dari Program Studi Hukum Pidana Islam dan Program Studi Hukum Tata Negara Islam. 58 2. Visi dan Misi Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya Visi Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya yakni: Menjadi Fakultas sebagai pusat kajian ilmu syariah dan ilmu hukum yang unggul, kompetitif, dan bertaraf internasional tahun 2025. Misi Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu: 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu syariah dan ilmu hukum yang unggul dan berdaya saing. 2. Mengembangkan penelitian di bidang ilmu syariah dan ilmu hukum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. 3. Mengembangkan pemberdayaan di bidang ilmu syariah dan ilmu hukum berbasis riset. 59 58 Ibid 59 http://fish.uinsby.ac.id/?page_id=7 diakses pada tanggal 11 mei 2015

54 3. Kode Etik Mahasiswa (KEM) 1) Kode Etik Mahasiswa tentang Aturan Berbusana UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai perguruan tinggi agama islam mempunyai dasar arah dan pedoman bagi perilaku mahasiswa selama menempuh studi di UIN Sunan Ampel. Dalam rangka meningkatkan kualitas akademik perlu mengadakan pembinaan bagi mahasiswa untuk menunjang keberhasilan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menciptakan suasana yang kondusif bagi kelangsungan proses pendidikan di UIN Sunan Ampel. Atas dasar inilah kemudian perlu membuat Kode Etik Mahasiswa (KEM). 60 Berdasarkan Pasal 7 Bab V SK Rektor IAIN Sunan Ampel No. In.02/I/PP.00.9/P/2011 tentang Kode Etik Mahasiswa IAIN Sunan Ampel yang kini masih dalam masa revisi mengingat masa transisi IAIN menjadi UIN, yang membahas tentang bagaimana mahasiswi seharusnya berbusana adalah sebagai berikut: a. Busana Muslimah harus menutup aurat, yakni: 1) Menutup seluruh tubuh mulai dari kepala sampai dengan mata kaki dan pergelangan tangan, kecuali muka. 2) Tidak menampakkan bentuk tubuh dan/atau tidak ketat. b. Bahan busana: 1) Tidak transparan. 2) Tidak terdiri dari bahan kaos. c. Model busana: 60 Http://www.uinsby.ac.id/id/360/kode-etik.html diakses pada tanggal, 08 mei 2015

55 1) Celana dan blouse: a) Celana longgar b) Blouse panjang minimal setengah paha. 2) Rok dan blouse: a) Rok bawah dengan model tertutup. b) Blouse panjang menutup pinggul. 3) Kerudung dengan rambut, leher dan dada tertutup jilbab. d. Bersepatu tertutup atau sepatu sandal berkaos kaki. 61 B. Deskripsi Busana Muslimah Yang Dikenakan Mahasiswa Fakultas Sayri ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya Budaya berbusana islami atau yang biasa disebut dengan busana muslim telah menjadi busana keseharian yang umum terlihat di masyarakat. Seiring dengan pengaruh globalisasi, budaya berbusana muslim mengalami perubahan. Perubahan yang sering terlihat dan menjadi isu umum bagi umat islam yaitu dalam penggunaan busana muslimah. Hal ini sering menjadi perbincangan dikalangan ulama maupun cendikiawan muslim sebagai bentuk fenomena trend busana muslimah. Busana muslimah telah menjadi trend bukan hanya dikalangan masyarakat namun juga dikalangan mahasiswi khususnya mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) padahal didalam aturan (Kode Etik Mahasiswa) KEM mewajibkan mahasiswa dan mahasiswi untuk memakai pakaian busana muslim dan busana muslimah. 61 Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Program Strata satu, IAIN SUNAN AMPEL Surabaya (S1) tahun 2011, hal,143.

56 Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi mahasiswi menggunakan busana muslimah di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) ini di bedakan menjadi dua faktor, yaitu: pertama, faktor internal yang berasal dari diri sendiri dan yang kedua, faktor eksternal yang berasal dari luar diri mahasiswi sendiri yaitu pengaruh aturan kampus Kode Etik Mahasiswa (KEM), pengaruh lingkungan sosial dan perkembangan teknologi informasi. Setelah penulis amati dan penulis teliti dilapangan bahwasannya masih banyak dari kalangan mahasiswa Fakultas Syari ah dan hukum UIN sunan Ampel surabaya yang kebanyakan masih menggemari busana mulimah yang agak ketat, jilbab pendek, celana jeans ketat, warna yang terang dan tidak memakai kaos kaki. Alhasil sebenarnya banyak dari kalangan mahasiswi padahal sadar memahami aturan busana muslimah secara syar i pengamalan kembali makna dan fungsi busana muslimah secara benar perlu dilakukan dikalangan mahasiswi muslim khususnya mahasiswi Fakultas Syari ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang merupakan generasi penerus tegaknya nilai-nilai islam. C. Pandangan Mahasiswa Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya Tentang Busana Muslimah Penelitian yang telah penulis lakukan adalah dengan mengumpulkan data atau melakukan wawancara dengan 20 mahasiswa dan 20 mahasiswi fakultas syari ah dan hukum. Dan survei tersebut mencoba menggali pandangan

57 mereka terhadap konsep busana muslimah, salah satu pertanyaan apakah mereka mengetahui konsep busana muslimah dan kemudian apakah mereka juga memahami dan meyakini busana muslimah tersebut sebagai perintah dari Allah atau sebaliknya mereka meyakini bahwa busana muslimah dalam hal ini khususnya jilbab lebih merupakan produk budaya bukan perintah dari Allah. Hasil dari wawancra tersebut menunjukkan bahwa pandangan para mahasiswa mahasiswi fakultas syari ah dan hukum dengan sederhana dapat dikategorisasikan menjadi dua kategori besar. Kategori pertama adalah yang percaya bahwa hijab dan busana muslimah adalah perintah Allah dan semenetara kelompok kategori yang kedua lebih percaya bahwa hijab dan busana lebih sebagai budaya dan tidak wajib hukumnya. Dalam bab ini akan dipaparkan tentang pandangan mahasiswa-mahasiswi tersebut termauk pandangan mereka terhadap fenomena kekinian terkait busana muslimah yaitu fenomena macam-macam hijab, meliputi jilbab jilbab ciput, kepang dan ninja. 1. Kelompok pertaama terdiri dari 16 Mahasiswa dan 14 Mahasiwi Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Ampel yang menganggap bahwa busana muslimah itu adalah perintah Allah. Menariknya mereka juga memiliki alasan yang bermacam-macam mengapa mereka percaya bahwa busana muslimah adalah perintah Allah. Salah satu dari kelompok ini adalah Arina, seorang mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Hukum Keluarga Islam duduk di semester 4. Dia

58 merupakan mahasiswi berlatar belakang pesantren. Menjelaskan sebagai berikut: jilbab merupakan perintah Allah kepada setiap perempuan demi menjaga dirinya dan keluarganya, sedangkan batas mengenakan hijab ialah menutupi seluruh badan kecuali telapak tangan dan muka, serta hingga menutupi dada dan lebih baiknya jilbabnya panjang sampai perut. Jika Jilbab yang dipakai tidak panjang sebaiknya mahasiswi tidak memakainya saat pergi kekampus karena jilbab pendek pasti menampakkan bagian dada wanita dan itu sangat bertentangan dengan KEM (Kode Etik Mahasiswa) dan secara hukum islam jilbab pendek itu salah serta tidak sopan. Sudah diterangkan dalam Al-Qur an dan Hadits tentang perintah bagi wanita muslimah untuk menjulurkan jilbabnya sampai dibawah dadanya. Bagi mahasiswi yang memakai celana boleh-boleh aja asalkan tidak ketat dan longgar. serta kainnya bukan jeans serta harus mengenakan kaos kaki. Jilbab atau busana muslimah wajib dikenakan setiap saat, apalagi jika kita bersama lelaki ajnabi atau yang bukan mahram kita. 62 Berbeda dengan Zaky, dia adalah mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Hukum Keluarga Islam yang duduk di semester 8. Dia merupakan lulusan pesantren dan masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yang telah diperolehnya ketika di pesantren. Dia juga sangat setuju bahwa busana muslimah adalah perintah Allah, tidak hanya itu dia juga berpendapat bahwa busana merupakan kebutuhan setiap wanita muslimah sebagai berikut: setiap wanita muslimah haruslah mengenakan hijab atau busana muslimah yang longgar agar tidak keliatan lekukan tubuhnya, karena wanita muslimah merupakan perhiasan yang terindah di dunia ini. Serta wanita itu terlihat sangat anggun dan cantik ketika mengenakan hijab atau busana muslimah. Jadi hijab bukan saja merupakan perintah Allah kepada wanita muslimah untuk menjaga dirinya melainkan untuk membedakannya dari wanita non-muslimah, namun busana muslimah juga merupakan kebutuhan bagi semua wanita muslimah di Indonesia 62 Arina,mahasiswi fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 4, wawancara, Surabaya, 1 April 2015.

59 yang selalu up to date. bagi mahasiswi fakultas syari ah seharusnya mewajibkan dirinya sendiri untuk memakai kaos kaki dan tidak memakai celana apalagi celana yang ketat. kalo untuk mahaisiwi yang mengikuti gaya busana dalam berjilbab seharusnya memakai jilbab berlapis seperti: ciput, ninja dan lain sebagainya agar rambut serta lehernya tidak keliatan oleh laki-laki yang bukan muhrimnya. 63 Jika kedua pendapat diatas melihat busana muslimah dari peritnah Allah dan kebutuhan, sangat berbeda dengan mahasiswi ini yang bernama Hasanah, mahasiswi Jurusan Hukum Bisnis Islam yang duduk di semester 2. Dia melihat bahwa busana muslimah sendiri dari segi sudut pandangan perintah Allah dan dikaitkan dengan KEM (Kode Etik Mahasiswa). Yang mengatakan sebagai berikut : saya bukan hanya sepakat dengan KEM (Kode Etik Mahasiswa), namun saya juga sepakat bahwa hijab adalah perintah Allah. Hijab merupakan perintah Allah yang telah dituliskan dalam al-qur an dan Hadist. Jadi sudah tentu, jika mahasiswa dan mahasiswi bila mengenkan busana harus sesuia dengan KEM (Kode Etik Mahasiswa). Mengenai jilbab, seorang wanita muslimah dan mahasiswi pada khususnya harus memakai jilbab yang panjang bukan yang pendek. panjangnya jilbab harus menutupi dada bahkan kalo bisa harus melebihi agar lebih syar i dan menutup keseluruhan tubuh bagian depan. untuk seorang mahasiswi syari ah yang notabennya sangat paham dan mengerti tentang hukum islam dan batasan menutup auratnya. Bagi mahasiswi hendaknya kalo ke kampus memakai rok panjang dan kaos kaki untuk mematuhi aturan fakultas dalam berbusana yang syar i dan sopan. Satu lagi, saya sungguh malu ketika melihat seorang wanita yang memakai baju ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh. Karena bagian tubuh merupakan potret pribadi seseorang. Namun semuanya kembali kepada pribadi masingmasing, apakah mereka menyadari kewajiban tersebut. 63 Zaky Muhammady, mahasiswa fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 8, wawancara, Surabaya, 1 April 2015

60 Sedangkan Fajar, merupakan mahasiswa jurusan Hukum keluarga Islam semester 4. Dia memandang busana muslimah lebih pada hikmahnya dan identitas seorang wanita muslimah. Dan dia juga berpendapat sebagai berikut: Hijab memang merupakan kewajiban bagi setiap muslimah di muka bumi ini. Selain sebagai perintah Allah, hijab dan jilbab juga merupakan identitas sebagai wanita muslimah. Dengan mengenakan hijab, wanita muslimah dapat memperoleh hikmahnya, salah satunya yaitu seorang wanita yang mengenakan hijab akan terhindar dari hal-hal yang di benci Allah, selain itu juga terhindar dari maksud jelek seorang pria yang melihat. Subhanallah, alangkah baiknya jika setiap perempuan di muka bumi ini mengenakan hijab dan bagi semua mahasiswi fakultas syari ah seharusnya mengenakan hijab bukan di kampus saja, melainkan ketika sehari-hari pun diluar kampus harus mengenakannya. 64 Selain isu tentang kewajiban atau tentang konsep busana muslimah secara umum, penelitian ini juga mencoba mengeksplorasi macam-macam jilbab dalam trend masa kini menurut pandangan mahasiswa-mahasiswi fakultas syari ah dan hukum. Dalam hal ini wawancara terhadap para responden dari fakultas syari ah dan hukum menunjukkan bahwa diantara mereka ada yang lebih memprioritaskan kewajiban berjilbab itu sendiri tanpa mempermasalahkan apakah jilbab itu panjang atau pendek. Tapi ada juga beberapa mahasiswa-mahasiswi yang benar-benar mendetail dengan menegaskan bahwa kewajiban memakai kaos kaki dan daleman jilbab serta jilbab panjang bagi mahasiswi fakultas syari ah dan hukum. Diantara mereka adalah Zainal abidin mahasiswa semester 4 Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Ampel jurusan hukum keluarga islam. Dia menegaskan kewajiban 64 Fajar,mahasiswa fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 4, wawancara, Surabaya, 2 April 2015

61 seorang muslimah tidak hanya sekedar memakai jilbab tapi jilbab panjang, dia mengatakan sebagai berikut: mahasiswi fakultas yang notabennya mengerti hukum islam harus mengenakan jilbab yang panjang sampai dibawah dadanya, memakai daleman jilbab seperti ciput atau ninja itu harus juga bagi mahasiswi agar lebih menjaga supaya rambut dan lehernya tidak terlihat oleh lakilaki yang bukan muhrimnya. Dan mahasiswi fakultas syari ah harus mengenakan kaos kaki juga saat pergi kekampus, karena kaki termasuk aurat bagi seorang wanita muslimah. 65 Pendapat senada yang sama dengan pendapat diatas akan tetapi pendapat yang dikatakan Danang mahasiswa Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Ampel jurusan Muamalah semester 4 menambahkan tidak menyetujui pemakaian celana didalam kampus, dia mengatakan sebagai berikut: mahasiswi syari ah wajib mengenakan jilbab yang panjang sampai lebih menutup dadanya, dan tidak boleh memakai jilbab karena jilbab pendek pasti melihatkan bentuk dadanya dan itu sangat dilarang oleh hukum islam mempelihatkan lekuk tubuhnya. Kaos kaki bagi mahasiswi Fakultas Syari ah juga kewajiban karena kaki merupakan aurat bagi wanita dan wajib untuk ditutupnya. Dan untuk celana seharusnya mahasiswi fakultas syari ah tidak mengenakan celana di dalam fakultas saat akan melaksanan perkuliahan, karena celana yang dipakai kebanyakan dari mahasiswi adalah bermodel jeans ketat, itu jelas-jelas menampakkan lekukan tubuhnya dan secara pasti telah melanggar hukum islam yang sudah dijelaskan dalam A-Qur an dan Hadits. 66 Dan sangat berbeda lagi dengan Dewi Marisatul mahasiswi Fakultas Syariah semester 4 Fakultas Syari ah dan Hukum. Dia tidak mewajibkan jilbab panjang bagi mahasiswi asalkan menutup dadanya dan memperbolehka bagi mahasiswi mengenakan celana yang longgar. Dia berpendapat sebagai berikut: 65 Zainal Abidin, mahasiswa fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 4, wawancara, Surabaya, 2 April 2015 66 Danang, mahasiswa fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 4, wawancara, Surabaya, 2 April 2015

62 jilbab mahasiswi tidak harus panjang, cukup menutupi dadanya karena yang penting bagi mahasiswi memakai jilbab untuk menutupi rambut, leher dan kuping. Dan memakai celana bagi mahasiswi boleh saja asalkan celana yang dipakai tidak ketat seperti celana jeans serta untuk memakai kaos kaki bagi mahasiswi tidak wajib selama celana dan rok yang dipakai sudah menutupi kedua kakinya. 67 2. Dikelompok kedua adalah mereka-mereka yang berpendapat bahwa jilbab dan busana muslimah itu sebenarnya lebih kepada produk budaya bukan perintah Allah dan karenanya juga tidak wajib hukumnya. Diantara mereka ada 6 Mahasiswa dan 4 Mahasiwi Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Ampel. Salah satu mereka adalah Diah, mahasiswi Jurusan Hukum Bisnis Islam yang duduk di semester 4. Dia berpendapat bahwa hijab bukanlah perintah Allah melainkan pengaruh budaya selama terjadinya peperangan antara Islam dan Yahudi pada zaman Rasulullah dan Tabi in. Dia juga mengatakan bahwa : karena hijab merupakan pengaruh budaya dan bukanlah perintah Allah, maka ia berkembang sesuai dengan zamannya. Dan kini hijab pun menjadi trend. Seorang wanita mengenakan hijab untuk pergi ke kampus atau hanya sekedar jalan ke mall di sesuaikan dengan model dan trend terkini, dan bukan merupakan ibadah. Mengenai model jilbab yang panjang atau pendek itu bukan suatu permasalahan karena yang penting pakaiannya harus sopan dan nyaman ketika dipakai, jilbab model ciput dan ninja itu terserah pada seseorang yang memakainya dan bagi mahasiswi kalo memakai celana dikampus sebenarnyakan sah-sah aja karena sekarang sudah zamannya modern dan tidak mungkin setiap mahasiswi diharuskan memakai rok panjang terus-terusan pada saat pergi kekampus, justru ketika mahasiswi memakai celana bisa bergerak bebas tanpa batas seperti mahasiswi yang mengikuti kegiatan mahasiswa seperti UKM beladiri, UKM olahraga dan UKM yang mengharuskan anggotanya memakai celana. Memakai kaos kaki bagi semua mahasiswi tidaklah wajib karena memakai kaos kaki bagi 67 Dewi Marisatul, mahasiswi fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 4, wawancara, Surabaya, 2 April 2015

63 mahasiswi harus menyesuaikan dengan sepatu atau sandal yang di pakainya seperti kalo memakai sepatu atau sandal yang memakai hak tinggi kan gak sesuai kalo harus pakai kaos kaki 68 Menurut Arif Hilmi, seorang mahasiswa semester 8 Jurusan Hukum Islam, justru mengatakan bahwa hijab bukan merupakan perintah Allah dan hanya sebatas budaya. Budaya yang dibawa dari adat timur tengah ke Indonesia, Indonesia sendiri bukan Negara Islam yang mengharuskan warga negaranya memakai busana muslimah atau hijab seperti negara timur tengah. Indonesia sendiri memliki undang-undang tentang hak asasi manusia yang menjamin kebebsan warga negaranya. Dan bahkan seorang wanita terlihat menawan dan cantik ketika tidak mengenakan hijab karena terlihat bagian wajahnya, bagi laki-laki yang akan menikahi seorang wanita ketika dia tidak berhijab tapi pakaiannya sopan justru akan memudahkan untuk menilai calon istrinya itu tidak cacat pada bagian wajah dan kupingnya. Justru saya sepakat dengan pemikiran Quraish Shihab yang mengatakan bahwa jilbab tidaklah wajib dikenakan oleh seorang wanita. Karena bagi seorang wanita yang ingin mengenekan hijab atau busana muslimah itu harus dari kesadarannya sendiri bukan karena paksaan. Dan Quraish Shihab juga tidak mengharuskan memakai hijab dan tidak mewajibkan memakai hijab, akan tetapi Quraish Shihab lebih pada kesadaran untuk memakai hijab atau busana muslimah. Dan intinya Qurais Shihab mengatakan yang penting pakaian seorang wanita itu harus sopan. 69 68 Diah, mahasiswi fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 4, wawancara, Surabaya, 2 April 2015. 69 Arif Hilmi, mahasiswa fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 8, wawancara, Surabaya, 2 April 2015.

64 Menurut Hamdan, seorang mahasiswa semester 8 Jurusan Hukum Islam, dia berpendapat bahwa hijab bukan merupakan perintah Allah melainkan sebagai budaya karena Indonesia bukan merupakan Negara Arab. Dan Indonesia sendiri merupakan Negara yang berasaskan demokratis dan tidak memaksakan warga negaranya untuk berhijab. sesuai dengan hak asasi manusia bahwa negara Indonesia menjamin kebebasan bagi warga negaranya. Mengenai kaos kaki mahasiswi tidak wajib memakainya karena kaos kaki hanya sebagai pelengkap. Untuk celana bagi mahasiswi itu boleh-boleh saja karena sekarang sudah bukan zamannya lagi wanita itu harus mengenakan celana longgar dan rok panjang. Justru dengan memakai celana bisa memberikan kebebasan dalam bergerak serta trend dan kenyamanan bagi pemakainya. Dan batasan jilbab itu harus panjang tidak di haruskan karena kebanyakan dari mahasiswi mengenakan jilbab pasti menyesuaikan dengan model dan stelan trend baju yang dipakainya karena pakaian wanita setiap bulan pasti akan muncul model-model yang terbaru. 70 Menurut Nisak, mahasiswi semester 8 Jurusan Hukum Islam, dia mengatakan bahwa kalau pada zaman sekarang hijab sudah menjadi trend dan kebutuhan, jadi hijab pada saat ini hanya sekedar menjadi trend yang membudaya pada semua masyarakat dan pada kebanyakan mahasiswi. Mengenai batasan jilbab panjang dan pendeknya itu tidak ada masalah asal pemakainya merasa nyaman dan yang pasti harus mengikuti trend yang selalu up to date setiap bulannya. Bagi mahasiswi memakai celana yang berbahan 70 Hamdan, mahasiswa fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 8, wawancara, Surabaya, 2 April 2015

65 jeans atau ketat boleh-boleh saja karena sudah menjadi kebiasaan dari kebanyakan mahasiswi pada kenyataannya. Untuk memakai kaos kaki bagi mahaiswi tidaklah wajib karena yang diwajibkan menutup auratnya saja. 71 Jadi dari paparan di bab tiga ini tampak jelas bahwa hasil penilitian menunjukkan ada dua kelompok pandangan. Kelompok pandangan yang pertama meyakini bahwa jilbab itu merupakan perintah Allah dan mereka juga meyakini bahwa aurat batasannya adalah seluruh badan kecuali kedua telapak tangan dan muka dan kelompok pandangan. Meskipun mereka berbeda pendapat tentang apakah jilbab harus panjang atau pendek. Kelompok yang kedua menunjukkan pandangan cukup unik mereka meyakini bahwa jilbab atau busana muslimah lebih kepada produk budaya diantara mereka ada berpendapat bahwa itu adalah budaya Nashrani dan sementara ada yang berpendapat sebagai budaya Arab. 71 Nisa, mahasiswi fakultas syari ah dan hukum UIN Sunan Ampel semester 8, wawancara, Surabaya, 2 April 2015